Halo teman-teman, jumpa lagi saya di sini. Kali ini artikel kolab WP Pasukan Blogger Joeragan Artikel bersama teman saya Eni Rahayu, author bundaeni.com, membahas tentang hobi. Salah satu hobi saya adalah hobi jahit menjahit.
Baru dua tahun terakhir ini saya bergabung ke beberapa komunitas hobi jahit. Hobi sejak SMP bahkan pernah dikursuskan menjahit oleh ibu saya, ternyata banyak hal yang saya belum tahu. Berkat komunitas hobi jahitlah saya jadi banyak belajar tentang tips jahit-menjahit, membuat pola, dan teknik menjahit. Duh, kemana saja saya selama ini?
Komunitas Hobi Jahit
Pada suatu hari seorang teman memberi tahu tentang komunitas jahit-menjahit di Facebook. Komunitas tersebut bernama BMBS (Belajar Menjahit Bersama Senwick’s and friends). Kemudian berlanjut saya kepoin komunitas lain yaitu Hobby Jahit dan Belajar Pola Busana.
Dari ketiga komunitas tersebut saya hanya sebagai silent reader dan menyimak tanya-jawab dari para anggotanya. Grup BMBS itu, Senwick adalah singkatan nama dari Sentot Wicaksono. Banyak dari anggotanya yang berprofesi sebagai penjahit sehingga sering mengunggah haskar (hasil karya).
Salam ke grupnya unik dan lucu, misalnya sahabat hoja (hobi jahit), salam bunda-panda (mungkin dari ibunda dan papanda?). Atau salam satu jarum. Hal-hal yang saya amati dari grup tersebut antara lain:
Pamer Hasil Karya
Banyak juga anggotanya yang penjahit pemula tapi sudah berani menerima jahitan. Bila ada kendala, mereka tak segan-segan bertanya ke grup, kemudian ada saja anggota yang memberikan solusi.
Namanya juga netizen, hasil karya yang dipamerkan ada yang memberi like dan dipuji, ada juga yang mengritik. Bahkan pernah kejadian, seorang anggota dibully, sampai admin harus menutup kotak komen. Gara-garanya sesembak ini pamer haskar yang menurut netizen tak pantas, karena bajunya model backless (punggung terbuka). Ramailah saling komen, ada yang membela, ada yang mencela.
Sharing Pecah Pola
Membuat baju itu, dimulai dari membuat pola, mengaturnya pada kain dengan tepat, menggunting, lalu menjahit. Hal yang paling saya sukai dari jahit-menjahit baju memang pada tahap membuat pola dan pecah polanya. Pecah pola adalah mengulik pola dasar agar diperoleh hasil guntingan atau hasil baju sesuai keinginan. Nah, kalau kita rajin mengikuti diskusinya, saya nemu saja berbagai pecah pola baju-baju model sekarang. Sementara ini saya save saja dulu pola-polanya.
Sharing Teknik Menjahit
Hal-hal penting dalam jahit-menjahit ya mengoperasikan mesin jahitnya. Banyak sekali pertanyaan mendasar, misalnya mesin jahit apa yang cocok bagi pemula, kenapa benang sering putus, cara memasang ritsleting Jepang, memasang krah, atau memasang lengan. Berbagai pernak-pernik sepatu untuk mengelim, sepatu untuk memasang ritsleting Jepang. Saya baru tahu bahwa untuk menjahit bahan kaos, sepatu mesin jahit diberi sedotan atau dibungkus selotape. Kemudian juga, untuk menjahit bahan halus, dialas koran.
Dilema Kebaya Seragam
Teman-teman, bila ada keluarga atau teman akan mengadakan acara pernikahan, seringkali ada panitia penerima tamu, yang sering disebut pagar ayu dan pagar bagus. Mereka ini biasanya baju atau kebayanya seragam. Tetapi sering juga, tidak ada tugas khusus, kita mendapat pembagian kain untuk seragaman. Tujuannya untuk foto bersama supaya bagus, ceritanya.
Padahal, jujur ya, saya tidak terlalu gembira kalau mendapat kain seragaman tersebut. Utamanya kan saya jadi harus keluar ongkos ke penjahit. Bukannya saya menolak rizki, hanya sayang saja, mubazir, karena seringkali seragam pernikahan seperti itu jarang dipakai.
Nah, baru-baru ini saya mendapat (lagi), kain seragam (untuk atasan dan bawahan mirip batik) dari teman saya yang akan menikahkan putrinya akhir April. Padahal bulan Januari yang lalu, saya baru membuat seragam. Kainnya dari teman yang lain lagi.
