Pengalaman Terapi Platelet-Rich-Plasma, Untuk Osteoarthritis

hani

Pengalaman Terapi Platelet-Rich-Plasma, Untuk Osteoarthritis

Sepulangnya dari wisata ke Pantai Ora, Maluku Tengah, lutut saya terasa nyeri. Sebetulnya kadang-kadang sudah terasa kurang nyaman, tapi saya abaikan, karena dikira hanya terlalu capai saja.

Tetapi kali ini berbeda. Mungkin karena jalan-jalan di pasir dan turun-naik perahu untuk hop off hop on atau snorkeling. Konon kata teman saya, jalan di pasir kurang baik bagi yang mempunyai masalah dengan lutut, karena memberatkan kerja lutut.

Engga mau berlama-lama dengan sendi di lutut yang terasa nyut-nyutan, saya pun memeriksakan diri ke sebuah rumah sakit khusus di pojokan jalan Halmahara-LRE Martadinata (jalan Riau), Bandung.

Sebelumnya saya sudah pernah periksa di sini, waktu itu mempunyai keluhan yang mirip, tetapi ternyata masalahnya di otot. Pernah pada suatu pagi, saya jalan pagi terlalu jauh dan memaksakan diri.

Gara-garanya lihat teman-teman kuliah suka pamer setiap pagi jalan kaki 10.000 langkah. Lah, saya ikut-ikutan, mendadak jalan kaki 6.000 langkah, ternyata terlalu forsir sehingga kaki saya cedera.

Sementara sakit yang sekarang saya rasakan, ada di lutut kanan sisi dalam dan terasa di dalam sendi. Akan makin terasa bila naik-turun tangga.

Saya konsultasi dengan dokter, seorang spesialis ortopedi, dokter yang menangani masalah pada sistem muskuloskeletal, meliputi tulang, otot, sendi, saraf, ligamen, serta jaringan yang menghubungkan tulang dan tendon (sendi).

Setelah konsultasi, kapan mulai sakit, dan lain-lain, saya harus dirontgen terlebih dahulu kedua lututnya, kemudian kembali lagi ke beliau, untuk disarankan penanganan yang tepat.

Dari hasil foto rontgen tampak bahwa ada pengapuran di persendian. Masalah ini merupakan degeneratif, artinya kemunduran fungsi tubuh kita karena usia, bernama osteoarthritis.

Osteoarthritis disebabkan oleh kerusakan pada tulang rawan dan sendi. Kondisi ini terjadi ketika tulang rawan yang merupakan bantalan pelindung tulang kehilangan elastisitasnya.

Akibatnya, terjadi gesekan antar tulang yang membuatnya lebih rentan mengalami kerusakan dan menyebabkan radang sendi. Pengapuran yang terlihat akibat dua sendi yang bergesekan ini mengalami semacam luka.

Ada tiga solusi yang ditawarkan oleh dokter, yaitu:

  • Suntik semacam cairan pelumas yang disuntukkan di antara dua sendi untuk mengurangi rasa nyeri akibat bergesekan
  • Mengikis pengapuran yang terjadi pada sendi melalui operasi
  • Mengganti kedua sendi dengan logam titanium yang dibentuk mirip sendi

Mempertimbangkan biaya, apalagi RS ini rumah sakit khusus, saya pun izin untuk diskusi terlebih dahulu dengan keluarga.

Selain itu saya juga mencari info dari teman-teman yang pernah mengalami hal yang sama.

tahapan prp
tahapan prp, sumber: flexfreeclinic

Informasi dari seorang teman, dia mengikuti terapi di sebuah klinik di jalan Pasir Koja, Bandung. Klinik ini adalah klinik rehabilitasi medik khusus di bidang muskuloskeletal yang mengatasi masalah nyeri dan kelainan otot, tulang belakang, sendi dan saraf kejepit.

