+15 Mainan Sensori Anak Sensory Processing Disorder (SPD)

hani

+15 Mainan Sensori dan Latihan Anak Sensory Processing Disorder (SPD)

Mainan Sensori Anak SPD – Mainan sensori merupakan jenis mainan untuk melatih anak dengan masalah sensori atau sensory processing disorder. Sensory processing disorder (SPD) adalah suatu kondisi ketika otak kesulitan menerima dan merespons informasi yang masuk melalui panca indra. Sensory processing disorder sebelumnya disebut dengan disfungsi integrasi sensorik.
Anak-anak SPD mungkin merasa terganggu dengan kesal pada suara keras, kulit yang sangat sensitif, terganggu dengan terang lampu, bau masakan berbumbu, dan lain-lain.
Melalui mainan sensori, orang tua atau pengasuh dapat melatih dan membantu mereka mengelola indra mereka, bahkan dengan bahan-bahan sederhana yang ada di rumah.

Apa itu Sensory Processing Disorder

Berkat perkembangan ilmu kedokteran, anak-anak yang mempunyai masalah tumbuh kembang bisa dideteksi sejak dini. Anak-anak SPD hampir tak terlihat masalahnya sebagai anak berkebutuhan khusus. Orang tua yang waspada akan mengenali dari perilaku yang sangat sensitif pada hal-hal yang berkaitan dengan sensor tubuh mereka.
Bila kita mengenal ada panca indera atau lima indera, yaitu: pendengaran, penglihatan, peraba, pembau, dan pencecap. Ada tambahan 2 lagi masalah sensor mereka yang sering diabaikan, yaitu: kekuatan otot (proprioception) dan keseimbangan (vestibular).

Proprioception berperan pada kemampuan mengendalikan otot-otot. Misalnya seberapa kuat kita harus memegang dan memindahkan gelas. Atau kita bisa memegang telinga dengan mata tertutup tanpa masalah. Atau bisa menghindari jalan yang ramai.
Sedangkan vestibular berperan pada kemampuan keseimbangan. Misalnya naik tangga tanpa berpegangan, bisa membedakan trap, turun-naik di trotoir, main ayunan, dan lain-lain.

sensory processing disorder

Anak SPD yang mengalami kendala dalam mengkoordinasikan sensor-sensornya tersebut ada yang sangat sensitif (hypersensitivity) atau kurang sensitif (hyposensitivity).
Anak yang hypersensitive, contohnya terganggu mendengar suara kipas angin, suara hairdryer, tidak bisa tidur lampu terang benderang, tidak berani di suasana hiruk pikuk, dan lain-lain.

Sedangkan kebalikannya anak hyposensitive, sering tidak peduli dengan sekitarnya, bisa sangat aktif dan cenderung hyperaktif. Misalnya loncat-loncat, lari-lari, tidak takut jatuh dan menabrak sana-sini.

Anak hyper maupun hypo, keduanya sama-sama kurang bisa fokus pada suatu hal dalam waktu agak lama. Sehingga walaupun sudah masuk sekolah mereka juga mengalami masalah dalam pembelajaran di sekolah. Anak-anak SPD juga sering mengalami keterlambatan bicara (speech delay), karena mereka kesulitan mengkoordinasikan antara apa yang didengar dan akan disampaikan melalui berbicara.

Jenis-jenis Permainan Sensorik untuk Anak SPD

Anak-anak SPD disarankan mengikuti sesi terapi yang disarankan oleh dokter tumbuh kembang. Ada yang disarankan ikut tiga terapi sekaligus, yaitu terapi motorik kasar, motorik halus, dan terari wicara, tergantung hasil tes di klinik.
Anak-anak dengan ADHD (attention deficit hyperactive disorder), ASD (autism spectrum disorder) seringkali juga mengalami sensory processing disorder ini, sehingga jenis-jenis permainan sensorik juga bisa dipakai oleh mereka.

Mengajarkan Toleransi Sentuhan dan Mengembangkan Kesadaran Taktil (Tactile Awareness)

Jika orang tua melihat anak secara obsesif menyentuh benda atau mengorek kulit, mencubit bibir, atau menarik-narik rambutnya, mereka mencari stimulasi sensorik taktil. Tawarkan aktivitas ini sebagai gantinya.

