Mudahnya Mengatur Sendiri Liburan ke Labuan Bajo

hani

pulau padar di labuan bajo

Seperti yang saya ceritakan di artikel sebelumnya, kami dari awal wisata ke Flores ini selain perjalanan darat juga ingin mencoba naik kapal phinisi. Itu sebabnya perjalanan kami atur dari Timur ke Barat dan penutupnya adalah LOB (live on board) selama 2D1N (dua hari satu malam) di atas kapal. Kami mengatur sendiri liburan ke Labuan Bajo ini.

Baca lengkapnya tentang kapal phinisi di sini ya: Pengalaman Naik Kapal Phinisi Jelajah Taman Nasional Komodo

Menurut Wikipedia, kata Bajo itu dari Mbajo (sebutan oleh orang lokal), merupakan tempat berlabuhnya para pedagang dari Makassar (Bajo dan Bugis). Dulunya merupakan salah satu desa nelayan kecil, dari 9 desa yang ada di kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur, Indonesia.
Sekarang Labuan Bajo sudah menjadi ibukota Kabupaten Manggarai Barat, dan menjadi kota wisata cukup ramai, dan selanjutnya bisa bereskplorasi ke obyek wisata di sekitarnya. Konon, Labuan Bajo mulai terkenal setelah ada turis mancanegara berwisata laut di perairan Flores, terutama snorkelling dan diving.

labuan bajo

Laboean Badjo, sumber: Wikipedia

Menilik lokasinya, Labuan Bajo merupakan starting point untuk berwisata ke Taman Nasional Komodo. Taman Nasional Komodo merupakan taman yang ditetapkan sebagai situs warisan dunia oleh UNESCO pada tahun 1991. Hal ini disebabkan satwa komodo merupakan satu-satunya spesies di bumi ini, sehingga harus dipelihara habitat dan keberlangsungan hidupnya.

Di Taman Nasional Komodo terdapat tiga pulau besar yaitu pulau Rinca, pulau Komodo, dan pulau Padar. Masih ada beberapa pulau-pulau kecil lainnya yang merupakan bukit-bukit vulkanik dengan padang savana, dan terdapat karang gosong atau pulau yang terbentuk oleh terumbu karang. Satwa komodo bernama latin Varanus Komodensis, menurut data terdapat 1.336 ekor di pulau Rinca dan 1.288 ekor komodo di pulau Komodo.

Tapi jangan khawatir, ternyata obyek wisata bukan hanya melulu mahluk reptilia ini. Karena posisi Taman Nasional Komodo berada di garis Wallace, yaitu pertemuan fauna dan flora dari benua Asia dan Australia. Maka berbagai flora dan fauna unik ada di perairan ini.

Berikut itinerary 2D1N kami naik kapal phinisi. Kapasitas kapal untuk sekitar 20 orang. Harga sewa kapal phinisi selama dua hari satu malam tersebut sudah termasuk makan siang-snack sore-makan malam di hari pertama. Kemudian sarapan-buah-makan siang-snack sore di hari kedua. Kira-kira menjelang magrib hari kedua kami kembali ke Labuan Bajo.

Day 1: Labuan Bajo – Pulau Rinca – Pantai Pink – Pulau Komodo (L/D)

1. Pulau Rinca

Kapal saling mengikat satu sama lain, tidak melepas jangkar, sumber: pribadi

Kapal berangkat dari pelabuhan Labuan Bajo pagi hari supaya cukup waktu menjelajah di perairan Flores. Tujuan pertama adalah ke Pulau Rinca disebut juga Loh Buaya dan merupakan salah satu pulau habitat satwa komodo. Kapal tidak merapat sampai ke pantai pulau Rinca, sehingga kami harus naik sekoci kapasitas 8 orang untuk sampai ke dermaga. Perlu diketahui, selama kapal phinisi menunggu kami jelajah pulau, kapal sama sekali tidak melepas jangkar, hal ini dikhawatirkan merusak terumbu karang dan ekosistem di perairan Flores. Caranya adalah antara kapal dengan kapal lain, saling kait-mengkait satu sama lain dengan tali atau drum-drum, supaya kapal tidak hanyut.

