Saya dulu suka iri kalau kebetulan berwisata berjumpa dengan pasangan yang usianya tidak muda lagi. Mereka betul-betul menikmati yang namanya berwisata tersebut, santai, tidak dikejar waktu. Ada gitu terlintas, bila ada usia, maulah saya juga kayak gitu, jalan-jalan bersama teman hidup alias soulmate alias suami tercinta.
Sepanjang pernikahan kami, ada sesekali kami berwisata bersama keluarga. Suami waktu itu masih bekerja di sebuah industri pesawat yang malah sering ada tugas ke luar negeri. Sedangkan saya mengajar di sebuah perguruan tinggi swasta yang juga waktu liburnya sering tidak pas dengan suami atau anak-anak.
Ditambah lagi ada masanya suami dirumahkan oleh perusahaan, maka bukan waktu libur yang tidak ada. Tetapi biaya jalan-jalan terpaksa skip dulu, fokus dialihkan untuk biaya keluarga yang lebih penting.
Menjelajah #LihatDuniaLagi! Bersama Teman Hidup
Menilik kronologi…halah seperti cerita detektif saja…kisah jalan-jalan saya bersama pasangan baru mulai di tahun 2015. Mungkin karena kami merasa tugas kami sebagai orang tua sudah selesai. Anak-anak sudah lulus sarjana, sudah menikah, sedang menyelesaikan magisternya, dan merintis karier masing-masing. Di sisi lain, suami juga sudah menyelesaikan program doktoralnya dan sudah bekerja di sebuah kampus. Saya pun sudah mutasi ke kampus baru dan sedang beradaptasi.
Rupanya kalau melihat di grup WhatsApp, teman-teman seusia kami ini merasakan hal yang sama juga. Waktunya jalan-jalan, nih, menikmati hidup, gaes…
Serunya lagi, belajar dari teman-teman saya itu, mereka jarang sekali memakai jasa agensi wisata. Berkat adanya aplikasi OTA (online travel agent) dengan mudahnya memesan berbagai tiket, mulai dari pesawat terbang hingga akomodasinya. Kalaupun terpaksa memilih jasa agensi akan memilih grup OT (open trip). Artinya memilih sendiri grup berwisata yang sudah saling kenal dan pesertanya tidak banyak, antara 10-20 orang saja.
Serunya pergi bersama pasangan baru saya nikmati ya sejak tahun 2015 itu. Maklum kami dulu engga ada honeymoon-honeymoonan. Tak lama setelah menikah langsung hamil, punya bayi, sibuk sendiri deh…
Rutinitas yang berulang sepanjang puluhan tahun membentuk keluarga.
Pulau-pulau Indonesia Timur yang Memesona
Awalnya saya mulai menjelajah Indonesia Timur adalah ke pulau Flores bersama 20 teman-teman perempuan seangkatan ketika kuliah di Bandung. Pulau Flores dipilih karena kebetulan ada teman kami Elly, yang menetap di Kupang, Nusa Tenggara Timur.
Berkat Elly dan jejaring pertemanan lain, kami mengatur sendiri perjalanan selama 6 hari perjalanan darat dari Timur ke Barat. Kedatangan kami ada yang dari Padang, Makassar, Jakarta, Bogor, Bandung, Semarang, dan Elly menemani, khusus datang dari Kupang.
Lagi-lagi berkat adanya OTA, kami mengatur sendiri pemesanan pesawat terbangnya. Titik kumpul adalah Maumere, lanjut perjalanan darat ke berbagai kota dan desa, pindah hotel berkali-kali, berakhir di Labuan Bajo.
Perjalanan masih dilanjutkan dengan naik kapal pinisi bermalam 1 malam, mampir ke pulau-pulau kecil, mengamati sunrise, snorkeling, kembali ke Labuan Bajo. Dari sini teman-teman pulang ke kota masing-masing.
Rasanya seperti mimpi, kami ber-21 perempuan semua, seangkatan, di usia 60 tahun bisa berwisata sendiri.