1-Fingers Painting
Gunakan body lotion atau body cream sebagai media. Lumuri jari tangan anak dengan lotion atau cream dan biarkan melukis sesuka hati pada bidang yang licin. Bisa memakai loyang, baki, cermin, dan lain-lain.

2-Eksplorasi Sensori

boneka squishy
boneka squishy


Media yang dipakai wadah diisi dengan berbagai macam benda dengan tekstur berbeda. Misalnya beras, biji kopi, kacang-kacangan, kain, penghapus, squishy objects atau benda-benda lain yang ada di sekitar anak.
Beberapa artikel juga menyarankan water beads. Tetapi laporan dari dokter anak, water beads ternyata berbahaya bila tertelan, karena mengembang di dalam usus.
Cara bermainnya, biarkan anak merasakan sensasi berbagai tekstur benda dan menyebutkan benda-benda tersebut.

3-Mencari Objek Bermacam Tekstur
Ajak anak untuk mencari objek dengan tekstur berbeda-beda di sekitar rumah. Permainan pertama, mencari benda-benda yang lembut. Permainan kedua, mencari benda-benda yang lengket, keras, atau kasar. Terserah pada orang tua yang mengajak bermain.

4-Bermain Play Doh (Lilin Malam)
Permainan ini disukai anak-anak, karena teksturnya yang lentur bisa dibentuk berbagai macam. Sekarang dijual berbagai pilihan merek dengan harga bersaing dan warna bermacam-macam. Silakan berkreasi.

5-Merobek Kertas
Merobek kertas merupakan permainan yang mengasyikkan. Anak-anak SPD ada yang lemah di otot-otot jari, bisa dimulai dari merobek tisue, kemudian meningkat merobek kertas. Bisa juga Ibu menjahitkan velcro di sepotong kain (perepet, kalau istilah tukang jahit).

6-Bermain Air
Bermain semprot-semprotan dengan selang air merupakan permainan untuk mengenalkan anak pada sensasi basah di kulit.

7-Fun Cooking Membuat Kue/ Roti

melatih motorik halus melalui memasak
Bara, anak SPD yang suka banget fun cooking


Ibu bisa memraktekkan melalui media tepung terigu untuk membuat roti, anak menggiling dan memotong adonan, lalu memanggang dan dinikmati bersama.

Menyadari Kekuatan Otot dan Sendi untuk Membangun Body Awareness

Anak SPD cenderung clumpsy dan letoy karena ada masalah dengan kekuatan otot-otot mereka. Mereka juga kesulitan bermain bersama teman-teman sebaya. Untuk itu latihan angkat-dorong-tarik bisa membantu mereka membangun body awareness.

8-Bermain Halang-Rintang
Gunakan kursi, meja, kotak dan lain-lain untuk bermain halang-rintang. Biarkan anak berlari, meloncat, mengangkat, berguling, sesuai arahan pemimpin permainan.

9-Senam 15 Menit
Lakukan pemanasan selama 5 menit. Kemudian lakukan senam ringan, boleh 3 gerakan yang diulang 10 kali. Misalnya push-up, sit-up, planks, dan lain-lain. Jangan terlalu memaksa. Lakukan senam 2 kali seminggu.

10-Loncat-Panjat-Guling di Lantai
Usahakan lantai dilapisi yang empuk, bisa memakai matras atau busa, supaya anak tidak cedera

11-Meniru Gerakan Binatang
Permainan ini seru-seruan menirukan gerakan binatang. Misalnya merayap seperti laba-laba, memanjat seperti kucing, berjalan seperti monyet, atau binatang-binatang lain yang disuka anak.

12-Bermain Membungkus Badan

body sock
body sock


Pakai sarung bantal lama atau karung untuk balapan karung di dalam rumah. Atau bermain membungkus badan dengan selimut dan berguling. Bisa juga membuat sendiri body socks (seperti kaus kaki tapi untuk seluruh badan) yang terbuat dari bahan kaus.

