Wisata Gili Iyang, Madura, Pulau Oksigen yang Memesona

hani

Wisata Gili Iyang, Madura, Pulau Oksigen yang Memesona

Perjalanan kami ke Gili Iyang, Madura adalah sejenak menyambangi sebuah pulau yang menurut penelitian memiliki kandungan oksigen nomor dua tertinggi setelah Laut Mati, Yordania. Penelitian yang dilakukan oleh Lembaga Penelitian Antariksa Nasional (LAPAN) pada tahun 2006 ini menyebutkan bahwa kadar oksigen di Gili Iyang sebesar 20,9 %. Artinya dalam satu liter udara bebas terkandung 0,209 liter oksigen. Sedangkan kadar oksigen normal yang mencukupi kebutuhan pernafasan adalah dalam batas 19,5-22,0 %.

Gili Iyang sendiri terletak di Desa Dungkek, Kecamatan Dungkek, Kabupaten Sumenep. Pulau ini berjarak sekitar 28 km dari kota Sumenep dan untuk mencapai Gili Iyang harus naik kapal yang berangkat dari pelabuhan Dungkek, di selatan pulau Madura.

Perjalanan Menuju Gili Iyang, Madura

Waktu itu kami berangkat pukul 08:00 dari hotel Nur Family di kota Sumenep menuju pelabuhan Dungkek dan menempuh perjalanan kurang lebih satu jam lamanya.
Hari masih pagi, laut tampak tenang, rombongan kami pun naik ke kapal penyeberangan bersama dengan warga yang sama-sama hendak menyeberang.
Kapal penyeberangan berangkat setiap pagi, kira-kira siang hari pukul 14:00 akan kembali ke pulau Madura.

menuju gili iyang madura
menuju Gili Iyang, Madura

Perjalanan menyeberang selat kira-kira satu jam dan menjelang dekat pantai Gili Iyang ternyata laut sedang surut, kapal tak mungkin merapat.
Pilihannya adalah bergiliran pindah ke getek kayu dan didorong oleh beberapa orang dan dari pantai ada yang menarik getek dengan tambang. Air memang hanya setinggi pinggang orang dewasa dan pantainya agak berkarang, sehingga berbahaya bagi kapal untuk lebih jauh merapat ke pantai.

Setelah semua turun dari getek, kami pindah moda lagi, yaitu odong-odong, yang dinamakan Valentino Rossi, padahal triseda VIAR. Tapi memang sih, naik VR ini ngebutnya engga kira-kira, kita harus pegangan erat. Beberapa teman malah teriak kegirangan, sungguh lupa umur kalau kayak gini.
Tujuannya adalah ke titik Oksigen, yang konon merupakan daerah yang di pulau ini paling tinggi oksigennya.

Gili Iyang, atau pulau Iyang, karena gili dalam bahasa setempat artinya pulau. Luasnya hanya 9,15 km2 dan didiami oleh dua desa, yaitu Desa Bancamara dan Desa Banraas.
Pulau yag mendapat julukan Pulau Oksigen ini dicanangkan sebagai destinasi kesehatan pada tahun 2015 yang lalu oleh Pemerinta Kabupaten Sumenep.

Beberapa Objek Wisata di Gili Iyang, Madura

Tidak lengkap bila kita tidak eksplore ada apa saja di Gili Iyang. Karena pulau ini kecil, kalian bisa one day trip saja di pulau ini atau menginap satu malam. Ada beberapa penginapan, setara homestay yang mulai dibuka oleh beberapa warga di pulau ini.

Berikut adalah beberapa objek wisata di Gili Iyang:

1-Titik Oksigen

vi-ar lokasi titik oksigen
menuju lokasi Titik Oksigen

Di Titik Oksigen yang dicanangkan sebagai area kaya oksigen tersebut ada beberapa saung atau gazebo dari kayu untuk bersantai.
Ada warung yang menjual rujak buah, jajanan setempat, kelapa muda, dan kopi. Tak banyak yang bisa di lihat di sini. Lagian kan tujuannya menghirup oksigen dan merasakan kesegaran udara tanpa polusi.
Supaya tidak mengantuk bagusnya kalian senam ringan, tarik napas dalam-dalam…

2-Batu Canggah

pesona batu canggah
pesona Batu Canggah

Untuk mencapai Batu Canggah atau Beto Cangghe kami diantar oleh VR ngebut melalui jalan kecil berliku ajul-ajulan di antara kebun-kebun jagung penduduk. Bila diperhatikan di tengah ladang tersebut ada gubuk-gubuk bambu, ada yang besar dan kecil.
Menurut pemandu wisata mas Hambali yang mengantarkan kami, gubuk-gubuk tersebut adalah ‘rumah’ atau kandang untuk hewan peliharaan.
Hewan peliharaan kambing dan sapi memang merupakan harta berharga bagi warga Gili Iyang, sehingga didirikan ‘rumah’ tertutup bukan berupa kandang seperti biasa.

