Persiapan kesehatan sebelum menikah?
Kenapa harus dilakukan persiapan kesehatan?
Mau menikah, yaa menikah saja. Kenapa harus repot-repot periksa kesehatan?
Persiapan kesehatan menjelang pernikahan lazim disebut pemeriksaan pranikah (premarital check up).
Kegiatan persiapan kesehatan sebelum menikah memang belum ada zaman dulu. Rasanya, zaman dulu pasangan yang akan menikah tak perlu repot-repot ke dokter untuk memeriksakan kesehatan mereka.
Tujuan Persiapan Kesehatan
Tujuan persiapan kesehatan sebelum menikah adalah untuk mengetahui kesehatan masing-masing individu yang akan menikah. Untuk menghindari menjumpai masalah dalam kesehatan kehamilan atau anak-anak yang lahir ternyata membawa penyakit yang diturunkan.
Ada kekhawatiran bila diketahui ada masalah setelah menikah, salah satu pihak menyalahkan pihak yang lain sehingga perkawinan menjadi di ujung tanduk.
Dengan memeriksakan calon suami-istri ini sebelum menikah, apabila ada permasalahan dalam kesehatan bisa segera diobati sampai sembuh.
Kalaupun penyakit yang dijumpai adalah penyakit yang diturunkan dan tidak ada obatnya, pasangan tersebut dapat memutuskan langkah selanjutnya.
Membatalkan pernikahan atau tetap melanjutkan tapi memutuskan tidak mempunyai anak.
Kalau anak kemungkinan terlahir cacat, ayah-ibu harus siap menanggung konsekuensinya dan tetap bertanggung jawab terhadap amanah Allah tersebut, apa pun kondisinya.
Pemeriksaan kesehatan sebaiknya dilakukan enam bulan sebelum pernikahan dilangsungkan.
Pertimbangannya adalah, bila ditemukan masalah kesehatan maka bisa dicari solusi pengobatan yang tepat.
Dengan demikian pernikahan tetap dapat dilangsungkan sesuai yang direncanakan.
Jenis-jenis Pemeriksaan Pranikah
Calon pasangan tersebut bisa mendatangi klinik yang menawarkan pemeriksaan pranikah tersebut. Yang akan diperiksa antara lain adalah sebagai berikut.
1 – Pemeriksaan darah rutin dan analisis hemoglobin
Pemeriksaan ini termasuk rutin untuk mengetahui adanya kelainan atau penyakit darah.
Sebagai contoh, pemeriksaan gambaran darah tepi dilakukan untuk mengetahui kelainan penyakit darah, seperti thalasemia dan infeksi darah. Thalasemia sendiri terdiri dari thalasemia mayor dan thalasemia minor.
Penderita thalasemia mayor biasanya sudah sampai tahap harus ditransfusi karena pembentukan sel darah merahnya sangat kurang. Gejala thalasemia minor sama dengan anemia, yaitu kekurangan sel darah merah. Walaupun thalasemia minor tidak separah thalasemia mayor, apabila pasangan suami-istri yang mengidap thalasemia minor memiliki anak, bisa saja anak-anak mereka mengidap thalasemia mayor.
2 – Laju Endap Darah (LED) untuk mengetahui proses inflamasi (peradangan)
3 – Pemeriksaan golongan darah dan rhesus faktor
Tujuannya untuk mengetahui kemungkinan golongan darah calon bayi.
Pemeriksaan golongan darah dan rhesus juga akan berguna bagi calon janin. Pemeriksaan golongan darah dan rhesus faktor ini cukup penting, karena banyak terjadi ketidakcocokan darah antara ibu dan calon bayinya. Misalnya ibu mempunyai golongan darah rhesus negatif, sedangan bayi yang dikandung mempunyai golongan darah rhesus positif. Akibatnya, terjadi keguguran yang tidak diketahui penyebabnya.
4 – Pemeriksaan urine lengkap
Tujuannya untuk memantau fungsi ginjal dan penyakit lain yang berhubungan dengan ginjal atau saluran kemih.
5 – Pemeriksaan gula darah
Pemeriksaan ini untuk memantau kemungkinan diabetes mellitus.
6 – Pemeriksaan HBsAg
Pemeriksaan ini untuk mengetahui kemungkinan peradangan hati (Hepatitis B).
