Lompat ke konten

7 Gejala Keracunan Suplemen Makanan yang Perlu Diwaspadai

suplemen makanan

Suplemen makanan adalah produk buatan pabrik untuk melengkapi asupan makanan kita sehari-hari berbentuk pil, tablet, kapsul, atau cairan. Suplemen makanan yang dapat memberikan nutrisi dan diekstraksi dari sumber makanan atau sintesis tersebut adalah vitamin, mineral, probiotik, serat, asam lemak, dan asam amino. Banyak juga di antara kita yang menganggap suplemen justru bagian dari makanan sehari-hari, sehingga mengonsumsinya secara berlebihan. Sering juga kita mengonsumsi kombinasi bermacam suplemen sehingga mengalami keracunan suplemen makanan. Kurangnya pengetahuan dan iklan yang bertubi-tubi dapat mengabaikan kewaspadaan kita, bahwa produk tambahan tersebut dapat mengganggu kesehatan.

Berbagai Suplemen Makanan Penyebab Keracunan

Teman-teman, apapun sebetulnya bila dikonsumsi secara berlebihan tidak baik bagi kita. Makan terlalu berlebihan dapat menyebabkan kegemukan, sehingga untuk menekan rasa lapar, kita pun mengonsumsi suplemen diet. Bila kita tidak waspada dan membaca teliti kandungan dan jumlah konsumen yang harus dikonsumsi, kita tidak sadar dapat mencelakai diri sendiri. Kadang juga kita ternyata alergi terhadap salah satu komponen pada suplemen tersebut.

1 – Vitamin C

Tubuh yang kekurangan vitamin C dapat berdampak mulut sariawan, radang gusi, rambut rontok, dan mudah terkena flu. Di era pandemi ini, vitamin C menjadi suplemen makanan yang laris, karena dipercaya menguatkan daya tahan tubuh terhadap serangan virus.
Vitamin C dalam makanan sehari-hari terdapat pada buah jeruk, lemon, tomat, dan kiwi.

Gejala Keracunan:
Vitamin C larut dalam air, sehingga bila kita mengonsumsi berlebihan dapat dibuang oleh tubuh melalui air seni. Batas asupan vitamin C adalah 2000 mg. Kelebihan vitamin C dapat menimbulkan gejala muntah, mulas, sakit kepala, insomnia, dan batu ginjal.

2 – Vitamin A

Setiap 6 bulan sekali, Puskesmas ada program memberian vitamin A kepada bayi dan balita. Tujuannya adalah mencegah gangguan mata dan masalah kesehatan akibat kekurangan vitamin A. Kekurangan vitamin A yang berkepanjangan dapat menyebabkan kekeringan pada selaput mata yang menyebabkan rabun senja.
Vitamin A dalam makanan sehari-hari terdapat pada buah pepaya, jeruk, tomat, wortel, telur, keju, dan lain-lain.

Gejala Keracunan:
Berbeda dengan vitamin C, vitamin A larut dalam lemak, sehingga bila kita mengonsumsi berlebihan tidak dibuang oleh urin, tetapi menumpuk di lever.
Vitamin A dosis tinggi dapat menyebabkan efek samping muntah, mual, diare, kehilangan nafsu makan, kelelahan, sakit kepala, penglihatan kabur, koordinasi otot tidak baik, osteoporosis, dan kerusakan hati.

3 – Zat Besi

Perempuan hamil dan usia produktif serta masih mengalami haid, rawan mengalami kekurangan zat besi dalam darah yang sering disebut anemia. Hanya saja, kita tidak bisa sembarangan menganggap diri sendiri, kekurangan zat besi atau tidak. Karena setiap individu berbeda serapan zat besi dari makanan sehari-hari.
Makanan yang kaya akan zat besi, misalnya daging, telur, kacang-kacangan.

Gejala Keracunan:
Zat besi yang berlebihan dapat menyebabkan sakit perut, muntah terus menerus, napas cepat, kulit berwarna kecoklatan. Selain itu zat besi yang menumpuk mengendap di hati dan menimbulkan pembengkakan lever dan limpa serta diabetes.

4 – Kalsium

Kalsium dikenal sebagai suplemen yang membantu pertumbuhan tulang di kala anak-anak. Sedangkan di usia dewasa membantu mempertahankan kepadatan masa tulang supaya tidak mudah keropos. Kelebihan lain selain menjaga kesehatan tulang dan gigi adalah mendukung kerja sistem saraf, pembekuan darah, dan kerja otot.

