Pariwisata Pulih Melalui Sport Tourism Dan Kearifan Lokal

hani

Pariwisata Pulih Melalui Sport Tourism Dan Kearifan Lokal Indonesia

Pariwisata pulih merupakan dambaan warga dunia terutama masyarakat Indonesia. Seperti kita ketahui pariwisata merupakan ujung tombak perekonomian kita dan penghasil devisa negara. Tetapi sejak pandemi, kita seolah tiarap, karena harus menjaga jarak dan menjauhi kerumunan. Sebabnya adalah pandemi virus Covid-19 yang merontokkan perekonomian banyak negara di dunia.

Setelah hampir tiga tahun berlalu dan program vaksinasi lengkap pun telah dilaksanakan oleh lebih dari 150 juta warga Indonesia. Perlahan tapi pasti kita menuju herd immunity, yaitu kekebalan terhadap virus secara kelompok. Selain itu baru-baru ini Presiden Joko Widodo juga telah mengumumkan kita boleh lepas masker di ruang terbuka yang tidak banyak orang.
Hal ini tentu saja melegakan, kita bisa bersemangat pulih di semua bidang, yaitu pendidikan, perekonomian, termasuk pariwisata.

Sport Tourism Melalui Kearifan Lokal

Masih ingat ya, bulan Maret 2022 digelar balap MotoGp Mandalika di pantai Kuta, di pulau Lombok. Bersamaan dengan gelaran event olahraga balap motor ini harapannya adalah pariwisata pulih di pulau Lombok. Akomodasi, mulai dari hotel resort, wisma, hingga glamping siap menampung wisatawan dari mancanegara dan nusantara. Apalagi kegiatan wisatawan tidak hanya menonton balapan tetapi juga berwisata ke berbagai objek wisata yang ada di pulau Lombok. Event olahraga yang digelar dan menjadi tujuan wisata seperti ini dinamakan sport tourism.

Nah, sudah tahu belum berbagai acara sport tourism yang sebetulnya mengandung kearifan lokal. Olahraga tersebut sudah dilakukan sejak dahulu kala secara turun temurun dan biasanya merupakan acara tahunan. Hanya saja, dulu belum dikemas menjadi sebuah acara pariwisata yang melibatkan banyak pihak dan mempunyai efek berantai meningkatkan perekonomian.

Berikut adalah beberapa gelaran sport tourism yang ada di beberapa daerah di Indonesia:

1-Lompat Batu Nias

pariwisata puliah sport tourism
sumber: https://www.goodnewsfromindonesia.id/

Lompat Batu Nias merupakan tradisi di sebuah desa bernama Bawomataluo, di Kabupaten Nias, Sumatera Utara. Tradisi ini diperuntukkan oleh anak-anak laki remaja sebagai syarat untuk maju berperang.
Atraksi ini dikenal juga sebagai Hombo Batu yaitu melompati batu setinggi dua meter dan lebar 40 centimeter. Bila seorang pemuda berhasil melompati batu tanpa menyentuhnya, maka dianggap sebagai seorang yang sudah dewasa.
Atraksi ini sekarang dilestarikan oleh warga desa dalam acara adat dan bertujuan sebagai sport tourism untuk menarik wisatawan.

2-Pacu Jalur

pacu-jalur sport tourism
Sumber: https://kuansing.go.id/

Kegiatan ini pernah saya saksikan ketika ada tugas ke Kabupaten Kuantan Singingi. Atraksi pacu jalur adalah lomba perahu yang didayung oleh puluhan pendayung pria dilakukan di sungai Kuantan. Pacu Jalur termasuk kategori sport tourism dengan kearifan lokal Indonesia, karena memadukan lomba dayung, seni, dan pelestarian budaya.

Jalur sendiri artinya sebuah perahu besar yang terbuat dari sebatang kayu bulat tanpa sambungan berdiameter 1.3-1.5 meter untuk kapasitas 45-60 orang pendayung.
Rencananya tahun 2022 ini Festival Pacu Jalur kembali digelar di bulan Agustus mendatang dan masuk dalam jadwal Kharisma Event Nusantara 2022 yang telah dirilis Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (KemenParEKraf) agar pariwisata pulih kembali.

