Zaman saya kecil hidangan Opor Ayam hampir selalu ada di saat Lebaran. Apalagi ketika saya SMP, Eyang Putri, ibu dari Mamah saya mulai tinggal di rumah kami. Sebagai putri sulung, disertai Sesepuh yang tinggal di rumah, maka rumah Mamah menjadi tempat berkumpul di hari pertama Lebaran. Acara kumpul keluarga tersebut seringkali disertai arisan keluarga, silaturahmi dan saling maaf-maafan. Kami sudah sepakat setiap keluarga membawa hidangan khas masing-masing, atau istilahnya Pot-Luck, untuk saling dinikmati bersama. Tak jarang hidangan-hidangan itu tak cocok satu sama lain. Tak apa, yang penting saling silaturahmi. Malah biasanya, kami malah nagih ke anggota keluarga, hidangan ciri khasnya tersebut.
Misalnya tante Ani, spesialisnya adalah membuat Creme Brulee, menu desert yang lembut dan gurih. Tante Poen, spesialisnya adalah Macaroni Schotel. Sedangkan Mbak Renny membawa Mie Kangkung. Saya membawa apa? Saya membawa diri lah, membantu Mamah dengan kerepotan menerima kumpul keluarga. Mamah dari tahun ke tahun akan menyiapkan Lontong, Opor Ayam, Gulai Kambing, Bubuk Kedelai Berbumbu, dan Kerupuk.
Opor Ayam dan Gulai Kambing adalah menu bersantan. Kesulitan menu bersantan adalah tak tahan lama dan cepat basi. Waktu itu solusinya adalah menghangatkan berulang kali karena lemari es tak muat untuk menyimpan hidangan sisa Lebaran. Tahu sendiri kan, menghangatkan santan berulang-ulang itu tak sehat sama sekali.
Ketika saya berumahtangga, ternyata anak-anak tak terlalu suka hidangan bersantan, sehingga saya jarang memasak Opor Ayam. Bahkan selama bertahun-tahun, saya dan keluarga kecil yang selalu berlebaran ke Jakarta tak pernah memasak Opor Ayam.
Resep Opor Ayam Non Santan
Baru akhir-akhir ini karena anak-anak pun sudah berumahtangga ada ide untuk masak Opor Ayam seperti umumnya keluarga di Indonesia. Opor Ayam sebetulnya gurih, saya suka racikan bumbunya. Santannya yang saya harus berpikir ulang untuk menyantapnya.
Tapi tak perlu khawatir, karena sekarang saya menemukan Resep Opor Ayam Non Santan. Teman-teman yang mempunyai masalah kholesterol dan darah tinggi, bisa banget memasaknya.
Berikut resepnya:
Bahan:
- 1 ekor ayam (dipotong jadi 6 bagian)
- 4 butir telur ayam rebus
- 4 lembar daun jeruk
- 2 lembar daun salam
- 2 batang serai
- 1 liter kaldu ayam
- Garam secukupnya
- Gula secukupnya
- Merica bubuk secukupnya
- Minyak goreng secukupnya
- Bawang goreng secukupnya
Bumbu halus:
- 8 butir bawang merah
- 6 butir kemiri disangrai
- 4 siung bawang putih
- 2 ruas jahe
- 1 sendok teh ketumbar
- 1/4 sendok teh jintan
Cara memasak opor ayam tanpa santan:
- Tumis bumbu-bumbu halus, daun jeruk, daun salam, dan serai sampai harum.
- Masukkan potongan ayam, kemudian aduk hingga berubah warna.
- Bumbui dengan garam, gula, dan merica, kemudian tuangkan kaldu ayam sedikit demi sedikit.
- Masak sampai ayam empuk, kemudian masukkan telur rebus. Bila kuah sudah cukup mengental, angkat opor dari kompor.
Demikian cara memasak opor ayam tanpa menggunakan santan. Untuk penggunaan kaldu, rasanya akan lebih gurih jika menggunakan ayam kampung. Tetapi kaldu ayam biasa pun tetap nikmat sebagai pengganti santan.
Catatan:
Teman-teman yang kurang pas dengan rasa Opor Ayam Non Santan karena kurang creamy, bisa saja mengganti cairan santan dengan cairan lain, namanya Fiber Creme.
Untuk mendapatkan 1 liter cairan setara santan adalah 750 ml air ditambahkan 12 sendok makan bubuk Fiber Creme.
Sumber:
https://www.merdeka.com/gaya/cara-memasak-opor-ayam-kln.html
Bandung, 10 Mei 2019
Satu pemikiran pada “Resep Opor Ayam Non Santan Lezat dan Sehat”