Mulai dari sinilah saya betul-betul terpesona dengan indah dan beningnya laut Indonesia Timur. Sejak itu pula saya mulai menuliskan setiap perjalanan wisata di blog. Bahkan ada kategori khusus Flores di blog saya tersebut.
Tahun berikutnya tujuan wisata adalah ke pulau Sumba. Kali ini saya mengajak suami turut serta. Suami yang tadinya ragu, akhirnya minta izin ke kampus dan mengatur jadwal cutinya.
Rombongan berjumlah 18 orang ini masih satu almamater, walaupun beda angkatan dan jurusan. Ada 4 orang pasangan suami istri juga seperti kami. Dari segi usia, saya malah termasuk muda di grup ini. Haha…
Ada seorang ibu yang ketika saya lahir, beliau sudah kuliah. Tetapi semangatnya tak kalah deh dengan gen Z.
Rencana Jelajah Ambon dan Sekitarnya
Grup wisata Flores dan Sumba, anggotanya beririsan, ada yang sama ada pula yang baru, tetapi jumlah anggota tetap sekira 20 orang saja.
Pada suatu kesempatan chat di grup Sumba, Jun, teman saya yang ikut ke Flores maupun Sumba tiba-tiba tanya:
“Ada yang pengen explore Ambon?
“Aku, Jun …”
Obrolan kemudian bersambung, kenapa tidak menyambung perjalanan ke Pantai Ora di Maluku Tengah?
Chat antara grup wisata Flores dan Sumba akhirnya membentuk grup baru, yaitu Ora Ambon Maret 2020.
Seperti yang sudah-sudah, itinerary pun disusun. Harga tiket pesawat dan traveloka hotel dicek di web atau aplikasi langganan Traveloka.
Waktu itu jadwal sudah diputuskan kami akan berwisata ke Pantai Ora di akhir bulan Maret. Semua sudah memiliki tiket pesawat masing-masing, dari berbagai kota asal dan pilihan maskapai.
Saya memesan 3 tiket pesawat melalui Traveloka, untuk saya, suami, dan seorang teman yang minta tolong dipesankan sekalian. Pilihannya maskapai Batik Air, keberangkatan dari Cengkareng, direct flight, tujuan ke Ambon, berangkat pukul 00:10, mendarat 05:40.
Qadarullah, rencana yang sudah matang tersebut batal karena pandemi tepat seminggu sebelum jadwal keberangkatan.
Beberapa kota menerapkan lockdown. Kami yang setengah panik pun secepatnya mengajukan refund ke OTA masing-masing, termasuk saya mengajukan juga ke Traveloka.
Alhamdulillah sudah beres, dana pun sudah masuk rekening kembali.
Mewujudkan Mimpi Yang Tertunda ke Pantai Ora, Maluku Tengah
Dua tahun berlalu membuat kami masih penasaran #LihatDuniaLagi! ke Ambon dan Pantai Ora ini.
Ora Beach Resort
sumber: Traveloka
Pantai Ora itu surga tersembunyi yang terletak di Desa Saleman, Seram Utara Barat, Maluku Tengah, Maluku, Indonesia, 97557. Air lautnya bening sebening air minum dan yang terkenal adalah Ora Beach Resort dengan terumbu karangnya yang masih asri.
Sudah terbayang kan asiknya snorkeling dan menikmati semilir angin pantai di teras penginapan yang didirikan di atas air laut yang bening.
Deretan resort rumah kayu beratapkan rumbia ini hanya 6 unit saja. Setiap unit dilengkapi dengan kamar tidur, kamar mandi, dan teras. Masih ada 1 unit bangunan untuk shared room (sekamar ber-4) dan kamar mandi bersama. Ada juga pilihan unit-unit lain terletak di tepi pantai. Engga kalah lah dengan resort di kepulauan Maldives yang mendunia.
Wisata lain sekitar Pantai Ora, ada Air Belanda Ora Beach, dan Taman Nasional Manusela. Walaupun tak banyak objek wisata, memang tujuan utama ke Pantai Ora adalah wisata alam untuk menikmati perairan di sekitar pantai dengan latar belakang bukit karst raksasa, berperahu di perairan yang bening.
