Seingat saya, sejak kecil saya tuh belum pernah merasakan yang namanya mudik dan segala persiapan mudik. Iya, mudik yang merupakan tradisi tahunan di Indonesia, ketika orang-orang kembali ke kampung halaman untuk merayakan Idul Fitri bersama keluarga dan kerabat.
Zaman saya kecil tersebut, saya pindah-pindah kota, mengikuti penempatan dinas ayah yang memang sering pindah. Nah, ketika SMP ayah ditempatkan di Jakarta, kami sempat mudik ke Semarang, tempat tinggal kakek-nenek, dari pihak Ibu.
Selanjutnya sesudah kakek wafat, rumah di Semarang dijual, kemudian nenek tinggal bersama kami. Kebetulan pula, seluruh putra-putri nenek, a.k.a adik-adik ibu memang menetap di Jakarta.
Setelah menikah dan menetap di Bandung, maka acara ‘mudik’ untuk bersilaturahmi dengan ayah-ibu dan keluarga besar adalah berangkat ke Jakarta. Suatu perjalanan yang boleh dibilang melawan arus deh. Orang-orang mah ke timur atau ke luar dari Jakarta, kami mah ke barat menuju Jakarta yang mulai lengang.
Persiapan Mudik Naik Mobil Pribadi ke Jakarta
Acara mudik bagi seluruh rakyat Indonesia dan segala keriweuhan perjalanan ke luar kota dilakukan saat libur bersama. Waktu libur bersama tersebut biasanya sudah ditetapkan di awal tahun sesuai dengan terbitnya kalender tahun baru. Itu sebabnya bagi keluarga-keluarga yang merencanakan perjalanan ke kampung halaman, harus betul-betul menyiapkan acara mudik ini. Mulai dari menabung, memilih jenis kendaraan umum dan memesan tiket untuk mudik, atau menyiapkan kendaraan pribadi.
Sekarang ini melalui jaringan internet cepat segala informasi persiapan mudik dapat kita peroleh jauh-jauh hari. Bahkan tiket kereta api mulai dibuka pemesannya melalui aplikasi atau website dan internet provider sejak tiga bulan sebelum jadwal libur bersama.
Berhubung kami ke Jakarta naik mobil pribadi, maka berikut persiapan yang harus kami lakukan:
Menyiapkan Kendaraan dan Kelengkapan Surat-surat
Walaupun dari Bandung ke Jakarta, bukan apa-apalah dibandingkan teman-teman yang melakukan perjalanan mudik dari Jakarta ke kota-kota lain yang jaraknya lebih dari lima jam perjalanan. Kita tetap harus memeriksa kondisi mobil atau kendaraan lain yang akan digunakan untuk mudik.
Pengecekan ke bengkel meliputi kondisi ban termasuk ban serep, oli, sistem rem, air aki, kondisi mesin, sistem pendingin, hingga karet wiper. Pastikan semuanya berfungsi dengan baik dan tidak ada masalah yang dapat menghambat perjalanan.
Persiapan teliti tersebut sangat penting, mengingat bila terjadi masalah di jalan, sangat sulit mencari bengkel yang buka.
Kami pernah mengalami masalah AC mobil tidak dingin ketika di Jakarta, sedangkan bengkel pada tutup, karena pemilik atau montirnya mudik ke Jawa.
Jadilah sepanjang di Jakarta kegerahan…
Selain kondisi fisik kendaraan, jangan lupa juga mengecek surat-surat kendaraan meliputi masa berlaku STNK dan SIM. Jangan sampai lalai, ternyata surat-suratnya sudah kadaluarsa.
Menyiapkan Perbekalan dan Obat-obatan
Waktu anak-anak masih balita, biasanya membawa perbekalan untuk tiga hingga lima jam perjalanan. Kalau pun harus mampir makan di perjalanan, ada saja rumah makan atau fast food yang tetap buka. Melalui internet provider andalan kita bisa cek rumah makan mana yang buka sepanjang jalan yang dilalui. Selain itu perlu juga sedia sedia camilan, permen, atau air minum di mobil.
