Selamat Hari Bloger Indonesia
Sebetulnya saya sudah lama ngeblog, kira-kira sejak tahun 2007. Blog yang menjadi semacam diary di langit yang menuliskan keseharian dan curahan hati.
Kemudian vakum setelah adanya Facebook.
Baru pertengahan 2016 saya mulai aktif ngeblog lagi. Saya ikuti beberapa komunitas, ikut beberapa pelatihan online di grup FB. Kemudian pelan-pelan saya mulai blogwalking dan mengikuti beberapa giveaway dan kompetisi. Beberapa kali dapat hadiah giveaway, kompetisi pernah menang juga, walaupun belum pemenang pertama.
Awet Muda
Hal yang paling saya rasakan kala ngeblog adalah para blogger itu muda-muda. Jauh lebih muda dari anak bungsu saya. Bahkan ada yang usianya lebih muda dari separuh usia saya.
Berapa tuh? Belum sih, belum sampai sepertiga usia saya.
Saya menganggap mereka semua adalah teman-teman. Jadi saya tak pernah khusus memperkenalkan diri sebagai individu seperti di dunia nyata.
Saya pun tak pernah memposisikan bahwa saya senior dan menambahkan kata Ibu, Mama (nanti keliru dengan Mamah Dedeh), atau Bunda (nanti keliru dengan Bunda Elly).
Yawda saya memperkenalkan nama saja. Kadang teman blogger menambahkan Mbak atau Teteh, saya pikir untuk kesopanan saja. Akhirnya saya pun membalas dengan hal yang sama.
Apa mau dikata, belakangan komunitas blog yang saya ikut jadi tahu bahwa saya sudah tidak muda. Mungkin karena saya banyak cerita tentang keluarga di blog saya. Lha, kok, saya jadi dipanggil Bunda deh.
Terus Belajar
Ngeblog membuat saya merdeka. Ngeblog membuat saya terpacu untuk terus belajar tanpa disuruh, tanpa wajib ini itu. Kala menulis pun saya bisa sukarela, tanpa harus mengikuti template tertentu seperti halnya menulis jurnal. Banyak hal yang saya pelajari melalui ngeblog, selain lancar menulis, yaitu:
- Saya jadi peduli tampilan blog, jadi memperhatikan theme blog di template blog saya. Karena template saya WordPress, jadi belajar soal plug in ini-inu. Belakangan malah belajar tentang Page Builder. Berbeda sekali dengan sikap sebagai penulis buku, yang sebagian besar lebih pada isi maupun gambar. Penulis tidak memikirkan layout buku, karena sudah ada tim ahlinya. Sedangkan kala ngeblog, saya harus utak-atik gambar. Belum lagi ukuran gambar dan bobot gambar. Saya jadi mengerti bedanya size dan resolution.
- Sisi lain, saya jadi ikut-ikutan lomba blog. Tidak semua saya ikuti. Sesuai dengan kabisa saya menulis di bidang apa. Tentunya bukan tentang kecantikan, masak-memasak atau teknologi.
- Ikut-ikutan saya lainnya adalah, bagaimana sih blog bisa menghasilkan. Belum menjadi penghasilan, sih. Saya belum segitunya ngotot, karena ngeblog membuat saya lebih fun saja. Akibatnya apa? Saya jadi belajar soal keywords, SEO, bahkan belajar Adsense.
- Belajar lain saya adalah tentu saja tentang materi artikelnya. Saya banyak menuliskan tentang tumbuhkembang anak dan balita. Tentu saja, saya harus banyak membaca berbagai sumber supaya artikel saya tidak asal-asalan.
Sebelum saya tutup tulisan ini, dalam rangka Hari Bloger Nasional, saya mengucapkan selamat ngeblog para bloger kece se Indonesia.
Dan tak lupa terimakasih pada komunitas 1 minggu 1 cerita, menulislah walau 1 minggu 1 cerita. Ini mayan banget komunitas ini, saya jadi terpacu rajin ngeblog, tiap minggu. Serunya merdekanya ngeblog, saya engga wajib BW, komen dll.
Wah senior di dunia blogging nih. Sungkem dulu
Justru saya banyak belajar dari blognya Kartes. Makasih sudah mampir…
hehe iya bener banget tuh teh, dengan ngeblog membuat kita jadi terus belajar yah teh
Bener banget, karena engga boleh asal tulis kaan…
Iya. Ngeblog juga menjadi salah satu cara menguji ide-ide kita. Komentar orang lain di postingan bisa jadi masukan untuk kita.
Iya. Jadi seperti diskusi ya, padahal belum pernah bertemu. Makasih ya sudah mampir…
hampir sama nih Bun, durasi ngeblog kita.. heheheh
ngeblog itu emang bisa buat kita jadi belajar otodidak yaah, mau gak mau gitu harus jadi tahu biar gak ketinggalan info juga 😀