Gejala Keracunan:
Kelebihan asupan kalsium dikhawatirkan bisa berbahaya bagi tubuh, yaitu terjadi penumpukkan batu ginal. Gejala kelebihan kalsium dinamakan hiperkalsemia yaitu berupa fungsi ginjal yang menurun dan dapat menyebabkan kemampuan tubuh dalam menyerap zat besi, zink, magnesium, dan fosfat menjadi terganggu. Padahal, mineral-mineral tersebut sangat penting dalam menunjang fungsi normal tubuh. Dilansir dari Mayo Clinic, hiperkalsemia juga dapat menyebabkan gangguan pencernaan, mual, muntah, dan sembelit.

5 – Suplemen Diet

Bagi teman-teman yang berusaha menurunkan berat badan, sekarang dijual suplemen diet dengan berbagai merek, yang diiklankan dapat mengurangi nafsu makan.
Suplemen diet yang sering dijuluki obat pelangsing ini mengandung bahan-bahan aktif dan sebaiknya atas pengawasan dokter. Contohnya bahan aktif Phentermine yang cara kerjanya menekan nafsu makan. Kemudian ada bahan aktif Orlistat yang cara kerjanya mengurangi kadar lemak yang diserap oleh tubuh.

Gejala Keracunan:
Efek samping diare, konstipasi, muntah, insomnia, tremor, sulit bernapas, nyeri dada, jantung berdebar, tekanan darah tinggi, dan mengantuk sehingga tidak mampu melakukan aktivitas seperti mengemudi. Gejala lainnya adalah, Phentermine menimbulkan kecanduan, sehingga dianjurkan untuk dikonsumsi hanya untuk jangka pendek.

6 – Omega 3

Omega 3 dikenal sebagai suplemen yang kaya manfaat. Suplemen minyak ikan sering dipercaya menjadi sumber untuk membantu melawan gangguan kesehatan, seperti jantung, mencegah demensia, dan berperan penting untuk perkembangan janin serta kualitas sperma. Selain diperoleh dari suplemen, Omega 3 ada pada kuning telur, makanan laut, minyak sayur, alpuket dan kacang-kacangan.

Gejala Keracunan:
Konsumsi Omega 3 yang berlebihan justru meningkatkan risiko terjadinya pecah pembuluh darah otak. Selain itu risiko lainnya bila mengonsumsi Omega 3 dalam jumlah besar, adalah meningkatnya risiko terkenan kanker usus besar.

7 – Zinc Sulphate

Zinc adalah mineral yang berperan penting dalam pertumbuhan, perkembangan, serta untuk menjaga kesehatan jaringan tubuh. Zinc bermanfaat untuk membantu penyembuhan luka, memperkuat sistem kekebalan tubuh, membantu pertumbuhan sel, membantu sintesis DNA, serta berperan penting dalam tumbuh kembang anak.
Zinc banyak terdapat pada daging sapi, daging ayam, dan kacang-kacangan.

Gejala Keracunan:
Zinc sulphate seringkali diberikan juga pada penderita ganggan pencernaan seperti diare atau anoreksia.
Efek samping ringan yang dapat timbul, antara lain adalah mual, nyeri lambung, dan rasa tidak enak pada indra pengecap. Penggunaan dalam jangka panjang dapat menyebabkan defisiensi tembaga. Sebaiknya dihindari penggunaan bersamaan dengan obat-obatan lain, seperti antibiotik, atau suplemen zat besi.

Nah, itulah beberapa suplemen yang bila dikonsumsi berlebihan dapat menimbulkan efek samping berupa keracunan suplemen makanan.
Untuk menghindarinya, perhatikan label pada kemasan suplemen, baca aturan pakai dan waspadai kontraindikasi bila diberikan dengan obat atau suplemen lain.
Perlu diingat bahwa, suplemen bukan obat, dan setiap individu mempunyai reaksi yang berbeda terhadap bahan aktif yang ada dalam suplemen.

Semoga bermanfaat.

1 tanggapan pada “7 Gejala Keracunan Suplemen Makanan yang Perlu Diwaspadai”

  1. Pingback: √Manfaat Kolagen Bagi Kesehatan Tubuh | Hani Widiatmoko

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

DMCA.com Protection Status