Sosok Amir Timur, Penguasa Timurid Yang Dikagumi Sekaligus Dibenci

hani

Sosok Amir Timur, Penguasa Timurid Yang Dikagumi Sekaligus Dibenci

Setelah menempuh perjalanan dari Tashkent, ibu kota Uzbekistan, selama hampir lima jam naik bus, kami tiba di Samarkand, lewat tengah hari. Walaupun waktu itu akhir Februari, ternyata salju masih turun di sini. Konon kata orang-orang lokal, ini merupakan salju terakhir. Hampir saya mengira, kami salah pilih waktu bepergian nih, harapannya kan awal musim semi, cuaca agak cerah. Ternyata cuaca tak menentu hampir terjadi di seluruh dunia. Tapi tak apalah, ada rasa bersyukur juga, kan saya jadi merasakan salju kayak apa…

perjalanan dari tashkent ke samarkand
perjalanan dari tashkent ke samarkand

Oleh pemandu dan Mas Agustinus, penulis yang menyertai kami, sebelum ke hotel, kami mampir dulu ke sebuah taman yang ada sosok Amir Timur lumayan besar. Kami diberi waktu untuk berfoto, lalu lanjut jalan kaki ke Gur-i-Amir, atau lebih dikenal sebagai Amir Temur Mausoleum.

di depan Amir Timur Statue

Tak lama kira-kira 10 menitan, melalui jalan kecil di antara bangunan khas gaya arsitektur Asia Tengah, dinding bata warna krem dan bentuk jendela mengerucut. Sesekali menikmati langkah yang berbunyi kres-kres-kres menginjak salju yang mulai mengeras.
Kami pun tiba di sebuah halaman parkir, dan di seberangnya terdapat bangunan terlihat seperti reruntuhan dengan kubah biru ditengahnya dan menara yang tidak lengkap.

jalan kaki dari monumen ke gur-i-amir
jalan kaki dari monumen ke Gur-i-Amir

Siapa itu Amir Timur

Amir Timur, ada yang menuliskan Temur, di dunia Barat lebih dikenal sebagai Tamerlane, penguasa Asia Tengah di abad ke-14. Tamerlan merupakan plesetan dari Timur-e-Lang, artinya Timur yang pincang. Barat, terutama Eropa, memberikan julukan ini karena menurut banyak sumber, Timur mengalamai cedera parah, sehingga jalannya pincang.

Tetapi sejak Uzbekistan merdeka dari Uni Soviet, presiden pertama Uzbekistan, Islam Karimov, menghormati Amir Timur sebagai tokoh sejarah penting dan simbol persatuan serta kejayaan nasional Uzbekistan.
Itu sebabnya bagi warga setempat lebih dihargai dijuluki Amir Timur, daripada Timur Lenk.
Amir artinya pangeran, merujuk bahwa Timur bukan keturunan langsung raja atau penguasa waktu itu yang bermarga Khan.

Timur, artinya “besi” dalam bahasa Chagatai, lahir pada 9 April 1336 di Transoxiana, dekat Kesh (kini Shahrisabz, Uzbekistan). Sang ayah, Taraghai Bahdur, ketua suku Barlas, merupakan suku campuran Mongolia dan Turki. Berbeda dengan nenek moyang mereka yang nomaden, suku Barlas adalah petani dan pedagang.

Ketika terjadi pergolakan kekuasaan antara penguasa, Timur tampil dengan keberanian dan keterampilan taktis, sehingga bisa mengumpulkan banyak pengikut. Sesorang yang awalnya sekutu karena perkawinan, bisa berbalik tangan menjadi musuh, kemudian ditaklukkan oleh Timur dan pasukannya.

Ketika tahun 1366 Timur menaklukkan Samarkand, selanjutnya menjadikan Samarkand ibu kota kerajaan Timurid. Di kemudian hari kota Samarkand berkembang pesat menjadi pusat ilmu pengetahuan, seni, dan kebudayaan yang megah dan banyak. Misalnya bangunan masjid, madrasah, dan mausoleum.

Di tahun 1380 Timur sudah menguasai Asia Tengah dan Rusia, kemudian merebut Afghanistan, dan tahun 1385, seluruh Persia berada dalam kekuasaannya.
Propaganda “Sword of Islam” adalah julukan yang diklaim untuk meraih simpati umat Islam.

Di awal tahun 1400-an kekuasaan Timurid meliputi Azerbaijan, Suriah, Bagdad, hingga Kesultanan Delhi. Sedangkan di utara meliputi Rusia hingga Ottoman Turki dan Mesir di selatan.

