Ruang Riung Ceria Entaskan Stunting Untuk Indonesia Sehat

hani

mengentaskan stunting bersama IndiHome

Angka stunting menurut data dari BKKBN (Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional) masih mencapai 24,4% artinya masih lebih tinggi daripada standar WHO, yaitu 20%.
Apa itu stunting?
Pengertian stunting adalah gangguan pertumbuhan pada anak yang diakibatkan oleh kekurangan gizi kronis. Ciri-ciri fisiknya anak-anak tersebut pertumbuhannya lebih pendek daripada anak-anak sebayanya. Untuk jangka panjang stunting karena berkaitan dengan asupan gizi pada 1000 Hari Pertama Kehidupan tentu saja akan merembet ke kemampuan intelektual si anak.

Walaupun angka prevalensi stunting sudah menurun dibanding tahun 2018. Pemerintah menargetkan prevalensi stunting diturunkan hingga sebesar 10,4 % pada tahun 2024.

angka stunting
Indonesia no 3 prevalensi stunting di Asia

Sebuah PR yang amat besar bagi pemerintah kita, apalagi menurut statistik ada bonus demografi menyongsong Indonesia dua dekade yang akan datang.
Artinya apa?
Bonus demografi adalah kondisi suatu negara yang penduduk usia produktif lebih banyak daripada usia non produktif. Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) di tahun 2019, penduduk Indonesia di usia produktif (15-64 tahun) sekitar 67,6 %, sedangkan penduduk usia belum produktif ada sekitar 26-27 %.

Dampak Stunting Secara Jangka Panjang

Gizi seimbang bukan hanya dibutuhkan untuk pertumbuhan fisik tetapi juga memberi nutrisi pada otak. Bisa dibayangkan bukan, anak-anak yang mengalami stunting sekarang ini bila tidak segera diatasi dan diperbaiki gizinya akan mempengaruhinya di usia dewasa.

Kita bisa mengamati bahwa anak termasuk kategori stunting ketika panjang atau tinggi badannya menunjukkan angka di bawah -2 standar deviasi (SD). Bila dialami anak yang masih di bawah usia 2 tahun maka harus ditangani dengan segera dan tepat.

sebaran balita pendek di seluruh Indonesia
Sebaran balita pendek di seluruh Indonesia

Beberapa penelitian dan informasi berbagai media menyatakan bahwa anak yang tumbuh dengan masalah stunting akan mengalami perkembangan otak. Pengaruhnya terlihat pada kemampuan kognitif anak. Mereka cenderung sulit mengingat, menyelesaikan masalah, dan lebih lambat dalam beraktivitas dibandingkan dengan anak-anak yang cukup gizi.

Hal ini disebabkan kekurangan gizi kronis, yaitu zat gisi mikro dan makro akan menghambat pembentukan fungsi sel tubuh dan pertumbuhan otot. Maka dari itu anak stunting tidak selincah anak pada umumnya. Selain itu anak stunting berisiko lebih tinggi mengidap penyakit degeneratif, seperti kanker, diabetes, dan obesitas.

Ruang Riung Ceria Menggerakan Warga Cegah Stunting

ruang riung ceria
Ibu-ibu warga RW11 Desa Rancaekek Wetan, Kabupaten Bandung

Bila selama ini mencegah stunting seolah dibebankan kepada keluarga terutama Ibu, ternyata harusnya disertai pula dengan edukasi pada seluruh lapisan masyarakat.

Hal ini pula yang dilakukan oleh founder Yayasan Tunas Nusa, ibu Ramalis Sobandi, PhD, seorang teman kuliah saya. Beliau awalnya adalah pegawai negeri sipil (ASN) di sebuah kementrian, kemudian mengajukan pensiun dini karena ingin lebih leluasa berkiprah bagi masyarakat. Latar belakang pendidikan doktoral pada bidang kajian urban sosiologi dan melakukan penelitian ke berbagai kota, membuatnya terdampar berkutat dengan masalah kota.

Kota tentu saja tak lepas dari masalah penduduknya.
Coba bagi teman-teman yang tinggal di perkotaan, tengoklah sekitar kita.
Anak-anak yang berlarian ke sana ke mari, mereka adalah calon-calon usia produktif yang akan mengisi lapangan kerja dan mengisi masa Indonesia Emas 2045 yang akan datang.

Berbekal peminatan dan perhatiannya pada dunia anak-anak selain melakukan penelitian dan berjejaring, Yayasan Tunas Nusa membuat komunitas Ruang Riung Ceria.