labuan bajo

Sekoci wira-wiri pulau-kapal mengantarkan menyambangi pulau. Kapasitas sekoci hanya 8 orang

Di pulau Rinca, kita bisa memilih paket perjalanan menyusuri pulau (Walking Trail) secara keseluruhan yaitu Long Trek. Atau hanya perjalanan sekira 30 menit, yaitu Short Trek. Kami memilih Short Trek saja cukuplah, karena waktunya tidak banyak.

Hati-hati ya gaes!
Kalau kita ikut treking seperti ini harus patuh apa kata Ranger, atau petugas pengawas hutan. Setiap ranger akan mengawal 4 orang treker. Jalan dengan tertib di jalur yang sudah di sediakan, jangan berisik, dan jangan buang sampah sembarangan. Ranger menjelaskan tentang populasi komodo, kapan musim kawin, bertelur, dan sumber pangan. Ketika ranger menjelaskan bahwa anak-anak komodo yang baru menetas langsung naik ke pohon sebagai langkah survival, maka kami langsung auto tengak-tengok ke pohon, dong!
Selain itu bila kalian bejumpa dengan komodo yang sedang walking-walking. Keep calm deh! Karena kalau kita terkejut dan lari, ya bakalan dikejar deh …
Karena siang hari, mungkin panas, saya cukup puas berfoto ria dengan komodo yang sedang siesta.

labuan bajo

Selamat Datang di Pulau Rinca, sumber: pribadi

labuan bajo

Berfoto bersama komodo, sumber: pribadi

2. Pantai Pink

Pink Beach sesuai namanya merupakan salah satu pantai berwarna pink di pulau Komodo. Hal ini disebabkan pecahan batu koral yang ada di pesisir pantai sekitarnya. Lautnya jernih sehingga kita bisa snorkeling dan menikmati pemandangan ikan-ikan yang jinak berenang di sekitar kita.

Teman-teman, masih ingat kan, saya tidak ikut snorkeling dan berenang di laut ketika kami menyambangi Taman Laut 17 Pulau Riung. Nah, di sini saya menyempatkan snorkeling, pinjam snorkel teman. Ternyata sulit berenang di laut, karena rawan terbawa arus. Itu sebabnya sambil snorkeling tersebut kita wajib tetap memakai life jacket.

labuan bajo

Snorkeling di pantai Pink

3. Pulau Komodo

Awalnya dari pantai Pink, awak kapal akan membawa kami langsung ke pulau Padar untuk melihat sunset. Kemudian keesokan harinya kami akan menyusuri pulau-pulau lain tetapi tidak ke pulau Komodo. Setelah berdiskusi dengan seluruh peserta, disepakati kami mampir sebentar ke pulau Komodo, karena jaraknya lebih dekat ke pantai Pink. Lagipula sudah pun sampai ke Taman Nasional Komodo, mosok enggak mampir ke pulau Komodo.

Sama halnya dengan pulau Rinca, di pulau Komodo, ada pilihan treking jalur panjang (long trek) sampai ke jauh ke pelosok pulau Komodo, atau hanya seputaran pantai, jalur pendek saja. Ya iyalah kami memilih jalur pendek saja (short trek). Selain hari sudah sore, engga gitu-gitu amat juga para Mama ini berpetualang. Lagipula nakhoda mengingatkan semakin sore arus laut semakin kuat, kapal harus bersandar ke pantai yang arusnya tenang.

Di pantai pulau Komodo, kami menjumpai komodo yang walking-walking dan komodo tua yang entah tidur entah sudah susah bergerak saking tuanya. Ya kami fotoin saja sang Komodo tua tersebut. 

