Taman Gandrung Terakota – Beberapa tahun belakangan ini Banyuwangi berupaya meningkatkan potensi wisata, salah satunya membangun objek baru yaitu Taman Gandrung Terakota. Upaya menggali potensi wisata setempat ini dilakukan karena selama ini wisatawan “hanya’ mampir ke Banyuwangi sebelum melanjutkan perjalanan darat menuju pulau Bali.
Kabupaten paling timur di provinsi Jawa Timur ini mempunyai pelabuhan, yaitu Pelabuhan Ketapang yang cukup sibuk, menghubungkan dengan pelabuhan-pelabuhan lain di wilayah Indonesia.
Apa itu Gandrung
Bila kita jelajah di kota Banyuwangi, sebagai ibukota Kabupaten Banyuwangi, di beberapa sudut kota ada patung penari Gandrung. Begitu pula pada logo atau poster yang menggambarkan stilasi penari. Penari Gandrung memang menjadi ikon kota tersebut.
Kata “gandrung” bila dicari di kamus KBBI berarti sangat rindu, atau tergila-gila karena jatuh cinta. Sedangkan Tari Gandrung merupakan tari tradisional yang khas dari Banyuwangi, Jawa Timur dan telah dipentaskan sejak ratusan tahun yang lalu. Tari Gandrung mulanya berasal dari kebudayaan Suku Osing dan menjadi wujud dari rasa syukur atas hasil panen pertanian.
Menurut sejarahnya Tari Gandrung awalnya ditarikan oleh pria bernama Masran kira-kira di tahun 1770-an. Sebagai penghargaan terhadap tampilan tarian tersebut, Masran dan rombongannya mendapatkan beras sebagai tanda terima kasih.
Di sisi lain, Masran juga berkeliling ke hutan-hutan untuk memberikan hiburan dan sekaligus membagikan hasil beras yang dikumpulkan dalam kantong ke warga yang kekurangan.
Waktu itu banyak warga Blambangan yang melarikan diri ke hutan, atau menyeberang ke pulau Bali, setelah kerajaan ini diserang oleh Kompeni bersama dengan kerajaan Mataram dan Madura. Tari Gandrung kemudian menjadi alat perjuangan untuk menghimpun kembali masyarakat Blambangan yang terserak dan membangun kota baru bernama Banyuwangi.
Tari Gandrung mulai ditarikan oleh penari perempuan di akhir tahun 1890-an, kemudian turun-temurn ditarikan oleh keturunan penari Gandrung.
Di era globalisasi ini, pemerintah Kabupaten Banyuwangi mewajibkan setiap siswa-siswanya mulai dari SD hingga SMA untuk mengikuti ekstrakurikuler kesenian Banyuwangi. Salah satu di antaranya ialah mewajibkan tari Jejer yaitu sempalan dari pertunjukan gandrung Banyuwangi.
Tujuannya adalah melestarikan salah satu bentuk kesenian daerah agar tidak tergerus oleh dampak kesenian pop dari berbagai belahan dunia.
Latar Belakang Taman Gandrung Terakota
Penggagas kawasan ini adalah Sigit Pramono, seorang pengusaha, mantan bankir, yang dengan tangan dinginnya mengangkat keaslian budaya menjadi objek wisata.
Tujuan dibangunnya situs ini adalah sebagai jalan merawat dan mengenalkan tradisi ruwatan pada Tari Gandrung sebagai salah satu identitas Blambangan.
Blambangan memang bagi masyarakat Banyuwangi mempunyai sejarah panjang yang melekat sebagai masyarakat penuh percaya diri dan tidak tunduk pada penjajah.
Pada tanggal 22 September 2018, Pemerintah Kabupaten Banyuwangi meresmikan kawasan ini menjadi ikon wisata interaktif, melengkapi berbagai objek wisata alam pantai, gunung, tracking, dan wisata sejarah-budaya setempat.
Pemilihan nama terakota bermula dari ide membuat ribuan patung-patung penari yang disebar di kawasan tersebut. Patung-patung tersebut terbuat dari tanah liat yang dibakar menjadi gerabah yang berwarna merah bata (terakota).
Patung tembikar ini rentan dan mudah pecah, kemudian dalam beberapa waktu akan kembali menjadi tanah karena proses alami.
Filosofi dari tanah kembali ke tanah inilah yang diangkat menjadikan material tanah liat sebagai bahan dasar patung.
Di situs ini dihamparkan 1.000 patung penari gandrung yang ada di tepi dan di tengah persawahan dengan fasilitas amfiteater terbuka untuk dimanfaatkan untuk panggung pementasan kesenian Banyuwangi.
Taman Gandrung Terakota dibuat untuk memuliakan kembali identitas Banyuwangi, yakni Tari Gandrung. Jenis tarian ini mengalami pasang surut kehidupan yang dinamis. Bermula sebagai tari persembahan dari masyarakat agraris kepada Dewi Sri, yang juga dikenal sebagai Dewi Kesuburan atau Dewi Padi, menjadi tarian pergaulan, dan kemudian menjadi salah satu ikon kesenian Banyuwangi.
