Hai, teman-teman kali ini saya menulis tentang perawatan wajah atau skin care. Teman-teman sudah tahu kan ya tentang produk perawatan wajah atau kulit? Sebetulnya sejak bayi, baik laki maupun perempuan dari berbagai kalangan, kita sudah memakaikan produk perawatan, minimal sabun. Begitu mulai remaja dan hirau dengan kesehatan kulit, kita mulai coba-coba berbagai produk perawatan wajah tersebut. Ada ribuan merek perawatan wajah atau skincare (SC) yang ada di pasaran sehingga kita sebagai konsumen seringkali harus mencoba sendiri suatu produk. Adanya promosi suatu produk baru membuat kita berada di persimpangan antara loyal dengan satu merek tertentu atau coba-coba dan menggabungkan berbagai merek.
Ternyata menurut penelitian, ada dua golongan konsumen yaitu tim yang loyal dengan merek tertentu selama bertahun-tahun dan tim yang karena alasan tertentu ingin berganti merek.
Tim Loyal Satu Merek
Tim loyal adalah konsumen yang setia pada satu merek dan memakai seluruh rangkaian lengkap produk perawatan wajah. Beautician pada counter SC selalu menyarankan supaya kita membeli satu paket scincare terbaik sebagai perawatan dasar. Biasanya terdiri dari pembersih wajah, toner, krim pagi, dan krim malam, bahkan bila perlu ditambahkan serum.
Francesca Fusco, M.D., seorang dokter kulit di Wexler Dermatology Kota New York, memang menyarankan untuk memakai satu seri produk yang berasal dari satu merek sama. Menurutnya, satu seri produk dari merek sama telah melalui serangkaian penelitian bahwa produknya satu sama lain akan bersinergi dan hasilnya lebih optimal.
James Hammer, seorang ahli kimia kosmetik yang berbasis di Boston, juga mempunyai pendapat yang sama. Menurutnya, produk yang dibuat oleh satu merek telah dirancang khusus untuk digunakan bersama, terutama jika disajikan sebagai satu rangkaian seri.
Selain itu produsen juga telah melakukan uji coba klinis, agar masing-masing formula tidak mengganggu efektivitas bahan lain. Di sisi lain, tidak semua konsumen mau mencoba-coba merek lain. Sehingga bila ke toko, memilih produk yang itu-itu lagi dari rak pajang, karena malas mempelajari label merek lain.
Contoh Tim Loyal saya amati terjadi pada Nenek dan Mama saya. Kala remaja, saya sering melihat Nenek selalu memakai Gizi Super Cream. Setahu saya sampai sekarang, merek tersebut masih dijual di supermarket.
Tim Penilai atau Reviewer Bermacam Merek
Tim penilai atau reviewer adalah konsumen yang tertarik mencoba-coba dari satu produk ke produk lain. Adakalanya memang konsumen tersebut senang mereview suatu produk (for free), sehingga memang memakainya sampai terasa efeknya, baik positif maupun negatif. Tetapi adakalanya, membeli hanya penasaran saja karena promosi atau produk baru.
Alasan Ganti Merek Perawatan Wajah
Ada beberapa kemungkinan kita mengganti merek perawatan wajah, antara lain:
- Anggaran. Bisa jadi produk yang kita pakai selama bertahun-tahun dari merek buatan luar negeri, sehingga dipertimbangkan untuk membeli produk yang lebih ramah di kantong.
- Discontinue. Bisa jadi produk yang kita beli ternyata tidak diproduksi lagi oleh pabriknya. Jadi kan terpaksa mencari penggantinya.
- Usia. Usia tuh engga bohong. Kita memakai satu seri produk untuk kulit berminyak, ternyata semakin bertambah usia, kulit kita menjadi kering. Ya wayahna, mengganti dengan seri produk untuk kulit kering kan.
- Bosan. Ya kali, kita bosan dengan suatu produk merek tertentu. Pas banget ada promo produk baru, sah-sah saja mau pindah ke lain hati.
- Dapat Job. Nah ininih yang dirindukan para blogger, dapat job mereview produk. Ya kan mereview harus dicoba dong ke wajah sendiri.
Untuk mencoba merek baru memang perlu kehati-hatian terutama bila kulit kita cenderung sensitif. Bagi orang lain mungkin tak ada keluhan, ternyata setelah diaplikasikan ke kulit kita ternyata menimbulkan efek alergi. Dr. Fusco seperti pemaparan sebelumnya menambahkan, bila kita termasuk tim penilai, sebaiknya membaca dengan cermat penjelasan pada kemasan atau label.
Contohnya produk anti-aging (anti-penuaan) kandungan kimianya berbeda dengan produk peremajaan. Kedua produk tersebut termasuk jenis produk yang keras.