Komodo di pantai ini karena sudah terbiasa dengan habitat manusia, jadi selow aja ada manusia wira-wiri fotoin mereka. Beda dengan komodo di pedalaman, kata Ranger lebih buas. Sebetulnya komodo adalah sejenis biawak, sering mendapat julukan dragon ini tidak besar, panjangnya paling 1,5 meter. Teman-teman sudah tahu kan ya, akibat sudut pengambilan kamera saja yang seolah-olah mereka terlihat besar.

wisata labuan bajo

Cara berfoto bersama komodo, sumber: pribadi

Day 2: Pulau Padar – Pulau Manta – Pulau Kanawa – Labuan Bajo (B/L)

Moonrise (bulan terbit), sumber: pribadi

Hari menjelang malam kapal phinisi melanjutkan perjalanan merapat mendekat ke pantai pulau Padar. Waktu itu terang bulan, sehingga kami bisa melihat bentukan pulau Padar dan pulau-pulau di sekitarnya diterangi sinar bulan.

Beberapa kali listrik dari generator mati, sehingga kami terpaksa keluar kamar dan menikmati suasana saat moonrise dan sejuknya angin laut. Hampir semua pulau-pulau diperairan Flores, Labuan Bajo dan Taman Nasional Komodo bentukan pulaunya berupa bebatuan dan padang savana. Jarang terlihat pohon besar.

1. Pulau Padar

Teman blogger punya kan lembar uang kertas limapuluhribuan yang baru. Coba cek lembar di baliknya. Nah, itu pulau Padar. Supaya bisa mendapatkan sudut sesuai yang ada di uang kertas, kita harus naik ke bukit. Hati-hati naik tangganya, karena sebelah kanan ada jurang.

Waktu itu diputuskan kami shalat subuh terlebih dahulu di kapal, kemudian bergiliran naik sekoci diantar ke pantai pulau Padar. Turun dari sekoci, menyusuri jalan setapak bertangga naik ke bukit Pulau Padar.untuk melihat matahari terbit.
Walaupun di negeri tropis tiap hari ada matahari, tetapi menanti detik-detik terbit, tuh, tetap stunning.

Apalagi waktu itu juga bulan bulat penuh. Jadi ajaib betul penampakannya, di Barat bulan mulai terbenam tapi masih tampak, sedangkan di Timur matahari mulai terbit. Karena posisi kami di atas pulau Padar, maka kami bisa menikmati kedua-duanya.
Benar-benar kita harus bersyukur, bisa menikmati kekuasaan Allah swt menciptakan bumi dengan segala isinya.

[metaslider id=”5851″]

Treking menanti sunrise di pulau Padar, sumber: pribadi

2. Pulau Manta

Pulau Manta sering juga disebut Manta Point adalah gugus karang gosong berpasir pink muda hampir putih. Sama halnya di Pink Beach, warna pink di sini disebabkan oleh pecahan karang berwarna merah. Dinamakan Manta Point karena terdapat habitat ikan pari Manta di sini. Kalau beruntung bisa banget berenang bersama pari.
Sip kaaan…

Sama halnya ketika menyambangi pulau-pulau yang ada di Taman Nasional Komodo, kami bergiliran turun dari kapal naik sekoci untuk dibawa ke pulau atau gugus karang gosong ini.

[metaslider id=”5857″]

Bermain di pantai berpasir pink, sumber: pribadi

3. Pulau Kanawa

Dalam perjalanan kembali ke Labuan Bajo, kapal kami merapat ke pulau Kanawa untuk menikmati keindahan laut dan pantainya. Sama halnya ke pulau-pulau sebelumnya, kami menaiki sekoci supaya bisa turun ke darat. Lautnya luar biasa bening. Hanya saja di pantai Kanawa ketika snorkeling lebih berarus daripada ketika snorkeling di Pink Beach. Pakai selalu life jacketnya ya, temans. Kita tidak tahu arus bawah laut, tanpa sadar kita sudah jauh dari pantai.

