Waktu kami merencanakan melakukan perjalanan ke Banyuwangi, teman-teman yang sudah pernah ke sana, mengatakan bagus. Tadinya saya dan suami masih ragu, ada apa di Banyuwangi? Teman-teman memberi tahu pesona Savana Bekol di sana.
Pengetahuan yang minim dan dibumbui mitos masa lalu, Banyuwangi kesannya wilayah mistis gitu, kan. Ditambah lagi adanya film layar lebar “KKN di Desa Penari” bikin makin bertanya-tanya, bagusnya apa ya?
Saya dan suami bergabung dengan teman-teman lain di Bandara Soekarno Hatta, Cengkareng. Ada dua teman lain yang transit dari Palembang yang bergabung juga. Perjalanan ke Banyuwangi kami tempuh dengan pesawat terbang menuju Bandara Internasional Banyuwangi. Perjalanan Cengkareng-Banyuwangi hanya ditempuh dalam waktu tiga jam, sehingga sesampainya di Bandara masih menjelang pukul delapan pagi.
Kami masih menunggu teman lain yang naik pesawat berbeda dan sambil menunggu tersebut saya menyempatkan keliling serta survei Bandara karya arsitek Andra Matin ini.
Sebelum memutuskan naik pesawat, kami merencanakan naik kereta api dari Bandung ke Surabaya, lalu lanjut perjalanan ke Banyuwangi. Tetapi jam kedatangan kereta api di Surabaya dan jam keberangkatan KA lanjutan ke Banyuwangi terlalu lama selisih waktunya. Kami bakalan seharian menunggu dan pastinya cukup melelahkan.
Waduk Bajulmati
Dalam perjalanan menuju Savana Bekol, kami mampir terlebih dahulu ke sebuah waduk bernama Waduk Bajulmati, yang letaknya berbatasan antara Kabupaten Situbondo dan Kabupaten Banyuwangi. Waduk Bajulmati terletak diantara Gunung Baluran dan Pegunungan Ijen, kemudian dibentuk dengan membendung Sungai Bajulmati sebagai sumber air utamanya.
Selain sebagai irigasi, waduk ini juga berfungsi sebagai pembangkit listrik mikro hidro, pariwisata, penyedia air baku, konservasi air, dan perikanan keramba.
Kami tidak lama mampir di sini, matahari mulai tinggi hingga panasnya wilayah Banyuwangi terasa menyengat kulit.
Selanjutnya lanjut tak sabar ingin menikmati pesona Savana Bekol saja deh…
Savana Bekol Taman Nasional Baluran
Savana Bekol terletak di Taman Nasional (TN) Baluran di Kabupaten Situbondo, Provinsi Jawa Timur. Sebagai Taman Nasional, kawasan ini mempunyai hamparan savana alami yang khas sehingga mendapat julukan “Little Africa van Java”.
Selain memiliki ekosistem savana yang dihuni mamalia besar seperti banteng jawa (Bos javanicus), kerbau liar (Bubalus bubalis), dan rusa jawa (Rusa timorensis), lansekap TN Baluran juga dihiasi tipologi ekosistem lainnya, mulai dari hutan tropis pegunungan hingga hutan mangrove.
Berbagai keunikan tersebut membuat TN Baluran ditetapkan sebagai salah satu cagar biosfer oleh UNESCO.
Savana Bekol memiliki luas sekitar 10.000 hektare. Mengisi sepertiga area TN Baluran yang memiliki luas total 25.000 hektare. Pantas saja pesona Savana Bekol menyandang predikat sebagai savana terluas di Pulau Jawa.
Sebetulnya ada beberapa spot daya tarik yang bisa dikunjungi. Dari luasnya padang Savana Bekol, sampai lebatnya hutan hijau Evergreen Forest, hingga keindahan bawah laut di Bama. Selain itu juga ada beberapa destinasi lain seperti Gua Jepang, Curah Tangis, Sumur Tua, Manting, Dermaga, Kramat, Kajang, Balanan, Lempuyang, Talpat, Kacip, Bilik, Sejileh, Teluk Air Tawar, Batu Numpuk, dan Pandean atau Candi Bang.
Berikut daftar harga tiket masuk obyek wisata Savana Bekol Taman Nasional Baluran Situbondo Jawa Timur:
Sepeda motor Savana Bekol Rp.5.000
Mobil Rp.10.000 dan Bus Rp.50.000
(HTM obyek wisata alam Savana Bekol Situbondo bisa mengalami perubahan setiap waktu tanpa pemberitahuan).
