
Teman-teman narablog, punya benda-benda yang disimpan sejak lama? Selidik punya selidik, ternyata benda-benda tersebut merupakan memorabilia pada suatu peristiwa, kenangan pada satu orang atau beberapa orang yang mungkin tak terlupakan. Romantisme kenangan masa lalu yang mengharu-biru mungkin menyertainya, sehingga teman-teman susah move on.
Benda-benda memorabilia seringkali dikaitkan dengan ketenaran seseorang. Misalnya mobil Presiden Pertama Republik Indonesia, barang-barang peninggalan artis terkenal, benda warisan leluhur, bahkan bisa saja barang pertama yang kita beli dari gaji pertama.
Sedangkan romantisme seringkali dikaitkan dengan kisah cinta alias roman-romanan lah. Ini gara-gara minggu tema di grup narablog 1 minggu 1 cerita temanya Romantis.
Konon katanya, romantis adalah saat kita menyuarakan dan mengekspresikan cinta kita tanpa kita harus meninggalkan pemikiran yang rasional. Sepertinya sih, romantis tidak melulu berkaitan dengan pasangan. Kan kasihan yang jojoba, jomblo bahagia, mosok tidak bisa romantis?
Sepertinya nyambung saja antara memorabilia dan romantis, ya … Maksa engga, sih …
Karena definisi memorabilia adalah suatu benda atau beberapa benda yang dapat mengingatkan kepada suatu kenangan. Pastinya kenangan indah. Kenangan buruk ya sudah dibuang dari kapan-kapan.
Nah, kira-kira inilah tokoh atau seseorang yang dikaitkan dengan memorabilia tersebut:
Artis
Artis, mau itu pemain film, penyanyi, atau seniman, merupakan orang-orang yang paling sering dikaitkan dengan memorabilia. Bahkan benda-benda peninggalan mereka, bisa diperjualbelikan dan dilelang dengan harga tinggi.
Barang-barang milik band terkenal abad lalu misalnya The Beatles, memorabilianya laku tinggi di Balai Lelang Christie’s, New York. Antara lain, gitar listrik Gibson S-G yang dipakai George Harrison dan John Lennon serta poster dan sampul album yang ditandatangani para personel The Beatles. Selain itu, baju yang dipakai Paul McCartney saat konser 1963 juga ikut dilelangkan.
Tak jarang, benda-benda memorabilia tersebut merupakan benda remeh-temeh di luar dugaan. Misalnya ada kejadian, tisue bekas pakai milik Scarlett Johansonn laku hingga lebih dari Rp 63 juta. Gara-garanya seorang aktor lain, Samuel L. Jackson mengambil tisu bekas milik Scarlett Johansonn yang sedang pilek tersebut, kemudian meminta untuk ditandatangani.
Hiii …
Atlit
Atlit juga merupakan tokoh yang dikejar-kejar memorabilianya. Sudah sering kan atlit sepakbola, sepatunya dilelang. Bahkan bola sepaknya yang menghasilkan goal bagi timnya, dilelang hingga ratusan juga, dan ada saja kolektor yang membeli. Semakin lama, nilai sejarah dan nilai kelangkaannya akan meningkat sebagai bukti historis dari seorang atlit legendaris.
Contohnya, sarung tinju Muhammad Ali Sarung tinju Muhammad Ali saat melawan Floyd Patterson pada tahun 1965, laku hingga $1.1 juta.
Tokoh Ternama
Tokoh ternama pun sering dikenang karena benda-benda peninggalannya. Contohnya waktu saya ke Flores bersama teman-teman, menyempatkan mampir ke Museum Bung Karno di kota Ende.
Museum ini awalnya adalah rumah tinggal di mana Bung Karno pada tahun 1934 diasingkan oleh Belanda selama 4 tahun.
Museum tersebut masih mempertahankan pernak-pernik barang-barang saat Bung Karno diasingkan bersama keluarganya. Misalnya: foto keluarga, foto pribadi milik Bung Karno, keramik, lukisan-tuliksan, lemari pakaian, naskah tonil, dua buah tongkat berkepala monyet, tempat tidur dan barang-barang peninggalan lainnya.