labuan bajo

Yuk bermain bersama ikan, sumber: pribadi

Nah, teman blogger, selesai sudah rangkaian perjalanan wisata kami di daratan pulau Flores, perairan di utara pulau Flores dan perairan sekitar Labuan Bajo. Kami kembali ke hotel Luwansa untuk bermalam semalam lagi, dan besok kembali ke rumah masing-masing di kota asal.

labuan bajo

Bersiap-siap kembali ke pelabuhan Labuan Bajo. C U next trip.
Sumber: pribadi

Berwisata ke pantai tentunya beda dengan berwisata ke gunung. Untuk itu teman-teman perlu menyiapkan beberapa perlengkapan untuk wisata ke pantai.

  1. Bawa baju sesuai keperluan yang ringan dan menyerap keringat. Bila memakai celana panjang, hindari celana jeans atau yang berbahan tebal dan berat. Bila terkena air akan susah kering dan menambah berat.
  2. Bawa topi lebar dan kacamata hitam untuk melindungi mata dari terik matahari.
  3. Pakai sunblock untuk melindungi kulit dari panas matahari yang menyengat.
  4. Banyak-banyak minum. Selalu sedia air minum di tas.
  5. Lindungi HP dan camera dari air laut. Sekarang tersedia sarung atau kantung HP khusus supaya tidak kena air. Kalau memiliki kamera bawah air bagus juga untuk memotret keanekaragaman ikan ketika snorkeling.
  6. Bawa dua pasang sepatu. Satu pasang untuk treking. Di pulau Padar harus berjalan kaki dan naik ke bukit, pakai sepatu kets atau sepatu khusus untuk treking.
    Satu pasang lagi bisa berupa sepatu sandal atau sepatu anti air (aqua shoes) untuk bermain di pantai. Pantai di pulau Kanawa pasirnya tajam sehingga kurang nyaman bila berjalan telanjang kaki. Sandal gunung menurut saya paling pas, one for all, satu alas kaki untuk semua kesempatan.
  7. Apapun, safety first ya. Dan jangan membuang sampah sembarangan, jaga terus kebersihan lingkungan.

Sampai jumpa di kisah perjalan saya di tempat lain.

Sumber:
https://id.wikipedia.org/wiki/Taman_Nasional_Komodo

diedit 16 Februari 2020

Bandung, 17 Juni 2019

Also Read

Bagikan:

hani

Halo, saya Tri Wahyu Handayani (Hani), tinggal di Bandung. Pemerhati arsitektur dan pelestarian bangunan, main piano, menjahit, dan jalan-jalan. Kontak ke bee.hani@gmail.com

60 pemikiran pada “Mudahnya Mengatur Sendiri Liburan ke Labuan Bajo”

  1. mbaaaak… jauh ya travellingnya ke Labuan Bajo. Wowo, keren nih emak semangatnya. Saya yang merasa masih muda jadi kalah donk masih main deket rumah aza hehe

    Balas
  2. Mudah ya pakai Vizitrip, kayak dikoordinir.
    Tinggal tentuin pilihan lokasi, lama waktu dan bayar .. beres.
    Kitanya tinggal nikmatin liburan.

    Balas
  3. Ping-balik: Pengalaman Naik Kapal Phinisi Jelajah Taman Nasional Komodo - blog hani
  4. Waktu saya berkunjung ke Mantan Point, sudah siang. Saya nggak ke pulaunya. Kami ke tengah laut membentang dengan arus yang deras. Tapi waktu itu tujuannya memang untuk snorkeling dengan ikan pari. Dan… ketemu ikan Manta ray yang cantik itu. Kata guidenya, kami hoki karena ada tiga ekor waktu itu.

    Balas
  5. Wah asik banget ini yaa kak menjelajah pulau dengan keunikannya masing-masing. Btw bener banget kak tips-tipsnya kita musti well prepared banget dengan perlengkapan apa yang kita bawa agar tetap safety first yaa kak.

