Belajar Bahasa Isyarat di Acara “Piknik Sunyi” Hutanika

hani

Belajar Bahasa Isyarat di Acara "Piknik Sunyi" Hutanika

Pada suatu Sabtu, sambil makan siang, scroll-scroll IG tertera informasi poster bahwa Selasa, 23 September 2025, ada acara piknik bersama komunitas Karya Seni Tuli yang disponsori @cimolbojotaa, acaranya melukis dan belajar bahasa isyarat. Dalam rangka Hari Bahasa Isyarat Internasional untuk bisa lebih mengenal dan belajar cara komunikasi yang indah dan penuh makna. Acaranya di @hutanika, sebuah resto estetik dengan suasana hutan di tengah kota, di jalan Asia Afrika, Bandung.

flyer piknik sunyi
flyer piknik sunyi

Sejarah Bahasa Isyarat Untuk Tuna Rungu

Sudah lama saya ingin belajar bahasa isyarat, beberapa kali ada infonya di telegram, tetapi selalu fully booked dan bukan untuk warga Bandung. Selain itu mempunyai anggota keluarga non verbal, belajar bahasa isyarat mungkin salah satu langkah untuk berkomunikasi, walaupun bukan tuli.

Sejarah bahasa isyarat untuk penyandang tuli telah melalui perjalanan panjang yang berawal dari isyarat-isyarat alami dalam komunitas hingga dibakukan menjadi bahasa yang diakui secara formal.

Bahasa isyarat bukan hanya sebagai komunikasi antar penyandang tuli, tetapi bagi orang dengar tidak ada salahnya belajar juga, bukan. Dengan demikian bisa tetap saling berkomunikasi, selain melalui tulisan.

Menurut berbagai informasi, sejarah bahasa isyarat, dapat dibagi menjadi dua, perkembangan di dunia dan di Indonesia.

Bahasa Isyarat Dunia

Sebelum adanya pembakuan formal, komunitas tuli di seluruh dunia sudah menggunakan sistem komunikasi gestural (isyarat alami) mereka sendiri selama ribuan tahun. Namun, pengembangan bahasa isyarat modern yang terstruktur dimulai di Eropa.

Era Awal (Abad ke-16)

Tonggak sejarah formal pertama dimulai oleh seorang biarawan Benediktin bernama Pedro Ponce de León (abad ke-16), di Spanyol. Ia mulai mengajarkan anak-anak tuna rungu dari keluarga bangsawan menggunakan metode isyarat, yang memungkinkan mereka untuk membaca dan menulis.

Juan Pablo Bonet kemudian menerbitkan buku pertama tentang pendidikan tuli, termasuk alfabet manual yang menjadi cikal bakal sistem isyarat modern.

Revolusi di Prancis (Abad ke-18)

Charles-Michel de l’Épée, yang dikenal sebagai “Bapak Bahasa Isyarat Modern,” mendirikan sekolah umum pertama untuk anak-anak tuli di Paris.

Ia menyadari bahwa anak-anak tersebut sudah memiliki isyarat alami di antara mereka (yang disebut Old French Sign Language). L’Épée menyatukan isyarat-isyarat ini dengan gestur yang ia kembangkan sendiri untuk menciptakan Langue des Signes Française (LSF) atau Bahasa Isyarat Prancis.

Penyebaran ke Amerika (Abad ke-19)

Pada awal abad ke-19, Thomas Hopkins Gallaudet dari Amerika Serikat pergi ke Eropa dan bertemu dengan Laurent Clerc (seorang tuna rungu lulusan sekolah L’Épée di Prancis).

Gallaudet membawa Clerc kembali ke Amerika Serikat. Bersama-sama, mereka mendirikan sekolah untuk tuna rungu pertama di Amerika.

Sistem isyarat yang mereka ajarkan, yang merupakan kombinasi LSF dan isyarat alami Amerika, akhirnya berkembang menjadi American Sign Language (ASL), salah satu bahasa isyarat paling populer di dunia.