13-Body Massages
Minimal sekali sehari lakukan pijat ke badan anak SPD. Fokus pada lengan, kaki, dan punggung dan gunakan tingkat tekanan yang berbeda untuk menumbuhkan kesadaran yang lebih besar pada tiap bagian tubuh.

14-Selimut Pemberat

selimut pemberat
weight blanket


Kalian bisa membuat sendiri selimut pemberat (weight blanket) untuk anak SPD. Selimut pemberat ini dipercaya bisa membuat tidur lebih nenyak. Bisa juga dibuat dalam bentuk rompi atau memberat yang dipasang di bahu. Mengisi ransel dengan mainan juga bisa dipakai sebagai alat terapi di rumah.

Meningkatkan Keseimbangan dan Koordinasi untuk Memperkuat Indera Vestibular

Setiap jenis gerakan dapat merangsang reseptor vestibular (berpusat pada cairan yang ditemukan di telinga bagian dalam). Gunakan aktivitas ini selama transisi antar aktivitas atau sebelum memulai kegiatan yang menantang. Ajak anak bermain mainan sensori anak SPD ketika menunjukkan aktivitas berputar, berlari, atau melompat berlebihan.

15-Ayunan Sensorik

Mainan Sensori Untuk Anak Sensory Processing Disorder (SPD)
sensory swing


Ayunan sensorik merupakan jenis ayunan dengan desain yang bermacam-macam. Ada yang berupa kantung kaus atau jala sehingga anak dapat duduk nyaman seperti kepompong dan berayun. Ada pula desain berupa bidang lebar supaya anak dapat duduk dengan seluruh kaki naik ke atas.
Tujuannya hanya berayun ringan dan lembut, tidak seperti main ayunan yang biasa ada di taman bermain.

16-Bermain Trampolin
Bermain trampolin merupakan mainan sensori anak SPD yang sering dipakai untuk meredakan keinginan anak berlompat berlebihan. Walaupun demikian awasi durasi bermain trampolin, jangan lebih dari 15 menit, untuk menghindari over stimulasi.

17-Menari
Menari mengikuti iramg lagu atau menonton Youtube bagus untuk menstimulasi. Lakukan kegiatan menari ini selama lima menit tiap hari.

18-Berlatih Dengan Bola Gim
Bola gim atau bola yoga melatih kemampuan motorik dan keseimbangan anak. Bola yoga mudah diperoleh di toko peralatan olahraga.

19-Balok Keseimbangan
Kalian bisa melatik keseimbangan anak dengan berjalan menyusuri balok keseimbangan. Bisa disiapkan sendiri dengan memakai sisa kayu gording ukuran 6/12 cm, dan anak berjalan menyusuri di atas balok. Sekarang pun mudah diperoleh permainan keseimbangan dari kayu dicat warna-warni.

Penutup

Anak SPD adalah anak-anak spesial sama halnya dengan semua anak-anak. Keterbatasan mereka mengkoordinasikan semua indera pada tubuh mereka tentunya perlu bantuan lingkungan untuk membiasakan diri. Latihan-latihan melalui mainan sensori anak SPD bila dilakukan berulang dan sering akan diperoleh hasil yang optimal. Kesabaran orang tua, guru, atau terapis, untuk melatih sungguh sangat membantu anak-anak SPD ini untuk lebih siap menghadapi dunia luar.

Semoga bermanfaat

Also Read

Bagikan:

hani

Halo, saya Tri Wahyu Handayani (Hani), tinggal di Bandung. Pemerhati arsitektur dan pelestarian bangunan, main piano, menjahit, dan jalan-jalan. Kontak ke bee.hani@gmail.com

16 pemikiran pada “+15 Mainan Sensori Anak Sensory Processing Disorder (SPD)”

  1. Hallo Mba, saya memiliki 2 keponakan balita yang saat ini lagi nakal-nakalnya. Ternyata itu bagian dari rangsangan sensori ya…
    Tips-tips ini akan coba saya terapkan pada pola asuh mereka. Biar terlatih sensoriknya dengan kegiatan-kegiatan positif

    Balas
  2. Alhamdulillah, dapat pelajaran baru lagi tentang SPD. Saya tahunya spd itu sarjana pendidikan, hehehe. Makanya senang dapat ilmu baru tentang parenting lagi. Gejalanya sederhana ya, tapi kalau terlambat menyadari bisa fatal akibatnya. Dari SPD ini bisa saja mengakibatkan orang jadi super ekstra menjaga kebersihan, karena tidak nyaman ada yang sesuatu nan menyentuh tubuhnya. Mantap kakak, tulisannya.

