Ada apa dengan kesehatan perempuan usia 40-an? Sering dengar kan ya, life begins at forty, kira-kira artinya hidup dimulai di usia 40 tahun. Emangnya sebelumnya engga hidup, gitu. Ya bukan begitu sih maksudnya. Kan katanya kita hidup terbagi menurut 3 fase kehidupan. Fase pertama yaitu usia 0-20 tahun, merupakan fase pertumbuhan dan kekuatan fisik. Lalu fase kedua, 21-40 tahun, faktor kecerdasan akal yang merupakan faktor dominan. Sedangkan fase ketiga, 41 dan seterusnya, faktor spiritual menjadi tolok ukur yang lebih diperhatikan dalam kehidupan kita. Umumnya individu dewasa di atas usia 40 tahunan kariernya sudah mapan dan sudah mencapai kecukupan finansial. Bagi pasangan yang mempunyai anak, mungkin usianya sudah remaja, sehingga tidak perlu perhatian khusus seperti usia balita.
Di sisi lain baik perempuan maupun laki-laki usia di atas 40 tahun tersebut juga mengalami kemunduran fisik. Ya namanya juga umur kan engga bohong. Siapapun akan menjadi tua.
Tetapi kenapa perlu perhatian khusus pada gangguan kesehatan perempuan usia 40-an?
+10 Gangguan Kesehatan Pada Perempuan
Perempuan memang mahluk ciptaan Allah swt yang unik. Sejak remaja, dewasa, hingga paruh baya, perempuan itu ibaratnya kantong hormon. Kala awal remaja, perempuan mendapatkan haid pertamanya, maka disinilah fungsi hormon mulai bekerja. Begitu pula ketika hamil, melahirkan, menyusui, pra menopause, hingga menopause. Up and down emosi para perempuan ini juga akibat fungsi hormon tersebut.
Nah, sebagai seorang perempuan, resiko kesehatan kita berubah seiring dengan berjalannya waktu. Apa yang dulu menjadi menjadi perhatian pada usia dua puluh belum tentu menjadi perhatian pada usia empat puluh. Berikut adalah sepuluh besar risiko kesehatan yang dihadapi wanita di atas 40 tahun. Simak hal-hal yang perlu diwaspadai tersebut agar kita menjadi alert dan berhati-hati menjaga kesehatan diri sendiri.
1 – Kekurangan Vitamin
Kekurangan vitamin bisa menjadi masalah pada usia berapa pun, terutama dengan pola makan yang tidak teratur dan kurang gizi. Seiring bertambahnya usia, kekurangan vitamin menjadi makin akut dan dapat menjadi penyebab banyak gejala dan kondisi.
Di masa pandemi ini, ketika kita lebih sering di rumah saja, maka kekurangan vitamin D sangat lazim di Indonesia. Padahal kita kaya akan sinar matahari yang mengandung vitamin D alami. Kekurangan yang berkepanjangan dapat menyebabkan peningkatan kehilangan massa tulang (di atas usia 40, ini terjadi pada wanita secara alami, tetapi kekurangan vitamin D mempercepat masalah) dan osteoporosis. Vitamin D rendah juga dikaitkan dengan depresi dan gangguan afektif musiman. Kekurangan potensial lainnya termasuk zat besi, riboflavin, dan vitamin B, bisa ditambah dari asupan makanan dan tambahan suplemen.
2 – Kanker payudara
Dari beberapa obrolan ketika reuni atau jalan bareng, beberapa teman saya merupakan penyintas kanker payudara. Bahkan salah seorang keponakan terdeteksi kanker payudara di usia 30 tahunan.
Risiko seorang wanita terkena kanker payudara ternyata meningkat secara dramatis antara usia 30 dan 40. Banyak faktor seperti pola makan, kesehatan secara keseluruhan, dan lingkungan dapat berkontribusi pada kemungkinan terkena kanker payudara, tetapi usia juga merupakan faktor. Pada usia 30, kemungkinan seorang wanita terkena kanker payudara secara signifikan lebih rendah dibandingkan pada usia 40. Hanya saja dalam 10 tahun risiko tumbuh dengan pesat. Ini berarti pemeriksaan payudara rutin baik yang dilakukan sendiri secara SADARI atau yang dilakukan oleh dokter sangat penting. Melalui USG tahunan, maka salah satu masalah kesehatan perempuan usia 40-an ini dapat dideteksi lebih awal.
