Beberapa kali saya sempat ikut suami ke Solo karena alasan pekerjaan. Jadi biasanya tanpa rencana saja jalan-jalan di Solo atau silaturahmi dengan teman bloger yang ada di Solo.
Kali ini saya mencoba menyusun paket wisata Solo 3 hari 2 malam, yang objek wisatanya disesuaikan dengan minat. Transportasi dalam kota maupun ke tempat wisata kami memilih menggunakan taxi online saja atau charter taxinya di luar aplikasi.
Solo, sebuah kota di Jawa Tengah, berjarak 56 km dari kota Yogyakarta. Solo, disebut juga Surakarta, sisi Timurnya dilalui oleh Sungai Bengawan Solo yang lagunya terkenal itu. Nama Surakarta sendiri lebih dikenal untuk penyebutan formal di kalangan pemerintahan. Sedangkan penyebutan nama Solo lebih mudah secara umum dan ada latarbelakang kultural.
Menurut sejarahnya, Yogyakarta dan Surakarta merupakan pewaris Kerajaan Mataram Islam yang dipecah melalui Perjanjian Giyanti, pada tahun 1755. Surakarta kemudian menjadi kediaman Susuhunan Pakubuwana dan Adipati Mangkunegara.
Walaupun secara pemerintahan pewaris Kerajaan Mataram Islam ini tidak mempunyai kewenangan seperti zaman raja-raja dulu, tetapi masih dihormati oleh warga Yogyakarta maupun Surakarta.
Itinerary Wisata Solo
Berikut adalah itinerary wisata di Solo selama 3 hari 2 malam, yang bisa disesuaikan sesuai kedatangan ke kota tersebut.
Hari Pertama Wisata di Solo
06.55 – 14.50 perjalanan Bandung-Solo naik Lodaya pagi
15.30 – 17.00 check in hotel, rehat memanfaatkan fasilitas hotel
17.30 – 19.30 makan malam di Pracima Tuin dan foto-foto di taman
20.00 – 04.30 istirahat
Kami ke Solo naik kereta Lodaya pagi yang menempuh perjalanan + 8 jam. Makan siang kami memesan dari restorasi kereta api yang layanannya cepat dengan berbagai pilihan menu. Harganya pun cukup pantaslah dan rasanya pun enak.
Destinasi Wisata
Waktu itu kami booking di hotel Ibis Suite Solo di jalan Jalan Gajah Mada 23, Jawa Tengah, Banjarsari, Solo, Jawa Tengah, Indonesia.
Letak hotelnya ternyata agak tersembunyi, ada di belakang Hotel Novotel, Solo, sehingga driver grab yang mengantarkan kami keliru masuk ke parkiran Hotel Novotel.
Rupanya manajemen hotel Accor memang konsepnya menggabungkan dua atau lebih brand hotel yang berbeda di satu lokasi. Cara ini lebih menangkap kebutuhan tamu domestik dan internasional yang mencari hotel di suatu lokasi.
Pracima Tuin
makan malam di Taman Pracima
Pracima Tuin artinya Taman Pracima, merupakan taman di halaman Puro Mangkunegaran, salah satu istana raja di Solo. Baru-baru ini dibangun restoran fine dinning yang menunya perpaduan antara kuliner Jawa Tengah dan Belanda. Penyajiannya pun penyajian fine dinning ala Western.
Penasaran dong dengan rumah makan ini yang kalau cek di IG-nya @pracima.mn, resto ini menghadirkan suasana raja-raja zaman dulu.
Untuk masuk ke Pracima Tuin, pengunjung diharuskan untuk melakukan reservasi terlebih dahulu. Hal ini dikarenakan kapasitas Pracima Tuin yang terbatas, yaitu 100 orang. Reservasi ini dapat dilakukan beberapa hari sebelum kunjungan, maupun di hari kunjungan, melalui link yang bisa kalian cek di IG-nya Pracima Tuin.
Kami memilih sesi makan malam karena bangunan restonya atapnya kaca. Kata teman, enak sore supaya tidak panas. Setelah makan, kami foto-foto di taman di sekitar resto yang suasananya romantis.
Waktu itu saya memesan Huzaren Sla sedang suami memilih Pepes Iwak Kemangi. Minumnya Es Dawet Selasih dan Wedang Rempah Jahe.
Hari Kedua Wisata di Solo
07.00 – 08.00 Sarapan pagi di hotel
08.30 – 10.00 Museum Puro Mangkunegaran
10.00 – 11.00 Ke Museum Sangiran, Sragen
11.00 – 12.00 Makan siang di Soto Kwali Mbah Cipto Jetak, atau kuliner yang dijumpai di jalan
12.30 – 15.00 Museum Sangiran
15.30 – 17.00 De Tjolomadoe
17.00 – 18.00 Kembali ke hotel
19.00 – 21.00 makan malam dan silaturahmi dengan teman di tempat angkringan
21.00 – 04.00 kembali ke hotel istirahat
Destinasi Wisata
Museum Puro Mangkunegaran
Museum Puro Mangkunegaran berada di dalam kompleks istana Mangkunegaran. Museum ini menyimpan koleksi benda-benda bersejarah milik Puro Mangkunegaran yang dikumpulkan sejak tahun 1926. Di istana ini di beberapa bangunan di dalam masih digunakan sebagai rumah tinggal keluarga Mangkunegaran.