Bila sebuah produk mengandung retinol atau asam glikolat, kedua bahan tersebut terlalu kuat bila digabung atau digunakan bersamaan.
Contoh gangguan kulit akibat produk campuran adalah pori-pori tersumbat, muncul milia yaitu kista putih kecil-kecil yang sulit dihilangkan.
Idealnya, bila kita ingin mencoba merek atau produk baru, misalnya dengan iming-iming skincare terbaik di dunia. Mulai mencoba dulu satu seri pembersih dan pelembab saja. Amati apakah produk tersebut menimbulkan gangguan pada kulit wajah atau tidak.
Tips Menggabungkan Berbagai Merek
Di satu sisi sah-sah saja, bila kita ternyata cocok dengan gabungan beberapa merek produk perawatan wajah. Misalnya pembersih dari merek A, sedangkan toner dari merek B. Kuncinya kita harus memperhatikan bahan-bahan kimiawi tiap lapisan yang akan kita aplikasikan pada wajah.
Misalnya krim yang mengandung vitamin A ternyata tidak bisa digunakan bersamaan dengan krim vitamin C, karena efeknya mengeringkan kulit. Kemudian retinol tidak bisa dipakai bersamaan dengan krim mengandung AHA, karena akan menimbulkan iritasi. Bagi kulit berjerawat, tidak memakai krim yang mengandung benzoil peroksida dan asam salisilat secara bersamaan. Kulit sensitive hindari toner yang berbasis alkohol dan pelembap berbasis gel, karena gel biasanya terasa dikulit seperti astringen. Akibatnya kulit terasa kering dan kemerahan.
Ribet enggak sih? Engga lah. Kehati-hatian memang perlu, apalagi wajah kalau bermasalah, pemulihannya lebih ribet lagi. Itu sebabnya seringkali beberapa konsumen memilih tidak gonta-ganti merek produk perawatan wajah. Hanya kita sendiri yang bisa membuktikan merek-merek skincare yang paling bagus dan aman.
Kesimpulan
Apapun alasan konsumen untuk memilih perawatan wajah hanya satu merek saja bertahun-tahun, atau gonta-ganti merek dan mencampur berbagai merek, fine-fine saja, sih. Ada baiknya sebelum membeli produk perawatan wajah, perhatikan terlebih dahulu kandungan isinya yang tertera di kemasan. Dr. Fusco mengingatkan, tak peduli berapa pun usia kita, sesekali perlu memakai produk eksfoliasi (exfoliation), agar kulit lebih bisa menyerap manfaat produk yang kita aplikasikan. Selain itu, pemakaian sunscreen atau sun block setiap hari tak boleh ditinggalkan, baik di dalam maupun di luar ruangan.
Nah, teman-teman termasuk yang mana? Tim loyal atau tim reviewer alias gonta-ganti merek?
Bandung, 21 September 2019
Aku tim gonta ganti merek mbak hehe. Lebih mentingin fungsi/efeknya jadi nggak harus selalu pakai dari merek yang sama.
Nah, engga apa-apa kalau cocok aja sih. Satu seri perawatan dalam satu merek sama
Enaknya sih satu ya mbak, supaya rangkaiannya saling berkolaborasi dan ada korelasinya. Sampai saat ini masih cocok pake produk Singapura langganan dimana reseller ya orang Medan. Cuma memang lumayan mahal hampir 1 juta satu paketnya hiks
Iya hiks…1 juta satu paket. Untuk berapa bulan Mis? Kalau 6 bulan, ya hitung-hitung harus menyisihkan per bulan deh, untuk pembelian paket berikutnya…
Dulu saya pakai rangkaian perawatan dengan berbagai macam merk, Bun…
Kalau sekarang mulai loyal ke salah satu merk.
Tapi kalau produk tersebut ternyata gak banyak berpengaruh di kulit wajah, biasanya jadi mikir lagi untuk ganti merk hihihi, tetap satu rangkaian sih…
Kalau soal review, saya selalu mencoba produknya. Untuk bahan tulisan juga, kan, yak!
Dan … kalau cocok di kulit dan di kantong, suka ada keinginan untuk pindah ke produk itu juga.
#keliatan labilnya wkwkwk
Waduh, ternyata aku masuk tim yang kurang loyal hahaha. Ada sih beberapa yang satu merek, tapi kalaupun ganti ya mereknya cuma dari A ke B gitu aja sih. Nggak terlalu banyak merek juga pakainya.
Aku termasuk tim loyal, Mbak..karena jenis kulitku berminyak cenderung sensitif. Maka saat dapat job aku juga pilih-pilih. Terus saat nyoba kok gak enak, ya gak lanjut. Setia lagi pada yang lama hahaha
Yuni sih loyal. Tapi ya gitu pengen gitu pake yang merk lain. Nyobain dah tu, nyaman atau nggaknya ketika habis produk balik lagi ke yang lama. Kalau udah terasa nggak cocok ya berhenti dan balik lagi ke yang lama. Hehehe
Dulunya aku tim loyal, kalau nyobain satu merk enak ya aku pakai serangkaian perawatannya tapi makin ke sini malah aku jadi tim gabungan merk. Hihi karena da beberapa yang gak cocok jadi mesti dari merk lain.
