Semakin besar peran dan pengaruh suatu perusahaan di tengah masyarakat, semakin besar pula tuntutan tanggung jawab sosialnya. Pada titik tertentu, tanggung jawab sosial juga dapat mempengaruhi potensi pertumbuhan perusahaan di masa mendatang. Perusahaan sudah semestinya menyeimbangkan profitabilitas dengan tanggung jawab sosial atau yang lumrah disebut CSR (corporate social responsibility).
Liwa Supriyanti sebagai pengusaha di industri baja senantiasa berkomitmen pada misi-misi sosial bersama perusahaannya. Dalam beberapa tahun terakhir, Liwa Supriyanti telah menjadikan tanggung jawab sosial perusahaan sebagai prioritas nomor satu.
Hal ini penting mengingat kondisi kesulitan yang sempat dialami masyarakat luas akibat terdampak pandemi. Pimpinan PT Gunung Prisma ini senantiasa mencari cara untuk memberikan bantuan bagi komunitas sekitar. Berbagai proyek amal berskala besar dan sumbangan pun telah tersalurkan dengan memanfaatkan sumber daya perusahaan.
Penyaluran Sumbangan dan Proyek Amal
Liwa Supriyanti sudah mulai berkecimpung di industri kimia dan baja selama hampir 20 tahun. Liwa mengawali karir pertamanya sebagai akuntan pada tahun 2006 di Alumex Dagang Indonesia. Karirnya tumbuh gemilang hingga pada tahun 2017 Liwa diamanatkan sebagai Direktur di PT Gunung Prisma.
Di bawah komandonya, Gunung Prisma tumbuh menjadi salah satu perusahaan baja terbesar di Indonesia. Perusahaan tersebut membangun reputasi unggul dalam pengadaan baja holistik secara tepat waktu sehingga dipercaya untuk menjalin kerja sama dengan lebih dari 25 perusahaan pemasok berbagai jenis baja dari negara-negara Asia, termasuk Tiongkok, Singapura, dan Jepang.
Sejak beberapa tahun terakhir, Liwa telah menyalurkan berbagai sumbangan dan melaksanakan proyek amal sebagai bentuk tanggung jawab sosial. Misalnya pada April 2021 lalu, sejumlah bantuan diberikan kepada BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) untuk membangun jembatan di Sukabumi, Jawa Barat.
Kondisi Jembatan Karang Bolong yang sudah lama rusak terbengkalai di lokasi tersebut memang menjadi perhatian Liwa Supriyanti. Bantuan ini mendapat apresiasi tinggi dari Kepala BPBD Kabupaten Sukabumi, pejabat setempat dan masyarakat. Adapun bantuan yang diberikan diantaranya berupa material pembangunan seperti seling baja, besi siku, kawat bronjong, besi UNP12, hanger bolt, papan alas jembatan besi, klem sling, dan lain sebagainya.
Penyaluran bantuan ini membuahkan hasil berupa jembatan baru sepanjang 50 meter dengan lebar 1,2 meter. Selain untuk mendongkrak potensi wisata di daerah tersebut, jembatan ini juga diharapkan dapat membantu aktivitas sosial dan pendidikan, mulai dari sarana penyeberangan anak-anak untuk pergi sekolah, hingga aktivitas pekerjaan masyarakat setempat.
Selain itu, bentuk kepedulian juga ditunjukkan bagi masyarakat di Dusun Kluwung, Desa Kesamben Kulon, Kecamatan Wringin Anom, Kabupaten Gresik. Liwa Supriyanti terlibat dalam proyek kolaborasi bersama organisasi sosial Habitat for Humanity Indonesia untuk membangun Posyandu.
Pembangunan Posyandu memiliki peranan penting bagi kesehatan masyarakat. Ironi, mengingat sebelumnya fasilitas kesehatan terdekat dari lokasi tersebut justru terletak cukup jauh di kecamatan yang berjarak sekitar 3-4 kilometer. Dengan minimnya fasilitas kesehatan, tentu akan menyulitkan ibu hamil dan menyusui untuk mendapat akses kesehatan. Dengan dibangunnya Posyandu baru di Dusun Kluwung, diharapkan ibu hamil dan balita bisa mendapat vaksinasi dan penyuluhan.
Mempertahankan tanggung jawab sosial bagi perusahaan akan menjamin integritas antara masyarakat dan lingkungan sekitar senantiasa terlindungi. Menyeimbangkan tuntutan dari pemegang saham dan kebutuhan untuk meningkatkan profit dengan kesejahteraan karyawan dan lingkungan sekitar sudah menjadi kewajiban bagi perusahaan.