Presto dalam istilah musik, atau bahasa Itali, artinya cepat.
Tentu saja cepat, karena harus memainkan lagu dengan kecepatan kira-kira 120 ketukan dalam satu menit.
Ternyata presto juga dikenal dalam istilah memasak.
Pernah dengar bandeng presto bukan?
Dinamakan bandeng presto, karena dimasak dengan panci presto.
Apapula itu panci presto?
Sejarah
Menurut sejarahnya cara memasak cepat ini ditemukan tahun 1679 oleh seorang ahli fisika asal Perancis, Denis Papin.
Dalam penelitiannya, Denis Papin menemukan adanya kekuatan dari tenapa uap yang diperoleh melalui panci kedap udara. Cara masak memakai tenaga uap ini ternyata membuat masakan cepat matang sehingga menghemat energi.
Seratus tahun kemudian, pada tahun 1795, pemerintah Perancis mengadakan sayembara berhadiah 12.000 francs bagi siapa saja yang bisa membuat makanan diawetkan bagi tentara Perancis. Nicolas Appert menerima tantangan tersebut, dan mengembangkan metoda pengawetan dengan cara merebus makanan dalam toples gelas.
Ini merupakan metoda pengawetan yang diterima oleh pemerintah Perancis, sehingga tahun 1809, Napoleon Bonaparte memberi hadiah uang untuk mengembangkan lebih lanjut teknologi proses pengalengan.
Meskipun metoda memasak cepat dengan tekanan uap dan proses pengalengan, merupakan metoda yang berbeda, keduanya tidak dapat dipisahkan dalam proses mengolah makanan.
Istilah panci presto mula-mula dikenalkan ke masyarakat tahun 1938.
Alfred Vischer mempresentasikan inovasinya di sebuah pameran di New York.
Merupakan panci tekanan pertama yang diperkenalkan sebagai panci bertekanan untuk rumah tangga.
Baru di tahun 1939, pada sebuah pameran dagang, New York World’s Fair, panci bertekanan ditawarkan dan dijual ke publik dengan nama “Presto”.
Sekarang awam mengenal panci bertekanan tersebut sebagai panci presto, dengan berbagai merk berbeda.
Nama “Presto” adalah merk dagang panci bertekanan tahun 1939″
Prinsip Kerja
Panci bertekanan adalah sebuah wadah terbuat dari alumunium atau stainless steel yang diberi karet (seal) atau tutup khusus sehingga bila cairan di dalamnya dimasak akan menimbulkan uap bertekanan. Tutup panci harus dilengkapi dengan katup pengaman (valve) agar tekanan tetap terjaga.
Prinsip kerja panci presto ada dua:
1. Menaikkan suhu cairan di dalam panci.
Bila memasak cairan, seperti merebus atau mengukus dalam panci biasa, suhunya mengikuti suhu air, yaitu 212 F.
Tetapi memasak dengan panci presto, suhunya bisa mencapai, 250 F.
Suhu yang tinggi membuat proses memasak lebih cepat.
2. Menaikkan tekanan, memaksa cairan keluar dari makanan.
Maksudnya begini, tekanan yang tinggi membantu mengeluarkan cairan dalam makanan lebih cepat.
Jadi, selain masakan cepat matang, juga lebih cepat empuk.
Tips Memasak Cepat
Berikut tips memakai panci presto dengan benar:
1. Simpan dengan benar
Cara paling mudah menyimpan panci adalah, meletakkan tutupnya terbalik di atas panci.
Sebelum disimpan, cuci bersih wadah, tutup dan cincin karetnya dengan air sabun hangat dan keringkan.
Selalu cek katup pengaman agar selalu bersih dan tidak tersumbat.
Cincin karet (seal) harus selalu lentur. Bila sudah keras karena sering dipakai, sudah waktunya untuk mengganti seal tersebut.
2. Harus ada cairan
Cairan untuk memasak dengan panci presto lebih sedikit dibandingkan dengan panci biasa, karena penguapannya sedikit.
Tetapi jangan tidak ada cairan sama sekali.
Kira-kira takarannya:
• Paling sedikit 1 cangkir cairan (air atau kaldu).