Ada Pulau Sawai, Pulau Raja, Pulau Kelelawar, Pulau Tujuh, Pulau Tengah, dan Pulau Sapalewa. Untuk mengelilingi pulau-pulau ini diperlukan waktu hanya sekitar 30 menit saja. Selain itu tentu saja snorkeling menikmati terumbu karang warna-warni dan ikan-ikan yang berenang sampai puas. Setelahnya menikmati hidangan laut nan segar yang disiapkan di bangunan restoran di atas air laut.
Benar-benar Pantai Ora cocok banget untuk healing lah …
Mengatur perjalanan ke Pantai Ora itu unik dan menantang, karena ada beberapa point penting yang harus diperhatikan yaitu:
1-Jadwal Pesawat dan Ferry
Pantai Ora yang menjadi tujuan wisata kami tersebut terletak di pulau Seram, sedang kota Ambon terletak di pulau Ambon. Untuk mencapai pantai Ora yang terletak di utara pulau Seram, harus menyeberang dari pelabuhan Tulehu di timur pulau Ambon.
Sedangkan Bandara Internasional Pattimura, di barat pulau Ambon, sekitar 36 km jaraknya dari pelabuhan Tulehu .
Berbeda dengan dua tahun yang lalu, pilihan jadwal pesawat lebih banyak. Kalau kedatangan pagi hari, cek bagasi dan segala pernak-pernik, rasanya terlalu mepet mengejar kapal cepat untuk menyeberang menuju pelabuhan Amahai di pulau Seram.
Jadwal ferry pun hanya 2X sehari, yaitu pagi pukul 07:00 dan sore pukul 16:00.
2-Booking Hotel di Ambon dan Pantai Ora
Bila kami memilih menyeberang pukul 16:00 terlalu berisiko untuk melanjutkan perjalanan hingga ke pantai Ora. Dari pelabuhan Amahai masih harus jalan darat selama 3 jam melalui Taman Nasional Manusela, ke Desa Saleman, kemudian sambung lagi naik perahu nelayan menyeberang ke resort.
Oleh sebab itu kami mempertimbangkan stay dulu di Ambon, istirahat setelah sebelumnya lelah melakukan perjalanan dari kota masing-masing.
Perjalanan pagi hari menyeberang naik ferry dan sambung jalan darat lebih bisa menikmati pemandangan, bukan?
Ada beberapa pilihan booking Hotel di Ambon, yaitu:
Casa Felice
Di web Traveloka tertera kalau Casa Felice adalah guest house terletak di Jl. Sisingamangaraja Passo, Kota Ambon, Baguala, Maluku, Indonesia, 97232.
Memilih Casa Felice pertimbangannya ada di jalan raya menuju pelabuhan Tulehu, sehingga memudahkan untuk besok pagi menuju dermaga ferry.
Dari hasil review menunjukkan angka 8,1 nyaman. Cocoklah. Saya memang kalau mau booking hotel selalu perhatikan review dan baca komen-komen pengunjung sebelumnya.
Ditambah lagi kalau saya booking sekarang, mendapatkan diskon ….
Hotel Pacific Ambon
Hotel ini terletak di Jl Cendrawasih No 8, Ambon , Sirimau, Maluku, Indonesia, 97123, dengan nilai review 8,1 nyaman.
Berbeda dengan Casa Felice, Hotel Pacific Ambon terletak diseberang Teluk Ambon. Jadi kalau akan ke Bandara harus melewati Jembatan Merah Putih yang terkenal itu.
Sebagai hotel bintang 2, harga per malamnya cukup terjangkau dan kalian bisa membayar saat check-in. Sehingga tak perlu khawatir misalnya terpaksa batal wisata.
Hotel ini dilengkapi kolam renang, sehingga kalian bisa renang-renang atau berendam mendinginkan tubuh di kota Ambon yang panas.