Layaknya sebuah padang savana, maka kita tidak bisa piknik berlama-lama di sini, karena akan mengganggu kehidupan satwa liar. Selain itu juga demi keselamatan para pengunjung.
Waktu kami ke sana, hari sudah agak siang sehingga tidak menjumpai adanya satwa liar berkeliaran. Sebaiknya memang waktu kunjung terbaik adalah pada pagi hari.
Bila kalian berkunjung di bulan Oktober, menurut informasi merupakan musim kawin sehingga pengunjung dapat menikmati hewan-hewan jantan yang berlaga.
Pesona Savana Bekol oleh pengelola TN Nasional Baluran disiapkan beberapa spot-spot berfoto untuk kalian yang gemar up date media sosial seperti di Instagram dll.
Ada juga cafe yang waktu kami berkunjung masih tutup dan uniknya cafe tersebut dikelilingi pagar besi, agar pengunjung tetap aman.
Jadinya terbalik deh, biasanya hewan yang dikerangkeng, ini manusianya yang ada di dalam “kandang”.
Setelah kami berfoto di beberapa spot yang ada, perjalanan dilanjutkan ke Pantai Bama yang jaraknya hanya 15 menit perjalanan dari Savana Bekol.
Pantai Bama dan Hutan Mangrove
Tiba di lokasi pantai Bama, kami pun turun dari mobil dan menikmati pantai yang airnya cukup jernih dengan hamparan pasir putih. Waktu kami berjalan menuju pantai terdapat sekawanan kera abu-abu ekor panjang yang ada di mana-mana. Ada di atas mobil ataupun motor pengunjung yang parkir.
Kawasan ini ternyata selain menjadi habitat bagi kera ekor panjang, juga berbagai burung langka endemik di Jawa Timur.
Berjalan menuju pantai tersebut di sebelah kanan tampak deretan warung-warung yang menjual kelapa muda dan camilan.
Wah, sepertinya menarik nih, nanti menuju Banyuwangi nyeruput es kelapa muda. Kan bisa take away yah…
Sedangkan di sebelah kiri tampak petunjuk menuju Hutan Mangrove.
Saya pun berkesempatan menyusuri jalan setapak berupa jembatan untuk menyaksikan keunikan tumbuhan mangrove dari dekat menuju tepi pantai. Ujung jembatan pandang yang teduh tersebut kerap menjadi lokasi pengunjun yang ingin melakukan aktivitas memancing.
Selesai menyusuri hutan mangrove, saya pun kembali bergabung dengan teman-teman yang menikmati sejuknya sepoi angin pantai. Rimbunnya pepohonan di tepi pantai tersebut cukup efektif mengurangi terik matahari.
Pantai Bama juga dilengkapi dengan beberapa fasilitas penunjang wisata, seperti kamar bilas, tempat makan, tempat istirahat, dan penginapan dengan pemandangan ke arah pantai.
Lautnya cukup tenang dan jernih sehingga menjadi tempat favorit untuk berenang maupun snorkeling.
Karena Pantai Bama termasuk dalam pengelolaan Taman Nasional Baluran, maka ada waktu kunjungan antara pukul 07:30 hingga 16:00 yang perlu kalian perhatikan.
Semoga bermanfaat.
Seru banget ini ngeliat savana dan pantai, aku belum pernah ke savana. Kalau ke savana gitu bisa bebas kemana aja gak sih atau harus di dalam mobil gitu kayak taman safari atau gimana ya?
Bagus banget tempatnya buat refreshing. Buat syuting video klip juga keren. Memang Indonesia itu nggak kehabisan tempat wisata yang indah.
senang banget deh tiap baca artikel teteh pasti lagi traveling ke destinasi yang gak biasa (untuk saya, hehe). banyuwangi nih emang terkenal dengan lokasi asli desa KKN sampai saya seriusan riset nyari dimana lokasi aslinya! hahaha. apakah saya menemukan lokasinya? oh tentu tidak! hihihi. pengen banget deh ke Savana Bekol, banyak banget reviewnya yang bilang keren banget disini. apalagi hutan mangrovenya, semoga segara berjodoh bisa traveling kesana. amiin
Masyaallah masih bisa jalan-jalan bareng suami dan mengeksplor destinasi wisata yg unik.
Unik menurutku karena belum banyak dikenal dan ini bagian dari TN. Sehat selalu yah. Ditunggu juga jalan-jalannya di Sulawesi Selatan.