Perkembangan Bahasa Isyarat di Indonesia

Di Indonesia, komunitas tuli menggunakan dua sistem bahasa isyarat yang memiliki sejarah dan struktur berbeda:

SIBI (Sistem Isyarat Bahasa Indonesia)

SIBI merupakan sistem buatan yang dikembangkan oleh tim orang dengar (bukan komunitas tuli) untuk tujuan pendidikan dan dirancang untuk meniru struktur kalimat dan tata bahasa Bahasa Indonesia lisan. SIBI menggunakan isyarat khusus, termasuk untuk morfem imbuhan.

SIBI pertama kali diperkenalkan pada tahun 1981 dan secara luas digunakan sebagai bahasa pengantar formal di Sekolah Luar Biasa (SLB/B).

SIBI seringkali sulit dipahami dan digunakan oleh komunitas tuli dalam komunikasi sehari-hari karena strukturnya yang terlalu baku dan tidak alami.

BISINDO (Bahasa Isyarat Indonesia)

BISINDO adalah bahasa ibu alami yang berkembang secara organik di kalangan komunitas tuli di Indonesia, mencerminkan budaya dan kebutuhan komunikasi mereka.

BISINDO menggunakan dua tangan (kebanyakan) dan memiliki tata bahasa visual yang fleksibel, ekspresif, serta lebih sederhana, tidak terpaku pada struktur Bahasa Indonesia lisan dan sistem ini dianggap lebih praktis dan efektif untuk komunikasi sehari-hari.

Pengalaman “Piknik Sunyi” Bersama Komunitas “Karya Seni Tuli”

Sesuai ketentuan di Gform saat saya mendaftar menjadi peserta event “Piknik Sunyi”, dreskode hari itu berwarna putih atau krem/nude, dan tentu saja hadir tepat waktu. Jadi hari Selasa itu saya naik grabride dari rumah menuju TKP.

Resto Hutanika, jalan Asia Afrika no 91-97, Bandung

Di Hutanika, saya pun konfirmasi ke meja pendaftaran dan tampak tim panitia tengah bersiap-siap dengan menggelar beberapa alas kain di halaman rumput.

persiapan
persiapan acara piknik

Sambil menunggu, saya mengamati meja sebelah dan tampak empat orang perempuan muda sedang berdiskusi melalui bahasa isyarat. Mereka tampak asyik “mengobrol” dalam sunyi.

Mendekati pembukaan acara, kami dipersilakan menuju lapangan rumput untuk memilih duduk di alas yang telah disiapkan. Saya memilih spot agak di pinggir, di bawah rindangnya dedaunan, supaya tidak terlalu panas. Ada lebih dari 10 alas kain bercorak kotak-kotak dan di alas tersebut duduk berkumpul 4-6 orang, jadi benar-benar serasa piknik.

suasana piknik sunyi

teman baru
teman baru

Pada saat pembukaan oleh pembawa acara, kali ini ada yang unik, karena mereka berpasangan. Seorang merupakan pembawa acara (MC) untuk orang dengar, sedangkan seorang lagi “menerjemahkan” segala sesuatu yang disampaikan oleh MC dengan bahasa isyarat.

pembukaan dengan 2 MC

Rupanya bertepatan dengan tanggal 23 September ini merupakan International Day of Sign Language, Hari Bahasa Isyarat Internasional.

Setelah pembukaan oleh MC, acara dilanjutkan dengan paparan tentang “Budaya Tuli” oleh dua orang teman tuli.

Apa itu Budaya Tuli

Budaya Tuli adalah bagaimana kita, orang dengar, menyikapi bila berhadapan dan berkomunikasi dengan teman tuli. Karena teman tuli mengalami hambatan pada pendengaran, bisa parsial maupun sama sekali tidak mendengar, maka mereka sangat tergantung dengan visual.
Untuk itu bila berkomunikasi dengan teman tuli, kita harus berhadapan dan saling menatap, supaya teman tuli bisa melihat ekspresi wajah orang dengar.

Cara termudah bisa menggunakan tulisan, gerak bibir, atau bahasa isyarat menggunakan alfabet dengan jari. Bila akan menyapa teman tuli, bisa menyentuh pundaknya atau melambaikan tangan, bahwa kita mau berkomunikasi dengan mereka.

Kalau ada Kang Paket ke rumah bagaimana?
Mbak Revina, founder “Karya Seni Tuli” menjelaskan melalui bahasa isyarat, kemudian “diterjemahkan”.
“Karya Seni Tuli” sendiri adalah komunitas kreatif bagi penyandang tuli.