3-Pacu Jawi

pacu jawi sumatera barat
Sumber: https://wikipedia.com/

Bila di provinsi Riau ada Festival Pacu Jalur, maka di Sumatera Barat ada Pacu Jawi, yaitu balapan sapi yang digelar di hamparan sawah berlumpur. Atraksi ini merupakan upacara adat sebagai rasa syukur selepas panen padi di sawah-sawah. Sekarang ini Pacu Jawi juga menjadi salah satu sport tourism cukup menarik.

Acara yang digelar di Kabupaten Tanah Datar sejak 2020 ini, secara resmi oleh pemerintah Republik Indonesia diakui sebagai salah satu Warisan Budaya Tak Benda khas Indonesia dalam bidang Seni Pertunjukan yang berasal dari Sumatera Barat.

Itu sebabnya atraksi wisata ini sering menjadi objek fotografi untuk mendapatkan berbagai penghargaan di bidang fotografi. Nah, teman-teman siap-siap mencari informasi bila akan berwisata ke sana. Pastikan memiliki layanan internet stabil agar kalian bisa berbagi foto maupun video atraksi di sana.

4-Sandalwood Sumba

kuda sandel Sumba
Sumber: https://www.kabarjendela.com/

Satu lagi sport tourisme yang tak kalah seru adalah menyaksikan balapan kuda Sandel yang merupakan atraksi di pulau Sumba. Kuda yang dilombakan adalah kuda poni asli Sumba, yang merupakan persilangan antara kuda Arab dan kuda lokal. Bentuk fisiknya lebih pendek daripada kura Arab atau kuda Eropa, kira-kira tingginya sekitar 130-140 centimeter.

Biasanya Festival Sandalwood Sumba digelar di Savannah Puru Kambera, Kanantang, Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur, yang menghadirkan beberapa tema dalam setiap aksi kuda sandel. Salah satunya adalah parade 210 ekor kuda dari 5 kecamatan di Sumba Timur.
Jangan lewatkan juga acara ini yang biasanya digelar sekitar bulan Juli tak jauh dari Pantai Puru Kambera nan mempesona itu.

Penutup

United Nations World Tourism Organizations (UNWTO) menjelaskan bahwa sport tourism adalah sektor wisata yang pertumbuhannya paling cepat, karena semakin banyak wisatawan yang tertarik pada aktivitas olahraga.

Pengemasan sport tourism dipadukan dengan atraksi olahraga yang mengandung nuansa kearifan lokal tentu saja menambah potensi wisata daerah setempat.
Apalagi gelaran sport tourism biasanya dilakukan di ruang terbuka tentunya mengurangi resiko paparan virus yang masih tetap harus kita waspadai.

Sementara itu di sisi lain, Kemenparekraf telah mendukung setidaknya empat event sport tourism yang bakal digelar di tahun 2022 ini.
Semua lini masyarakat Bangkit Bersama IndiHome yang merupakan bagian dari TelkomGroup tentunya siap mensukseskan gelaran berbagai event sport tourism di Indonesia.

Event yang telah digelar adalah Borobudur Marathon 2022, Audax yaitu lomba sepeda jarak jauh 200-600 km, yang digelar di beberapa kota seperti Jakarta, Bekasi, Semarang, Manado, Solo, Padang, Surabaya, dan Bandung. Kemudian ada Ocean Man 2022, yaitu sebuah ajang kompetisi berenang di perairan Pantai Muaya di Bali, yang akan dilaksanakan pada Juli 2022.

Jangan lewatkan pula Samosir Lake Toba Ultra yang digelar pada 17 September 2022, Belitung Triathlon, lomba terdiri dari tiga cabang olahraga (renang, balap sepeda, lari) yang akan digelar 3 September 2022 di Pantai Tanjung Tinggi, Belitung.
Sebagai penutup di tahun 2022 adalah World Superbike di bulan November yang kembali diselenggarakan di Sirkuit Mandalika, pulau Lombok.