Obat-obatan bisa dibawa yang sering digunakan di rumah untuk keadaan darurat, misalnya masuk angin, kembung, demam ringan, dan lain-lain.
Periksa Rute dan Kondisi Jalan
Perjalanan ‘mudik’ melawan arus ke ibukota itu tricky, kalian harus cek dulu sebelumnya informasi rute yang aman melalui jaringan internet cepat. Bisa terjadi apa yang kita bayangkan cepat hanya 2.5 jam perjalanan melalui jalan tol, ternyata lebih dari yang diperkirakan.
Sering terjadi untuk mengatur arus lalu lintas, pihak perwenang mengatur contra flow. Artinya setengah badan jalan menuju ke ibukota dipakai untuk tambahan jalur mobil yang akan mudik ke timur atau ke luar Jakarta.
Lebih apes lagi kalau dibelokkan melalui jalan alternatif yang kami tidak familiar.
Bukan hanya rute selama perjalanan menuju Jakarta, tetapi rute jalan di Jakartanya yang perlu kami pelajari juga. Saya sejak SMP hingga kuliah memang menetap di Jakarta, tetapi sejak pindah ke Bandung, setiap berkunjung ke Jakarta, saya seperti “Kabayan Saba Kota”. Perubahan pembangunan di Jakarta sangat cepat, dengan banyaknya jalan tol dalam kota centang perenang, jujurly bikin bingung.
Mengandalkan google map melalui jaringan internet cepat harus dibantu oleh seluruh keluarga turut membaca peta, agar pengemudi (suami) bisa fokus. Kalau salah jalan memutar kembali mencari arah yang benar bisa dua kilometer sendiri mencari U-turn.
Di keluarga besar Mamah, setiap lebaran digabung dengan acara arisan keluarga yang menempati rumah salah seorang adik Ibu. Biasanya gantian, kadang di rumah tante di Kemang, di rumah tante lain di Serpong, atau adik saya di Condet, sedangkan rumah orang tua di Cipinang.
Perhatikan Waktu Perjalanan
Waktu perjalanan, apakah mau berangkat pagi-siang-malam juga harus menjadi pertimbangan sebelum berangkat.
Hal-hal ini berkaitan dengan acara silaturahmi dari keluarga besar masing-masing pihak. Contohnya, di keluarga kami tersebut.
Orang tua saya dan keluarga besar di Jakarta, sedangkan mertua ada di Bandung, walaupun beliau sebetulnya asli Malang. Kakak-kakak ipar juga banyak yang menetap di Jakarta.
Dulu suami lebih suka berangkat sehari sebelum Lebaran, jadi dalam kondisi masih puasa mengemudikan kendaraan. Berangkatnya santai saja, karena biasanya jalan tol ke Jakarta tidak seramai yang ke luar meninggalkan Jakarta.
Tapi sering juga terjadi, kami berangkat tepat setelah melaksanakan sholat Ied di Bandung. Jadi nyupir engga lelah, bisa makan dan minum di jalan, dan sampai Jakarta masih suasana Lebaran hari pertama.
Ketika orang tua maupun mertua masih ada, kami mengatur tahun ini lebaran pertama di Jakarta, tahun depan lebaran pertama di Bandung. Jadi diatur saja kapan melakukan perjalanan.
Pandemi kemarin ketika ada larangan mudik, ya silaturahmi tetap berjalan melalui layar zoom berkat jaringan internet cepat.
Ketika Tidak Mudik
Ketika orang tua dan mertua semuanya sudah wafat, kami memang tidak ‘mudik’ ke Jakarta. Rumah keluarga sebagai tempat ngumpul arisan keluarga pun sudah dijual, ditambah lagi informasi lalu-lintas mudik yang semrawut membuat kami enggan mudik.
Dilengkapi pula kalau libur Lebaran, Bandung tuh macetnya ampun-ampunan. Banyak banget seliweran mobil plat B di Bandung, tempat wisata maupun rumah makan selalu penuh.