The Natsepa Resort & Conference Center
Bagi teman-teman yang masih ingin stay sepulang dari pantai Ora, bisa juga lanjut menginap di resort yang tak jauh dari Pelabuhan Tulehu, yaitu di The Natsepa Resort & Conference Center.
Hotel resort pantai ini reviewnya 8,4 mengesankan, terletak di Jl Raya Natsepa No 36 Suli Salahutu, Baguala, Ambon, Maluku, Indonesia, 97582.
Pemandangan dari hotel sangat indah ke gunung dan laut biru mempesona dilengkapi dengan infinity pool cocok untuk rileks.
3-Objek Wisata di kota Ambon
Mengingat perjalanan beda pulau dan pindah moda transportasi beberapa kali, lebih bijaksana bila menginap juga di kota Ambon. Stay di Ambon bisa sebelum atau sesudah dari Pantai Ora tergantung pada itinerary yang telah disusun sebelumnya.
Ambon Manise…
Siapa yang tak asing dengan istilah Ambon Manise ini, kota terbesar di propinsi Maluku, yang awalnya didirikan oleh Portugis tahun 1500-an. Bagi pecinta sejarah arsitektur dan budaya, di kota Ambon banyak tinggalan jejak sejarah berupa benteng Portugis dan Belanda. Mereka tertarik dengan hasil bumi dari kepulauan Maluku berupa rempah-rempah yang menjadi primadona hingga sekarang.
Berikut adalah beberapa objek wisata di kota Ambon yang cukup menarik, sehingga kalian malah bisa extend jadwal menginap kalian di sini.
Jembatan Merah Putih
Gong Perdamaian
Pantai Natsepa
Benteng Amsterdam dan Victoria
Pantai Pintu Kota
Persiapan Wisata Untuk Senior Citizen
Saya dan teman-teman baru beberapa tahun ini menjadwalkan hampir tiap tahun berwisata bersama. Indonesia Timur dipilih karena pesona laut dan wisata hop-on-hop islandnya yang menantang. Open trip dengan grup kecil dirasa lebih nyaman karena bisa disesuaikan dengan kondisi sebagai senior citizen.
Di Indonesia sendiri setahu saya tidak banyak agen wisata yang menawarkan wisata untuk senior citizen. Berbeda dengan negara-negara lain, seperti dari Eropa, Cina, dan Jepang, yang memang warganya menabung khusus agar masa tuanya bisa jalan-jalan.
Padahal kalau melihat demografi populasi Indonesia dan kesehatan lansia yang semakin baik, trend senior tourism merupakan potensi tersendiri.
Bagi warga senior citizen ini ada beberapa kriteria dalam melakukan perjalanan:
1-Aman dan Nyaman
Keuntungan senior citizen ini melakukan wisata, pastinya dipilih wisata yang nyaman dan tidak melelahkan. Mereka tidak memilih wisata backpacker seperti saat muda, tetapi tentunya tetap dengan mode hemat.
Dari segi waktu pun mereka lebih bebas, tidak harus menunggu liburan sekolah. Tentunya berbeda bila memang akan berwisata dengan seluruh keluarga besar.
2-Memilih Jenis dan Objek Wisata
Kelompok wisata senior citizen akan memilih objek wisata yang tenang, bisa berupa wisata alam, seni dan budaya, kuliner, belanja, hingga religi.
Wisata alam akan dipilih yang tidak membahayakan dan jarang yang memacu adrenalin.
3-Asuransi Kesehatan dan Perjalanan
Hal penting bagi wisatawan senior yang tergolong usia di atas 50 tahun ini menyiapkan asuransi kesehatan sebagai proteksi selama berwisata.
Penutup
Berwisata merupakan satu masa di antara rutinitas sehari-hari yang bisa menghilangkan setres. Kebutuhan wisata bukan hanya bagi kalangan muda usia tetapi juga menjadi target warga senior yang sudah purnabakti. Pengaturan keuangan yang cermat di masa muda disertai pula dengan pola hidup yang sehat membuat mereka ini punya waktu untuk jalan-jalan.
