Panel Surya Monocrystalline Pilihan Energi Bebas Polusi

hani

Panel Surya Monocrystalline Pilihan Energi Bebas Polusi

Panel surya Monocrystalline mungkin masih merupakan informasi baru, di tengah kita sekarang masih sangat tergantung dengan energi fosil berupa minyak bumi. Padahal energi berasal dari minyak bumi merupakan energi tak terbarukan dan cadangannya pun semakin menipis. Banyak sekali informasi yang menyampaikan bahwa bumi sedang tidak baik-baik saja. Kita menghadapi pemanasan global yang dipicu oleh emisi karbon CO2 yang 43,2% nya berasal dari sisa pembakaran energi fosil tersebut.

Energi surya merupakan energi terbarukan yang merupakan solusi energi bersih dan diperoleh dengan melakukan konversi dari panas matahari menjadi energi listrik. Teknologi ini mulai populer mengingat dalam keseharian kita tidak lepas dari energi listrik. Selain untuk kebutuhan dasar rumah tangga berupa penerangan lampu, peralatan elektronik, hingga komunikasi jaringan. Seperti sekarang ini ngeblog, tak lepas dari membutuhkan energi listrik untuk menyalakan komputer, charge baterai laptop, ponsel, dan Wi-Fi.

Apa Itu Panel Surya

Panel surya adalah sebuah bidang dengan ukuran tertentu merupakan susunan sel surya dihubungkan secara elektrik, tertutup dalam bingkai, yang mengubah panas sinar matahari menjadi energi listik.
Cara kerjanya, sel-sel fotovoltaik yang merupakan elemen sensitif terhadap sinar matahari menangkap panas matahari. Sifat fotovoltaik yang mengubah energi matahari tersebut menjadi energi arus listrik kemudian dialirkan ke baterai untuk disimpan.
Energi listrik ini masih berupa energi listrik DC (direct current), belum bisa digunakan untuk perangkat listrik di rumah yang memerlukan energi listrik AC (alternating current) yaitu arus bolak-balik.
Untuk itu dibutuhkan perangkat inverter yang mengubah energi listrik DC menjadi AC, agar berfungsi seperti halnya jaringan listrik dari PLN.
Sesudahnya barulah kita bisa menggunakannya untuk lampu, pompa, lemari es, air conditioner, televisi, dan lain-lain.
Penyimpanan energi surya ini ke baterai juga bermanfaat bila cuaca mendung dan terang matahari kurang panas, dengan demikian kita masih bisa menggunakan energi listrik selama 24 jam.

Jenis-jenis Panel Surya

Untuk mengenal lebih jauh tentang panel surya, berikut ada beberapa jenis panel surya dengan spesifikasi kelebihan dan kekurangan masing-masing.

1-Monocrystalline Silicon

Jenis panel surya ini merupakan jenis panel surya yang paling banyak digunakan. Tipe panel surya ini memiliki beberapa kelebihan antara lain lebih efisien dan umur pakai lebih panjang.
Dinamakan monocrystalline silicon, karena terbuat dari kristal silikon murni yang diiris tips dengan menggunakan mesin hingga berbentuk bundar.
Sedangkan disebut ‘monocrystalline’ karena menggunakan silikon krital tunggal.
Efisiensi panel jenis ini mencapai lebih dari 20% jauh lebih tinggi dibanding tipe panel surya lainnya.
Menurut spesifikasinya panel surya monocrystalline silicon memang merupakan tipe panel surya yang paling mahal dengan kualitas terbaik. Hal ini disebabkan kemampuan efisiensi tinggi artinya mampu mengkonversi energi dari matahari ke listrik yang baik, artinya dengan luas penampangnya kecil tetapi mampu menghasilkan energi yang sama.

2-Thin Film Solar Cell

Sesuai pengertian namanya, thin film solar cell adalah sel surya yang sangat tipis, dengan ukuran sekitar 10 mm. Panel ini lebih tipis daripada tipe crystalline silicon yang berukurn 200-300 mm dan ditambahkan ke permukaan seperti kaca, plastik, atau metal.
Walaupun performanya dari nilai umur panel tidak mengalami penurunan pada temperatur yang semakin tinggi, tetapi efisiensi konversi energinya rendah, yaitu sekitar 10%.

3-Polycrystalline Silicon

Berbeda dengan panel surya monocrystalline silicon tipe panel ini terbuat dari batang kristal silikon yang dilebur atau dicairkan kemudian dituang ke dalam cetakan berbentuk persegi.
Susunan batang tersebut menampilkan susunan yang rapi dan rapat dan menimbulkan banyak fragmen kristal silikon.
Efisiensi panel surya polycrystalline silicon mencapai 17% masih lebih rendah daripada tipe monocrystalline silicon. Tipa panel surya ini banyak digunakan karena harganya yang relatif lebih terjangkau.

Pemasangannya Pada Bangunan

Penasaran ya, cara kerja dan pemasangan panel surya tersebut pada rumah. Teman-teman mungkin sering melihat di atap rumah dipasang panel-panel berukuran cukup besar yang dipasang pada atap bangunan.
Itu sebabnya PLTS (pembangkit listrik tenaga surya) untuk bangunan disebut juga PLTS Atap.

Panel-panel surya yang dipasang di atap bangunan tersebut ada beberapa bilah tergantung pada seberapa besar daya yang dibutuhkan dalam bangunan.
Modul panel surya tersebut umumnya dijual per lembar dengan ukuran standar untuk modul panel 100 WP (watt peak) adalah 60 x 100 cm.
Artinya daya maksimal yang dihasilkan oleh panel berukuran 60 x 100 cm tersebut adalah 100 Watt.

Nah, sudah ada gambaran ya, kenapa kok, panel-panel surya di atap berlembar-lembar, karena energi matahari yang diserap tergantung luas bidangnya.
Jadi jika teman-teman berencana memasang panel ukuran 1 kWP (kilowatt peak), perlu memasang 10 buah modul panel yang 100 Watt.

Sampai sekarang, PLTS Atap masih merupakan solusi untuk mengurangi konsumsi listrik PLN, jadi belum menggantikan seluruh kebutuhan rumah tangga.
Seperti kita ketahui PLN memasok rata-rata rumah tangga adalah 1300 VA.

Penutup

Semakin meningkatnya kebutuhan listrik kemudian juga dugaan PLN sebagai satu-satunya perusahaan yang memasok kebutuhan listrik diduga kewalahan akan tuntutan masyarakat.
Maka sudah saatnya kita mempertimbangkan energi listrik terbarukan dengan memasang instalasi PLTS Atap pada bangunan atau rumah.
Pemasangan PLTS Atap walaupun belum menggantikan seluruh kebutuhan listrik, tetapi bisa mengurangi konsumsi energi listrik dari PLN hingga 30%.
Caranya adalah pada siang hari, pemakaian energi rumah tangga memakai PLTS Atap, misalnya untuk bekerja dengan komputer, menyalakan Wi-Fi, dan mengoperasikan kebutuhan perangkat listrik lainnya.
Energi listrik dari PLN baru digunakan untuk pemakaian malam hari saja.

Semoga saja pengembangan teknologi panel surya semakin maju, sehingga kita bisa benar-benar beralih ke energi terbarukan yang bebas polusi.

Semoga bermanfaat.

Also Read

Bagikan:

hani

Halo, saya Tri Wahyu Handayani (Hani), tinggal di Bandung. Pemerhati arsitektur dan pelestarian bangunan, main piano, menjahit, dan jalan-jalan. Kontak ke bee.hani@gmail.com

Tags

Tinggalkan komentar

DMCA.com Protection Status