Banyak penelitian kesehatan anak mewartakan bahwa bayi harus melalui tahap merangkak di awal tumbuh kembangnya. Untuk itu bisa dilakukan dengan melatih bayi merangkak.
Di sisi lain, banyak orangtua yang mengira, si Kecil aman-aman saja bila tidak melalui tahap ini. Efeknya memang baru terlihat tahunan kemudian, terutama pada masalah penyerapan pelajaran di sekolah. Dapat dilihat pada postingan tentang “Kenapa Bayi Harus Merangkak?”, dimana orangtua tidak perlu cepat-cepat memaksakan si Kecil untuk berjalan.
Awal bayi mulai merangkak ada proses tersendiri, sehingga masing-masing bayi kemungkinan mempunyai gaya merangkak yang berbeda.
Tentunya Bunda tidak perlu khawatir berlebihan, amati saja prosesnya dan perbaiki sikap tubuhnya bila perlu.
Nah, apa yang harus dilakukan oleh orang tua untuk merangsang si Kecil merangkak?
1. Tummy Time
Tummy Time adalah menengkurapkan si Kecil. Dan hal ini secara berkala sudah dapat dilakukan sejak si Kecil baru lahir. Tentu saja untuk bayi kecil, hanya dilakukan sebentar, misalnya setelah mandi pagi.
Saat tummy time ini, harus tetap dijaga supaya kepalanya miring ke satu sisi, supaya tidak tertutup mulut atau hidungnya.
Ketika bayi mulai usia 3 atau 4 bulan, dan sudah bisa memiringkan tubuhnya, boleh lebih sering ditengkurapkan.
Tujuannya adalah menguatkan otot leher dan punggung.
Sebelum bermain dan menengkurapkan si Kecil, siapkan terlebih dahulu ruang untuk bermainnya.
Bisa berupa matras berbahan karet atau busa yang rata dan tidak keras.
Jangan pula terlalu empuk, karena bayi menjadi sulit bergerak.
Bunda juga bisa menahan dadanya dengan bantal tipis, supaya kedua tangannya agak lurus.
Tangan yang lurus dan kuat diperlukan nanti untuk menyangga dadanya.
2. Mainan
Bunda bisa merangsang bayi supaya betah tummy time melalui mainan.
Mainan warna-warni dan mengeluarkan bunyi sekaligus melatih panca inderanya.
Si Kecil akan tertarik dan berusaha mengangkat badannya, bahkan meraihnya.
Bayi-bayi yang semangat sering mulai menggerakkan kakinya untuk maju.
Beberapa bayi ada yang mulai menggeliat, artinya dari miring kemudian bisa tengkurap sendiri.
Tentu saja ini bagus.
Amati juga, ke arah mana kecenderungan si Kecil memiringkan badannya.
Ada yang cenderung lebih sering ke kiri atau sebaliknya.
Bunda bisa membantunya dengan mainan, supaya si Kecil dapat membalik ke arah yang berbeda sama cepatnya.
Bagi bayi-bayi yang belum bisa menggeliat sendiri, Bunda bisa membantu prosesnya dengan lembut.
3. Latihan Halang Rintang
Tujuannya melatih bayi menggerakkan kakinya untuk agak memanjat.
Caranya, letakkan bantal atau busa pada setengah dada bayi.
Maka si Kecil akan berusaha memanjat bantal tersebut dan bergerak maju.
Cara lain adalah meletakkan pada lutut ibu dengan posisi tengkurap, bayi akan menendang dan bergerak maju.
Lakukan sampai si Kecil percaya diri untuk mulai merangkak.
Kesimpulan
Merangkak adalah salah satu tahap tumbuh kembang pada bayi. Melalui merangkak bayi akan belajar koordinasi antara tangan dan kaki, serta merasakan sensasi bersentuhan dengan permukaan lantai. Melalui merangkak, badan bayi semakin kuat otot-ototnya, untuk menyiapkan mulai berdiri, jalan, dan lari. Walaupun demikian, proses merangkak harus dilakukan dengan penuh kesabaran, dan tanpa paksanaan.
Happy parenting!
Sumber:
http://ilslearningcorner.com/why-babies-should-never-skip-the-crawling-phase/
3 pemikiran pada “3 Cara Melatih Bayi Merangkak”