Keluarga yang di rumah ada penyandang tuli, akan memasang lampu sebagai alat bantu komunikasi.
Jadi kalau ada paket atau bel berbunyi, dialihkan ke lampu yang berkedip.

Belajar Bahasa Isyarat

Setelah introduction tentang Budaya Tuli dari Mbak Revina, acara dilanjutkan dengan sesi tutorial sederhana bahasa isyarat. Untuk memudahkan, setiap lapak piknik akan dicampur, satu teman tuli akan mendampingi 3-4 orang dengar. Di tempat saya, ditemani oleh Mbak Delvi, untuk mengajarkan Teh Nita, Ayunda dan saya, beberapa kosa kata bahasa isyarat.

Awalnya kami belajar alfabet BISINDO, lalu beberapa gerakan jari-jari yang menggambarkan peristiwa, benda, hewan, gender, suasana alam, dan banyak lagi.

Sehingga tidak selalu harus di”tulis”kan dengan jari-jari huruf per huruf menghasilkan kata. Terlalu lama kan…
Tapi ya harus hafal juga sih. Kalau belum biasa akan mumet juga…

cimol bojot AA dan acara melukis

Games dan Acara Melukis

Setelah tutorial singkat bahasa isyarat, dilanjutkan dengan games.
Gamesnya seru. Jadi para peserta sejumlah 10 orang, terdiri dari 4 orang dengar, 4 teman tuli, dan 2 panitia, selang-seling berdiri membentuk barisan, menghadap ke satu arah membelakangi peserta di ujung kiri.

Di ujung kiri, seorang teman tuli mencontohkan gesture melalui jari dan tangannya ke teman sebelahnya. Teman sebelahnya, membalik badan, menyentuh teman sebelahnya lagi mengulangi gerakan. Begitu seterusnya sampai ke peserta ke-10. Peserta terakhir harus menerjemahkan bahasa isyarat tadi melalui ejaan alfabet BISINDO.
Seru sih, karena tidak mudah, dan harus tebak-tebak…

Matahari semakin tinggi, tiba saatnya yang dinanti-nanti yaitu menikmati hidangan dari Cimol Bojot AA yang terkenal endez dan minuman dingin menyegarkan dari Haustea. Sesudahnya masih ada acara pamungkas, yaitu Melukis Bersama.

Seru juga melukis bersama ini, semua perlengkapan alat-alat lukis sudah disiapkan oleh panitia, dan kami hanya diberi waktu 45 menit saja. Melukis bebas sih.

Penutup

Siang itu saya belajar banyak tentang cara berkomunikasi dengan memakai bahasa isyarat, belajar alfabet BISINDO, dan mendapat teman baru. Ini merupakan pengalaman berharga bagi saya, acara ditutup dengan foto bersama dan pembagian goody bag dari para sponsor. Tentu saja Cimol Bojot AA paket frozen, skincare, dan sticker alfabet BISINDO.

alfabet bisindo
alfabet BISINDO

Berkomunikasi adalah proses penyampaian, penerimaan, dan pemahaman pesan antara dua pihak atau lebih dengan tujuan menciptakan kesamaan makna (shared understanding) di antara mereka. Bila salah satu pihak mempunyai kendala, maka dicari titik temu, sehingga tujuan supaya bisa saling memahami tercapai.

Intinya, berkomunikasi berarti bertukar informasi, ide, emosi, atau sikap sehingga pihak yang terlibat dapat mengerti satu sama lain. Beruntungnya, sekarang ada bahasa isyarat, sehingga orang dengar pun bisa berkomunikasi dengan teman tuli.

Also Read

Bagikan:

hani

Halo, saya Tri Wahyu Handayani (Hani), tinggal di Bandung. Pemerhati arsitektur dan pelestarian bangunan, main piano, menjahit, dan jalan-jalan. Kontak ke bee.hani@gmail.com

Tags

Satu pemikiran pada “Belajar Bahasa Isyarat di Acara “Piknik Sunyi” Hutanika”

  1. Games tebak-tebakannya itu mirip games yang bisik-bisik bukan ya? Tapi, kelihatan seru sih ini acaranya. Keren banget yang menggagas acara ini. Salut!

    Balas

Tinggalkan komentar

DMCA.com Protection Status