Apabila salah satu menyandang Hepatitis B, maka pasangannya harus segera diimunisasi agar tidak tertular karena salah satu cara penularan penyakit Hepatitis B adalah melalui hubungan seksual. Penyakit ini perlu penanganan serius karena di Indonesia tergolong endemis tinggi. Penderitanya mencapai 9 dari 100 orang penduduk, atau 25 juta penduduk. Dalam jangka panjang, Hepatitis B dapat menjadi sirosis hati, yaitu hati yang mengeras dan tidak berfungsi lagi.
7 – Pemeriksaan VDLR/RPR
Pemeriksaan ini untuk mengetahui adanya kemungkinan penyakit sifilis.
8 – Pemeriksaan TORCH.
Pemeriksaan ini untuk mendeteksi infeksi yang disebabkan parasit Toxoplasma, virus Rubella, virus Cytomegalo (CMV), dan virus Herpes yang bila menyerang perempuan hamil akan mengakibatkan janin cacat, keguguran, atau kelainan prematur. Infeksi-infeksi yang disebabkan oleh parasit, bakteri, dan virus dapat diobati tetapi membutuhkan waktu dan harus dipantau sampai benar-benar sembuh.
9 – Pemeriksaan pemicu tumor
Pemeriksaan ini bagi yang keluarganya mempunyai riwayat sakit kanker.
10 – Vaksinasi antitetanus (Tetanus Toksoid)
Vaksinasi ini diperuntukkan untuk calon mempelai wanita, dua bulan sebelum menikah. Tujuan vaksinasi TT ini untuk mencegah timbulnya tetanus pada luka terbuka yang terjadi akibat melahirkan. Akan tetapi, apabila calon ibu nantinya yakin melahirkan di klinik atau rumah sakit yang terjamin steril dan bersih, vaksinasi antitetanus tidak diperlukan.
11 – Vaksinasi kanker serviks
Vaksinasi ini tergolong baru dan masih cukup mahal. Cara pemberian imunisasinya sebanyak tiga kali dalam rentang waktu enam bulan. Manfaat vaksinasi ini adalah mencegah virus HPV (Human Papilloma Virus), pencetus kanker serviks tadi, yang cara penularannya melalui hubungan seksual. Beberapa pendapat menyatakan bahwa vaksin ini sebaiknya diberikan kepada para gadis yang belum pernah melakukan hubungan seksual. Vaksin ini harus diulang setelah lima tahun.
Dari data medis dijumpai bahwa sebagian besar wanita Indonesia terjangkit toksoplasma yang menyebabkan kesuburan organ reproduksinya terganggu.
Adapun penularannya melalui kotoran dan bulu hewan peliharaan seperti kucing, anjing, dan kelinci.
Sementara itu, kasus yang terjadi pada pria adalah penyakit saluran reproduksi seperti sifilis atau gonorrhea. Selain itu, terdapat pula kasus kelainan sperma yang memengaruhi fertilitas.
Mungkin banyak calon pasangan yang tidak siap apabila serangkaian tes pranikah tersebut menjumpai hal-hal medis yang dapat menyebabkan gagalnya pernikahan.
Biaya Pemerikasan Kesehatan
Koq, banyak sekali rangkaian persiapan kesehatan sebelum menikah tersebut?
Tentu saja, tes-tes apa saja yang akan ditempuh disesuaikan dengan prioritas dan dana yang tersedia. Calon pasangan pun bisa menentukan tes-tes apa saja yang perlu didahulukan bila tes menyeluruh dirasa memberatkan.
Adapun biaya yang harus disiapkan untuk cek kesehatan bervariasi antar tiap laboratorium. Biasanya beberapa laboratorium menawarkan paket-paket cek kesehatan pranikah.
Biayanya antara IDR 600.000 hingga 1.500.000, tergantung jenis-jenis tesnya. Itupun berbeda antara tes kesehatan untuk pria dan wanita, karena berbeda keperluan tesnya.
Dengan demikian semoga calon pasangan dapat mempersiapkan pernikahan dan membina keluarga sehat lahir dan batin.
Sumber:
Hani Widiatmoko; 2014; Ketika Anakku Siap Menikah; Elex Media Komputindo
update 4 Februari 2019
Alhamdulillah artikelnya sangat bermanfaat bagi saya yang mau nikah ^_^
Alhamdulillah bila bermanfaat. Iya, cek aja gpp. Anak saya ga cek sebelum menikah. Jadi tidak tahu bahwa dia kena chyto. Harusnya tes TORCH