Biasanya di hari Lebaran tersebut setelah Shalat Ied, kami silaturahmi ke kerabat atau teman-teman yang ada di Bandung. Kalau pun di rumah saja, setelah menikmati hidangan Lebaran yang dimasak sendiri, ya nonton IndiHome melalui jaringan internet cepat dari Telkom Indonesia. Serunya kalau Lebaran gini, internet provider IndiHome akan open channel, artinya channel yang biasanya berbayar bisa kami tonton sepuasnya free.
Nah, kan tambah mager deh ke luar rumah.
Penutup
Persiapan mudik bagi orang-orang yang masih mempunyai keluarga besar di kampung halaman memang merupakan acara tahunan yang penuh kenangan.
Di tengah situasi globalisasi, tidak sedikit keluarga muda merantau bahkan menetap membentuk keluarga besar sendiri di tanah rantau. Acara mudik mungkin agak bergeser, ketika informasi melalui internet juga semakin lancar dan biasa, jalinan silaturahmi bisa terjadi kapan saja.
Hanya saja, sudah menjadi kebiasaan masyarakat Indonesia, bahwa mudik seolah menjadi ritual tersendiri yang menyatu setelah ibadah Ramadan dan Idul Fitri.
Semoga bermanfaat.
Selamat mudik, bener nih salah satu yang perlu diperhatikan adalah rute, kalau lewat tol, enak sih, tinghal perhatikan rest area, nah kalau lewat bawah harus siap jalan tikus juga kalau tiba2 macet
Bener banget Mbak, harus ngecek rute dulu sebelum berangkat mudik. Tapi pastinya rute mudik Mbak Hani aman karena mudiknya kan melawan arus mudik maupun arus balik, hehe…
wahh mudiknya malah ke tempat rantau banyak orang yaa. awalnya aku kira, wah enak banget mudik ke jakarta, jalanan pasti lancar dan lengang, ternyata ada risiko contra flow juga yaaa
Ini mah asyik sekali mudik tapi malah ke ibu kota. Lengang bener tuh jalannya. Apalagi lebaran di ibu kota tuh sepi. Hehe. Aku pernah ngerasain sekali aja sih lebaran di Jakarta. Krn sekelilingku orang kompleks, jadi abis lebaran malah ga ada yg silaturahim ke rumah. Malah kabur ke mal/sodaranya.
Asik kali ya jalan-jalan di Jakarta saat Lebaran. Nggak perlu kena macet di mana-mana.
Udah begitu mendadak banyak lokasi wisata mainstream atau taman yang jadi terasa jauh lebih lengang dari biasanya ya Teh. Serasa melawan arus aja, karena kepadatan di Jakarta mendadak berkurang dan jadi lebih lega.
Mudik Jakarta malah ngerasain bebas macet ya, mbak.
Saya pernah lebaran di Jakarta, masayaallahh lengang sekali.
Sehat selamat sampai tujuan ya, mbak…
Yup betul, setuju!
Selain persiapan kendaraan dan kebugaran fisik para penumpangnya, yang tak kalah penting adalah persiapan menelisik jalur mudik dengan google maps ataupun waze.
Setidaknya kita bisa memilih jalur mudik mana yang paling minimal hambatannya.
Daku juga belum pernah merasakan musim kak. Dari dilahirkan sampai dewasa sekarang, di Jakarta aja. Memang sih kalau mau ke kampung deket… Ada kampung Melayu sama kampung rambutan wkwkwk
Saya tim mudik yang jaraknya lebih dari lima jam nih. Dulu waktu belum menikah saya punya cita-cita pingin punya suami yang luar kota biar bisa ngerasain serunya mudik. Maklum keluarga ortu saya cuma beda RW jadi gak pernah ngerasain mudik yang kayak orang-orang itu. Begitu udah keturutan ternyata baru nyadar mudik itu capeeeek sodara-sodara. Haha.. banyak banget persiapannya
Mudik emang udah tradisi ya. selama banyak yg merantau pasti akan selalu ada yg mudik. Andai dua tahun kemarin tidak ada pandemi, pasti tak akan merasakan bagaimana tidak mudik karena adanya ppkm
Selamat mudik dan selamat serta sehat sampai tujuan
Aamiin.
Iya benar Teh.