Seragam yang untuk bulan Januari itu, saya sampai nungguin di depan penjahitnya, karena bajunya nyaris belum selesai sampai sehari sebelum hari H. Sesudahnya toh ya, hanya dipakai 2 jam, terus disimpan di lemari.
Pola Kebaya Seragam Sederhana
Berbekal takut kejadian seperti bulan Januari itu, saya jadi ragu-ragu akan menjahitkan ke penjahit yang sama. Memang saya bisa menjahit, tetapi akhir-akhir ini tidak terlalu sering menjahit lagi. Kalah dengan keingingan ngeblog, leyeh-leyeh di sofa, atau menyiapkan materi mengajar.
Demi teman, akhirnya saya ubeg-ubeg pola yang pernah disave dari salah satu komunitas hobi jahit. Saya menemukan sebuah model atasan sederhana. Bukan k.e.b.a.y.a sih sebenarnya, mirip baju kurung yang dimodifikasi. Sepertinya polanya tidak banyak detail dan cocok dengan kain yang saya peroleh. Saya memang carinya yang tidak banyak menghitung bagi-tambah-kurang, seperti membuat pola klasik. Aduh, saya tidak cukup waktu soalnya.
Langkah Membuat
Berhubung saya tidak bisa mengukur diri sendiri, maka saya skip membuat pola dasar yang pakai hitung-hitungan tersebut. Saya pakai saja baju yang enak dipakai sebagai pola dasar.
- Lipat baju yang enak dipakai pas tengah-tengah, letakkan baju di atas kertas koran, kemudian ikuti garis luar baju tersebut.
- Lanjutkan menyelesaikan pola sesuai contoh.
- Letakkan lembar koran lain di bawah koran yang sudah digambar pola. Ini untuk badan muka dan badan belakang. Gunting sesuai garis pola.
- Buat pola lengan. Caranya sama dengan menjiplak lengan di atas koran. Saya memakai pola lengan yang sudah ada.
- Lipat kain arah lebar, letakkan pola koran di atas kain. Gunting kain, jangan lupa memberi kampuh jahitan, kira-kira 2 cm.
- Hubungkan badan depan dan badan belakang, jahit jadi satu. Demikian pula ketika memasang lengan.
- Rapikan leher dengan melapis dengan kain serong selebar 4 cm.
- Jadi deh … Saya tinggal membawanya ke tukang obras langganan di jalan Kepatihan, lalu dikelim.
Nah, teman-teman beginilah serunya kalau kita punya hobi. Apalagi komunitas hobi seliweran di dunia maya, di grup Facebook, Instagram, dan Pinterest. Habis kebaya seragam ini, proyek berikutnya saya mau bikin kulot deh. Polanya sudah ada niii…
Hobi teman-teman apa nih?
Bandung, 4 April 2019
dari dulu kepingin banget jahit sendiri, tapi masih takut cara gunain mesin jahit.. hehehe
Dulu waktu pedekate ama mantan yg jadi suami…ehehe…saya menjahitkan jaket yang dilapis dacron anti angin. Sekarang beli aja deh. Waktu anak² kecil dan ABG masih suka ngejahitin, piyama kembaran, baju, jaket. Celana cowok aku engga bisa sih. Sekarang sayang² matanya uy. Jarang menjahit…
Wah bunda diam-diam multitalented juga ya. Aku gak pernah berhasil pake mesin jait. Jadilah harus rela ngejait manual kalo ada baju yang rusak dikit-dikit hehehe..
