Tetiba ada pesan masuk ke Inbox Messenger saya yang menawarkan menulis artikel dan meyusun Ensiklopedia. Pesan masuk sejak pukul 21 kurang lebih. Tetapi baru saya buka, pukul 1 pagi buta. Ya begitulah namanya juga, awak lelah, tidur sajalah. Bangun tengah malam, malah ada berita dan chatingan panjang. Heran, ibu-ibu yang chatingan kapan tidurnya ya?
Rupanya beritanya adalah mengajak menyusun sebuah Ensiklopedia.
Menurut Wikipedia, Ensiklopedia adalah karya referensi atau ringkasan yang menyediakan rangkuman informasi dari semua cabang pengetahuan atau dari bidang tertentu. Ensiklopedia terbagi dalam artikel atau entri yang sering disusun menurut alfabet dan terkadang oleh kategori tematik. Artikel ensiklopedia lebih panjang dan lebih rinci daripada kamus yang paling banyak sekalipun. Secara umum, tidak seperti entri kamus yang berfokus pada informasi linguistik tentang kata-kata, seperti makna, pengucapan, penggunaan, dan bentuk gramatikal, artikel ensiklopedia berfokus pada informasi faktual mengenai subjek yang disebutkan dalam judul artikel.
Berbeda dengan menulis buku nonfiksi berupa buku solo atau antologi, maka perlu memperhatikan hal-hal apa saja yang disiapkan untuk menyusun sebuah ensiklopedia:
1. Ensiklopedia bukan Artikel Lepas
Gaya penulisan ensiklopedia tentu saja berbeda dengan menulis artikel lepas, apalagi gaya bahasa ngeblog. Saya tidak banyak mempunyai ensiklopedia di rumah. Menurut yang saya amati, gaya penulisannya lebih serius, mengarah ke penulisan ilmiah tetapi lebih ringan.
2. Harus ada Kerangka Penulisan
Ensiklopedia yang rencananya, kalau jadi, saya terlibat dalam penyusunannya ini, awalnya diarahkan sebagai penulisan artikel. Ternyata dalam perjalanannya, bukan berupa artikel lepas, tetapi beberapa buku menurut tema. Laiknya buku, maka harus ada kerangka buku atau rencana daftar isi sejak awal.
3. Harus ada Definisi Tema
Sebaiknya pemberi tugas sejak awal mendeskripsikan dengan tajam definisi tema. Sayang sekali waktu yang terbuang, kala tim dan kontributornya sudah menyusun kerangka penulisan menurut tema dan mengerucut ke sub tema. Ternyata tema besarnya bukan yang dimaksud oleh pemberi tugas.
Bongkar pasang bab dan sub bab supaya kena dengan tema besar yang dimaksud pemberi tugas, bisa cepat bisa lama. Lama, kalau buntu kena writer block.
4. Koordinasi Pembagian Tugas
Zaman now begini (akhirnya saya pakai juga istilah ini…) sudah biasa berkoordinasi dengan anggota tim melalui gawai. Apalagi komunikasi internet dan aplikasi pun canggih. Tetapi ada saja perpindahan dari satu media ke media lain yang perlu waktu.
Misalnya dari Inbox Messenger pindah ke WhatsApp grup.
Tidak semua ponsel mempunyai memory yang mumpuni, sehingga ketika men-share ratusan contoh foto ke WA bisa celaka untuk ponsel seseorang. Pindahkan dulu ke komputer untuk di-share melalui e-mail.
5. Waktu
Kecepatan menulis seseorang tidak sama satu sama lain. Bagi penulis yang mempunyai banyak stok tulisan bisa lancar jaya mulai menulis. Tetapi bagi penulis lain mungkin perlu mencerna terlebih dahulu sebuah sub tema, mencari data, baru mulai menulis.
Apalagi dalam kamus penulis, no plagiat is a must, bukan?
Tarohlah ada penulis yang rata-rata bisa menulis 2 hingga 4 halaman A4 atau 1000 kata per hari. Bila proyek penyusunan ensiklopedia ditargetkan setebal 150 halaman A4, maka perlu berapa hari?
Sebentar, bila kontributor ada beberapa orang, apakah bisa dibagi rata, setiap orang menulis sekian halaman? Kembali lagi ke awal, kecepatan menulis seseorang tidak sama satu sama lain.
6. Biaya
Sebuah tim yang melibatkan beberapa kontributor tentunya harus menjanjikan sesuatu untuk terlibat dalam sebuah proyek penulisan. Bisa jadi, awalnya bersedia, ternyata melorot semangatnya sehari kemudian. Pertimbangan waktu yang mepet, dibanding dengan fee yang dirasa tak sebanding bisa jadi alasan.
Itulah beberapa hal yang menurut saya perlu dipertimbangkan bila akan menyusun sebuah ensiklopedia.
Emangnya saya sekarang sedang menyusun ensiklopedia gitu?
Tah eta, galau urang uy…
Tunggu tulisan saya minggu depan deh.
Kira-kira jadi ga…