Pemerintah Indonesia justru menawarkan masa tinggal lebih lama bagi warga lansia dari mancanegara bila berwisata ke Indonesia. Kebijakan pemerintah tersebut memungkinkan kelompok wisatawan ini diizinkan untuk tinggal di Indonesia selama satu tahun. Kebijakan tersebut telah dituangkan dalam SK Menteri Kehakiman No. M-04-12.01.02/1998.
Menurut data demografi bahwa di tahun 2025 warga lansia di Indonesia mencapai 33,7 juta atau 11,8% dari total populasi (data KemenSos).
Angka ini akan terus meningkat diyakini karena kesadaran kesehatan dan gaya hidup yang dijaga. Semakin banyaknya gen X dan Milenial yang sadar finansial akan menjadi potensi tersendiri untuk mereka menyisihkan penghasilannya tujuan berwisata sekarang atau nanti usia lanjut.
Nah, teman-teman tunggu apa lagi, “Yuk ‘#LihatDuniaLagi dan bikin #StaycationJadi‘ dengan Traveloka! Langsung meluncur ke Traveloka lewat link ini: https://trv.lk/kompetisi-lihatdunialagi-bloggerperempuan“
Buruan tentukan destinasi wisata dan pilihan hotel melalui apps biru kesayangan dan manfaatkan fitur-fitur di Traveloka, yaitu:
Diskon s.d 50%
PayLater
Bayar saat check-in
Gratis pembatalan
Traveloka Priority
Mengumpulkan Points
Fasilitas Uangku
Xperience
Holiday Stays
Pembayaran Tagihan
dll
Semoga bermanfaat.
Sumber:
I Gusti Bagus Rai Utama, Trend Wisatawan Senior dalam Memilih Aktivitas Wisata dan Harapannya Terhadap Sebuah Destinasi, jurnal ISSN 1978-6069
https://kumparan.com/adhi-kawidastra/menggali-potensi-pariwisata-untuk-lanjut-usia
https://nonanomad.com/tips-traveling-hemat-pantai-ora/
Membaca tulisan ini jadi serasa sedang keliling Ambon, semoga suatu saat juga bisa ke Indonesia bagian Timur bersama Ibu dan anggota keluarga, sepertinya seru.
Nah, kaaan..
Jelajah negeri ini saja belum tentu selesai selama hidup. Bikin bingung mau ngunjungi ug mana. Jd pengen ke Flores saya
Malukuuuuu. Destinasi impian banyak orang, tetapi butuh nyali besar untuk sampai ke sana. Soal tiket dan akomodasi udah aman kalau pakai Traveloka ya mba. Keren Mbak Haniiii, saya dukung dan dengan setia menunggu foto-foto cantiknya.
Gila sih. Indonesia bagian timur emang terkenal pantainya euy. Keren. Jadi pingin ke Pantai Ora juga akutu… Bareng pasangan halal keren banget kali ya. Hehehe
auto pengen liburan juga dong, tapi apa daya sekolah anak liburnya masih jauh!!! wkwkwkwk. pabtai ora emang bagus bagus ya, airnya beneran se bening itu. tapi honestyly saya lebih mupeng liburan ke pulau Rutong, Flores. kepincut foto liburannya kakak nih. eh bisa ya pakai travelopa pay later buat liburan, asyik nih. tinggal nyiapin buat bekal jajan, udah pasti bikin kantong jebol kalo soal jajan mah, hehehe
MasyaAllah seru banget yaa mbaa, jadi pngen ikutan juga ke Flores hehe.. kalau aku saat ini wishlistnya ke Lombok dlu hihi, sekalian ajakin suami ke tempat nenek moyangnya haha
Duh, jadi makin pengen liburan. Suka banget sama pemandangan pantai yang cantik dan tenang. Tapi pas nengok bocil kok belum bisa diajak liburan. Kudu sabar dulu. Next pas mau liburan berselancar dulu di Traveloka.