Di dalam museum dan di halaman dalam istana, kami tidak bole foto-foto. Jadi ya foto-fotonya di depan pendopo atau di luar gedung saja.
Museum Sangiran
Museum Sangiran menjadi salah satu obyek wisata pilihan di Solo, terletak di kawasan situs prasejarah Sangiran yang penting dalam menggambarkan evolusi manusia. Situs ini berlokasi kira-kira 15 km dari Kota Solo di Kabuptaen Sragen. Pada tahun 1996 Situs Prasejarah Sangiran ditetapkan sebagai salah satu warisan dunia oleh UNESCO.
Sepertinya museum ini didesain khusus sebagai bangunan museum, karena alur pengunjung masuk dan ke luar diatur dengan apik. Ada 3 gedung utama yang merupakan satu kesatuan rancangan sebuah Museum, yaitu: Kekayaan Sangiran, Langkah-langkah Kemanusiaan, dan Masa Keemasan Homo Erectus.
Saya menuliskannya di link ini
De Tjolomadoe
Salah satu tujuan wisata paket wisata Solo 3 hari 2 malam lainnya adalah ke De Tjolomadoe. Tempat ini dulunya merupakan pabrik gula Colomadu di zaman Belanda yang kini diubah menjadi tempat wisata yang estetik. Didirikan tahun 1861 di Karanganyar oleh Mangkunegaran IV. Tahun 1928, pabrik ini mengalami perluasan area lahan tebu dan perombakan arsitektur.
Sekarang bekas pabrik ini dialihfungsikan menjadi museum, pusat konvensi, dan kawasan komersial. Pernah juga dipakai untuk pagelaran musik. Di dalam De Tjolomadoe kita bisa melihat berbagai mesin-mesin untuk memroses gula dari mulai penggilingan batang tebu, mesin-mesin merebus tabu, dan lain-lain.
Hari Ketiga Wisata di Solo
07.00 – 08.00 Sarapan pagi di hotel
08.30 – 09.00 ke Candi Sukuh, Karanganyar
09.00 – 11.00 Candi Sukuh dan Candi Ceto
11.00 – 12.00 Makan siang
12.30 – 14.30 Candi Cetho
15.00 – 17.00 Kemuning Sky Hills
17.00 – 18.00 Kembali ke hotel, mampir toko oleh-oleh
19.00 – 21.00 Makan malam Sate & Tengkleng
21.00 – 04.00 kembali ke hotel istirahat
Destinasi Wisata
Candi Sukuh dan Candi Cetho
Candi Sukuh, candi Hindu paling menarik di Asia Tenggara yang terkenal dengan relief dan arca-arcanya yang erotis terdapat juga sebuah relief lingga dan yoni dalam sebentuk lingkaran rantai. Kawasan ini tidak luas, sehingga kita hanya mampir dan foto-foto di sini. Kemudian lanjut ke Candi Cetho, tak jauh dari Candi Sukuh, yang dikelilingi oleh perkebunan teh di lereng Gunung Lawu yang berhawa sejuk.
Pada beberapa kesempatan, kedua Candi ini masih difungsikan sebagai tempat upacara bagi penganut Hindu, itu sebabnya kala mengunjungi situs ini harus berpakaian rapi dan memakai sarung seperti di Bali.
Kemuning Sky Hills
Kemuning Sky Hills merupakan wisata buatan yang terletak di Jl. Karangpandan-Ngargoyoso, Sumbersari, Kemuning, Kec. Ngargoyoso, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah , Indonesia, 5779.
Kalian bisa jalan-jalan di kawasan perkebunan teh yang memiliki pemandangan indah dan suasana sejuk. Atau menjajal berjalan di jembatan kaca sepanjang 120 meter dengan ketinggian mencapai 60 meter dengan ketebalan kaca berkisar 3 cm.
Buka mulai pukul 09.00-18.30 WIB dengan harga tiket masuk sebesar Rp 10.000,-. Kemuning Sky Hills memiliki fasilitas lengkap mulai dari wana wisata jembatan kaca yang ikonik hingga kafe, toilet, tempat parkir, dan mushola.
Hari Keempat Wisata Solo
07.00 – 08.00 Sarapan pagi di hotel, sekalian check out
08.30 – 10.00 jalan-jalan ke Pasar Triwindu
10.30 – 17.58 kembali ke Bandung naik kereta api Malabar
Destinasi Wisata
Pasar ini dibangun di selatan kompleks Istana Mangkunegaran, tepatnya di sisi timur boulevard yang mengarah ke gapura istana. Disebut Triwindu karena dibangun pada tahun 1939 oleh KGPAA Mangkunegara VII sebagai peringatan 24 tahun (tiga windu) masa pemerintahannya.
