Keuntungan obligasi memang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan hanya mengendapkan uang yang kita miliki di dalam rekening bank. Investasi obligasi khususnya yang diterbitkan oleh pemerintah memang mempunyai tingkat keamanan tinggi.
Namun, meskipun demikian, semua investasi tentu saja mempunyai risiko tersendiri baik berskala besar maupun berskala kecil. Bila kamu ingin berinvestasi obligasi, dibalik imbal hasilnya yang cukup besar, terdapat risiko yang harus kamu ketahui.
Berbagai Risiko Investasi Obligasi
Seperti yang sudah disampaikan sebelumnya, dibalik keuntungan obligasi, terdapat risiko yang harus kamu ketahui, berikut berbagai macam risiko tersebut, antara lain:
1-Risiko gagal bayar
Risiko pertama yang bisa muncul adalah gagal bayar. Risiko ini timbul saat penerbit tidak bisa membayarkan hutang pada investor hingga waktu yang sudah disepakati. Biasanya, risiko gagal bayar ini dilakukan oleh perusahaan yang menerbitkan obligasi.
Beda dengan negara yang menerbitkan. Sebab, keuntungan obligasi negara adalah, bila terjadi risiko gagal bayar, sudah ada UU yang mengatakan bila negara menjamin pembayaran pokok serta kupon hingga jatuh tempo. Dana tersebut dikeluarkan dari APBN.
2-Risiko pasar
Risiko lainnya adalah risiko pasar. Risiko yang satu ini memiliki kaitan dengan capital loss, yakni kerugian yang disebabkan oleh faktor tertentu sehingga mempengaruhi pasar keuangan contohnya seperti perubahan suku bunga serta kondisi ekonomi dan politik yang kurang stabil.
Risiko ini juga bisa terjadi ketika sebagai investor kamu menjual obligasimu kembali pada investor lain di pasar sekunder padahal belum jatuh tempo, sehingga harganya akan jauh lebih rendah dibandingkan dengan harga sebelumnya.
3-Risiko likuiditas
Risiko likuiditas bisa terjadi ketika pemilik obligasi memerlukan dana cepat. Namun, ketika mengalami hal tersebut, surat hutang tidak bisa dijual dengan harga wajar. Sebenarnya, cara investasi obligasi mudah, namun kamu juga harus memperhatikan risiko seperti likuiditas ini.
4-Risiko maturitas
Risiko maturitas dapat terjadi bukan hanya pada obligasi korporasi namun juga yang diterbitkan oleh negara meskipun kemungkinannya sangat kecil. Risiko ini biasanya berkaitan erat dengan masa jatuh tempo.
Biasanya, semakin lama masa jatuh tempo, akan semakin besar juga tingkat ketidakpastian sehingga risiko maturasi menjadi cukup tinggi.
5-Risiko suku bunga
Risiko yang lainnya adalah risiko suku bunga. Bisa dikatakan jika nilai obligasi akan mengalami kenaikan ketika BI Rate mengalami penurunan, jika BI Rate bertambah, nantinya nilai obligasi akan lebih rendah, sehingga jangan hanya melihat keuntungan obligasi saja ya.
6-Risiko peringkat
Keuntungan obligasi memang cukup besar, namun di dalamnya juga terdapat risiko peringkat. Risiko obligasi peringkat ini ialah nilai investasi akan dipengaruhi dengan kondisi lingkungan serta peringkat pasar saham.
Cara Mengatasi Risiko Obligasi
Agar keuntungan obligasi bisa semakin tinggi, ada beberapa cara untuk mengatasi berbagai risiko di atas, seperti:
1-Beli ketika harga turun
Cara investasi obligasi bisa dilakukan dengan mudah, sehingga membeli obligasi kapan saja bisa kamu lakukan. Kamu bisa membeli ketika harga sedang turun, kemudian jual ketika harga sudah kembali normal.
Biasanya penurunan harga bisa terjadi ketika inflasi. Namun, kamu harus memperhatikan apa jenis obligasi yang akan kamu beli, bila bukan merupakan obligasi pemerintah, pastikan bila obligasi tersebut diterbitkan perusahaan atau korporasi terpercaya.
2-Tahan obligasi
Menahan obligasi menjadi salah satu cara paling mudah agar keuntungan obligasi bisa semakin tinggi. Apalagi jika kamu sedang tidak membutuhkan dana yang bersifat mendesak.
Ketika harga sedang turun, menahan obligasi memang bisa membuatmu rugi, namun hanya sebentar saja. Sebab, ketika kondisi sudah normal kembali, harga akan menjadi ikut normal bahkan lebih tinggi dibandingkan dengan harga beli.
3-Lakukan diversifikasi dari awal investasi
Obligasi merupakan salah satu jenis investasi yang memiliki nilai cukup fluktuatif. Oleh sebab itu, lakukan diversifikasi produk dari awal melakukan investasi. Diversifikasi ini bisa meminimalisir kamu dari kerugian.
4-Pilih obligasi yang memiliki jatuh tempo lama
Obligasi dengan jatuh tempo lama memiliki bunga yang lebih tinggi bila dibandingkan dengan obligasi dengan jatuh tempo singkat. Suku bunga bisa memberikanmu keuntungan obligasi pasif setiap tahun.
Cara Investasi Obligasi Terbaik
Bila masih bingung melakukan investasi obligasi, Aplikasi digibank by DBS bisa dijadikan sebagai pilihan. Kamu bisa melakukan investasi obligasi ST008 melalui Aplikasi digibank by DBS. Ada berbagai macam keuntungan obligasi yang akan kamu dapatkan, seperti:
1-Keuntungan akan kamu terima setiap bulan
Kamu akan mendapatkan keuntungan teratur setiap bulan. Tentu ini menjadi hal yang menguntungkan bagi kamu yang ingin melakukan investasi namun memiliki imbal hasil pasti setiap bulannya.
2-Pembelian mulai dari Rp1 juta
Kamu bisa melakukan pembelian obligasi mulai dari Rp1 juta hingga Rp3 miliar, selain dari gaji, kamu bisa membeli obligasi dari dana di rekening. Dibanding membiarkannya mengendap begitu saja, lebih baik untuk investasi bukan?
3-Adanya cash reward hingga Rp1 juta
digibank by DBS juga memberikan cash reward hingga Rp1 juta untuk pembelian obligasimu.
4-Imbal hasil 4.80% p.a
Kamu akan mendapatkan imbal hasil pasti sebesar 4.80% p.a, tentu jauh lebih tinggi dibandingkan dengan bunga tabungan rekening biasa.
5-Registrasi SID hingga pembelian bisa dalam satu aplikasi
Mulai dari registrasi SID hingga melakukan pembelian investasi, semua bisa dilakukan hanya dengan menggunakan satu aplikasi.
Penutup
Dengan berbagai keuntungan di atas, tidak mengherankan jika Aplikasi digibank by DBS disebut sebagai pilihan terbaik untuk melakukan investasi obligasi. Dengan menggunakan Aplikasi digibank by DBS, keuntungan obligasi yang kamu miliki akan menjadi semakin meningkat, jadi instal sekarang juga!