Langkah ekspansinya terhenti ketika hendak menaklukkan Dinasti Ming di Kekaisaran Tiongkok di bulan Desember tahun 1404. Amir Timur meninggal 17 Februari 1405 di Kazakhstan pada usia 68 tahun karena sakit.

peta kekuasaan
Amir Temur Empire

Mengunjungi Gur-i-Amir

di depan Gur-i-Amir

Bangunan yang saya lihat dari halaman parkir itu bernama Gur-i-Amir, artinya Tomb of the King, makam para raja. Awalnya mausoleum ini dibangun oleh Amir Timur untuk cucunya Muhammad Sultan, yang digadang sebagai pewaris tahtanya. Sultan wafat karena pertempuran di usia 29 tahun.

detail mosaik pada gerbang masuk

Ketika Amir Timur wafat, kemudian ditetapkan dimakamkan di sini, selanjutnya beberapa putra dan cucunya juga.
Salah seorang cucu Amir Timur, Ulugh Beg yang terkenal sebagai ahli astronomi kemudian menetapkan bangunan ini menjadi mausoleum Dinasti Timurid. Dilengkapi pula dengan penambahan bangunan madrasah dan khanaqah.

Pengabaian berabad, bangunan ini rusak akibat gempa dan sempat dibom Uni Soviet di era Perang Dunia II ketika Jerman sempat invasi ke Rusia.
Makam Amir Timur di tahun 1941 sempat digali dan dilakukan rekonstruksi fitur wajah Amir Timur dari tengkoraknya. Amir Timur diduga memiliki tinggi badan 172 cm dan diyakini berjalan pincang.

Kompleks Gur-i-Amir mulai direstorasi di tahun 1950-an pada beberapa sisi mausoleum, kecuali bagian madrasah dan khanaqah yang sudah tidak ada, dan dibiarkan berupa reruntuhan.
Kemudian di tahun 1970-an dilakukan restorasi di area interior.
Sejak Uzbekistan merdeka tahun 1991, kompleks ini pun mendapat perhatian lebih intensif.

Gur-i-Amir sebelum restorasi, sumber: Wikipedia

Penutup

Mempelajari sejarah dari peninggalan artefak merupakan salah satu pilihan saya untuk berwisata. Banyak yang bisa saya pelajari melalui tokoh, kisah legenda, geomorfologi, geopolitik, hingga gaya arsitekturnya.

Seperti halnya gaya khas arsitektur Timurid, detail pada ornamen berupa mozaik indah warna biru-hijau juga disematkan pada lapisan kubah, dinding, dan plafond. Sedangkan interior mausoleum terlihat berkilau pada plafond dan dinding yang berlapis emas.

Detail mosaik pada dinding dan plafond

Makam Amir Timur sendiri kalau melihat pada legenda ada pada batu berwarna hitam.

peta tata letak makam

Sayangnya bila kami mengunjungi suatu tempat bila bersama rombongan travel rasanya waktu cepat sekali berlalu, sehingga kurang puas mengamati setiap sisi bangunan. Ketika meninggalkan situs ini pun malam menjelang, salju turun lagi, dan kami harus beranjak ke tempat lain.

malam menjelang di Gur-i-Amir

Perhatian akan suatu tokoh seperti halnya di banyak negara adalah dibangun monumen atau patung untuk mengenang jasa dan kisah heroik sang tokoh. Begitu pula dengan Amir Timur, ada tiga monumen yang menggambarkan sosoknya di seluruh Uzbekistan, yaitu di kota:

  • Shahrisabz, merupakan patung terbesar di kota kelahiran Amir Timur, dengan posisi sedang berdiri
  • Samarkand, Amir Timur posisi duduk digambarkan sebagai sosok berwibawa
  • Tashkent, patung Amir Timur berkuda, yang menggambarkan kisah heroiknya

Kisah sejarah memang bisa dilihat dari banyak sisi, bagi masyarakat Uzbekistan bisa jadi sosok Amir Timur merupakan tokoh nasional heroik. Tetapi menilik dari caranya menaklukan, Amir Timur dijuluki penguasa yang bengis karena melakukan pembasmian di wilayah yang diduduki.

@haniwid

Amir Timur Mausoleum Kenangan mengunjungi Amir Timur Statue, lalu jalan kaki ke Gur-i-Amir, sebuah musoleum Dinasti Timurid, di Samarkand, Uzbekistan. Bersama Wesgo Travel, 29 Februari 2024 yang lalu.

♬ original sound – tri w handayani – tri w handayani

Also Read

Bagikan:

hani

Halo, saya Tri Wahyu Handayani (Hani), tinggal di Bandung. Pemerhati arsitektur dan pelestarian bangunan, main piano, menjahit, dan jalan-jalan. Kontak ke bee.hani@gmail.com

Tags

14 pemikiran pada “Sosok Amir Timur, Penguasa Timurid Yang Dikagumi Sekaligus Dibenci”

  1. Bisakah ini disebut traveling tema sejarah atau mungkin jejak arsitektur suatu bangunan?
    Sebab ada dua hal yg saya dapatkan dari membaca artikel Mbak Hani ini, yaitu sejarah tokoh, dalam hal ini Amir Timur dan keindahan arsitektur Timurid.
    Nah, jalan berombongan itu juga kurang saya sukai sih, soalnya kadang kita masih mau mengeksplor suatu tempat, tapi anggota rombongan lain ada yg kebelet belanja. Hahaha.

