Kata manajemen kebersihan menstruasi baru saya dengar ketika mengikuti webinar ‘Sehat dan Bersih Saat Menstruasi’ pada hari/tanggal: Kamis, 27 Mei 2021, pukul: 14.00 – 16.00 WIB. Acara ini diselenggarakan oleh Perkumpulan Obstetri & Ginekologi Indonesia (POGI), Ikatan Psikolog Klinis (IPK) Indonesia dan Mundipharma Indonesia yang diikuti oleh 1.000 perempuan Indonesia. Webinar yang diselenggarkan dalam rangka menyambut Hari Kebersihan Menstruasi ini, bertujuan untuk meningkatkan pemahaman perempuan mengenai pentingnya Manajemen Kebersihan Menstruasi (MKM).
Baru tahu ya ada Hari Kebersihan Menstruasi setiap tanggal 28 Mei. Sama, saya juga baru tahu. Tanggal 28 Mei dipilih merupakan simbol dari angka 28 adalah rata-rata hari siklus menstruasi. Sedangkan bulan Mei, atau bulan ke 5 di kalender kita, merupakan simbol durasi rata-rata haid yaitu selama 5 hari.
Pengalaman Menarke
Seingat saya, dulu awal haid, Ibu yang ‘ngonangi’. Saya sedang bermain bersama adik-adik, rupanya ada noda di baju saya, yang merupakan darah haid. Ibu tidak bilang apa-apa, hanya memberikan pembalut, lalu memasak bubur merah-putih. Maklum sebagai orang Jawa, setiap proses perkembangan anak, oleh Ibu selalu diberi penanda.
Nah, kejadian berulang, ketika anak perempuan saya menarke (menstruasi untuk pertama kalinya).
“Bu, kayaknya saya mens deh”, kata anak saya.
Karena menurut anak saya, baru berupa noda darah, maka saya memberikan pantyliners.
Ternyata oh ternyata, anak saya mendapat menstruasi beneran. Parahnya lagi, sebungkus pembalut isi 10 pembalut itu dipas-pas selama haid. Bisa jadi, satu pembalut dipakai seharian.
Waduh, ketika anak saya menceritakan kembali masa dia awal-awal haid, saya seperti kena tohok. Di tambah lagi, anak saya mencari tahu dari teman-temannya, apa yang harus dilakukan selama haid tersebut.
Peran Ibu Untuk Edukasi Tentang Menstruasi
Dari sesi webinar yang diberikan para nara sumber, saya mendapatkan pencerahan bahwa ibu sangat berperan dalam memberikan informasi menstruasi pada putrinya. Remaja putri justru sangat mengharapkan informasi tentang menstruasi diperoleh dari ibu atau guru mereka.
Data menunjukkan bahwa hanya 5 dari 10 anak perempuan yang tahu apa yang harus dilakukan pada saat menarke; hanya 6 dari 10 anak yang bertanya mengenai menstruasi ke ibunya. Ironisnya ibu justru menjadi sumber stigma, mitos, kepercayaan dan miskonsepsi yang merugikan kesehatan perempuan.
Seringkali memang ibu ragu harus mulai darimana untuk ngobrolin tentang menstruasi ke anak mereka. Mungkin Ibu kurang bisa berkomunikasi interpersonal ke orang lain. Di sisi lain, sang Anak juga ragu dengan kemampuan Ibu untuk menjelaskan, malah takut Ibu akan menjelaskan dengan kisah berbau mitos.
Anna Surti Ariani, S.Psi., M.Si., Psikolog (Nina) secara garis besar memberikan tips bicara menstruasi pada anak-anak, sebagai berikut:
1 – Ibu yang paling diharapkan dan tidak tabu bicara menstruasi
Ibu adalah sumber informasi tentang ‘menstruasi’ yang paling diharapkan oleh anak perempuan.
Selain itu pembicaraan tentang menstruasi penting untuk meningkatkan kesehatan reproduksi perempuan generasi penerus bangsa.
2 – Lakukan Berulang kali
Membicarakan menstruasi tidak bisa sekali jadi. Harus diobrolin berulang kali, tentunya dengan gaya bahasa yang ringan dan bahasa yang mudah dimengerti.