Saya tipe setia, bunda. Asal udah ketemu yg cocok. Karena Kulitnya super kering,apalagi musim kemarau gini. Care-nya luar dalam
Aku tim loyal dengan wardah. Tapi sekarang mau coba beralih ke sensatia yang katanya lebih alami, eheheh…Oya, kalau Bunda sekarang pake produk exfoliasi apakah?
Aku tim hore Bun hehehe. Tapi nggak segitunya juga sih gonta gantinya. Paling sering, aku coba 1 produk sampe abis, kalo udah gak cocok baru ganti. Tapi sekalinya cocok bisa bertaun taun giti gak mau ganti.
Aku udah mulai setia sama satu brand. Nah, kalau brand yang kedua ini aku khususin buat exfo-nya aja, jadi hydrating essence aku pakek dr brand yang sama kalau lagi pakek exfo yang itu. Hehe, sementara lumayan puas sih, meskipun nggak kuinclong kayak hartes. Karena aku kan emang perawatan sendiri. Hasilnya tentu beda sama yang diuplek-uplek dokter kulit.
Saya termasuk tim loyal karena udah ngerasa cocok di merk itu. Paket perawatannya lengkap, sih. Dari whitening sampai anti agung ada 🙂
Yaa ada sih merk lain yang masuk karena saya cari eksfoliator yang cocok, ternyata saya cocok pakai merk yang satunya, gitu. Alhamdulillah, so far so good untuk kulit wajah saya yg dulu pas remaja cenderung acne prone 🙂
Aku termasuk tipe setia #eaaaaa
Aku orangnya agak males skincare-an sebenarnya. Tapi karena menyadari usia yang memang sudah membutuhkan untuk dirawat sebagai bentuk rasa syukur kita, makanya mulai pake. Awalnya nyoba aja pake satu merk itupun sisa punya temen yang gak cocok makenya. Ternyata saya cocok So, repurchase lah dan sampe sekarang masih pake merk itu
Aku tim setia satu merek, takut campur-campur. Gak ambil resiko dengan wajah. Hehehehe
Aku pribadi sih setia sama satu merek sampe merek tersebut udah gak cocok lagi di wajah krna peningkatan usia. Biasanya setiap 10 tahun sekali saya ganti produk perawatan wajah hihihihi
Hehe…kalau aku sih gak terpatok satu merk. Suka ganti2 mba…kdg kena sih promo2 gitu, suka kepincut, hehe
Hmmm ternyata saya masuk tim ke-2. Produk yang berpuluh tahun masih setia saya pakai cuma satu, Lip Ice Sheer Colour, masih saya pake meski sudah bukan remaja lagi. Hihihi…
Mba Hani, bikin tulisan lagi yang kandungannya nggak boleh dipakai barengan yaa.. Makasih..
Wah sepertinya saya termasuk kedua kategori deh, ada beberapa produk yang aku pertahanin ada juga yang aku ganti sesuai kebutuhan
Kalau saya dalam posisi ditanya seperti ini, maka saya tipenya coba dulu beberapa produk, Mbak. Kalau pas, pakai. Apalagi kalau memang sudah pas, maka tidak pindah lagi ke produk lain.
Tapi memang ya, harus menyesuaikan juga karena beberapa faktor. Misalnya pertambahan usia, maka disesuikan lagi produk yang sesuai.
kalau diriku sih biasanya pilih beberapa merk sih, karena terkadang kudu milih yang paling cocok ama kulit supaya aman dan hasilnya juga paripurna sih. Jadi ngga terpaku pada satu merk aja
Aku tim gonta ganti merk, Mbak. Bener banget, alasan anggaran itu jadi alasan saya. Karena mau beli skin care saya mesti cek anggaran yang pas di kantong saya.
Kalau saya pilih yang ada dan yang murah saja, hehehe. Namanya cowok ya, paling cuma pakai pelembab wajah dan body lotion saja. Jadi gak begitu ribet.
Satu merk wajah. Tapi kalau dapat free merk lain ya pakai juga. Ehh gimana sih? wkwkwk aku nggak konsisten. Tapi ada satu merk yang memang selalu dipakai. Selebihnya berbeda merk wkwkw
kalau saya masuk ke Tim Loyal, Mbak.
apalagi kalau untuk wajah, duh jadi gak berani gonta ganti kalau udah cocok (walau seringnya masih suka skip perawatan siih, huhuhh)
tapi kalau pas dapat kesempatan review produk, hayuukkk ajaah 😀