Setelah dokter mengamati hasil rontgen sebelumnya, beliau menawarkan terapi Platelet-Rich-Plasma untuk mengatasi nyeri sendi lutut saya. Platelet-Rich-Plasma sering disingkat PRP, yaitu metode pengobatan regenerative medicine.

Kebetulan untuk second opinion ini suami turut mengantar, jadi saat itu juga bisa diputuskan tindakan yang harus dilakukan.

Prosedur perawatan ini menggunakan plasma darah pasien sendiri yang kaya akan trombosit. Trombosit adalah sel darah yang berperan penting dalam pembekuan darah dan mengandung zat-zat yang membantu pertumbuhan sel dan jaringan.

Platelet adalah bagian (komponen) dari darah kita yang memiliki keunggulan karena mengandung zat-zat yang berfungsi merangsang pertumbuhan bagian tubuh yang rusak.

Awalnya dokter memantau terlebih dahulu kondisi lutut saya melalui USG. Pada layar monitor terlihat lutut saya agak bengkak karena peradangan. Dokter kemudian menyedot terlebih dahulu cairan radang tersebut sebelum melanjutkan dengan proses PRP.

Secara umum, metode terapi Platelet-Rich-Plasma terdiri dari 3 tahap:

Pengambilan Darah

Dokter mengambil darah dalam jumlah tertentu dari pembuluh nadi di lengan, hanya sekitar 30cc. Setelahnya saya diminta menunggu dan diberi obat penghilang rasa sakit dan teh manis hangat oleh paramedis yang membantu.

Pengolahan Darah

mesin sentrifugasi untuk Terapi Platelet-Rich-Plasma
mesin sentrifugasi, darah dalam tabung diputar kecepatan tertentu,
sehingga terpisah plasma yang mengandung trombosit, sumber: hani

Darah yang diambil akan diproses dengan cara sentrifugasi pada mesin khusus yang cukup canggih. Gunanya untuk memisahkan plasma yang kaya akan trombosit dari sel darah lainnya.

Tidak lama sih prosesnya, kurang lebih hanya sekitar 10 menit, tak lama darah yang semula kental berwarna merah sudah terpisah menjadi cairan plasma yang berwarna kekuningan.

Penyuntikan PRP

persiapan sebelum disuntik cairan plasma, sumber: hani

Setelah menunggu, paramedis memanggil saya kembali untuk masuk ke ruang praktek dokter. Dokter akan memulai Terapi Platelet-Rich-Plasma, yaitu dengan menyuntikkan plasma yang kaya trombosit tersebut ke lutut yang sakit.

Walaupun lutut yang sakit lebih terasa pada bagian kanan dalam, tetapi dokter menyuntikkan cairan plasma tersebut ke kedua lutut, kanan dan kiri.

Kalau melihat hasil rontgen memang lutut kiri pun ada pengapuran, tetapi tidak separah yang kanan.
Kata dokter, level osteoarthritis lutut saja ada di level II. Sepertinya tidak parah. Ya tapi kan, engga perlu menunggu parah, lah…

Pada layar monitor terlihat jarum yang cukup besar menembus ke lutut saya dan cairan plasma disuntikkan di balik tempurung lutut.

Layar monitornya ada dua, yang ada pada mesin USG dan sebesar TV yang digantung, sehingga saya bisa melihat langsung, cairan yang masuk ke lutut.
Sakit kah waktu disuntik? Enggak sih, hanya agak linu sedikit saja. Cuma memang lihat alat suntiknya ya rada gimana gitu, soalnya jarumnya mayan…g.e.d.e…hehe…

stages of osteoarthritis
tahap osteoarhtritis, sumber:stagesofoesto.web

Setelah proses PRP selesai, masih ada proses terapi lanjutan yang harus saya lalui.
Kira-kira tiga hari setelah PRP saya harus kontrol untuk dicek apakah proses regenerasi sel-sel yang membentuk cairan pelumas dan tulang rawan terbentuk dengan baik.