3 – Bersikap positif, Banyak Bertanya dan Berdiskusi
Bicara menstruasi pada remaja harus berpikir positif, karena isu ini merupakan isu sensitif. Selain itu Ibu lebih baik banyak bertanya dan mendengarkan jawaban remaja, dibandingkan banyak menceramahi / menasihati.
4 – Jelaskan Secara Kongkrit
Anak remaja masa kini lebih pas bila penjelasan dari Ibu bersifat konkrit. Gunakan gambar anatomi tubuh sederhana sembari menjelaskan. Tunjukkan pembalut dan ajari cara
menggunakanny
5 – Jelaskan Juga pada Anak Laki-laki
Anak laki-laki yang mengejek anak perempuan yang haid dan mengalami kejadian kurang nyaman, sebetulnya karena mereka tidak pernah mendapat penjelasan sebelumnya.
Sehat dan Bersih Saat Menstruasi
Mundipharma Indonesia melalui BETADINE® Feminine Care melakukan kampanye edukatif #YangIdeal untuk mengajak perempuan Indonesia mengetahui dan mengerti cara yang ideal dan tepat menjaga kebersihan dan kesehatan organ intim kewanitaan, salah satunya dengan menggunakan pembersih khusus area kewanitaan yang ideal dan sesuai dengan kebutuhan sehari–hari, saat menstruasi, dan saat terjadi infeksi di organ kewanitaan.
Paparan Prof. Dr. dr. Dwiana Ocviyanti, Sp.OG(K), MPH menjelaskan, “Pada saat menstruasi, risiko infeksi meningkat karena bertambahnya jumlah bakteri buruk di vagina, akibat turunnya tingkat keasaman vagina karena keberadaan darah haid. Oleh karena itu, penting untuk menerapkan MKM di antaranya membersihkan vagina secara benar, teliti dan berkala; menggunakan air bersih mengalir dengan cairan pembersih antiseptik kewanitaan yang sesuai dengan pH vagina dan dapat digunakan saat menstruasi; menggunakan pembalut bersih dan dapat menyerap darah dengan baik; serta mengganti pembalut secara teratur minimal setiap 4 jam sekali. Apabila merasakan gejala yang tidak normal saat menstruasi, maka dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut ke dokter.”
Lebih jauh lagi beliau menambahkan bahwa, akibat manajemen kebersihan menstruasi yang buruk dapat menyebabkan masalah kesehatan serius. Yaitu terjadinya:
- Infeksi saluran kemih
- Infeksi saluran reproduksi
- Infeksi jamur
- Peningkatan risiko kanker serviks
Itu sebabnya produk BETADINE® Feminine Care merupakan rangkaian lengkap yang turut mendukung kebersihan dan kesehatan area kewanitaan, mulai dari sehari–hari, menstruasi dan juga infeksi area kewanitaan.
Produk BETADINE® Feminine Care bisa banget kalian beli dari marketplace langganan ya…
Kesimpulan
Sehat dan bersih saat menstruasi merupakan sikap hidup yang harus dikenalkan oleh ibu kepada putri mereka sebagai langkah awal kesehatan reproduksi di tahun-tahun berikutnya. Di abad 21 ini mestinya tidak ada lagi Ibu yang terlewat memberikan informasi yang lengkap tentang MKM ini.
Manajeman kesehatan menstruasi ternyata juga didukung oleh pemerintah melalui program UKS di sekolah-sekolah. Memberikan informasi agar dapat menggunakan pembalut yang bersih serta dapat diganti sesering mungkin selama periode menstruasi.
Selain itu pihak sekolah harus memiliki toilet dengan air mengalir, sabun, dan air untuk membersihkan diri dalam kondisi nyaman dengan privasi yang terjaga, dan dilengkapi akses untuk pembuangan pembalut.
Semoga bermanfaat.
Setiap menstruasi kondisi tubuh selalu ngedrop kenapa ya bahkan sampai sekarang
Nah iya, cerita anak perempuan yang mengalami haid pertama kalinya hampir sama dengan saya, Bun. Sewaktu anak perempuan saya dapat haid, dia gak banyak bertanya pada saya. Soalnya dia sudah lihat pengalaman dari sahabatnya. Jadi dia banyak belajar sama sahabatnya. Diskusi dengan ibunya justru setelah sekian lama dia dapat haid.
