Waktu kecil kita belum mengenal reksadana sebagai salah satu investasi masa depan. Kita hanya diajarkan oleh orangtua kita untuk rajin menabung dan berhemat.
Awalnya kita diberi kotak atau kaleng atau bentuk hewan dari tanah liat.
Hewan tanah liat tadi diberi lubang, untuk memasukkan koin atau uang kertas.
Kita mengenal celengan bukan? Mungkin karena berbentuk babi (celeng) maka disebut celengan.
Kemudian berkembang bentuk baru, misalnya ayam-ayaman, angry bird, strawberry, bahkan shawn the sheep.
Secara berkala kita diberi uang, bisa berupa koin atau uang kertas untuk mengisi celengan tersebut.
Bila celengan penuh maka akan dipecah, dan kita boleh membeli apa saja yang kita inginkan.
Menabung dalam celengan, atau menanjak lebih besar lagi menabung ke bank, adalah bentuk perencanaan keuangan yang pelan-pelan diajarkan oleh orang tua.
Apakah hanya itu bentuk perencanaan keuangan sebagai langkah investasi masa depan?
Rencanakan Cermat Investasi Masa Depan
Semakin dewasa, menikah, dan berkeluarga maka kebutuhan untuk keluarga pun meningkat.
Tidak hanya pangan dan sandang, tetapi perlu juga untuk merencanakan pendidikan anak-anak, membeli rumah, merencanakan hari tua berupa dana pensiun, dan keperluan lain.
Sepertinya sulit memperhitungkan dana pendidikan untuk anak-anak ditengah kebutuhan sehari-hari yang makin meningkat. Begitu seorang anak lahir, selain harus memikirkan tumbuhkembang dan kesehatannya, yang tak kalah penting adalah masalah pendidikan.
Berarti sebagai orangtua, kita harus punya dana pendidikan sejak PAUD hingga Sarjana. Kurang lebih selama 18 hingga 20 tahun lamanya.
Dengan keterbatasan ilmu perencanaan keuangan, biasanya kita mencari alternatif lain selain menabung tadi. Misalnya menabung dalam bentuk deposito, ikut asuransi pendidikan, menyicil emas logam mulia di pegadaian, menyicil membeli tanah atau rumah.
Ibaratnya seperti kata pepatah, don’t put all your eggs in one basket.
Maksudnya kita tidak menabung atau menempatkan dana yang kita miliki hanya disatu pengelolaan saja. Dengan demikian, bila ada keperluan mendadak dan harus ada yang dicairkan, kita masih punya sumber dana lain yang dikelola.
Ternyata Danareksa Investment Management atau dikenal dengan DIM, sebuah anak perusahaan dari PT. Danareksa menjawab kegalauan kita sebagai orangtua.
DIM adalah Manajer Investasi pertama yang menawarkan program investasi terbaik ke masyarakat berupa Reksadana, cara cermat investasi masa depan.
Apa itu Reksadana?
Reksa berarti memelihara dan Dana adalah uang atau modal. Jadi secara umum pengertian reksa dana adalah memelihara dana atau modal dengan cara diinvestasikan.
Ibaratnya, reksa dana adalah wadah yang dipergunakan untuk mengumpulkan dana dari masyarakat kemudian diinvestasikan dan dikelola dalam jangka waktu tertentu secara baik di beberapa produk investasi, seperti saham, obligasi, deposito, dan investasi langsung lainnya.
Ada UU nya koq, yaitu UU no 8 tahun 1995 pasal 1 angka 27 tentang Pasar Modal.
Sebagai orang awam, kita tentunya masih bingung jenis-jenis reksa dana yang berkembang di Indonesia saat ini. Beberapa macam diantaranya yaitu:
- Reksa dana saham, yaitu berinvestasi di instrumen saham.
- Reksa dana campuran, yaitu berinvestasi di instrumen pasar uang, obligasi atau saham.
- Reksa dana pendapatan tetap, yaitu berinvestasi di instrumen obligasi.
- Reksa dana pasar uang, yaitu berinvestasi di instrumen pasar uang termasuk deposito dan obligasi.
Dana yang diinvestasikan tersebut tentunya mengikuti gejolak pasar serta sistem perekonomian yang berkembang.
Tentu saja, yang namanya investasi pasti akan ada kemungkinan resiko kerugian.
Sama halnya bila kita menginvestasikan dengan membeli emas, adakalanya harga turun, adakalanya naik.
Sebelum memilih untuk menginvestasikan di reksa dana, ada baiknya kita mengetahui kelebihan dan kekurangan dari masing-masing produk yang ada tersebut.
Pertama yang perlu diketahui adalah resiko tertinggi terlebih dahulu bukan?
Reksa dana saham merupakan jenis reksadana investasi masa depan yang mempunyai resiko tertinggi, karena nilai sahamnya naik turun dalam waktu sangat cepat. Kalaupun kita tetap ingin mengelola dana dalam reksa dana saham harus melibatkan manajer investasi yang handal.