Keluarga
Berhubung saya tidak punya benda-benda memorabilia milik artis, karena tidak nge-fans ke artis manapun, apalagi atlit, olahraga pun jarang. Sedangkan tokoh ternama, ya saya baca saja buku atau kisahnya. Maka memorabilia paling dekat ya saya dapatkan dari keluarga sendiri.
Biasanya benda-benda tersebut memang diwariskan atau saya ambil saja untuk mengenang mereka. Misalnya perhiasan dari nenek, Mamah, atau Ibu mertua, atau pas-foto kedua orang tua saya.
Bahkan saya menyimpan sarung milih Papah. Beliau di akhir hayatnya sakit selama 3 tahun. Selama sakit, sarung lah pakaian sehari-hari beliau. Padahal ya, beliau itu dulunya tentara, gagahnya bukan alang kepalang (kata saya).
Sepotong baju pun bisa menimbulkan kenangan indah, dan saya simpan bertahun-tahun.
Baju apa?
Baju tersebut adalah baju bayi anak pertama saya. Baju tersebut saya buat sendiri, di dadanya saya beri sulaman lucu, dan tepi lengannya saya rajut halus dengan teknik crochet.

Kenangan masa lalu akan keluarga dan kemesraan hubungan dalam keluarga seringkali juga menempel pada rumah keluarga. Sudah berapa kali kita jumpai bahwa romantisme tersebut tetap melekat, walaupun rumah keluarga tersebut dari ke hari makin lapuk.
Ada juga rumah keluarga yang tetap dirawat baik, karena alasan menghormati jerih payah si Kakek, untuk mendapatkan rumah tersebut.
Lagu
Kenapa juga saya loncat dari tokoh lalu ke lagu?
Siapa diantara teman-teman narablog yang masih mengalami mendengarkan lagu dari kaset? Berarti kita seangkatan. Masih ada selaci penuh, kaset-kaset jadul lagu-lagu favorit dan lagu kenangan.

Mau dijual, selain belum mencari pembeli yang mungkin mengoleksi kaset-kaset tersebut, ada kenangan juga di lagu-lagu tersebut.
Lagu-lagu yang merupakan favorit bersama pasangan mungkin mengingatkan perasaan ketika pertama kali bertemu. Atau lagu yang selalu didengar dalam bus kota, ketika berjuang mau berkunjung ke rumah kekasih.
Hal-hal seperti ini, ya kali menimbulkan perasaan romantis hanya ke pelakunya. Untuk orang lain, mungkin, apaan sih … lagu kayak gitu, kok dikenang …
Benda
Di kompleks rumah saya, kalau jalan pagi, akan dijumpai beberapa mobil terparkir bertahun-tahun hingga bannya kempes. Di garasi seorang tetanggapun ada mobil lama, yang tidak pernah dipakai lagi.
Mungkin, mobil-mobil tersebut adalah mobil kesayangan yang dijual sayang. Bahkan sudah tidak laku lagi sebetulnya, entah karena surat-suratnya kadaluarsa atau memang tidak berfungsi lagi.
Ayah seorang teman, memang mempunyai mobil kesayangan yang sayang untuk dijual, karena itu adalah mobil pertama mereka.
Kemarin bahkan saya lihat di rumah salah seorang tetangga jauh, dijual beberapa Vespa lama. Sepertinya sang Tetangga sudah move on, berusaha melepaskan motor-motor tua tersebut.
Nah, teman-teman narablog, kira-kira itulah sisi lain dari romantisme, yang tidak selalu berkaitan dengan hubungan bersama pasangan.
Bukan berarti saya dan pasangan lalu tak romantis. Kayaknya sih cukup romantislah. Bagi kami, bergandengan tangan sambil menyebrang, bisa dibilang romantis. Pasangan mencuci baju, saya yang menjemur, bisa jadi romantis juga. Saya sibuk ngeblog, lalu pasangan teriak-teriak memanggil, untuk memastikan saya ada di rumah, tergolong romantis tuh. Maklum kami cuma berdua. Sesudahnya kami ketawa-tawa berdua, apanya yang engga romantis, coba …
Teman-teman punya tidak, benda-benda yang menggugah romantisme?