Makanya kesempatan mudik memang hal yang menggembirakan bagi perantau ya
Pernah bareng keluarga ke jakarta H+1 Lebaran , duh macet parah
Sampai balik lagi ke Bandung
Padahal semula ke Jakarta dengan prediksi orang Jakartanya pada mudik
Sehingga jalan bakal lengang
ternyata semua orang berpikiran sama
Hasilnya macet deh
Mudik itu sesuatu yang ditunggu perantau ya mom. Ada kebagiaan tersendiri kumpul bersama keluarga saat Lebaran. Tetapi penting banget memang perlengkapan di perhatikan, terutama obat-obatan dan cemilan supaya tidak jenuh anak-anak di perjalanan
Mudah2an sih biar ada digital semakin maju budaya mudik gak akan hilang. Karena lebaran itu moment menyatukan seluruh keluarga…
Bener bngt nih tipsnya semua harus cek n ricek
aku prnah mudik k jkt.
sepiii dan lengang bgt kotanyaaa klo lebaran
menyenqngkan sih
Saya dan suami tinggal di kampung. Padahal keluarga besar ada di kota kabupaten. Jadinya kami kalau mudik ya melawan arus. Inisiatif nya menghindari macet kami musik saat orang sudah tidak mudik. Hehehe
Seru ya kalau mudik ke Jakarta. Di perjalanan lebih lancar (dibandingkan yang ke arah timur), dan Jakarta juga lebih sepi. Jadi bisa menikmati Jakarta dengan tenang.
Mudik tuh emang yang paling dinantikan menjelang lebaran. Banyak yang harus dipersiapkan apalagi kalau duah berkeluarga dan bawa bocil2. Pastikan mereka tetap nyaman di perjalanan. Jangan lupa pantau terus arus lalu lintas jalur mudik pake internet cepat biar bisa antisipasi menggunakan jalur alternatif kalau terlalu padat.
Mudik emang tradisi yang sangat dinikmati oleh banyak orang meskipun dengan segala keribetannya, termasuk kemacetannya. Tapi benar sih, supaya mudik makin asik emang segala sesuatu harus diperhatikan, semuanya harus dicek, termasuk rute perjalanan yang dipilih supaya lancar ya.
Bener-bener Unik Bu Hani ini, orang mah mudik meninggalkan ibu kota, ini mah malah datang ke jakarta, ya, tapi ya begitulah mudik dengan segala keunikannya, kalau keluarga kita di Jakarta, ya kita silaturahmiin, ya
Meski mudiknya melawan arus tetap tricky juga ya Mba Hani. Dulu juga saya pas di-dpk-kan di PTS kecil 180 km dari kota Medan, mudiknya contra flow. Sekarang udah menetap di Medan lagi (pindah home base), orang tua juga udah wafat, lebaran gak ke mana2, nonton pake IndiHome dong sama nungguin adik2 berkunjung.
Selamat menyambut lebaran Mba Hani, mohon maaf lahir dan batin yaa ^^
MasyaAllah, rupanya dulu mudiknya melawan arus, jadi lebih tenang sepanjang perjalanan ya karena berangkat ke tempat yang malah ditinggalkan sama kebanyakan orang. Kadang setelah keluarga yang biasa disambangi wafat memang jadi nggak tahu harus ke mana sih ya, Mba. Bersyukur masih bisa mengisi waktu dengan menikmati berbagai hiburan bersama dengan memanfaatkan layanan internet cepat dan stabil.
Wahh dulu mudiknya malah ke ibu kota mba
Pasti macet banget pastinya yaa
Untungnya ada koneksi internet yg stabil yaa jdi bisa menikmati lebaran meskipun gak mudik
Bener melawan arus ya. Tapi justru asik loh. Bisa menikmati Jakarta sepi dengan jalanan lengang. Kondisi yang sangat jarang terjadi. BTW, selamat mudik ya. Semoga dilancarkan dan dimudahkan. Acara kumpul keluarganya juga menggembirakan.