Pasar ini terkenal sebagai pasar yang menjual barang-barang antik dan unik, sehingga menjadi tujuan wisata bagi kolektor. Tak jauh dari pasar ini sebetulnya ada soto enak banget, Soto Ayam Triwindu. Sayangnya kami sudah sarapan, apalagi dari sini mau kembali ke hotel untuk check out dan langsung ke stasiun Solo Balapan.
Penutup
Nah, itulah gambaran paket wisata Solo 3 hari 2 malam yang kami susun sendiri.
Berwisata ke suatu tempat lebih enak mengatur sendiri karena kalian bisa menyesuaikan dengan waktu kedatangan ke kota tersebut. Seperti halnya kami yang pergi dan pulang naik kereta api, tentunya harus menyesuaikan dengan jadwal kereta api.
Untungnya ada beberapa pilihan Bandung-Solo dan sebaliknya, antara lain Lodaya, Mutiara Selatan, Malabar, dan Turangga.
Selain itu kalian juga harus memerhatikan jam check-in dan check-out hotel yang kadang-kadang tidak sinkron dengan jadwal transportasi.
Bila memilih mengikuti wisata rombongan pun banyak pilihan yang ditawarkan, ada yang paket atau custom disesuaikan dengan konsumen. Yang jelas sih, kuliner di Solo engga ada yang gagal, baik harga maupun rasa. Selain itu ambience tempatnya pun cukup nyaman dan bersih.
Semoga bermanfaat.
Wah kebetulan saya juga baru pulang dari Solo,
Tapi ngebolang, cari hotel dengan budget Rp 100 ribuan , walau akhirnya bayar lebih , hehehe ….
Trus cari makan pinggir jalan, ke pasar klewer deket hotel dst
Belum sempet nulis, malah nulis yang salatiga duluan
baru sekali ke Solo, belum sempat explore ke mana-mana yang paling ingat sih sempat mampir ke pasar Klewer cari batik, habisan ke Solo waktu itu bukan buat jalan sih sebenarnya tapi malah ke rumah sakit buat cari second opinion gitu 😀
padahal lumayan ada 2 apa 3 harian gitu deh kalau ndak salah di Solo waktu itu.
Moga nanti bisa berkunjung ke Solo lagi bisa lihat-lihat destinasi wisata yang dikunjungi Mbak Hani juga.
Beberapa kali ke Solo buat ikutan acara blogger. Namun, belum bisa bikin itinerary begini. Kayaknya pengen coba solo travelling deh, biar bisa maksimal menghayati perjalanan. Meskipun dengan teman baik seperti sebelumnya lebih asik.
Kalau situs sejarah yg dikunjungi, emang nyaman sendiri kayaknya ini. Semoga suami ngizinin sih ☺
Whiii…kota yang belum pernah masuk di list jalan-jalan saya nih. Pabrik Gula Colomadu ini sempet masuk list (jaman bujang dulu). Yang paling wow buat saya ya Pracima Tuin. Kalo soal kuliner, apalagi fine dining, pengen banget nih cobain makanan dan vibesnya.
Mbaaa izin bookmark yaa artikelnya, saya pernah ke Solo tapi cuma lewat doang belum pernah explore sampai berhari-hari, dan ternyata explore 3 hari udah puas banget sih ini.
Beberapa waktu minggu lalu temanku memposting kegiatannya berkunjung ke museum Sangiran. Situs yang selama ini dibaca di buku sejarah di masa lampau. Katanya sih keren banget pengelolaan itu Sangiran. Mudah-mudahan bisa ke sana dan lain waktu. Pertimbangan menginap di hotel Ibis Suite memang sangat nyaman. Hotelnya sudah terkenal dengan fasilitas yang memanjakan pelanggan.
Candi Sukuh dan Cetho meskipun masuk dalam wisata Solo, sebenarnya masuk ke kabupaten Karanganyar. Dulu ketika kuliah di solo, saya pernah ikut teman mengunjungi situs ini mba, untuk bahan penelitian skripsi.
Banyak bangunan tua di Solo yang merupakan peninggalan sejarah baik dari penjajah maupun budaya asli keraton. Pengen juga kapan-kapan berkunjung ke keraton dan pracima ini
Dulu saya pernah lewat Solo. Lewat pasar Klewer kayaknya, dan rame banget, bangunannya unik. Saya lihat ada dinding yang mirip bangunan kuno dan ini sangat menarik.
wah mantap main ke Solonya lama ya , btw nggak mampir ke mesjid yang baru dan megah di Solo
wah mantap main ke Solonya lama ya , btw nggak mampir ke mesjid yang baru dan megah di Solo .