3 – Penyakit jantung
Penyakit jantung ada banyak macamnya dan seringkali tidak disadari oleh penderitanya karena belum pernah periksa kesehatan lengkap.
Tahukah Anda bahwa penyakit jantung adalah penyebab utama kematian pada wanita di atas usia 40 tahun? Ini adalah masalah serius wanita. Kita perlu mengetahui tanda dan penyebab kondisi jantung agar dapat mencegah hal ini menjadi risiko besar. Faktor-faktor seperti kebiasaan makan yang buruk dan merokok dapat menyebabkan penyakit jantung dan sangat meningkatkan risiko serangan jantung.
4 – Penggumpalan Darah
Di antara teman-teman mungkin sering dengar istilah darah kental ya. Ini yang dimaksud dengan penggumpalan darah (blood clots) tersebut. Harusnya darah sebagai suplai oksigen ke seluruh tubuh mempunyai kekentalan tertentu. Tetapi karena beberapa sebab darah menjadi terlalu kental seperti gel, sehingga suplai oksigen kurang lancar dan ada risiko pembuluh darah pecah. Blood clots tersebut bisa disebabkan obat-obatan, terlalu sering duduk lama, kurang bergerak, dan kurang minum air putih. Tanda-tandanya biasanya kaki dan tangan sering kebas atau kemerahan bila ditekan. Perlu perhatian khusus pada masalah penggumpalan darah ini, karena kalau dibiarkan ada kemungkinan terserang stroke.
5 – Varises
Berbeda dengan blood clots (penggumpalan darah/ darah kental), maka varises merupakan pelebaran pembuluh darah. Biasanya sangat terlihat di betis bagian belakang bahkan melebar hingga ke paha. Tanda-tandanya kaki sering pegal dan kesemutan. Varises merupakan kelemahan pada pembuluh darah yang bisa juga merupakan genetis. Memakai kaus kaki khusus biasanya membantu mengatasi rasa pegal tersebut.
6 – Diabetes
Pola makan dan gaya hidup merupakan salah satu sebab meningkatnya risiko diabetes pada perempuan di atas usia 40 tahun. Diabetes merupakan pembunuh nomor 6 pada wanita usia 45 hingga 54 tahun. Jadi sebaiknya rutin cek kadar gula darah dalam tubuh, perhatikan diet dan berat badan kalian. Pola makan sehat, kaya serat, dan olahraga teratur dapat membantu mengurangi risiko pra diabetes tersebut.
7 – Kulit mengering

Bila biasanya kita mengalami kekeringan pada kulit karena perubahan cuaca ya. Tetapi akibat bertambahnya usia kulit juga semakin kering, baik pada wajah dan seluruh tubuh. Hal ini disebabkan menurunnya kadar kolagen pada permukaan kulit sehingga berkurang kekenyalannya. Walaupun demikian kulit kering juga bisa disebabkan oleh masalah pada ginjal dan gejala diabetes. Itu sebabnya perempuan di usia ini perlu perawatan kulit yang tepat untuk mencegah penuaan dini.
8 – Rambut menipis
Dulu masa remaja mungkin kita pernah bangga dengan rambut yang hitam dan lebat. Maka di usia 40 tahunan pelan-pelan kebanggaan masa remaja tersebut luntur. Di usia 40 tahunan ini rambut mulai menipis dan beberapa helai uban kemungkinan mulai muncul. Tentu saja tidak semua perempuan usia ini cepat beruban. Perawatan rambut ekstra dengan hair tonik dan tidak sering keramas dapat mengurangi kerontokoan rambut tersebut.
9 – Kemunduran penglihatan
Teman-teman, mungkin di antara kita sudah mengalami kesulitan kala membaca, tetapi tengsin untuk memakai kacamata baca. Memang mulai usia awal 40-an, ada kemungkinan kita mulai mengalami masalah dengan penglihatan jarak dekat. Bila kita mulai kesulitan membaca dan bekerja di depan komputer, sudah saatnya memeriksakan mata ke dokter mata. Seiring bertambahnya usia, kita juga mengalami kesulitan melihat dalam gelap, silau ketika mengemudi di malam hari, dan mata terasa kering. Sering-sering saja mengistirahatkan mata, yaitu ada jeda selang beberapa menit bila bekerja depan komputer.