Namanya lucu ya, kebayang kan sebuah ruang tempat ngariung (berkumpul, bahasa Sunda) dan semua yang berkumpul akan ceria. Tanda ceria tentu saja sehat, tanda sehat ya ceria lah.
Mana ada orang sakit, menampilkan wajah ceria, ye kaan…

Oh ya, komunitas Ruang Riung Ceria yang bergerak mencegah stunting, digagas oleh kolaborasi Pilar Tunas Nusa Lestari bersama dengan Heights and Minds, serta Mitra RW 11 Desa Rancaekek Wetan, Kabupaten Bandung.
Kegiatan di Ruang Riung Ceria yang dirancang sebagai wadah bergeraknya masyarakat untuk menjaga ‘1000 hari pertama kehidupan’ sehingga anak-anak di masa depan terhindar dari stunting. Seperti kita ketahui, ‘1000 hari pertama kehidupan’ diawali pada masa kehamilan selama 270 hari kemudian dilanjutkan masa 2 tahun si anak.

Tepatnya di tanggal 14 Juli 2020, Ruang Riung Ceria (RRC) bergerak ke lapangan mulai melakukan beberapa program dan teruji bisa berjalan dengan efektif.

Pendekatan Pada Remaja Putri Mencegah Stunting

Bila teman-teman berkunjung ke media sosial RRC, melalui media sosialnya ada rekam jejak ratusan post aktivitas dan program-programnya, antara lain:

  • Konsultasi tumbuh kembang anak
  • Konsultasi gizi mulai dari ibu hamil, menyusui hingga resep MPASI
  • Perkawinan anak dan dampaknya
  • Higienitas rumah tangga dan pangan
  • Peran ayah mencegah stunting
  • Penyuluhan remaja untuk mencegah stunting
  • Ketahanan pangan
  • Tips berbelanja
  • Dan lain-lain

Memang ya program yang dibahas beragam dan semua berkaitan dengan kesehatan keluarga dan fokus utamanya adalah menurunkan angka stunting di Indonesia.
Sangat menarik di sini adalah memberikan penyuluhan dan melibatkan remaja putri untuk mencegah stunting.

Selama ini mindset kita kan, stunting urusannya Emak-emak, gimana caranya memberikan asupan makanan penuh gizi ke anak-anak di rumah. Dari berbagai penelitian ternyata, stunting dan pengetahuan minim tentang gizi bukan hanya melanda ibu-ibu dengan ekonomi kurang mampu. Ternyata keluarga pada golongan menengah ke atas pun anak-anaknya dapat pula mengalami stunting. Semuanya bermuara pada literasi kesehatan yang kurang di antara ibu-ibu tersebut.

Remaja putri adalah calon ibu di masa akan datang yang pada tubuhnya diharapkan melahirkan generasi sehat dan bebas stunting. Ingat, stunting harus dicegah sejak 1000 hari pertama kehidupan, bukan?

pengentasan stunting melalui remaja putri
Pengentasan stunting melalui edukasi pada remaja putri

Apalagi sejak adanya ponsel pintar dan fitur-fitur android, remaja terutama remaja putri tidak lepas dari internet. Manfaat internet terutama kecepatan informasi sangat disukai oleh generasi muda terutama remaja ini, sehingga boleh dibilang hampir tiada hari tanpa internet.
Maka tak heran RRC menyasar remaja putri sebagai garda terdepan ini untuk sadar pentingnya asupan gizi, kesehatan reproduksi, persiapan pernikahan, dan literasi kesehatan mencegah stunting di masa yang akan datang.

Berjejaring dan Berkolaborasi Cegah Stunting Lintas Wilayah

Ruang Riung Ceria Mengentaskan Stunting Menuju Indonesia Sehat Bersama IndiHome
Talkshow pengentasan stunting lintas regional

Ada lagi terobosan RRC tentang pengentasan stunting ini, yaitu berjejaring dan berkolabosari cegah stunting lintas wilayah.
Melalui jejaring sebelumnya yaitu Riset 8 Kota bisa ditarik benang merahnya pada pada setiap kota, mengerucut ke tingkat kecamatan, kelurahan, hingga rukun warga (RW) dan kelompok-kelompok PKK dan Posyandu. Dari lini yang paling dasar inilah stunting ini bisa dicegah dengan memberikan pembelajaran ke para ibu dengan bahasa yang sederhana dan mudah dicerna.