• Takaran cairan jangan melebihi 1/2 panci.
3. Jangan terlalu penuh
Harus ada cukup ruangan, supaya terbentuk uap untuk mematangkan masakan.
Kira-kira:
• Jangan mengisi lebih dari 2/3 panci dengan makanan (misalnya membuat pepes, lontong, kupat, dll).
• Jangan mengisi cairan lebih dari 1/2 panci.
4. Atur panasnya
Konsep panci bertekanan sederhana, bila suhu air mendidih 212 F (= 100 C), maka uap bertekanan suhunya jauh lebih tinggi daripada titik didih air, bisa mencapai 250 F (= 121.1 C).
Untuk hasil terbaik:
• Mulai memasak seperti biasa dalam keadaan panci ditutup dengan api besar.
• Begitu ada bunyi mendesis keluar dari katup pengaman, artinya tekanan panci sudah cukup. Segera kecilkan api ke yang paling kecil, sampai bunyi mendesis cukup lembut.
• Bila tidak ada bunyi mendesis, api bisa dibesarkan sedikit.
5. Atur waktu
Paling aman adalah memakai timer atau pengukur waktu untuk memasak, supaya masakan tidak overcook (terlalu matang).
Ingat:
• Waktu memasak adalah waktu perkiraan, tidak selalu tepat.
Perkiraannya begini, lontong dan kupat ~ 30-45 menit.
Mengempukkan daging dan ikan duri lunak, ~ 60 menit.
• Lebih baik kurang matang sedikit daripada terlalu matang atau terlalu empuk.
• Semakin keras bahan mentah, semakin lama waktu memasaknya.
Biasanya, produsen panci juga menyertakan aneka resep di dalam dus panci.
6. Perhatikan ukuran dan kombinasi bahan
• Potong bahan makanan dalam ukuran yang sama, supaya matangnya sama.
• Potongan besar daging lebih lama masak daripada potongan kecil.
• Untuk masakan kombinasi, misalnya daging, kentang, dan sayuran. Mula-mula masak 1/2 matang daging dalam tekanan, kemudian keluarkan uapnya. Masukkan kentang, masak lagi beberapa waktu. Keluarkan lagi uapnya, baru masukkan sayurnya.
Repot ya…
Lebih enak memasak yang satu macam bahan saja.
7. Keluarkan uap
Ini merupakan langkah penting yang sering diabaikan pengguna panci bertekanan.
Ingat, ada uap panas yang terperangkap dalam panci!
Oleh sebab itu, uap harus dikeluarkan.
Ada 2 cara, yaitu:
• Cara alami, dibiarkan sampai panci dingin sendiri secara alami. Memakan waktu kurang lebih 30 menit.
• Cara cepat, angkat panci dari kompor, kemudian alirkan air keran di tepi tutup panci, sampai panci turun suhunya dan uap keluar semua dari lubang katup pengaman.
Perhatikan juga manual pemakaian panci yang dikeluarkan oleh pabrik.
Selamat memasak dengan aman!
Sumber:
http://discoverpressurecooking.com/
Bandung, 16 Mei 2019
Dari dulu udah pengen punya presto, tapi masih takut dengan ledakan akibat tekanan gas yang terlalu tinggi. Jadi masih ragu-ragu belinya. Etapi dengan penjelasan Mbak Hani, jadi lebih tenang he he he
Aman koq Mbak. Kuncinya, apinya kecil, asal bunyi mendesis lembut aja. Kemudian tunggu uapnya keluar semua atau dingin baru pancinya dibuka. Trims ya sudah mampir…
yang begini nih, bikin saya doyan masak.
Ibu saya punya, dan mertua selalu nyuruh2 beli.
Tapi, saya belum serius juga mau beli.
Entah kapan
beruntungnya saya…dulu ibu mertua ikut arisan panci ISA…eh dihibahkan ke saya. Alhamdulillah…Ato…Mbak tunggu Ibu mewariskan aja. Hehe…Makasih ya udh mampir…
praktis dan tidak ribet.. mudah digunakan juga 🙂
Bener banget. Tetapi masih banyak yang takut…Makasih sudah mampir.
wah sangat informatif dan pastikan alat prestonya terjamin ya 😀