10 – Kehamilan berisiko
Banyak di antara perempuan menikah yang karena satu dan hal lain diberi amanah hamil justru di usia 40 tahun. Ada yang memang sudah menanti sang buah hati tersebut sejak lama, tetapi ada pula merupakan kehamilan tidak disengaja. Di dunia medis, kehamilan di atas usia 35 tahun merupakan kehamilan berisiko, selain terhadap diri sendiri juga perkembangan janinnya. Itu sebabnya perempuan hamil di usia 40-an perlu pengawasan ketat dari dokter ahli kandungan dan kebidanan. Risiko yang mungkin terjadi misalnya masalah pada persalinan, preeklamsia, masalah penyakit dalam, dan kelainan genetik.
11 – Perimenopause
Masa subur perempuan ada batasnya, diawali dengan haid pertama dan berakhir dengan menopause. Kapan menopause datang tidak sama pada tiap perempuan. Semakin cepat seorang anak mendapatkan haid, maka semakin cepat nantinya mendapatkan menopause.
Perimenopause merupakan masa transisi ketika perubahan menopause dimulai. Ada yang sudah menunjukkan gejala pada perempuan di usia 40-an dan berlangsung sekitar satu tahun hingga enam tahun. Tanda-tanda perimenopause biasanya menstruasi tidak teratur, hot flashes (rasa panas pada wajah), berkeringat ketika tidur malam, gangguan tidur, kekeringan pada vagina, dan emosi yang tidak stabil.
12 – Osteoporosis
Ibu saya karena masalah medis mengalami operasi pengangkatan rahim (hysterectomy). Ternyata ya, rahim perempuan itu berkaitan erat dengan produksi hormon estrogen. Hilang atau berkurangnya hormon estrogen mengakibatkan perempuan memiliki risiko terkena osteoporosis, seperti dialami ibu saya di usia lanjutnya.
Itu sebabnya pula perempuan yang telah menopause rentan terhadap osteoporosis ini, karena hormon estrogen membantu penyerapan kalsium ke dalam massa tulang.
Kuncinya, perempuan usia 40-an atau memasuki masa menopause sebaiknya konsumsi suplemen vitamin D, konsumsi makanan yang kaya kalsium, dan cukup olahraga.
Bila ada faktor risiko ada baiknya memeriksa juga kepadatan tulang.
Kesimpulan
Ada hal-hal yang tak dapat dicegah di dunia ini yaitu bertambahnya usia. Bersamaan dengan bertambahnya usia tersebut, tentunya ada kenikmatan-kenikmatan sebelumnya yang mulai berkurang. Selain raga yang mulai melemah, daya tahan tubuh juga mulai berkurang. Beberapa teman juga mengeluhkan, semakin bertambahnya usia, berat badan malah bertambah. Bahkan ada gurauan, minum air aja jadi gemuk.
Sebetulnya perempuan usia 40 tahun bukan berarti kita lalu berhenti berkarya lalu semangat melorot. Banyak perempuan justru menampilkan potensi dirinya di usia yang sudah tidak muda. Peran dan kesibukan dalam keluarga yang mulai berkurang karena anak-anak bertambah mandiri, ternyata memberi kesempatan pada perempuan untuk mulai menata diri. Itu sebab perlu menyadari apa saja gangguan kesehatan perempuan usia 40-an supaya diminimalisir efeknya, tetap berpikir positif, dan terus berkarya.
Tetap semangat dan hidup bahagia ya.
Ingat:
Age is just a number
Kecuali nomor 10 (kehamilan), udah saya alamin semua nih
Tapi yang saya harus cetak tebal :yaitu hysterectomy, apakah pengangkatan atau cuma diobras, saya ngalamin dan terlupa bahwa hal ini berkaitan erat dengan produksi hormon estrogen.