Sesampainya di area Batu Canggah, kami harus menuruni tangga cor semen dengan pagar besi berwarna kuning-hijau.
Dalam bahasa setempat, Batu Cangga artinya batu yang menyangga tebing. Tempat ini merupakan obyek wisata yang berbentuk rongga mirip lorong terbentuk dari batu karang berwarna jingga kecoklatan. Panjangnya sekitar 200 meter dengan tinggi langit-langit sekitar lima meter. Dinding lorong bentuknya melengkung mirip gulungan ombak.
Bentukan lorong ini kemungkinan terjadi jutaan tahun yang lalu secara alami.

Sesampainya kita dapat menikmati semilir angin laut dan suara burung-burung yang terbang di sekitar tebing.
Apalagi yang bisa kita lakukan di tebing seperti ini ya foto-foto laaah…

3-Gua Mahakarya

Gua ini jaraknya terpaut kurang lebih 3 km dari Batu Canggah.
Gua stalagtit-stalagmit ini gelap dan berupa lorong-lorong ada yang rendah sehingga harus berhati-hati untuk menjelajahinya.

Memiliki luas 800 meter persegi, gua ini akan tetap membuat pengunjung bernapas lega begitu tiba di bagian terdalamnya.

4-Fosil Ikan Paus

Konon pernah ada ikan jenis paus raksasa yang terdampar di Gili Iyang. Kerangka sepanjang 25 meter ini terhampar di atas lahan sejauh 20 meter. Oleh masyarakat setempat sisa-sisa kerangkatnya masih dirawat sehingga tetap utuh.

Biaya ke Gili Iyang

Waktu saya ke Gili Iyang sebenarnya bagian dari perjalanan grup Caraka untuk jelajah Sumenep, mulai dari Masjid Jami Sumenep, Keraton Sumenep, Makam Asta Tinggi, hingga ke Kota Tua Kalianget.

Walaupaun demikian berikut saya bagikan kira-kira biaya perjalanan ke Gili Iyang saja dari kota Sumenep.

Tarif angkutan umum dari Sumenep menuju ke Pelabuhan Dungkek berkisar Rp20.000 per orang. Kemudian, tarif perahu motor milik nelayan ke Gili Iyang berkisar Rp15.000 per orang. Jika kalian datang bersama rombongan, akan dikenakan tarif pulang-pergi Rp500.000 kapasitas maksimal 30 orang. Tetapi, ada juga perahu kecil dengan biaya sewa sekitar Rp200.000.

Penutup

Wisata Gili Iyang, Madura sebenarnya tidak banyak yang dilihat sehingga bisa dikelilingi dalam setengah hari. Untuk melengkapi berwisata di Gili Iyang, biasanya pemandu menawarkan makan siang lokasi dengan menu kuliner setempat.
Kalian harus menikmati lezatnya nasi jagung disertai lauk-pauk ikan kakap goreng dan tumis sayur-sayuran plus sambal yang tiada duanya.

nasi jagung dan ikan kakap goreng
nasi jagung dan ikan kakap goreng menutup wisata di Gili Iyang

Setelah cukup beristirahat dan shalat lohor, VR segera mengantarkan kami pelabuhan untuk segera naik perahu yang siap mengantarkan kami ke Pelabuhan Dungkek.
Bedanya dengan pagi hari, walaupun langit cerah matahari bersinar, perjalanan kurang lebih satu jam ini disertai ombak agak tinggi.

Semoga bermanfaat.

Also Read

Bagikan:

hani

Halo, saya Tri Wahyu Handayani (Hani), tinggal di Bandung. Pemerhati arsitektur dan pelestarian bangunan, main piano, menjahit, dan jalan-jalan. Kontak ke bee.hani@gmail.com

Tags

4 pemikiran pada “Wisata Gili Iyang, Madura, Pulau Oksigen yang Memesona”

  1. madura juga memiliki banyak gili ya… foto2 pantainya di sekitar gili kurang banyak kak… penutupnya nasi jagung dengan kakap goreng, sederhana kelihatannya tapi mantap. terbayang gurihnya.

    Balas
  2. Aih Maduraaaa
    Salah satu destinasi impianku nih
    Pengen banget ke sini suatu hari nanti
    Wisata alamnya cakep-cakep ya. Gili Iyang ternyata punya pesona tersembunyi

    Balas
  3. Menarik banget nih Teh, ada pulau yang kadar oksigennya tertinggi kedua di dunia. Saya malah jadi penasaran, kok bisa gitu? Apa yang menyebabkan kadar oksigennya lebih besar? Apa karena banyak vegetasi atau hal lainnya?

    Btw lucu ihh ngebayangin ibu ibu naik VR sambil teriak teriak tapi kegirangan, beneran lupa sama umur yaaa, hahahaha

    Balas

Tinggalkan komentar

DMCA.com Protection Status