Nah, teman-teman pilih mau ke mana nih? Jangan lupa tetap patuhi protokol kesehatan dan jangan buang sampah sembarangan ya…

Semoga bermanfaat.

Also Read

Bagikan:

hani

Halo, saya Tri Wahyu Handayani (Hani), tinggal di Bandung. Pemerhati arsitektur dan pelestarian bangunan, main piano, menjahit, dan jalan-jalan. Kontak ke bee.hani@gmail.com

Tags

13 pemikiran pada “Pariwisata Pulih Melalui Sport Tourism Dan Kearifan Lokal”

  1. Sport tourism ini digadang gadang menjadi masa depan dari pariwisata di Indonesia karena sustainability dan dampak besarnya terhadap perputaran roda ekonomi. semoga kita semua memetik manfaatnya 🙂

    Balas
    • Pengen liat lompat batu nias mbak. Tapi jauh. Semoga bisa lihat suatu saat nanti dengan datang langsung. Kangen jalan jalan ya

      Balas
    • Bersyukur sekali dengan semakin membaiknya kondisi sekarang. Semua segmen mulai berbenah kembali menuju perbaikan ke arah normal seperti sedia kala. Termasuk pariwisata. Sport tourism ini menjadi salah satu pilihan untuk mengenalkan Indonesia di kancah dunia dengan keunikan nya.

      Balas
  2. Mudik kemarin itu beneran ajang torism suport loh mbak. Muacet banget, nggak cuma sekedar silaturahmi dan pulang, tapi juga ingin berwisata sekalian kaya akuuu di Jogja dan Semarang …

    Balas
  3. Menarik menarik nih pilihan sport tourism di negara kita ya, mbak. Apalagi makin banyak orang jaman sekarang Makin banyak orang yang healthy life style minded. Paling pengen lihat dan mencoba lompat batu nias dan sandalwood sumba. Kegiatan olahraganya menarik dengan pemandangan alam yg juga menarik

    Balas
  4. Sport tourism membangkitkan pariwisata Indonesia ya mba. Internet harus stabil supaya bisa mengabadikan. Sandalwood Sumba seru. Wah semuanya seru-seru.

    Balas
  5. Wah Indihome bantu sukseskan gelaran event sport tourism. Mantap.

    Pacu Jawi itu jadi mengingatkan Karapan Sapi dari Madura. MasyaAllah, sebetulnya banyak ragam budaya di Indonesia yang perlu dieksplorasi

    Balas
  6. Alhamdulillah sekarang sudah terhitung bebas berwisata ya Mbak. Meski harus tetap prokes untuk diri sendiri. Yang Pacu Jawi baru sebatas sering mendengar ketika masih kerja di Padang, SumBar tahun 2005. Sayangnya, belum pernah lihat langsung😀

    Balas
  7. Ternyata ada banyak hal yang bisa di “jual” di ranah pariwisata ya, pasti ada lebih banyak lagi sport kearifan lokal yang belum tergali nih.

    Balas
  8. Sepakat nih. Sport ini sangat bisa mengundang wisatwan datang. ya kayak MotorGP Mandalika kemarin. Bahkan saat Ozil datang ke Indonesia, riuhnya kelihatan banget…seru

    Balas
  9. pariwisata termasuk dalam ekonomi kreatif yang katanya industri ini yang akan mendukung perekonomian indonesia nantinya. Sepertinya masih banyak lagi kearifan lokal yang bbisa digali sehingga dapat menarik wisatawan

    Balas
  10. Alhamdulillah ya akhirnya pandemi usai. Roda ekonomi juga mulai bangkit perlahan. Liburan udah pasti jadi hak yang ditunggu tunggu. Liburan e sport dengan kearifan lokal bisa jadi alternatif liburan nih. Saya paling terkesan dengan lompat batu Nias. Kalo gak salah ada filosofis tentang budaya itu ya?

    Balas

Tinggalkan komentar

DMCA.com Protection Status