Suka banget tulisan terakhir, age is just a number. Benar sekali usia sudah tidak muda lagi bukan berarti jadi berhenti berkarya. Melainkan berkarya untuk diri sendiri kemudian ditujukan juga untuk mengedukasi orang lain agar hidup kita lebih bermanfaat dan senantiasa positif.
wah banyak sekali penyakit yg harus diwaspadai menjelang usia 40 tahun ya mbak
makanya harus menjaga kesehatan dgn melakukan pola hidup sehat
Ah, betul mbak Hani… hihi nih daku udah 1 tahun pakai kacamata plus 1 buat baca hihihi…Trus urusan tulang punggung juga mulai mesti lebih diperhatikan. Kenikmatan2 terasa berbeda, berkurang… berarti kita makin bersyukur dan harus menjaga kesehatan lebih baik lagi ya 😊😊 TFS.
Mungkin itu juga ya ada istilah “Life begin at 40.” Ada beberapa hal yang harus diubah. Salah satunya semakin menjaga kesehatan
Perhatian terhadap kesehatan dan beberapa keyword penting menjadi kebutuhan, yuk simak dan lebih care pada kesehatan
Mba Haniii, I feel you 😀
Memang begitulah hidup yaa, semakin tambah umur, tantangannya makin wadidaw
buat emak2 40++ yuks virtual hugs!
Bersama, kita bisa! *halaagggh
Pas baca yang soal penggumpalan darah, langsung ke inget sama mendiang teman daku. Memang nggak bisa abai dengan kesehatan, dari sebelum datangnya usia 30-40 udah harus dengan pola hidup sehat, ini yang sedang daku terapkan juga.
Memang sedari dini harus mulai jaga kesehatan dan pola hidup sehat ya mba, jadi aset kesehatan saat mulai masuk fase 40an
Life begins at 40. Dan itu bener banget. We are indeed reborn at 40.
Di usia ini, kekeliruan tentang kesehatan yang telah dilakukan di bawah usia 40, perlahan akan muncul satu persatu. Yang lifestylenya keliru atau malas berolahraga, biasanya akan mudah rontok saat berusia 40.
Apalagi untuk wanita yang sudah “turun mesin” hahahaha. Duuhh itu banyak banget ceritanya. Di usia 40 sudah harus rajin papsmear, general check-up dan boosting badan dengan aneka vitamin.
Ternyata banyak jenis penyakit yang harus diwaspadai saat usia kepala 4 ya mba. Dan aku juga udah merasa nih penglihatanku mulai terganggu. Kayaknya harus cek mata ke dokter. Kalau jarak dekat banget malah gak jelas, tapi kl jauh malah jelas bgt
Banyak juga ya penyakit yang harus diwaspadai, apalagi saya sudah memasuki usia 40. Konsumsi makanan seimbang dan pola hidup sehat jadi kuncinya ya mbak.
Age is just a number..setuju, meski usia bertambah ada kemunduran secara fisik yang memang kodrati tapi semangat berkarya tak boleh berhenti.
Tahun ini saya 45 dan barusan kena gejala asam urat, penyakit “tua” pertama yang tiba …kalau mata dah dari 42 plus 1, rambut dah makin seuprit..kwkwkw.tapi ALhamdulillah masih sehat dan mesti bersyukur untuk itu semua
bener age is just a number hehe, bagi saya yang masih jauh di angka 40, tetap aja tulisan ini bermanfaat banget untuk menekankan bahwa hidup sehat itu penting. kalau makan masih sembarangan dan enggak jaga pola makan. mungkin enggak sekarang kenanya. tapi bisa di masa tua nanti. baca ini semakin sadar bahwa usia itu pasti bertambah setiap waktu. makasih ya bun sharingnya.
Iyaa, Bun …age is just a number tapi kalau udah banyak mengalami keluhan ya, agak repot juga ya. Setelah baca tulisan Bunda, saya jadi bertekad untuk rajin moyan ((lagi)). Dulu awal pandemi, rajin moyan, sekarang malah kendor hihihi
Waduuh, penyakit di usia 40an ya, akhir tahun 2021 saya genap setengah abad hehe. Ngeri banget sih rasanya memasuki kepala 5 karena rentan dengan berbagai penyakit jika tidak menjaga gaya hidup dan pola makan. Insya Allah selalu sehat jika hati bahagia, pikiran tenang dan perbanyak bersyukur.
Ternyata banyak banget ya penyakit yang harus diwaspadai untuk perempuan di usia 40an. Tapi kalau terbiasa hidup sehat sejak muda, mungki tantangannya jadi nggak berat-berat banget ya, Kak….