Saya itu kalo lagi haid hari ke 2 suka banjir sehari sampe 5-6 pembalut mbak, terus juga saya pake pembalut merk tertentu karena sesnsitif kulitnya.
Jadi sejak dulu harus sering ganti tiap berapa jam, tapi setelah baca ulasan mbak jadi makin paham.
Aku dulu malah takut bilang ke Ibu. Jadi cari tahu dari teman. Dan langsung ambil pembalut persediaan di rumah buat kelima kakak perempuan.
Memang peran Ibu sedemikian penting untuk edukasi menstruasi pada putrinya ya. Maka, kini meski di rumah anak laki-laki saya juga jelaskan perihal menstruasi ini, biar mereka paham pada kondisi teman perempuannya
Saya ingat pertama kali mendapatkan haid ketika mos SMP. Waktu itu lagi nginep di sekolah sebagai rangkaian acara mos gitu. Bingung asli. Pertama kalinya langsung jauh dari orang tua.
Waktu itu kan masih berupa noda gitu. Jadi, santai saja tinggal ganti pakaian dalam dan mencuci pakaian dalam yang kena noda. Malamnya pas emak nyamperin ke sekolah langsung cerita sih. Emak buru-buru beliin pembalut waktu itu sambil bilang, pakai ini. Terus diajarin juga cara pakainya. Kapan kudu gantinya. Gitu sih.
Karena ternyata ada temen anaknya yang salah pakai. Bagian perekatnya diletak ngadep atas. Duh, aku ngakak banget waktu itu.
Aduuh Mbak, gimana jadinya kalau pakai pembalut dengan perekat yang menghadap ke atas wkwkwk…
Memang sebaiknya edukasi tentang menstruasi beserta cara pemakaian pembalut yang sehat harus diberikan sedini mungkin pada anak ya…
Edukasi soal menstruasi memang perlu banget loh, biar ketika si gadis ngalamin menstruasi pertamanya, dia nggak kaget lagi dan telah siap menghadapinya dengan senyuman, hahaha.
Sekarang mah nggak perlu tabu lagi, setiap orang tua perlu banget edukasi sejak dini mengenai menstruasi kepada setiap anak gadisnya. Orang tua juga wajib menambah ilmu soal menstruasi, jadi bisa memberikan penjelasan yang komprehensif sekaligus berbagi pengalamannya.
Penting banget nih menjaga kebersihan saat menstruasi. Untung ada Betadine Feminine Care….
Kalau sy mens pertama justru saat jauh dr ortu. Pas bgt hari kedua masuk pesantren. Bingung jelas. Tp untung ada kaka” kelas yg bisa di tanya” in hehe.
Sama kita mba Hani, baru ngeh juga dengan istilah manajemen kebersihan menstruasi. Lumayan bisa saya share ilmunya kepada temen-temen yang punya anak perempuan.
Baru tahu juga Mbak ternyata ada Hari Kebersihan Menstruasi setiap tanggal 28 Mei. Bukan hanya buat anak cewek, anak cowok pun kudu diedukasi soal menstruasi. Biar menghargai teman perempuannya, berawal dari pemahaman ibunya di rumah. Moga-moga dg Betadine feminine care manajemen kebersihan menstruasi semakin diperhatikan demi mencegah aneka infeksi berbahaya pada organ intim kewanitaan.
dengan melakukan manajemen untuk kebersihan menstruasi sangat harus di pelajari dan di perhatikan secara serius karena ibaratnya kehidupan wanita ada ratunya dan harus di jaga agar tidak rusak terkena penyakit
Wah berarti survei nya bener ya mba. Ibu banyak yang masih belum teredukasi tentang menstruasi terutama buat disampaikan ke anak. Byk anak yg tahu dr teman atau sekolahnya. Aku juga jadi lebih aware nih. Kudu mulai jelaskan tentang menstruasi ke 2 anak perempuan ku
Waktu anak pertama saya haid juga dia sempat malas ganti pembalut padahal udah pernah diajak ngobrol soal menstruasi dan manajemen kebersihannya. Tapi ternyata nggak cukup sekali ya, harus berulang kali sampai sekarang juga masih suka ngingetin ke dia.