    Balas
  3. Lengkap banget mbak infonya. O jadi anak SPD ini kalau udah mulai cubit-cubit artinya dia butuh aktivitas ya. Harus dialihkan dengan kegiatan yang membantu sensoriknya bekerja dengan lebih baik dan tidak menyakiti diri.

    Balas
  4. Agaknya pengetahuan tentang SPD ini sulit didapatkan oleh orang tua zaman dahulu, tapi sejak teknologi informasi berkembang, pengetahuan orang tua juga bertambah. Yang menjadi PR tinggal lah perhatian orang tua terhadap halangan atau rintangan dalam tumbuh kembang anaknya

    Balas
  5. Sebagai mom to be, pengetahuan kayak gini perlu banget buat aku. First of all makasih mbak Hani untuk artikelnya. Untuk finger painting selain lotion mungkin bisa diganti yogurt kali ya mbak. Jadi lebih aman kalaupun dimakan sama anak-anak apalagi yang masih batita.

    Balas
    • Wah iya…ide bagus nih. Pakai yogurt. Teksturnya dapet dan aman kalau tertelan. Apalagi untuk anak-anak kecil. Makasih mb Jasmi…

      Balas
  6. Tambah pengetahuan dan tambah info nih. Makasih ya kd tau +15 Mainan Sensori Untuk Anak Sensory Processing Disorder (SPD)

    Balas
  7. aku jadi inget dosenku di kampus yang concern banget dengan perkembangan anak dengan SPD dan aktif di komunitasnya. kebetulan beberapa kali saya ikut ke sekolah dimana beliau mengajar anak dengan SPD dan ikut membuat rancangan ruang bermain dan taman untuk anak dengan SPD. semua permainan di atas ada beberapa yang dilakukan di sekolah tersebut.

    Balas
    • Nah iya…masih sedikit sekolah yang memerhatikan anak-anak dengan SPD gini. Padahal mereka perlu dibantu supaya bisa mengelola sensor-sensor mereka.

      Balas
  8. Next izin buat mampir ke sini lagi ya kak. Kebetulan agak uring-uringan sama tingkah dedek yang lagi kepo sama semua hal. Umur dia hampir 2 tahun. Pernah dia hancurin jelly yang kebetulan ada di meja dekat dia terus dibuat mainan. Dia juga suka numpahin air terus diinjak-injak. Emosi awalnya, tapi habis baca ini kayaknya dedek juga ada maksud untuk melakukan itu. Jadi perlu arahan dan pengalihan untuk belajar lebih aman dan nyaman.

    Balas
  9. Bisa di diagnosa SPD apakah harus mengunjungi dokter anak terlebih dahulu atau khusus tumbuh kembang ya mba ? Krn spertinya anak secara alamiah kn ada yg sangat aktif bahkan kadang susah fokus ya

    Balas
  10. Wah pengetahuan baru nih Kak tentang SPD ini. Belum pernah dengar atau baca sebelumnya. Makasih infonya Kak.

    Balas
  11. Sebenernya kalo dilihat2, mainan untuk SPD ini nggak harus beli ya mbak soalnya bahan yang digunakan juga biasanya selalu ada di rumah, tinggal kitanya aja yang harus pintar2 menyiasatinya

    Balas
    • Bisa banget, untuk semua anak. Cuma anak SPD ada yang latihannya bertahap, karena terlalu sensitif. Misalnya main ayunan. Ada anak yg suka, ada anak yg engga suka.
      Yang engga suka ini kenapa? Mungkin dia SPD, gamang kalau main ayunan

      Balas

Tinggalkan komentar

DMCA.com Protection Status