Dokter menyatakan kondisi saya baik, lalu diminta ke ruangan di belakang ruang konsultasi.
Di ruangan ini saya diberi pengarahan untuk melakukan senam sederhana mulai bangun tidur, saat santai, atau menjelang tidur.

Senam tersebut bertujuan menguatkan otot paha, agar tubuh ketika berdiri atau berjalan tidak melulu hanya ditopang oleh lutut. Otot paha yang kuat, setidaknya akan mengurangi beban pada lutut.

Setelah Terapi Platelet-Rich-Plasma ini, saya masih harus melalui terapi lanjutan berupa:

  • Terapi dengan sinar laser
  • Terapi digosok dengan logam hangat
  • Terapi getaran seperti aliran listrik

Setiap sesi kira-kira 15 menit untuk setiap lutut, kanan dan kiri, serta harus saya lakukan selama 6 kali terapi.

Lutut merupakan bagian sangat penting pada tubuh kita, tetapi sering terlupakan keberadaannya, karena terlindung di balik pakaian.

Tugasnya yang menopang tubuh kita, menggerakkan kedua kaki, menjadi seperti engsel yang bekerja tanpa henti. Sama halnya engsel pintu harus diberi pelumas agar tidak berderit.

Nah, sendi di lutut, ujung-ujung sendi ada tulang rawan yang ada pelumas di antaranya. Pelumas ini berfungsi sebagai bantalan. Faktor usia dan berat badan berlebih menyebabkan tulang rawan ini makin lama makin aus dan pelumasnya mengering.

Tindakan awal yang sering dilakukan oleh dokter spesialis rehabilitasi medik adalah menyuntikan cairan pelumas dengan semacam gel hyaluronic acid. Tetepi gel seperti ini hanya tahan 3-6 bulan, setelahnya harus diulang.

Terapi Platelet-Rich-Plasma atau lazim disebut PRP, merupakan metode yang menggunakan sel-sel tubuh sendiri untuk membentuk sel baru. Sering juga metode ini disebut terapi stem cell (sel induk).

Stem cell adalah salah satu tindakan yang bisa dilakukan untuk mengatasi berbagai penyakit di dalam tubuh. Penanaman sel punca baru ini dapat memperbaiki jaringan yang rusak secara mandiri dan tanpa efek samping.

Untuk membentuk sel-sel baru ini tentu saja tidak serta merta jadi. Perlu waktu sekitar 4 bulan hingga 1 tahun tergantung kondisi tiap individu. Selain itu harus dibarengi dengan menurunkan berat badan, senam menguatkan otot paha, dan tata laksana lain yang tidak membebani kerja lutut.

Semoga bermanfaat.

Also Read

Bagikan:

hani

Halo, saya Tri Wahyu Handayani (Hani), tinggal di Bandung. Pemerhati arsitektur dan pelestarian bangunan, main piano, menjahit, dan jalan-jalan. Kontak ke bee.hani@gmail.com

Tags

14 pemikiran pada “Pengalaman Terapi Platelet-Rich-Plasma, Untuk Osteoarthritis”

  1. Waduuh semoga lekas sembuh mbak…habis mantai malah sakit ya.
    Btw, setelah melakukan Terapi Platelet-Rich-Plasma sekarang gimana mbak?
    Apakah bisa sembuh total atau kategori lebih baik?

    Balas
  2. membaca pengalaman Mbak Hani terapi PRP ini, menyadarkan saya, bahwa harus berhati-hati dengan lutut saat melakukan aktivitas. Termasuk harus ada upaya pencegahan pengapuran pada lutut juga.