Hari raya emang identik dengan mudik
Agar lancar, mudik perlu dipersiapkan dengan baik ya mbak
Untung ada internet yang membantu persiapan mudik jadi lebih mudah
wah patut ditiru tipsnya tapi sayangnya aku nggak mudik rumah mertua depan rumahku, rumah ortu 15 menit dari rumahku
Tantangan banget ya mudik ini. Tapi dengan bantuan internet, tentunya akan sedikit banyak membantu dan melancarkan aktivitas mudik ini. Buat pesen tiket, order ini itu, dan sebagainya.
Ini Mudiknya ceritaya jaga gawang ya, Kak. Asik banget mudik ke Ibu Kota, bis akeliling dengan santai menikmati ibu kota dengan kemacetan yang berkurang ya, kak
Kayak bosku nih. Mudik dari Purwokerto ke Jakarta, jadi enggak begitu macet. Buat ngilangin bosen di perjalanan koneksi internet yang kenceng menjadi andalan ya.
Yg paling bikin males mudik naik mobil adalah macetnyaaaa nggak kuat 😅 ingin menangissss. Makanya selalu pilih kalo nggak kereta ya pesawat.
Rute sama kondisi terkini yang bisa dipantau lewat internet biasanya aku kalau mudik
mudik ke Jakarta sih masih jauh Teh dibandingkan saya yang mudik antar kecamatan, hahahaha. tapi persiapannya sama loh, tetep bawa obat dan kelengkapan surat, ngecek kondisi motor juga. brabe kan urusannya kalo tetiba ada kecelakaan (amit-amit) atau anak sakit, atau tetiba ada razia motor eh surat-surat gak dibawa, alamat harus tebus ke pengadilan, hihihi
Selamat mudik mbaaa, bismillaah.. semoga selamat sampai tujuan dan selmaat berkumpul kembali dengan keluarga besar.
Wow banget ya, arus mudik kalau uda mendekati hari H Lebaran tuh..
Tapi suasana begini yang dirindukan.
Karena semakin banyak bersyukur. Uda 2 tahun gak mudik karena pandemi.
Semoga persiapan mudik yang matang dan semua checklist yang dilakukan bisa lancar dalam perjalanan, jauh dari keburukan dan balik dalam keadaan sehat.
Selamat mudik, kak Hani dan keluarga.
paham rute-rute macet parah penting banget sih yaa. apalagi sekarang jaman sosmed, aku tadi geh liat di berita banyak juga yang live IG kemacetan pas mudik. jadi bisa lebih mudah tau juga sih ya titik-titik mana yang macet
Kalau mudiknya melawan arus gini, orang lain meninggalkan Jakarta dan mbak Hani malah menuju Jakarta, emang Google maps mesti on terus ya mbak. Apalagi kalau pas ada pengalihan arus secara mendadak, jadi update info emang mesti terus dilakukan. Jadi koneksi internet yang bagus emang membantu banget saat mudik gini
Aku juga dulu pindah-pindah kak..
Nasib anak yang gak punya “rumah menetap” jadi gak punya teman kecil di kampung halaman. Sekarang, keluarga ku uda menetap di Surabaya, tempat keluarga besar dari pihak Ibu dan Bapak rahimahullah.
Senang sekali mudiknya lumayan deket.
Semoga gak terjebak macet yang mengerikan ya, kak Hani.
Setuju banget mbak, sebelum mudik yang pakai kendaraan pribadi wajib mengecek kondisi kendaraannya. Itulah yang kami lakukan. Apalagi jarak tempuh kami cukup jauh bisa sampai 16-20 jam perjalanan.ah
wah ketika semua meninggalkan ibukota malah kakak ternyata mudiknya ke ibukota ya hehe malah enak dong karena bakal sepi juga jalanan karena sebagian warganya pada mudik
Aw, jadi inget waktu kecil dulu road trip mudik dari Malang ke Bukittinggi, persiapannya banyak mkwwkw. Sayang dulu gada internet macem IndiHome gini, jadi gabisa akses GMaps hahaha, met mudik kak Hanii
wahh Mba Hani kebalikan dari orang-orang yaa, yang lain mudik ke daerah tapi Mba mudik ke Jakarta. Ahh senangnya bisa mudik dan ketemu para handai taulan