Literasi finansial untuk anak perlukah mereka mengenal uang sejak dini? Seringkali orang tua terlalu melindungi anak, tidak mengenalkan uang ke anak, dengan pertimbangan takut mereka jadi mata duitan. Padahal pendidikan literasi finansial pada anak tidak cukup hanya mengenai pengenalan uang, tetapi lebih jauh pendidikan literasi finansial pada anak adalah konsep tentang pengenalan pengelolaan keuangan secara bijak dan mampu mengontrol pengeluaran keuangan dengan membedakan mana yang menjadi kebutuhan dan keinginan.
Literasi finansial merupakan salah satu dari enam literasi dasar yang disepakati di Forum Ekonomi Dunia. Lengkapnya enam literasi tersebut adalah literasi baca tulis, literasi numerasi, literasi sains, literasi digital, literasi finansial, serta literasi budaya dan negarawan.
Pengetahuan Literasi Finansial Untuk Anak
Mengenalkan literasi finansial bertujuan agar anak belajar mengelola uang saku, uang angpau yang diperoleh ketika lebaran, hadiah, dan lain-lain.
Berikut beberapa langkah memberi pengertian literasi finansial menurut pemahaman anak-anak.
1-Libatkan Anak Pada Kegiatan yang Berkaitan Dengan Finansial
Anak sejak dini perlu dilibatkan mengerti penggunaan uang dengan cara mengajak berbelanja ke pasar, ke warung, ke toko, dan lain-lain. Arahkan untuk cermat memilih barang dan berperilaku tidak boros, karena anak adalah peniru ulung orang tuanya. Orang tua boros, hampir dipastikan anak-anak akan menjadi boros pula.
Mengajarkan keuangan sambil bermain bisa dilakukan dengan membuat semacam worksheet dengan berbagai nilai uang yang berlaku di Indonesia. Selain itu anak juga akan belajar berhitung dengan menyenangkan.
![]() |
belajar tentang nilai uang, sumber: rumahinspirasi.com |
2-Mendorong Anak Mengelola Keuangan Sendiri
Misalnya anak mendapatkan uang jajan harian, ajarkan untuk tetap hemat. Salah satu solusi adalah membawa bekal dari rumah, agar tidak perlu jajan, dengan demikian uang jajan bisa ditabung. Bila mendapat hadiah lebaran atau angpau, biarkan anak mengelola keuangannya sendiri.
Mengajarkan anak investasi tidak ada salahnya. Misalnya uang hasil hadiah dibelikan buku, bukan mainan. Perilaku tersebut adalah contoh investasi pada produk yang bermanfaat.
Ada anak-anak yang sejak sekolah dasar mempunyai jiwa entrepreneur, tidak malu untuk menjual hasil karya atau kuliner buatan sendiri ke teman-teman. Pupuk jiwa wirausaha tersebut dengan mengajarkannya pencatatan keuangan sederhana.
3-Menerapkan Hidup Hemat
Ajarkan anak untuk hidup secukupnya, tidak berlebih dan tidak kekurangan. Ajarkan ke anak hal-hal apa saja yang memang perlu dibeli dan mana yang bisa ditunda. Dengan demikian anak akan belajar tentang prioritas.
Ajarkan pula bila ada kelebihan untuk dermawan dan berbagi ke orang lain. Tetapi bila kekurangan harus diajarkan untuk kreatif berwirausaha.
Penutup
Anak-anak adalah peniru yang ulung. Bila orang tua boros, bisa dipastikan anak akan mengikuti jejak orang tuanya menjadi pribadi yang boros. Sedangkan orang tua yang berhemat, anak-anak akan mengerti sebabnya harus berhemat.
Mengajarkan literasi finansial untuk anak adalah untuk mengelola keuangan mereka. Selain itu dengan berwirausaha akan mengajarkan anak untuk survive menghadapi kehidupan di masa yang akan datang.
Semoga bermanfaat.