Dulu pertama kali haid juga bilangnya ke ibuk. Jadi peran ibuk begitu penting yaa mba. Sekarang tuh saya lagi mikir, bagi anak2 yang ngga punya ibu misalnya. Pasti canggung kan ya cerita sama ayahnya.
Untungnya sekarang ada banyak yg bisa diakses soal mens ini, meskipun nggabisa 2 arah sih
Penting banget manajemen saat Menstruasi ini biar kebersihan tetap terjaga dan juga memberikan edukasi kpd anak perempuan
Allhamdulillah ya dengan adanya manajemen kebersihan begini, jadi kita sadar banget sebagai wanita
mudah-mudahan sering diadakan edukasi seperti ini. Keren soalnya
Anak laki-laki yang empati biasanya karena di rumah juga mendapat pengetahuan yang baik dari keluarganya ya mba Hani.
Saya jadi teringat sama temen laki-laki yang baik saat SMP dulu. Kebanyakan kan anak perempuan masa menarke di bangku sekolah tingkat pertama. Nah buat yang gak tau sedang haid, dia mau ikut ngebantuin nutupin noda haid dengan bantu modif tas ransel anak perempuan. Jadinya bisa ketutupan kalo si anak tadi naik angkot.
Saya sedikit beruntung soal menstruasi ini, kebetulan ngajar IPA/Biologi, buku-buku tentang reproduksi dan semacamnya bertebaran di rumah. Nah, si putri itu paling sering buka-buka buku yg ada gambar alat reproduksi terus tanya-tanya. jadi saat putri saya menaker dia sudah siap. Alhamdulillah.
Seneng deh baca yg cerita Mba Hani dapat menarche, ibunya ngonangi ya Mbak, memasakkan bubur merah putih sebagai penanda perkembangan anak. Saya ingat pas saya pertama kali haid, ada tradisi kuno di suku ibu saya yg mungkin gak dilakukan orang lg. Mengunyah kuntum bunga melur diyakini sebagai harapan agar ke depannya anak gadis ini menjadi gadis yang baik, yg dicintai dan harum akhlaknya seperti bunga. Btw, menjaga kebersihan menstruasi, wajib banget. Betadine Feminine Hygiene, noted.
senang banget dapat ilmu banyak dari webinar ini terkait dengan kebersihan menstruasi, dan ini sangat penting untuk kita kaum perempuan agar tetap sehat dan bersih kak
Daku waktu menarke juga dapat infonya malah dari teman, dan melihat kakak, hehe. Mungkin memang seorang ibu bingung untuk memulai dari mana, dan mungkin masih ada rasa tabu untuk membicarakannya
Kita sebagai ibu harus sering-sering banget ya diskusi sama anak tentang menstruasi. Terlebih anak perempuan. Iya, jangan sampai dia mencari tahu tentang menstruasi itu ke teman-temannya atau di internet.
Manajemen kebersihan menstruasi ini sangat penting buat kesehatannya dan juga lingkungan. Jadi, edukasi seperti itu harud diterapkan sejak menarke, ya. Noted banget nih.
Menarik mbak hani, saya jadi ingat dulu pertama kali merasakan datang bulan orang yg pertama saya beritahu adalah ibu saya sendiri. Daann, memang masih ngalamain sih bak tradisi gitu, yaitu mandi dengan bunga2 gitu hehe.
Penting banget memang menjaga kebersihan terutama bagi wanita yg sedang datang bulan, edukasi yg sangat bermanfaat mbak
Iya nih Mbak. Saya juga baru tahu kalau tanggal 28 Mei diperingati sebagai Hari Kebersihan Menstruasi. Semoga dengan adanya webinar seperti ini makin banyak yang teredukasi ya mengenai pentingnya menjaga kebersihan saat haid
Manajemen kebersihan menstruasi diawali dari rumah taoi juga perlu dukungan berbagai pihak ya khususnya jika berada di luar rumah baik itu penyediaan air bersih yang mengalir atau kebesihan toilet dan lainnya
iya nih sebagai ibu yang punya anak perempuan harus perhatian benar tentang masalah ini, jangan sampai terlambat dan si anak mencari info dari luar…
Aku punya anak dan keduanya perempuan. Si kakak usia 8 tahun pernah bertanya, “Kenapa bunda nggak solat dan aku diminta solat?”
