Indonesia adalah bangsa yang majemuk, terkenal dengan keanekaragaman dan keunikannya. Pengaruh budaya asing dapat kita telusuri dari jejak ciri khas budaya Indonesia yang berkembang sekarang ini.
Secara geografis, Indonesia terletak di antara dua benua yang mengapit dan dua samudra yang mengelilingi kita. Jejak sejarah juga memperlihatkan bahwa bangsa Indonesia dulunya adalah arus imigrasi dari daratan Asia, melalui Kambodia dan Vietnam. Selain itu perjalanan dagang dari Barat ke Timur yang menjadikan kepulauan Indonesia sebagai titik transit juga memberikan pengaruh budaya asing.
Kebudayaan yang dimiliki oleh bangsa Indonesia merupakan kebudayaan yang majemuk dan sangat kaya ragamnya. Indonesia sendiri terdiri dari berbagai suku bangsa, yang mendiami belasan ribu pulau. Masing-masing suku bangsa memiliki keanekaragaman budaya tersendiri. Di setiap budaya tersebut terdapat nilai-nilai sosial dan seni yang tinggi.
Dilihat dari pertumbuhan di masa globalisasi saat ini yang amat pesat dikarenakan adanya penemuan- penemuan baru di seluruh bidang. Penemuan- penemuan baru di dunia teknologi misalnya yang didominasi oleh negara- negara Barat, dan kita sebagai bangsa Indonesia hanya sebagai konsumen dan memanfaatkan penemuan-penemuan tersebut. Kita belum juga tampil sebagai bangsa yang giat berinovasi.
Selain penemuan-penemuan baru tersebut yang telah membudaya ada juga fenomena lain di era globalisasi yang terjadi di Indonesia khususnya di kalangan remaja, di mana para remaja cenderung meniru kebudayaan Barat.
Bagaimana Dampak Budaya Asing dalam Era Globalisasi di Indonesia?
Dampak budaya asing di era globalisasi memiliki sisi positif dan negatif. Sisi positif, teknologi berkembang cepat. Negatifnya, kapitalisme merajalela.
Globalisasi merupakan suatu fenomena yang tidak dapat dihindari oleh siapapun. Fenomena ini mengakibatkan bebasnya informasi untuk menyebar ke semua negara. Hal ini menyebabkan banyaknya pengaruh dari budaya asing.
Namun sebelum mengetahui pengaruh dari budaya asing, perlu diketahui definisi dari globalisasi. Dalam buku Globalization (1995) Waters menjelaskan bahwa globalisasi adalah proses sosial yang terjadi di seluruh wilayah di seluruh dunia. Ia juga mengungkapkan batas geografis dianggap tidak berpengaruh terhadap kehidupan sosial budaya.
Menurut berbagai informasi, globalisasi berlangsung melalui saluran-saluran tertentu, seperti media massa, pariwisata internasional, lembaga perdagangan dan industri internasional, serta lembaga pendidikan dan ilmu pengetahuan.
Saluran-saluran globalisasi, antara lain sebagai berikut:
Media Massa
Globalisasi diperoleh melalui media komunikasi massa, seperti radio, televisi, surat kabar, film, dan internet. Globalisasi melalui media massa telah membuat dunia menjadi seolah-olah tanpa batas.
Pariwisata Internasional
Berkembangnya sektor pariwisata internasional juga berpengaruh terhadap penyebaran arus globalisasi. Kegiatan pariwisata internasional yang melibatkan banyak negara dapat dilakukan dengan mudah karena adanya kemajuan sarana transportasi dan telekomunikasi.
Lembaga Perdagangan dan Industri Internasional
Globalisasi dalam perdagangan internasional ditandai dengan adanya pasar bebas. Dalam era pasar bebas, setiap negara akan berlomba-lomba mengembangkan keunggulan komparatifnya untuk menarik para investor dari luar negeri.
Dampak Pengaruh Budaya Asing
Dengan dunia yang nyaris tanpa batas, globalisasi juga berimbas pada masuknya budaya asing yang dapat mudah masuk ke budaya lokal. Dampak globalisasi akibat pengaruh asing tersebut antara lain:
Kemajuan di bidang teknologi, komunikasi, informasi, dan transportasi yang memudahkan kehidupan manusia.
Kemajuan teknologi menyebabkan kehidupan sosial ekonomi lebih produktif, efektif, dan efisien sehingga membuat produksi dalam negeri mampu bersaing di pasar internasional.
Kemajuan teknologi memengaruhi tingkat pemanfaatan sumber daya alam secara lebih efisien dan berkesinambungan.
Kemajuan iptek membuat bangsa Indonesia mampu menguasai iptek sehingga bangsa Indonesia mampu sejajar dengan bangsa lain