Seusai panen, masyarakat petani terbiasa bersukacita – menari, menyanyi, dan lainnya – sebagai wujud syukur atas keberhasilan bertaninya.
Fasilitas di Taman Gandrung Terakota
Taman Gandrung Terakota terletak di Dusun Blimbingsari, Desa Tamansari, Kecamatan Licin, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur. Yang berdekatan dengan kawasan kaki Gunung Merapi, Gunung Raung, dan kawasan Gunung Kawah Ijen.
Waktu saya dan teman-teman Caraka berkunjung ke sana, jalan masuk ke Taman Gandrung Terakota cukup curam dan hanya bisa dilalui dua mobil pas-pasan. Sepertinya bus besar tidak bisa masuk sampai ke area parkir kawasan situs.
Begitu turun dari parkir kita akan melalui gerbang bertuliskan Taman Gandrung Terakota dan ada patung penari terbuat dari tembikar di kanan-kirinya. Jalan di dalam kawasan merupakan jalan setapak terbuat dari conblock agak menanjak.
Memasuki kawasan ini, pengunjung dipertontonkan bukit hijau dan hamparan sawah, para petani membajak sawah, kebun kopi, pohon durian, beraneka jenis bambu, dan tanaman endemik setempat.
Amphitheater Terbuka
Taman Gandrung Terakota mempunyai Amphiteater Terbuka untuk pertunjukan kesenian dengan kapasitas pengunjung hingga 750 pengunjung. Amphiteater ini sudah menampilkan kesenian secara reguler seperti Sendratari Meras Gandrung dan Jazz Gunung Ijen.
Pendopo, Sanggar Tari, dan Galeri Seni
Banyuwangi sangat kaya akan seni dan budaya. Taman Gandrung Terakota memberikan fasilitas untuk para seniman Banyuwangi berkesenian dan berkarya. Secara berkala, Taman Gandrung Terakota juga melakukan karya-karya seniman Banyuwangi.
Tempat Kuliner & Oleh-oleh
Ada beberapa pilihan untuk menikmati kuliner setempat, yaitu Roemah Tjokelat Ijen, Java Banana Coffee, dan SateGete.
Selain itu juga ada Warung Oleh-oleh, buat kalian yang ingin membeli cendera mata khas Taman Gandrung Terakota.
Penginapan
Terdapat penginapan bernama Griya Sabin dan Villa Dewi Sri bagi pengunjung yang ingin menikmati suasana bermalam di tepi sawah dengan balutan udara dingin khas pegunungan.
Jadwal Pertunjukan “Meras Gandrung”
Kekhasan dari Taman Gandrung Terakota adalah secara terjadwal diadakan pertunjukan Sendra Tari “Meras Gandrung” yang ditampilkan secara kolosal.
Inti kisah sendra tari ini adalah mengangkat perjalanan seorang gadis yang dinobatkan menjadi penari Gandrung. Menurut kepercayaan setempat, untuk menjadi penari yang berkharisma harus melalui ritual dan semacam pelantikan (wisuda).
Bagi kalian yang berminat dapat memesan tiket ke sini ya…
Biasanya sendratari “Meras Gandrung” diadakan setiap Sabtu sore pukul 15:00-17:00.
Cara Mencapai Taman Gandrung Terakota
Perjalanan menuju kawasan Taman Gandrung Terakota dapat dilalui dengan kendaraan bermotor dan kendaraan roda empat. Jarak tempuh dari Banyuwangi kota menuju Taman Gandrung Terakota 23,7 km dengan membutuhkan waktu 44 menit dan jarak tempuh dari Bandara Internasional Banyuwangi 37,8 km dengan membutuhkan waktu 1 jam 4 menit.
Penutup
Pemerintah daerah Kabupaten Banyuwangi menangkap peluang untuk mengangkat budaya khas daerah yaitu Tari Gandrung dengan melibatkan pihak swasta.
Langkah kerjasama seperti ini disatu sisi memperkaya objek wisata suatu daerah dan tentunya berimbas pada seluruh elemen yang mendukung objek tersebut.
Seperti halnya Taman Gandrung Terakota ini, jadwal rutin pertunjukkan sendra tari tentunya mengharuskan kesiapan penari, nayaga, MC, promosi, travel, hingga akomodasi dan restoran di sekitar situs.
Semoga bermanfaat.
sumber: https://banyuwangitourism.com/
Banyuwangi memang bikin iri. Kabupaten yg sangat cepat berkembang. Tidak hanya cepat tapi juga konsisten.
Rasanya saat ini enggak ada perkembangan wilayah sekonsisten Banyuwangi.
Maju terus Banyuwangi dengan tari gandrungnya.
