Zaman dulu ketika kecil seingat saya lagu anak Indonesia nada dan syairnya mudah diingat. Bahkan sampai sekarang pun sambil mengajarkan ke anak-anak masih hafal luar kepala. Penciptanya antara lain AT Mahmud, Ibu Soed, Pa Kasoer, Papa T Bob, dan lain-lain.
Masih ingat lagu “Pelangi” kan? Lagu sederhana tersebut diciptakan oleh AT Mahmud hanya ketika anaknya berteriak “pelangi”, saat melihat pelangi. Lalu timbul ide menuliskan lagu tentang pelangi.
Sesudahnya jarang mendengar lagi lagu-lagu baru ciptaan musisi zaman sekarang yang mengedukasi berdasarkan kejadian sederhana di sekitar kita.
Lagu anak memang idealnya menggambarkan kejadian sehari-hari yang dialami oleh anak, tempat mereka tumbuh ibaratnya kertas putih yang akan ditulis dengan informasi yang baik-baik.
Bagaimana dengan lagu anak-anak masa kini?
Banyak pembahasan bagaimana Indonesia sekarang krisis lagu anak.
Zaman berubah, kehidupan anak-anak sekarang rupanya tidak seceria anak-anak yang dituliskan AT Mahmud dalam syair lagu-lagunya.
Anak-anak sekarang banyak yang berada dalam keluarga yang kurang harmonis.
Lingkungan pergaulan anak terimbas oleh informasi kebebasan dari lingkungan keseharian mereka, yang tidak seluruhnya bahagia.
Ditambah dengan informasi dari dunia maya yang ditiru secara utuh tanpa upaya menyaring yang positif saja.
Mengenal Hoala & Koala Bernyanyi Sambil Belajar
Lagu anak-anak semakin lesu di masa sekarang ini, karena industri permusikkan Indonesia kurang perhatian pada lagu anak-anak yang mengedukasi. Akibatnya anak-anak lebih hafal lagu-lagu percintaan orang dewasa dan bukan berbahasa Indonesia.
Nah, dari kondisi tersebut, Rendyadi Amnar selaku CEO dari PT Amnar Awandi Kazoku menginisiasi lahirnya karakter animasi 3D Hoala & Koala di pertengahan 2020 lalu. Selain menawarkan kualitas secara visual, karakter musikal berbentuk animasi 3D itu juga menyuguhkan musik-musik ceria berbahasa Indonesia yang bisa dinikmati oleh anak-anak.
Kebetulan nih, Bara sejak kecil suka banget mendengarkan musik. Dia akan menyimak dengan cermat setiap alunan nada.
Maka saya mencoba mengenalkan Hoala & Koala melalui channel Youtube lagu dan animasi anak. Durasi film animasinya pendek saja, rata-rata 2 hingga 3 menit. Animasinya rapi, sederhana dengan warna-warni ceria khas anak-anak.
Dikisahkan, Hoala adalah seorang anak usia balita pandai menyanyi mempunyai sahabat seekor koala yang bisa bernyanyi juga. Ada beberapa tokoh-tokoh di film musik berbentuk animasi 3D ini, misalnya ada Miss Jeruk, ayah Amar Awandi, ibu Nara Awandi, Rubin, Lincul, Burhan, Bu Aya, Serigili, Om Pong, dan Om Bre.
Narasi Edukasi di Hoala-Koala
Semua tokoh-tokoh tersebut divisualisasikan bisa bernyanyi dan narasi lagu-lagunya mengandung edukasi dan mengajarkan kebaikan.
Contohnya pada animasi berjudul “Kata Ibu” berdurasi 2’13”
Kata Ibu
Mengapa ini berantakan?
Setelah main dibereskan
Ingat apa yang Ibu ajarkan
Habis main, dibereskan
Maaf Ibu, aku lupa
Ketika main, aku ingin gambar
Langsung kuambil krayonku
Corat-coret, asyik menggambar
Mengapa temboknya digambar?
