Proses belajar berbasis proyek adalah proses belajar dengan membuat eksperimen atau percobaan yang tentunya disukai anak dan aman.
Pada pelaksanaannya bisa berkaitan dengan proses belajar tematik yang telah dilakukan sebelumnya.
Manfaat proses belajar berbasis proyek adalah memperluas makna belajar. Belajar sejatinya bukan hanya tentang mata pelajaran dan bukan hanya dengan metode ceramah dan menghafal saja.
Apa itu Belajar Berbasis Proyek
Belajar berbasis proyek (project-based learning) yang ideal adalah dimulai dari inisiatif anak saat ada pertanyaan besar yang ingin diketahui anak.
Langkah-langkah untuk mencari jawaban tentu saja dilakukan secara kolaboratif antara orang tua atau guru pendamping bersama anak.
Intinya anak melakukan eksplorasi dunia nyata dengan membuat rencana, mencari dan mengelola informasi, selanjutnya menstrukturkan gagasan, lalu menampilkan dalam bentuk output. Proyeknya diusahakan multi-disiplin agar anak belajar lebih banyak.
Output yang dihasilkan dari proyek tersebut kemudian dibuat evaluasi atau mentor memberikan feedback.
Jenis-jenis Proyek yang Bisa Dikerjakan
Proyek yang bisa dikerjakan sebaiknya merupakan kegiatan keseharian anak dan ada di dunia nyata. Sumber ide tentang proyek merupakan hal yang menjadi perhatian dan minat anak. Tentu saja hal seperti ini menjadi tantangan orang tua yang mendampingi.
Bisa juga proyek yang akan dikerjakan membahas tentang lokasi.
Contoh:
- Makanan: lokal, internasional, sejarah, asal
- Mainan: sejarah, cara kerja, bikin2 Minecraft,
- Kegiatan Anak: sport, dance
- Perjalanan: dokumentasi, journal (teks, foto,
- video, sketch), cerita perjalanan
- Tempat/lokasi: sejarah kota, tempat2 unik
- Profesi: barista, pilot, masinis, akuntan, digital marketer, content creator
- Membuat produk: makanan, craft, kartu ucapan, digital art
- Peristiwa: covid, pilpres, bencana, sport event
Penutup
Proses belajar berbasis proyek tentunya berawal dari pengalaman memulai sesuatu yang ingin dicari jawabnya. Oleh sebab itu mengelola proses amat penting dan tugas orang tua adalah mendampingi prosesnya.
Tuliskan rencana kegiatan dan apa yang harus dikerjakan anak atau anak bersama orang tua. Diskusikan saat memulai kegiatan, lakukan proses tanya-jawab untuk memantau perkembangan proyek. Bantu anak untuk menyelesaikan masalah yang terjadi.
Berikan komitmen sampai proyek selesai, apapun definisi selesai yang disepakati bersama.
Selamat mendampingi buah hati…
Sumber: rumahinspirasi.com