Tips Menulis Kalimat Pembuka yang Menarik Untuk Dibaca

hani

Tips Menulis Kalimat Pembuka yang Menarik Untuk Dibaca

Sudah dua hari ini saya berkutat membaca berbagai sumber tentang Masjid Jami Sumenep.
Hasil jalan-jalan ke Sumenep dua minggu yang lalu kami harus menulis naskah untuk buku bunga rampai.
Saya memang ikut acara jalan-jalan bersama grup Caraka Sumenep.
Acaranya tiga hari full, belum ditambah perjalanan dari Bandung-Surabaya pergi pulang.

Dalam penulisan ilmiah, kalimat pembuka bisa ditempatkan di bagian pendahuluan.
Kalau ngeblog seperti ini, ditempatkan di paragraf awal.

Kebetulan tema awal bulan di grup blog 1 Minggu 1 Cerita, Pembukaan

Ide Untuk Kalimat Pembuka

Beberapa artikel menjelaskan bahwa menulis kalimat pembuka cukup penting. Di awal inilah yang menjadi kunci, apakah pembaca meneruskan membaca atau tutup buku. Kalimat pembuka yang menarik dan efektif akan membuat pembaca tergugah untuk membaca kalimat-kalimat berikutnya hingga tuntas. Sebaliknya, first sentence yang lemah dan bertele-tele hanya akan membuat pembaca malas lalu beralih ke hal-hal lain dengan satu kali klik.

Berikut tips menulis kalimat pembuka:

1 – Kalimat yang informatif 

Kalimat pembuka berbentuk informatif barangkali adalah yang paling umum digunakan, karena memang secara teknik penulisan paling mudah. Kita hanya perlu menyampaikan sebuah fakta sebagai pengantar tulisan, tanpa harus banyak memoles dengan diksi-diksi yang melangit.

2 – Kalimat interaktif

Kalimatif interaktif adalah kalimat yang mengajak pembaca berinteraksi, seperti sebuah dialog antara penutur dan pendengar.
Paling umum berbentuk direct question, bisa menanyakan pengetahuan pembaca seperti “Tahukah kamu, bla bla bla……….” (jenis ini masih berkaitan dengan penjelasan nomor 1 tentang kalimat fakta)

3 – Kalimat kontradiktif

Kalimat kontradiktif dalam hal ini bisa kalimat yang bertentangan dengan pendapat umum, atau mengandung unsur yang saling berlawanan dalam satu kalimat terebut.

Contoh:
“Walaupun saudara kembar, Tini memiliki rambut yang lurus dan panjang, sedangkan Tina berambut pendek dan ikal”

4 – Kalimat komparatif

Komparatif artinya membandingkan. Sebagai kalimat pembuka, teman-teman bisa menuliskan contoh perbandingan, agar pembaca terlarut.

Contoh:
“Layaknya seorang anak kecil yang melonjak-lonjak gembira karena mendapat mainan baru, seperti itulah reaksi Karman saat cintanya diterima oleh Marni.”

5 – Kalimat provokatif

Dalam situasi tertentu, kalimat provokatif yang lugas dan tegas sangat baik untuk ditempatkan di muka tulisan, sebagai penegasan awal sekaligus informasi hendak ke arah mana tulisan itu berjalan.

Contoh:
“Tabahlah seperti perempuan, saban hari mereka memandikan anak, tapi tak pernah mereka menuntut adanya mesin cuci anak.” (yang ini gabungan kalimat provokatif dan komparatif)

Penutup

Sebetulnya banyak cara untuk memulai menulis kalimat pembuka. Lima tips di atas baru sebagian saja dari sekian banyak contoh.

Tips lainnya adalah hindari penulisan kalimat yang terlalu panjang. Sedapat mungkin buatlah kalimat pembuka yang tidak terlalu panjang. Kalimat pembuka ini akan menentukan apakah pembaca tertarik dengan tulisan kita atau tidak. Jika kalimat terlalu panjang dan berbelit-belit, maka pembaca akan merasa kurang tertarik untuk melanjutkan pembacaan terhadap tulisan Anda.

Semoga setelah menuliskan beberapa langkah untuk menulis kalimat pembuka yang pas, teman-teman juga bisa mulai menulis.

Also Read

Bagikan:

hani

Halo, saya Tri Wahyu Handayani (Hani), tinggal di Bandung. Pemerhati arsitektur dan pelestarian bangunan, main piano, menjahit, dan jalan-jalan. Kontak ke bee.hani@gmail.com

Tags

Tinggalkan komentar

DMCA.com Protection Status