Bandung, 9 Maret 2019
Oaalaaah… Jadi baju anakku selagi dia bayi, yang sayang banget untuk kukasihkan orang ataupun kujadikan lap, itu termasuk memorabilia tooh…
Lhah kok jadi lap sih. Saya sih alas ompol yang saya jadikan lap. Halah…11 12 dong…hehe…
Aku dulu suka koleksi novel sama buku TTS eheheheh. Sekarang koleksinya buku.
Padahal memoriable kita sendiri banyak loh mbak Hani. Aku masih nyimpen tiket kereta pertama jalan sendiri waktu ke Jogja. Tiket pertama naik pesawat , kerudung warisan mama untuk pernikahan saya sampai yang ke-2 wah masih banyak lagii
Saya penggemar masa lalu, jadi ada aja benda yang masih saya simpan sampai sekarang. Walau ada juga yang saya buang.
Saya punya tiket pesawat dan kereta pertama kali, punya hadiah dari teman baik yg bendanya udah berusia belasan tahun sesuai persahabatan kami. Eh, jadi pengen ngecek benda2 bersejarah lainnya. Sepertinya masih banyak.
Saya menyimpan satu set baju bayi anak pertama saya yang meninggal, termasuk kartu KMS dan surat keterangan kematiannya…hiks rasanya romantis kenangannya untuk dikenang.
Kalau kaset suami saya menyimpan kaset gending Jawa..ada puluhan jumlahnya. 🙂
Bajunyaa lucu banget mbak ??? ? . Bikin nambah gemez si bayi. Uwuuwuwuww…
Kaset nike ardila bun..itu kesukaan alm kakek. Sewaktu kecil aku yang masih umur 5 tahun udah hapal lagu-lagu di album nike ardila krna alm kakek sering nyetel. Selain kaset ada tipdek (ini gtw cara nulisnya gimana) penyetel kaset jaman dulu itu loh bun hehe
Whoaaah… Kaset jadulnya masih sering diputar kah bunda? Benda yg masih saya simpan tuh surat² dari sahabat saat SD – SMA. Zaman sekarang mah gak ada surat-suratnya. Jadi tuh barang berharga sekali buat saya ?
Saya masih punya topi bayi punya DuoNaj. Selain itu saya masih menyimpan kaos seragam EO saat masih kuliah. Selain karena kaos itu saya belajar mencari uang, di sana ada tanda tangan dari Adam SO&, wkwkwkwk. Masih ada juga benda-benda yang lain. Pokoknya udah mirip pengumpul barang bekas, hahaha
Nah itu…aku mulai sortir tuh barang² peninggalan. Udah ditambah memorabilianya anak² pula. Yang mereka pesan:” Jangan dibuang”
Lhah rumahku kan jadi penuh…
Waah… Mbak Hani multitalent, deh! Selain piawai menulis, ternyata bisa menjahit baju juga. Bajunya gemesiiin ^~^
Benda milik saya yang mengundang romantisme? Saya masih menyimpan selimut bayi saat anak-anak masih kecil, selimut yang dirajut oleh nenek. Jadi inget almarhumah 🙁
Eh, ternyata Mbak Hani anaknya tentara ya? Sama, dong! Kita toss dulu, Mbaak …! Hihihi
Saya masih menyimpan surat jadul thn 1993 tentang meninggalnya seseorang yg lagi dekat-dekatnya sama aq. Hehe… Bkn romantisme ya mb hehe tp kesedihan yg mendalam, sekaligus juga bisa mengingatkan saat kami msh bersama… #mewek..
Ya ampun bunda Hani kasetnya banyak banget, disimpan rapi. Wah aku baru tau kalo tiket nontonku sama pacar yang sekarang jadi suami itu termasuk memorabilia. Termasuk tiket kereta api saat merantau ke Jakarta. Btw, bunda Hani multitalented, jahitan baju anaknya rapi 🙂
Pingback: 7 Tips Beberes Rumah ala Konmari. Lanjutkan tips ke-7 dengan 2 langkah jitu! - blog hani
Pingback: Nominasi Tulisan Pilihan Minggu #10 - 1 Minggu 1 Cerita