Wah, jadi pengen seperti Bunda, deh! Nanti kalau anak-anak udah pada kerja, pengen juga bisa traveling ke Indonesia bagian timur. Memang di sana terkenal bagus pantai-pantainya ya….
Pengen banget suatu saat bisa travelling sama teman sehidup sesurga, masha Allah semoga kesampaian. Allh beri rezeki yang cukup bagi kita untuk bisa meluangkan waktu jalan-jalan bersama pasangan.
Aku baru macam2 destinasi wisata di ambon. Natsepanya bikin mupeng deh ih..
Wilayah Timur Indonesia memang memikat. Selain Papua, Maluku pun tidak kalah indahnya ya, Mbak. Saya pun ingin sekali tarveling ke wilayah Timur Indonesia. Semoga bisa segera tercapai. Aamin.
Wah seru banget perjalanan ke Ambonnya, jadi pengen juga ke Pantai Ora. Belum pernah wisata ke daerah Indonesia Timur. Mudah mudahan suatu saat bisa kesana. Aamiin
Traveloka memang recommended untuk urusan traveling. Misalnya ke Indonesia bagian Timur, seperti Ambon. Jadi penasaran pengen ngeliat langsung air jernih di pantai nya….
Jalan-jalna memang menjadi hal yang mengasyikkan, apalagi bareng orang-orang yang satu frekuensi, sama-sama suka travelling. Makin seru. Semenjak sebelum berangkat sudah seru, pas cari tiket juga seru pastinya.
Kini makin mudah, tinggal janjian aja mau kapan, atau dikoordinir satu orang biar lebih mudah booking tiket atau hotel. Cukup dengan aplikasi Traveloka semua urusan travelling jadi beres.
Jadi pengen ke pantai Ora, jernih banget lautnya… Enak nih main air disana.
Oh ya sy juga pelanggan setia Traveloka kak, mau cari penginapan atau beli tiket disana, banyak diskonnya,,
Memang gak diragukan lagi keeksotisan laut Indonesia Timur, lautnya masih terjaga. Hmm,, jadi pengen liburan di pantai Ora lewat Traveloka hehe
Menjelajah hingga ke timur Indonesia menyenangkan ya kak, karena memang Nusantara kita indah dan kaya. Apalagi bareng teman hidup yang memahami
Aku juga tipe orang yang suka travelling kak. Terutama ke wisata alam. Untuk saat ini terkendala dana. Nabung dulu lah banyak-banyak. Biar nanti bisa menjelajahi Indonesia sepuasnya bareng teman hidup traveloka.
Wah seru sekali ya ceritanya kak, apalagi bisa berkunjung ke wilayah timur Indonesia yang alamnya indah bangett
Ambon juga jadi salah satu tempat yang bikin aku penasaran mba, hihi ternyata beneran hiden gem yaa mba bagus bangett
Ambon menyimpan banyak pesona ya mbak
Akan sangat menyenangkan bisa menjelajah Ambon bersama teman hidup
Salah satu iparku orang Ambon. Dia sering sekali cerita tentang indahnya pantai-pantai di Ambon, termasuk pantai Ora. Sayangnya, kami belum berkesempatan lagi ke sana. Cuma kalo pas suaminya tugas ke wilayah timur dan kapalnya merapat di Ambon, makan khas sana masih jadi oleh-oleh kami. Semoga impiannya terwujud ya, Mbak
Memangg Indonesia itu Indah…nah saya masih PR nih belum ke Indonesia timur nunggu tiket nyungsep dulu.
Masya Allah seru ya bun mengisi hari tua dengan traveling Alhamdulillah fisik prima.
Ya ampun pulau Ora cakep banget. Maluku emang banyak banget hidden gemnya ya mba. Itu aku takjub, keliling 5 pulau pake perahu 30 menitan aja.
ihhh seneng anget kalau misalnya bisa terwujud. Daerah timor memang menyimpan banyak keindahan pantai yang masih asri dan menawan. Sayang kalau tak sekalian di eksplor. mudah mudahan bisa terwujud bersama traveloka