    Balas
  3. Semoga lekas sembuh ya, Mbak. Terima kasih banyak infonya. Saya membutuhkan banget, nih. Karena tahun lalu pernah sampai gak bisa jalan sekian bulan karena lutut bermasalah. Masih agak takut ke dokter. Tapi, info ini akan saya pertimbangkan

    Balas
  4. Pemanasan dan kebiasaan memang diperlukan ya sebelum melakukan aktivitas, apalagi ini Kak Hani jalan kakinya 6000langkah. Semangat terus jaga kesehatan, lekas pulih kembali dan sukses untuk terapi lututnya ya kak.

    Balas
  5. Semoga lekas sembuh Mba, saya juga punya penyakit lutut deh keknya.
    Apa karena keturunan generik ya.
    Mama saya juga gitu soalnya.

    Penyebab utama memang kalau saya liat adalah berat badan.
    PR banget wajib turunkan berat badan, biar lututnya terjaga.

    Tapi nurunin BB juga lumayan banget effortnya hehehe.
    Semoga sehat selalu setelahnya ❤️

    Balas
  6. Sharing dong mbak, menurut dokter sakit pada lutut itu karena faktor usia juga ga sih? Di notes ini aahh siapa tahu ada yang membutuhkan terapi PRP ini, get well soon ya mbak????

    Balas
    • Iya, karena usia, degeneratif. Penyakit-penyakit yg muncul krn menurunnya fungsi organ. Misal hipertensi, diabetes, osteoartritis, dll…

      Balas
  7. Wah, sharing yg sangat bermanfaat mb Hani. Aku jadi harus aware dengan kesehatan sendi lutut. Memang banyak suplemen yg dijual bebas di apotek untuk kesehatan lutut. Alangkah baiknya kita cegah sebelum terlambat, ya.

    Balas
  8. Keknya bener deh. Jalan di pasir yang tidak stabil injakannya tuh bikin lutut kita bekerja ekstra. Saya juga baru tahu setelah mengalami syaraf kejepit parah, sekujur badan bagian belakang. Efek berkelanjutan dari seringnya jatuh di masa kecil dan terpeleset, termasuk kejadian di kamar mandi saat usia menginjak 45 tahun (10 tahun yang lalu). Nyerinya nauzubillah. Saya harus tidur di atas tripleks selama hampir 2 minggu.

    Keknya boleh juga nih mencoba berobat di klinik ini. Mencoba satu lagi cara agar perkara syaraf kejepit bisa setidaknya jauh berkurang. Dan mudah-mudahan juga tercover sama asuransi kantor suami.

    Balas
    • Untung segera tertangani ya mba, semoga lekas pulih ya lututnya. Jadi pelajaran banget nih buatku dan suami yang lagi fomo kembali menjalankan rutinitas jalan supaya gak sering sakit, ternyata tetep gak boleh memporsir ya

      Balas
  9. Semoga segera baikan ya, Mbak. Informasi ini sangat bermanfaat. Karena mamaku sering mengeluhkan sakit lututnya kalau sudah jalan kaki. Aku akan coba cari informasi terapi platelet rich plasma juga di kota sekitarku. Siapa tahu saja ada.

    Balas
  10. Saya juga sakit lutut Mbak Hani

    dan juga pernah kambuh gara-gara pingin 10.000 langkah,
    sebelumnya juga pernah sakit lutut karena alat gym

    jadi penasaran pingin konsultasi ke Halmahera supaya bisa solat normal lagi

    Balas
  11. Semoga lekas sembuh mbak dan dapat pulih seperti sedia kala. kadang ujian sakit memang tak terduga ya
    Btw, setelah melakukan Terapi Platelet-Rich-Plasma sekarang gimana mbak?
    Apakah bisa sembuh total atau kategorinya jadi lebih baik?

    Balas
  12. Masalah pada lutut ini kebetulan kejadian juga sama Bumer dan Ibu sendiri nih Bu. Ada yang pakai obat saja, atau katanya minum air kelapa. Ada yang disuntik juga, lalu akhirnya beli sepeda statis agar bisa latihan dan olahraga rutin.

    Balas

Tinggalkan komentar

DMCA.com Protection Status