Tempat wisata yang sekaligus menjadi objek untuk belajar kesenian daerah ya ini kak berarti, pengen deh kapan-kapan ke taman ini untuk melihat secara langsung tari gandrung
Sering lihat foto patung penari gandrung ini di situs-situs foto. Tapi baru di sini baca kisahnya. Apa ya rasanya berada di antara ribuan patung penari yang sama persis? Duh, pikiranku traveling.
Wisata kota yang menarik nih, Mbak. Apalagi menonjolkan tari Gandrung dengan patung tembikar penari gandrung yang banyak. Dan saya suka filosofinya, dari tanah, akan kembali ke tanah. Jadi patungnya juga ramah lingkungan.
Semoga segera bisa ke Banyuwangi dan menikmati Taman Gandrung Terakota. Aamin.
Wah aku jadi pengen kesana nih, kayaknya banyak nilai historikalnya juga. Yang paling unik patung penari itu, aku pengen liat aslinya hehe. Semoga suatu saat bisa kesana langsung ya
Nah ini baru keren. Tempat wisata sekaligus mengangkat sejarah budaya daerah setempat. Mungkin masih banyak yang belum tau sejarah tari Gandrung. Tapi setelah membaca artikel super keren ini, saya jadi nambah wawasan baru nih, hihihi… Baru tau juga kalo di Banyuwangi udah ada bandara internasional nya.
bagus sekali tamannya ya kak. saya sendiri baru sekali ke banyuwangi dan sangat terkesan sama kulinernya yang lezatt. mau banget ke sana lagiii
Healing plus belajar tentang seni dan budaya Indonesia ini mah.
Keren konsepnya Taman Gandrung Terakota, edukasi budaya berbalut wisata. Mudah-mudahan suatu saat bisa main juga ke Banyuwangi
Patung tari gandrungnya banyak banget ya… Taman terakota-nya terlihat asyik buat healing. Semoga kapan2 bisa menyambanginya.Pengin nonton tari gandrung.
Banyuwangi udah punya perencaan matang soal daerahnya, sekaligus ragam budayanya. Banyak potensi yang patut dikembangkan. Salah satunya gandrung ini. Malah dibuatin ribuan patung yang menari gandrung buat memperkuat citra Banyuwangi sebagai kota berbudaya.
wah jadi inget pernah ke banyuwangi, ketemu suku osing dan ikut nari gandrung. Sekarang ada taman tari gandrung ya, bahkan ada 1000 patung, goks!
Tempat wisata yang cocok ini dijadikan destinasi karena bisa sekaligus bertemu dengan wisata budaya seni tari ya. Semoga terus lestari tari Gandrung ini
Wahh pada pake baju pink, sukaa deh.
Tamannya bagus ya bun, keliatan sejuk. Ada patung-patung penari gandrung juga yang artsy, jadi betah piknik di sana. Terlihat bersih juga.
Pengen belajar nari gandrung deh.
Oh ini yang namanya tari Gandrung. Trus ini berarti yang terkenal ada patung penari itu ya. Bisa jadi rekomendasi kalau ke Banyuwangi
Sepertinya kalau ke Bnayuwangi lagi kudu disempatin mampri untuk menikmati warisan budaya ini, Tari Gandrung memang khas. Masyarakat Jember juga mengenal sekali Tari Gandrung ini, dengan musik khusus.
Rupanya ada di Banyuwangi ya, tempat wisata unik ini. Taman Gandrung Terakota, ini sih memanjakan pelancong dg keunikan patung-patung, serta sendratari Meras Gandrung yang memikat.
Tempat wisata yang nggak hanya mengangkat potensi keindahan alamnya tapi juga potensi bakat seni dari masyarakat sekitar.
Masya Allah keren . Aku suka jika ada nilai sejarah dr suatu tempat. Bener juga aku jika dg kata gandrung ingatnya ya taro gandrung
wah serunya ada tempat wisata seperti ini aku pikir gandrung itu hanya istilah biasa untuk sesuatu yang dikagumi ternyata ada sejarahnya kenapa disebut tari gandrung dan taman gandrung
Wah iya, ini hits banget mbak
Aku pernah melihat reviewnya di sosial media
Kapan kapan mau kesini ah
auto pengen juga atuh ke Taman Gandrung Terakota, viewnya menyejukan mata belum termasuk fasilitas yang ada di Taman Gandrung Terakota
wah ini yang suka di acara-acara tivi itu bukan yaa? seru banget nih buat tempat ramean ke sini yaa pasti heboh
Bagus ternyata
Aku ke Banyuwangi cuma sampai di Pelabuhan saja
Enggak kemana mana
Liat fotonya jadi inget film KKN di Desa Penari. Itu latarnya Banyuwangi juga nggak sih.
Wow, keren banget iniii.. kukira di balii ternyata masih di jawa.. kirain tiap hari ada pertunjukannya..ternyata setiap sabtu sore hehe
Wah aku salut sih dengan patung-patungnya, seni bernilai tinggi. Tapi kalau pada akhirnya akan rapuh, sayang banget ya.