Asli suka banget sama njahit, tapi masih belum paham sama pola heuuu
Ya ampuun keren Bundaa. Emang ya seragam kondangan itu dilema bgt dipakennya cuma bentar, bikinnya pake effort…
Mbak Hani ini yang enggak bisa apa ya…semua jago
Toss kita, paling kezel sebenarnya kalau dapat kain buat seragaman hahaha..habis ongkos jahit di Jakarta selangit. Jadi mahal ongkos dari kainnya. Dua tahun lalu, dapan kain batik seratusan ribu, ongkos jahit kebaya 300 ribu..Dipakai cuma sekian jam saja, duh
Enak sekarang ya..komunitas hobi berseliweran di sosial media bikin kita semangat menekuninya
Bunda Hani ini semuanya bisa, euy. Paket komplit lah, pokoknya. Aku bisa menjahit, Bunda. Tapi jahitan tangan buat pasang kancing atau benerin baju yang sobek, hihihi … Bisa menjahit itu enak lho, ya, bisa jadi hobi yang menghasilkan uang. Jadi ingat sama kakakku, deh. Senin-Jumat dia kerja kantoran, Sabtu-Minggu dia pakai buat terima pesanan mukena dari teman-teman kantornya. Sampai pada bilang, jangan-jangan nanti resign nih karena mau jadi pengusaha mukena. Hihihi … Aku ikut aminkan ajaaa …
Wiiih keren banget, Bund. Saya suka amaze loh sama orang-orang yang punya skill di ranah ini karena dari jaman SMP dulu kalau ada pelajaran jahit menjahit ini saya paling menyerah. Hihi
Ya ampun sungguh salut sama Bunda Hani yang multitalent. Seneng ya kalo ikutan komunitas yang sesuai hobby. Dan sy baru tau bahkan ada komunitas jait menjait. Tapi seru bacanya, ada yang pamer karya dan ada yang pro kontra hehe. Ya resiko berkomunitas sih. Aku gak pernah diajarin atau les jahit, jadi udah kalo ada apa2 ya ke tukang jait hehe 🙂
Wih keren banget bun. Saya dari dulu pengen banget bisa bikin baju sendiri dari jahit sendiri. Tapi saya gak bisa, pengeeeen banget bisa jahit. Makasih bun infonya
Wah keren ini ya bisa belajar kyk gini. Sempet tertarik belajar jahit tapi kok gak telaten, hihi
Wah,makasih bun, saya mau gabung ke grup menjahitnya juga nih kayaknya. Saya suka nenjahit juga soalnya. Udah ounya mesin jahit, cuma saya suka susah bikin lengan. Hihi… Mau belajar lagi ah
mbak bisa minta IG nya utk saya add ? tku
dan kalau mw ikutan jd komunitas nya ada alamat online khusus kah?
trmksh sblmnya
Halo mb Dian, IG saya haniabd. Komunitasnya di FB, itu ada screenshotnya, “HOBBY JAHIT”. Saya daftar gitu aja sih. Silent reader…😊
Makasih ya udah mampir…
Apakah boleh mnta nomor wa
halo mb Rima. Ini no wa saya, 0813 2159 8334
Selalu kagum sama orang-orang yang bisa menjahit 😆 butuh ketekunan yang luar biasa. Saya baru belajar sulam aja udah pusing wkwk.
Wah mbak hani serba bisa ya. Saya jahit pake tangan aja ga bisa. Hobi saya bercocok tanam sama nulis, yang udah jadi profesi.
Wah, cocok saya share ke ibu saya yang batu aja menekuni menjahit karena untuk mengisi waktu longgar di rumah. Memang punya hobi itu harus. Bisa juga kan iseng iseng bisa bermanfaat
Ternyata seni menjahit itu banyak teknik dan ilmunya ya. Pantas aja menjahit bahan di tukang jahit biayanya mahal, bahkan bisa dipakai untuk membeli baju jadi
Enak ya klo bisa jahit sendiri. Sekarang jasa penjahit mahal, klo bikin sendiri kan bisa irit. Asyik ya hobby yang menghasilkan. Aku bisanya cuma dondom2 aja. Bikin pola gak bisaa. Huhu.. Pengin bisa aslinya
Dan saya gak bisa jahit dong bundaaaaaa. Hahahaha. Sarung suami robek dikit aja dibiarin robek sampai sekarang, mentok-mentok ganti sarung baru. Paling gak ngerti jahit aku tuh. Masih syukur ngerti masak. Hahahaha. Keren ih Mba Hani.
hobi saya futsal bu… hehe…
istri saya hobi jahit juga. sepertinya pas banget nih tulisan buat istri. terima kasih bu…
Inilah sosok ibu yang produktif dan serba bisa. Kalau saja domisili saya dekat dengan ibu, saya akan ajak istri saya untuk banyak belajar sama ibu, termasuk belajar menjahit..
Jadi inget dulu belajar kesenian dan tata boga ..sempat diajarin bikin pola… tapi memang ga tertarik, ribet menurut saya (karena cowok kali ya kak) btw hobi saya apa ya… sedikit2 kak.. sedikit suka nulis, sedikit suka musik… sedikit2 lah pokoknya
Seneng ya, kalau ketemu komunitas yang sama. Bisa ningkatkan kemampuan dan juga jaringan. Kalau saya berhubung tidak bisa menjahit ikut komunitas memasak. Lumayan sering dapat ilmu dan tips baru. Hihi…
Wah, asyik juga bisa menjahit. Etapi saya setuju kalau diberi kain untuk seragam malah jadi beban. Saya juga suka menghindar. Tapi mau ngga mau. Soalnya harga menjahitnya itu mahal dibandingkan harga kain.
Dulu saya juga suka menjahit Mbak, tapi lama-kelamaan berubah jadi suka masak yang simple dan enak pastinya.