Lompat ke konten

5 Tips Jadi Penulis Buku. Awali Banyak Membaca

penulis buku

Gampang atau tidak sih, jadi penulis buku?
Ya, sebetulnya semua kegiatan bila ditekuni dan suka, bisa gampang.
Tetapi, kalau tidak konsisten dan angin-anginan, ya jadi sulit.
Karena semua kegiatan perlu proses.
Kuncinya mulai saja menulis.
Menulis apa?
Menulis saja dari kegiatan sehari-hari. Setiap orang pasti ada yang dilakukan setiap hari bukan?

Sejak bangun tidur, bahkan mungkin sebelum tidur, sudah ada rencana besok akan melakukan apa, mau kemana, bahkan tidak mau kemana-mana juga. Semua itu bisa mulai dituliskan, misalnya berupa diary atau catatan harian.

Bagaimana dengan menulis buku? Kita tetap bisa mewujudkan tulisan dalam buku yang berisi kegiatan spesifik, misalnya memasak, menulis resep, mengasuh anak, kisah inspiratif, dan lain-lain
Bila ingin jadi penulis buku, mulailah melakukan tips menulis buku berikut ini:

1- Banyak Membaca

Penulis membutuhkan ide atau gagasan, dan ide atau gagasan itu banyak kita dapatkan dari membaca.
Ada banyak jenis bacaan yang bisa kita baca tergantung minat masing-masing. Apa yang kita baca amat menentukan gaya kepenulisan nantinya.

Contohnya nih ya, untuk menulis satu buku standar setebal 120 halaman, 1.5 spasi, dengan huruf 12 karakter, minimal harus membaca lima buku sejenis. Misalnya ingin jadi penulis novel, tentunya harus punya referensi bacaan novel. Walaupun tentu saja, sebaiknya nanti mempunyai gaya penulisan sendiri, tidak meniru gaya penulisan penulis lain.

2 – Mulai Menulis

Tuliskan saja apa yang teman-teman ingin tuliskan, bahkan  ketika tidak punya ide sama sekali.
Membuka-buka kembali catatan atau tulisan lama, bisa menggali kembali ide. Menulis bisa melalui media apa saja.

Tidak harus mempunyai komputer atau laptop canggih dengan spek mutakhir. Menulis bisa di buku harian, atau di ponsel, karena ponsel sekarang juga dilengkapi dengan fasilitas untuk menulis. Misalnya, google doc, evernote, wpoffice, dan masih banyak lagi.
Berbagai media sosial seperti facebook, dan juga blog akan melatih penulisan kita.
Plaform blog, seperti blogspot dan wordpress pun bisa dibuka dari ponsel, bahkan bisa diatur dalam keadaan offline.
Jadi tidak ada alasan, tidak ada kuota internet lalu tidak menulis.
Karena semakin sering menulis, akan semakin mudah menulis.

3 – First Reader

Beberapa penulis buku ada yang memulainya dari tulisan di blog yang dibukukan. Ada pula berawal dari catatan perjalanan, pengalaman pribadi, diary, bahkan kumpulan resep.

Apapun hasil tulisan tersebut tentunya membutuhkan pembaca. Kita kan sering malu, takut ditertawakan karena tulisan kita merasa belum pantas untuk diterbitkan. Teman-teman bisa mulai dari orang terdekat. Misalnya pasangan, saudara, orang tua, anak, dan lain-lain. Minta komentar mereka. Bisa menyakitkan dan membuat semangat kita rontok, atau sebaliknya kritiknya merupakan kritik membangun.

4 – Mengirimkan Tulisan

Setelah mencoba banyak menulis tentang apapun itu baik artikel,  puisi, atau pun cerpen, cobalah  untuk mengirimkannya ke media seperti media cetak.

Jika  tulisan teman-teman sudah menjadi  sebuah naskah lengkap,  bisa mengirimkannya ke penerbit. Beberapa penerbit secara terbuka menerima naskah melalui website atau email.

Beberapa link dari penerbit memberikan info tatacara mengirimkan naskah tersebut. Biasanya ada waktu tunggu, naskah diterima atau tidak. Misalnya sudah lebih dari tiga bulan tidak ada berita, bisa dipastikan, naskah kita tidak diterima. Ya, cari penerbit lain.

Sekarang ini naskah calon penulis bisa dipublikasikan dalam bentuk e-book. Jangan khawatir, trend ini sudah mulai marak. Sejalan dengan mulai meluasnya paperless book.

Ada koq, publisher yang memang fokus menerbitkan dalam bentuk e-book.
Ada royalty dan publikasinya juga.
Bahkan penerbit buku cetak, pun menerbitkan juga dalam bentuk e-book.

5 – Teruslah Menulis

Jika naskah teman-teman ditolak atau sudah pernah diterbitkan, teruslah menulis. Kembangkan terus kemampuan dan perbanyak karya-karya melalui tulisan. Bagi teman-teman yang naskahnya ditolak penerbit, kemungkinan belum jodoh dengan penerbit A, ternyata diterbitkan penerbit B.

Penutup

Jangan lupa, untuk buku-buku yang telah terbit, penulis juga wajib promosi. Kalau tidak, darimana masyarakat tahu, bahwa Anda adalah seorang penulis?

Sekarang ini banyak cara untuk berpromosi. Bisa melalui media sosial seperti Instagram, Facebook, Youtube, grup WhatsApp, atau ditawarkan ke marketplace.

Semoga bermanfaat.

Sumber:
E-book Tips Menulis – Tim Rasibook

10 tanggapan pada “5 Tips Jadi Penulis Buku. Awali Banyak Membaca”

  1. Pingback: Benarkah Menulis Buku Antologi itu Mudah? Kenali 5 Langkah Berikut Ini - blog hani

  2. Takut nggak bisa jawab pertanyaan dari penerbit. Misal, berani Jual buku berapa eksemplar, atau sudah dibaca berapa ribu orang. Makanya ragu mengirimkan ke penerbit mayor.

  3. Pingback: Perempuan Produktif dari Rumah Bersama Indscript - blog hani

  4. Pingback: Pesan Moral Penulis adalah Menulis dengan Jujur - blog hani

  5. Pingback: Meningkatkan Potensi Diri melalui Komunitas Media Sosial

  6. Pingback: Menulis Buku Ilmiah Populer Hasil Pengamatan Objek

  7. Pingback: √7 Langkah Melawan Writer’s Block | Hani Widiatmoko

  8. Pingback: √Membuat E-book Sebagai Lead Magnet di Blog | Hani Widiatmoko

  9. Pingback: √Suka Duka Menjadi Editor Buku Antologi | Hani Widiatmoko

  10. Pingback: √Pesan Moral Penulis adalah Menulis dengan Jujur | Hani Widiatmoko

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

DMCA.com Protection Status