Di masa pandemi ternyata langkah mencegah stunting tidak lah surut karena sesi sharing bisa dilakukan melalui webinar dan talkshow secara daring. Berjejaring dan kolaborasi bisa dilakukan lintas wilayah sehingga #AktivitasTanpaBatas tersebut melibatkan komunitas, tenaga kesehatan, lurah, sekretaris daerah, sukarelawan, dan lain-lain. Ternyata banyak yang semangat untuk menurunkan prevalensi stunting di wilayah masing-masing.

Saya melihatnya dengan berjejaring seperti ini, hal-hal yang telah diujicobakan Yayasan Tunas Nusa melalui komunitas Ruang Riung Ceria pada RW 11 Desa Rancaekek Wetan, Kabupaten Bandung, bisa menjadi model yang diadop oleh RW-RW lain di kabupaten dan kota seluruh Indonesia.

Bersama IndiHome Gaungkan Indonesia Sehat ke Seluruh Indonesia

Dari sebuah media online, We Are Social tercatat, bahwa jumlah pengguna internet di Indonesia telah mencapai 205 juta pada Januari 2022. Ini berarti ada 73,7% dari populasi Indonesia yang telah menggunakan internet.

Indonesia Digital Home atau lebih dikenal sebagai IndiHome adalah internetnya Indonesia yang memberikan layanan digital dari PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk berupa internet, telepon rumah, dan TV interaktif dengan berbagai paket-paket yang bisa dipilih sesuai kebutuhan kita.

Saat ini, jaringan IndiHome sudah tersebar di seluruh wilayah Indonesia dan terus berinovasi untuk memenuhi kebutuhan internet terbaik bagi masyarakat. Kemudahan koneksi internet ini juga dimanfaatkan oleh Ruang Riung Ceria untuk mengadakan workshop secara hibrid dengan kader kesehatan di lingkungan sekitar. Workshop bekerja sama dengan Puskesmas Rancaekek dan Yayasan Suryakanti, bagi ibu-ibu untuk Deteksi Dini Tumbuh Kembang.

Workshop hibrid Deteksi Dini Tumbuh Kembang
Workshop Deteksi Dini Tumbuh Kembang

Penutup

Sekarang ini memang eranya berjejaring dan berkolaborasi. Melalui IndiHome Internetnya Indonesia, langkah berjejaring semakin dimudahkan karena jangkauannya sudah mencakup seluruh wilayah Indonesia hingga ke pelosok.

Berikut pilihan paket-paketnya:

  • Paket IndiHome (Dengan Akses Netflix)
  • Paket IndiHome (Dengan Akses Disney+ Hotstar)
  • Promo Paket IndiHome*
  • Promo Spesial IndiHome
  • Paket Gamer
  • Paket Khusus Pelajar, Pengajar, dan Jurnalis
  • Paket Bebas Tanpa Batas
  • Paket Karyawan, Pensiunan, dan Outsource Telkom Group

Sedangkan produknya kalian bisa memilih internet saja, paket internet dan TV, atau paket internet-TV-telepon rumah. Paket internetnya mulai dari kecepatan 20 Mbps hingga 100 Mbps, dengan harga langganan mulai dari Rp200ribuan hingga Rp900ribuan per bulannya.

Menuju Indonesia Emas 2045 tentunya harus diisi dengan generasi yang sehat, cerdas, dan produktif agar negara kita menjadi negara maju dan diakui oleh dunia.

Bila Ruang Riung Ceria sudah memulainya dari lingkungan kecil setingkat RW. Bagaimana dengan teman-teman? Sudah siap juga berjejaring turut mengentaskan stunting di seluruh Indonesia?

Also Read

Bagikan:

hani

Halo, saya Tri Wahyu Handayani (Hani), tinggal di Bandung. Pemerhati arsitektur dan pelestarian bangunan, main piano, menjahit, dan jalan-jalan. Kontak ke bee.hani@gmail.com

Tags

Satu pemikiran pada “Ruang Riung Ceria Entaskan Stunting Untuk Indonesia Sehat”

  1. Dulu saya juga gak terlalu mengetahui soal stunting ini Mbak. Beberapa waktu lalu akhirnya berkesempatan untuk mempelajarinya. Agak kaget sih karena ternyata kekurangan gizi dalam waktu lama itu dampaknya bisa begitu besar bagi balita. Saya juga mendukung program dari RRC ini Mbak.

    Balas

Tinggalkan komentar

DMCA.com Protection Status