    Balas
  6. Wah asik banget ini liburan dengan vizitrip, jadi kayak pakai agen perjalanan profesional jadinya
    Itu foto=fotonya semua bikin aku pengen cepat-cepat agendain liburan ke sana deh
    Btw itu komodonya benran kalem-kalem ya, berani sih mbak deketan sama komodo

    Balas
  7. Dua hari yang sangat berharga ya, mbak! Bisa merasakan pengalaman live on boat, bisa bertemu komodo, bisa menikmati pantai-pantai pasir putih dengan air laut sebening kristal yang kaya biota laut, dan tentunya menyaksikan sendiri keindahan Pulau Padar yang sudah tersohor. Semoga saya juga bisa menyusul live on boat ke Pulau Komodo segera 🙂

    Balas
  8. Mbak Hani, saya penasaran nih. Kan waktu di Pulau Padar kan nonton sunrise ya. Sholat subuhnya gimana? Apakah di atas rumput atau di mana?

    Balas
    • Sewa kapal 2D1N, B/L/D + snack selama perjalanan, 25 juta, kapasitas 20an orang. Kamar ada 4 @4 orang di dek atas. Dan 1 kamar bisa 5 orang di dek bawah. KM/WC ada 2, di atas dan bawah.

      Balas
  9. Dudududu,,

    Baca ulasan tentang Labuan Bajo & Pulau Padar bikin aku pengen balik lagi ke sana.

    Salah satu liburan yang berkesan buat aku ya ketika main ke ujung barat Flores ini.

    Balas
  10. Waah seru sekali perjalanan dua hari satu malam pakai Kapal Phinisi ke Labuan Bajo ya..Aaah senangnya Mbak Hani bisa kesana. Menikmati keindahan Pulau Padar, Pulau Rinca dan Pulau Komodo.
    Penhin sih bisa jalan-jalan ke daerah lain di Indonesia. Sayang sering terbentur dana. Apalagi bawa pasukan krucils gini.

    Balas
  11. aduh aku pengen banget ke indonesia timur live on boat. kayanya lebih seru.
    aman kan ya untuk solo traveller cewek?

    Balas
    • Aku belum pernah nih solo traveller, jadi engga berani bilang aman atau enggak. Sebenernya walaupun namanya solo traveller, kaaan mb Putri engga bener-bener sendirian kan yah. Umpamanya naik angkutan umum juga ada penumpang lain. Hehe… Paling Open Trip kalau mau LOB. Ada kapal-kapal yang lebih kecil koq…

      Balas
  12. Waktu tahun 2015 ke pulau Rinca lewat yang short track aja lumayan banget mbak, dan daku pakai alas kaki yang salah bukan sandal gunung gitu hahah.. Haddeuh kalau yang long track entah apa jadinya

    Balas
  13. Halo bunda Hani 🙂 Oooooh jadi 1 rager itu mengawal 4 trekker ya? Berarti memang penting banget ditemani ga boleh sok tau ketika berwisata ke sana ya. Pantai Pink? Wiiih… jadi pengalaman ga terlupakan nih. Pulau Komodo juga… aku belum sempet jalan jauh seperti bunda. Dermaga Pulau Kanwa indahnya luar biasa hhhhmmm… 🙂

    Balas
  14. Waaaah saya jadi kangen Labuan Bajo, tahun 2016 saya honeymoon kesini mba dan seminggu sailing trip itu rasanya kok masih kurang lama ya, hehehe

    Balas
  15. Dalam 2D1N udah bisa mendatangi beberapa pantai. Tetapi, kalau ingin berlama-lama atau menginap di salah satu pantai sebetulnya bisa gak, Mbak?