Jreng…jreng….. ternyata saat itu aku tidak siap dengan jawaban yang edukatif ke anak. Hmm… pas ikutan acara Sehat dan Bersih saat Menstruasi ini jadi lebih terbuka untuk bisa membicarakan hal yang biasanya dianggap tabu tersebut ke anak.
Jadi inget waktu pertama kali mens pas kelas 3SMP dulu, canggung banget ngobrol sama Ibu, nggak ngerti cara bersihin pembalut dkk. Emang penting sih ya MKM ini, noted nanti kalau udah nikah pasti dijelasin ke anak. Sekarang, cari calon suaminya dulu hihi
Jadi inget waktu pertama kali mens pas kelas 3SMP dulu, canggung banget ngobrol sama Ibu, nggak ngerti cara bersihin pembalut dkk. Emang penting sih ya MKM ini, noted nanti kalau udah nikah pasti dijelasin ke anak.
Saya pun baru tahu arti MKM dan ada peringatan Hari Kebersihan Menstruasi gara2 webinar ini. Materinya bergizi banget, pas buat saya yang sedang mendampingi anak sulung menghadapi pra remaja.
iya, ibu perannya penting banget dalam menstruasi pertama anak
usahakan ngobrolnya jauh2 hari, supaya dia benar2 siap, bahkan bisa membantu temannya yg mens lebih awal
Hal seperti ini tidak diperoleh di bangku sekolah
Sudah saatnya memang ibu jadi sumber segala informasi
Agar anak tidak salah konsep soal menstruasi
Beruntung banget ya ka bisa hadir di webinar ini. Banyak banget insight yang didapat terutama mengenai cara edukasi yang tepat kepada anak perempuan dan laki-laki
Saya baru tahu kalo istilah haid pertama remaja perempuan itu disebut Menarke Bun. Memang penting sih edukasi tentang itu, spy anak perempuan yg sedang mamasuki masa haid lebih mengerti tentang kesehatan dan kebersihan alat reproduksi
Dulu saya pertama kali jadi di pondok jadi yang ngasih pengetahuan mengenai apa yang seharusnya dilakukan saat mens yaa teman di pondok buka orangtua. Ternyata penting ya edukasi menstruasi ini diberikan oleh ibu sejak sebelum dapat haid pertama
Alhamdulillah, dua gadisku pertama haid, ngadunya ke ibunya, meskipun mungkin curhat juga ke teman-temannya. Sebelumnya mereka udah sedikit paham karena aku sering edukasi ke mereka, biar kalau dapet nggak kaget-kaget amat. Di sini peran seorang ibu memang sangat diperlukan. Aku masih inget banget zaman aku menarke, aku agak syok karena kurang edukasi dari ibuku. Dari pengalamanku itulah aku jadi belajar banyak.
Duuh.. saya dulu mens juga ga ketahuan ibu. Belajar dari teman. Pas anak2 saya menjelang baligh, beruntung sekolah membuat edukasi dan itu lumayan banget untuk bantu saya mengajari gimana manajemen menstruasi yang baik
Jadi ingat pertama kali dpt haid kelas 2 SMP. Bingung banget harus bagaimana waktu itu, Krn tinggal jauh dr ortu. Waktu itu ikut nenek, mau cerita malu.
Memang pendidikan seksualitas utk remaja itu penting banget diberikan of anak-anak kita di waktu yg tepat.
Kayaknya budaya malu dan tabu emang harus dikesampingkan ya Bun. Soal menstruasi ini penting banget buat anak perempuan ya padahal mah. Aku juga ngalamin kebingungan loh pas menarke itu. Dan sayangnya edukasi tentang menstruasi yg kudapat sebelumnya sangat minim. Sekarang pun aku ga punya anak cewek jadi ngga ada kesempatan ngobrolin soal ini hehehehe
Membaca tulisan Mba Hani saya jadi belajar betapa berkomunikasi dengan baik itu, mau nggak mau ya perlu dipelajari oleh seorang ibu — paling nggak — biar bisa menyampaikan hal hal apa saja sama anaknya.
Teringat masa awal mens saya yang juga kemudian lebih tau banyak dari teman sebaya. Saya jadi bertekad untuk nggak begitu ke si kecil saya kelak. Doakan ya Mba.