Tembok tidak untuk dicorat-coret
Ingat apa yang Ibu ajarkan
Menggambar, di kertas saja
Maaf Ibu, aku lupa
Aku lapar jadi tidak ingat
Langsung kuambil biskuitku
Kriuk-kriuk, makan biskuit
Mengapa biskuitnya tidak habis?
Kalau makan jangan disisakan
Ingat apa yang Ibu ajarkan
Kalau makan dihabiskan
Maaf Ibu, aku lupa
Ketika makan aku ingin main
Langsung kuambil mainanku
Obrak-abrik, main semuanya
Mengapa semuanya diulang?
Peraturan tidak dilanggar
Ingat apa yang Ibu ajarkan
Omongan Ibu didengarkan
Maaf Ibu, aku janji
Omongan Ibu kudengarkan
Sekarang aku mau main lagi
Aku main dulu ya, Ibu!
Dari syairnya menunjukkan kejadian sehari-hari, ketika anak balita sering tidak membereskan mainan, mencorat-coret tembok, dan makan tidak habis.
Melalui lagu, harapannya anak-anak belajar lebih tertib dan sesuai aturan tanpa harus dimarahi.
Lengkapnya bisa dicek ke link Youtube berikut:
Kualitas Musik di Animasi 3D Hoala & Koala
Lagu-lagu di animasi 3D Hoala & Koala rata-rata bernuansa pop yang mudah dicerna, kemudian divisualisasikan dengan tingkah polah tokoh-tokohnya yang lucu dan disesuaikan untuk ditonton anak balita hingga sekolah dasar.
Karena tokoh-tokoh di animasi Hoala & Koala ini semuanya bisa bernyanyi maka berbagai aliran musik seperti jazz, big band, akustik, dan lainnya bisa menambah variasi sehingga filmnya lebih berbobot.
Sekarang ini Hoala & Koala sudah memiliki 5 album dan lebih dari 45 lagu anak-anak baru yang bisa dilihat di Youtube, Spotify hingga iTunes. Penggarapannya dilakukan dengan serius dan matang, melibatkan musisi internasional untuk pembuatan aransemen musik dan alat-alat musik yang sering dipakai di komposisi musik klasik, misalnya saxophone, terompet, double bass, trombon, klarinet, cello, harpa, hingga instrumen etnik Indonesia seperti gamelan dan angklung.
Penutup
Musik memberikan manfaat karena dapat mengembangkan area otak kanan anak yang terlibat untuk keterampilan berbahasa, matematika dan berlogika, serta kemampuan visuospasial. Karenanya, musik bisa digunakan untuk mengajarkan anak hal-hal baru.
Animasi 3D Hoala & Koala menjawab kerisauan kita semua akan kurangnya lagu anak Indonesia berkualitas, sekaligus juga mengajarkan perilaku baik dan tertib.
Semoga semakin banyak ajakan kebaikan yang dibagikan melalui film animasi 3D ini.
Ayo selamatkan lagu anak Indonesia!
Iya ya mbak, sekarang minim sekali perhatian terhadap lagu anak-anak. Anak-anak lebih hafal lagu-lagu dewasa. Senang sekali mendengar informasi tentang hoala dan koala ini, sedikit memberikan ruang utk hadirnya hiburan bermutu bagi anak.
Asyik lagunya. Agak miris sih kalau ingat anak lebih banyak mendengarkan lagu-lagu remaja. Tentang cinta, sakit hati dan lain-lain yang belum waktunya mereka dengarkan.
Hoala dan koala seolah memberikan anak-anak oase di tengah padang pasir rasanya.
Kereen banget. Suaranya jernih, menarik. Sekarang banyak lagu dewasa lagu anak-anak sangat kurang
ah rekomendasi channel lagu anak Indonesia nih, pas banget aku lagi cari2. ternyata sudah ada dalam bahasa asing juga ya sekarang.