Dalam rangka mendampingi teman saya urusan pekerjaan ke pulau Bangka, kami mampir ke Pantai Tongaci, sebuah pantai berbatu dan lautnya yang biru bening di Sungailiat. Tak jauh dari Pantai Parai terdapat penangkaran penyu Bangka. Penangkaran penyu bersisik dan penyu hijau ini yang belum lama didirikan oleh seorang pengusaha bekerjasama BKSDA (Balai Konservasi Sumber Daya Alam) yang manangani dalam rangka menyelamatkan penyu laut yang terancam punah.
Penangkaran penyu tidak besar, hanya bak besar dilapisi keramik seperti bak kamar mandi besar untuk menampung tukik (anak penyu). Kemudian tak jauh dari pantai dibangun keramba dan jalan setapak terbuat dari kayu untuk kolam penyu yang menjelang dewasa. Ukurannya 6×7 meter dan di dalamnya terdapat 4 kolam berisi penyu-penyu berusia antara 3 minggu hingga 2 bulan.
Proses Penangkaran Penyu
Pada masa bertelur, penyu-penyu akan menuju daratan. Di tepi pantai, mereka menggali lubang di pasir dan bertelur. Usai bertelur, penyu tersebut menimbun kembali terlur-telur dengan pasir, lalu penyu akan kembali ke lautan.
Permasalahan terbesar yang menyebabkan terjadinya kepunahan penyu adalah pengambilan telur-telur penyu untuk dijual dengan harga cukup mahal.
Habitat yang terganggu juga bisa menyebabkan kepunahan penyu tersebut.
Proses penangkaran penyu ini tidak mudah karena sulitnya mendapatkan telur penyu tersebut. Oleh sebab itu biasanya pengelola penangkaran mendapatkan telur penyu sisik dan hijau dari nelayan yang kebetulan menemukan telur penyu saat melaut.
Tukik (anak penyu) yang berhasil ditetas dari telurnya akan dipelihara selama minimal tiga bulan baru kemudian dilepas ke laut. Pelepasan ke habitat yang sesuai diharapkan membuat penyu dapat berkembang biak dengan baik.
Perlu diketahui bahwa sampai dengan saat ini ada tujuh jenis penyu yang hidup di dunia. Ada enam yang hidup di Indonesia. Ke enam penyu tersebut adalah penyu belimbing, penyu hijau, penyu sisik, penyu tempayan, penyu lekang, dan penyu pipih. Penangkaran penyu di Pantai Tongaci, Bangka hanya memelihara penyu hijau dan penyu sisik.
Dinamakan penyu hijau karena kandungan lemak dalam tubuhnya berwarna hijau dan mempunyai satu buah kuku pada kaki renangnya. Warna Penyu hijau antara lain cokelat dan abu-abu hitam. Kalau penyu sisik punggungnya mempunyai bentuk susunan seperti susunan genteng, lebar kepalanya 15 cm, dan sisiknya agak kasar seperti sisik ular.
Objek-objek Lain di Pantai Tongaci, Bangka
Pantai Tongaci merupakan sebuah marina dan kawasan wisata pantai, terletak di Kabupaten Bangka, satu wilayah di Pulau Bangka, Provinsi Bangka Belitung.
Karakter pantainya mirip dengan pantai-pantai di pulai Belitung yang berpasir putih sangat lembut dan banyak dikelilingi oleh batu vulkanik yang unik.
Untuk mencapai Pantai Tongaci hanya berjarak 3 km dari jalan Laut, Kampung Laut, Sungai Liat, Bangka.
Bagitu masuk ke kawasan pantai, di sepanjang pintu gerbang menuju pantai tergantung aneka payung warna-warni sebagai lembang selamat datang.
Kawasan wisata ini bernama De Locomotief. Kalian bisa melihat sebuah lokomotif kuno yang diletakkan di plaza. Tak jauh dari plaza terdapat Museum Gallery, di dalamnya kalian bisa melihat karya-karya para seniman dan pameran berbagai barang unik dan jadul.
Pantai Tongaci berpasir putih dan ada tempat duduk dari batu-batu di bawah kerindangan pohon kelapa memandang keindahan laut berwarna biru bening.
Atau kalian bisa jalan-jalan diteluk menyusuri semacam jalan setapak terbuat dari kayu ke pantai-pantai berbatu.
Restoran, Bar atau Cafe yang menyediakan berbagai kuliner khas Pulau Bangka akan menemani waktu malam di Pantai Tongaci yang indah. Disini wisatawan juga dapat menemukan pengrajin-pengrajin seni yang membuat produk-produk tradisional Pulau Bangka yang dijual sebagai cinderamata untuk dibawa pulang.
Penutup
Penangkaran penyu Bangka ini sangat cocok sebagai tempat untuk mengedukasi anak-anak tentang konservasi mahluk hidup langka di Indonesia.
Tempatnya yang kecil dan sederhana tidak memerlukan waktu lama untuk sekadar melihat proses penangkaran atau memberi makan tukik dan penyu remaja.
Lokasinya yang bersebelahan dengan kawasan wisata Tongaci membuat wisata edukasi ini bisa lebih kaya dilengkapi dengan wisata pantai dan kuliner.
Pantai Tongaci dibuka untuk umum dari pukul 08.00 hingga pukul 18.00 WIB, dan membayar tiket masuk sebesar Rp 10.000 untuk masuk ke Pantai Tongaci (De Locomotief).
Semoga bermanfaat.
Sumber:
https://travel.detik.com/cerita-perjalanan/
Satu pemikiran pada “Penangkaran Penyu Bangka Selamatkan Penyu Dari Kepunahan”