    Balas
    • Saya emang suka gitu Bund. Melalui arsitektur atau artefak yang tersisa, lalu saya pelajari sejarah, tokoh di baliknya, sampai ke legenda. Seasik itu mempelajari sejarah…

      Balas
  2. Kalau nggak baca detail artikelnya, aku mengira Gur-i-Amir adalah sebuah masjid. Atau minimal museum gitu lah. Ternyata kompleks makam ya.

    Balas
  3. Ooh pernah dengar nama Timur Lenk waktu nonton atau baca apa gitu ya lupa mbak.
    Ternyata kisah hidupnya menarik sekali dan dihormati sebagai seorang pahlawan nasional di Usbek sana.

    Menyenangkan sekaligus bisa berwisata sekaligus mempelajari sebagian ilmu sejarah begini. Mana buat foto-foto juga kompleknya cakep banget ya mbak.. Ditunggu kisah lanjutannya ya

    Balas
  4. Senang bisa berkenalan dengan Amir Timur sang tokoh di Usbek sana
    Selayaknya pahlawan nasional, memang sudah selayaknya dikenang dan diteladani kebaikan nya
    Mendirikan negara juga tidak melupakan jasa pahlawannya

    Balas
    • Meski dikagumi, dia tetap dibenci. Sayang banget ya. Tapi aku suka sih menjelajah tempat bersejarah sepeti ini. Bisa sekalian belajar banyak.

      Balas
  5. Menarik banget bahas Amir Timur. Sosoknya kuat dan berpengaruh, tapi juga penuh sisi kontroversi. Salut sama warisan budaya dan ilmu yang berkembang pesat di masanya, meski cara dia menaklukkan wilayah sering bikin ngeri juga.

    Balas
  6. Uzbekistan pastinya lega banget bisa merdeka dari Uni Soviet ya?

    sehingga bisa menghormati pahlawan dan sejarahnya secara utuh, tanpa intervensi

    Masyaallah bangunannnya indah banget ya, saya paling suka mozaik karena menggambarkan lingkungan setempat. mirip batik di Indonesia

    Balas
  7. MashaAllah. You envy me Mbak Hani. Amir Timur, Ulugh Beg adalah 2 tokoh yang berkali-kali saya baca riwayatnya di dalam buku The REALM OF STARS. Bagaimana diceritakan tentang kehebatan mereka dalam berperang, memimpin kelompoknya, menguasai banyak daratan di Eropa tengah hingga menjadi pemimpin juga para ahli yang disegani dunia.

    Doakan ya Mbak, tahun depan saya sudah berencana mengunjungi Uzbekhistan, dan menyusur Samarkand untuk menjejak banyak peninggalan sejarah di sana. Menyaksikan dengan mata kepala sendiri Mausoleum dan beberapa tempat yang remarkable di sana.

    Baca ini saya jadi tambah semangat. Semoga Allah SWT berkenan mengabulkan doa saya.

    Balas
  8. Menarik banget kisah Amir Timur. Tadinya saya mengira beliau masih keturunan Khan dari Mongol dari cabang Golden Horde Eropa. Kejayaannya benar-benar gemilang bagi bangsa Uzbek ya kak.

    Balas
  9. Waktu sekolah aja engehnya tentang sosok Timur ini. Tapi pas gede sekarang lupa² ingat. Memang harusnya bisa berkunjung ke sana biar makin mengenal lagi sejarahnya. Semoga ada kesempatan daku menjelajah Uzbek dengan keselamatan dan kebahagiaan

    Balas
  10. Seru banget baca perjalanan ke Samarkand ini. Bagian tentang Gur-i-Amir juga bikin merinding, apalagi kisah tengkoraknya sempat digali dan direkonstruksi. Terima kasih sharing ceritanya mbak. Jadi tahu banyak tentang tempat ini.

    Balas
  11. Kalau dilanjut, kisahnya mungkin sampai pada para pedagang Islam yang ikut mengislamkan Jawa ya Mbak. Wali awal-awal juga kalau tidak salah dari Samarkand dan sezaman dengan Amir Temur.
    Masjidnya bagus sekali. Nuansa birunya agak mengingatkan pada pengaruh Cina, meskipun belum tentu juga.

    Balas
  12. Saya suka mengikuti tulisan mbak Hani yang hidup. Saya seperti merasakan menginjak salju kering yang bunyi kres kres kres, hahaha.
    Mbak, kalo pengucapan Timur apa dibaca seperti orang Indonesia atau dengan pelafalan yang berbeda?

    Balas

Tinggalkan komentar

DMCA.com Protection Status