Kemudian berikutnya adalah reksa dana campuran, bukannya tanpa resiko, tetapi tidak sefluktuatif reksa dana saham. Selanjutnya reksa dana pendapatan tetap dan yang paling kecil resikonya adalah reksa dana pasar uang.
Seperti diulas di atas, bahwa sebuah keluarga seringkali kesulitan merencanakan dana pendidikan untuk anak-anak mereka. Walaupun rajin menabung dan diikutkan asuransi pendidikan, pada saat dana tersebut dicairkan ternyata kebutuhan biaya sekarang lebih besar daripada yang direncanakan.
Lalu biaya darimana lagi? Kita seringkali menjadi panik di saat terakhir, dan bila tidak cermat jatuh ke tangan rentenir yang memberi dana pinjaman dengan bunga mencekik leher.
Alih-alih ingin menyekolahkan anak-anak kita setinggi mungkin di sekolah yang baik, malah sebagai orangtua terjerat hutang.
Tentunya kita tidak ingin pendidikan anak-anak terganggu karena masalah finansial bukan?
Mulai Berinvestasi melalui Reksadana
Pernahkah terpikir oleh kita untuk menyertakan dana investasi sebesar Rp 200.000,- per bulan dalam produk “Investasi Masa Depanku”? Duaratus ribu per bulan, sama dengan delapanribu per hari kerja.
Bisa dibilang cukup ringan, apalagi program ini bisa didebet langsung dari tabungan.
Adapun produk-produk yang ditawarkan berupa reksa dana saham, yang investasinya minimal 5 tahun dan reksa dana campuran, yang investasinya minimal 3 tahun.
Ada beberapa pilihan reksa dana saham, yaitu:
- Danareksa Mawar
- Danareksa Mawar Fokus 10
- Danareksa Mawar Konsumer 10
- Danareksa Mawar Komoditas 10
- Danareksa Indeks Syariah
- Danareksa Syariah Saham
- Danareksa Mawar Rotasi Sektor Strategis
Sedangkan pilihan reksadana campuran, yaitu:
- Danareksa Syariah Berimbang
- Danareksa Anggrek Berimbang
Tentu saja investasi sebesar Rp 200.000,- per bulan tadi merupakan investasi minimal.
Kalau kita ingin lebih detail mengetahui dana yang diperkirakan akan kita peroleh setelah sekian tahun, ada, koq, simulasinya
Kita tinggal klik di kotak simulasi Investasi Masa Depan.
Kemudian juga sebagai pemula, ada beberapa kriteria, kita termasuk investor yang seperti apa?
Ada investor yang konservatif, moderat atau agresif.
Masih bingung juga?
Jangan khawatir, kita juga bisa konsultasi untuk mencek kondisi keuangan di keluarga, namanya Financial Check Up.
Misalnya kita juga perlu merencanakan keperluan dana lain, selain dana pendidikan.
Antara lain, dana pensiun, dana naik haji, dana jalan-jalan ke tempat wisata, dan dana tak terduga lain.
Kita bisa konsultasi melalui email, sehingga kita bisa lebih cermat mengatur rencana keuangan kita.
Jadi tunggu apa lagi? Reksadana investasi masa depan tidak harus menunggu punya uang banyak dulu.
Sumber:
http://reksadana.danareksaonline.com/
http://forex-asuransi.blogspot.co.id/2013/09/belajar-reksadana-untuk-pemula.html
http://www.tutyqueen.com/
Wah, angsurannya cukup ringan, nih.. bisa dicoba 🙂
Hanya Rp 200rb per bulan, mending diinvestasikan, ya.. daripada buat jajan 🙂
Iya. Sewaktu-waktu bisa koq dicairkan. Tapi yaaa…sebaiknya sih untuk jangka panjang, biar jadi banyak… 🙂
200 ribu perbulan demi masa depan, yuk ah…
Yuuuuk mariii. Makasih yaah sudah berkunjung ke blog saya.
Sejak ikut IMD saya jadi mikir kalau mau beli baju. Kalau nggak butuh bgt, lebih baik buat RD deh he he her
Iya. Emang sih ada turun-naik yaa nilai investasi. Saya masih belajar nih gimana cara baca laporan RD. Hehe… Optimis aja deh untuk masa depan.
Yup mulailah sejak dini berinvestasi agar tdk menyesal nanti. Lbh baik sedia payung sblm hujan kan? Hehe..slm kenal bu..
Salam kenal lagi. Trims udah mampir. Ayoo atuh mulai investasi…
Berinvestasi penting untuk mewujudkan mimpi-mimpi besar di masa depan. Kalau hanya menabung kadang suka keambil kalau ada kebutuhan mendadak, 🙂 Salam kenal mba Hani 🙂
Iya bener. Berinvestasi harus diniatkan banget. Apalagi untuk jangka panjang. Trims yaa udah mampir