    Balas
    • Kalau kata awak kapal yang kami sewa, pulau Kenawa ada penginapannya. Pulau-pulau lain belum tahu. Pulau Rinca, adanya rumah Ranger. Bisa dicoba kali ya, menginap di rumah Ranger. Hmmm…berani ga ya…ada komodo kelinteran…

      Balas
  16. 2 hari itu kurang. Harus 3 atau 4 hari.

    Lalu pas ke Manta Point nggak turun ke lautnya? Padahal daya tariknya ya di rombongan Mantanya itu lho.

    Kalau aku sih waktu itu hanya ke Rinca saja. Buat apalah Ke Pulau Komodo kalau yang dilihat pun sama 🙂

    Balas
    • Hehe…iya siiii…Tapi, kami udah jalan darat 4 hari sebelumnya. Penutupnya ya 2D1N ini. Lain kali, harus diulang, khusus live on board 3D2N kayaknya.
      Teman saya yang diving di Manta Point. Jumpa pari manta. Itu saya pinjam fotonya…hehe…

      Balas
  17. Kapal phinisinya saja, 25 juta kapasitas 20-an orang. Jadi kami bagi aja, urunan. Kalau tiket beli sendiri-sendiri, karena asal kotanya beda-beda. Hotel diatur, pesan berapa kamar, sama, harganya dibagi rata.

    Balas
  18. Ooo jadi begitu asal usul nama Labuhan Bajo. Iya skrng kalau denger nama kota itu disebut ingetnya ya destinasi wisata. Wah noted nih bawa dua sepatu, supaya bisa membedakan antara yang dipakai jalan dan sehari2 di sana ya pas gak trekking yaaa

    Balas
  19. Selalu suka tulisan tante Hani. Komplit dan deskriptif banget.

    Aaah this is one of my plan. LoB in Labuan Bajo.

    Balas
  20. alhamdulillah pernah nyampai ke Labuhan Bajo bareng Istri motoran berdua, start dari Surabaya. makin ramai sekarang ya disana

    Balas
  21. Ping-balik: Rindu Sumba? Pergilah Ke Sana selagi Muda! - blog hani
    • Halo mb Asri. Kami atur sendiri perjalanannya. Kebetulan ada teman asli Flores, jadi kami dibantu link u sewa mobil dan kapal untuk keliling pulau di Taman Nasional Komodo. Kalau hotel browsing sendiri. Kalau tiket, beli masing-masing, ditentukan titik kumpulnya di kota tertentu.
      Makasih ya sudah mampir…

      Balas
    • Halo mb Yossie…Sewa phinisi, 25jutaan kapasitas 20 orang. Ada 5 kamar @ 4 tempat tidur susun. Ada kasur tambahan. Udh included, B-L-D dan snack. Saya lupa, apakah snorkeling termasuk atau tambahan. Soalnya teman² pada bawa sendiri. Ada yg diving juga. Semoga membantu ya…

      Balas
  22. Sebuah cita-cita untuk bisa eksplor bajo, itu sewa kapal nya langsung didapat di sana apa lewat socmed? Pengen langsung ke sana dan nyari di sana aja tapi takut ga dapet dan kena scam hehhe. Ohiya cost sewa nya berapa?

    Balas
  23. Ping-balik: Menyusun Laporan Group TravellingMemakai Google Spreadsheet - blog hani
  24. Wah pengalaman yang sangat berharga sekali ya mbak untuk pribadi, sekaligus untuk pembaca blog ini karena telah dituangkan dalam bentuk tulisan 🙂

    Balas
  25. Ingat banget kalau pas di Labuan bajo itu harus naik-naik kebukit yang lumayan tingi, untungnya aku semangat untuk menaklukannya jadi bisa deh naik ke 4 bukitnya. Bener-bener kenangan yang tak terlupakan. Pastinya perjalanan ini menyenangkan banget ya Mba … aku aja kangen jalan-jalan kesini

    Balas
  26. Ping-balik: Beach Hotel di Labuan Bajo Rekomendasi Hotel Tepi Pantai Populer

Tinggalkan komentar

DMCA.com Protection Status