Lompat ke konten

Kekurangan Menabung Di Bank Syariah Di Mata Masyarakat

Kekurangan Menabung Di Bank Syariah Di Mata Masyarakat

Ketika Bank Muamalat beroperasi di tahun 1991, merupakan bank syariah pertama di Indonesia, di tengah maraknya bank-bank konvensional. Kekurangan menabung di bank syariah waktu itu masyarakat menganggapnya tidak ada bunga. Berbeda dengan bank konvensional ketika menabung atau membuka deposito, nasabah akan mendapatkan bunga dari perhitungan persentase.

Secara umum, bank adalah lembaga yang melaksanakan tiga fungsi utama yaitu menghimpun dana, menyalurkan dana, melayani jasa keuangan lainnya. Ketiga fungsi utama tersebut merupakan fungsi utama dari bank konvensional yang menggunakan sistem bunga (riba) dalam kegiatan operasionalnya.

Perbedaan Bank Syariah dan Bank Konvensional

Bila bank konvensional menggunakan sistem bunga dalam kegiatan operasionalnya, maka bank syariah selain ketiga fungsi utama dilengkapi dengan fungsi sosial. Fungsi sosial tersebut berkaitan dengan kaidah Islam yaitu menghimpun dan menyalurkan dana zakat, infak, dan sedekah, serta penyaluran dana dalam bentuk pinjaman kebajikan (qardul hasan).

Jadi boleh dibilang, bila bank konvensional mempunyai tiga fungsi utama, maka bank syariah mempunyai empat fungsi utama.
Bila diperinci lebih jauh, ada hal mendasar yang membedakan antara bank syariah dan bank konvensional

Sistem Operasional

Secara sistem operasional, bank syariah menerapkan prinsip-prinsip syariat Islam dengan memberlakukan akad yang sah. Selain itu semua aktivitas yang dilakukan bank syariah harus sesuai dengan fatwa yang dikeluarkan oleh lembaga MUI yang berdasarkan syariah Islam.
Pelaksanaan operasional bank syariah diawasi juga oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Cara Pengelolaan Dana

Untuk Bank Syariah, pengelolaan dana nasabah harus sesuai dengan syariat Islam, dengan memberikan pembiayaan hanya kepada kegiatan yang dapat dinilai halal.

Walaupun demikian mungkin saja ada dana non halal yang masuk dalam pengelolaan dana di bank syariah tersebut. Misalnya terjadi transaksi dengan bank konvensional yang masih menerapkan bunga. Bank syariah akan memisahkan dana yang diperoleh dari transaksi dengan bank konvensional.

Orientasi Perbankan

Adanya prinsip bahwa bank syariah menjalankan aktivitas bisnis yang mengedepankan kemakmuran, kebahagiaan dunia akhirat. Oleh sebab itu wajar kalau banyak nasabah bank syariah yang merasa lebih nyaman untuk menitipkan dananya kepada bank syariah. Sedangkan bank konvensional seperti kita ketahui cenderung mengedepankan profit oriented.  

Pembagian Keuntungan

Berbeda dengan bank syariah yang memberikan keuntungan sesuai dengan kinerja bank tersebut. Persentase pembagian Nisbah (Bagi Hasil) yang sesuai produk perbankan yang digunakan, masyarakat memperoleh keuntungan lebih ketika bank syariah yang digunakan mengalami peningkatan pendapatan dan sebaliknya.  

Pengawasan Perbankan

Bank syariah diawasi oleh Dewan Pengawas yang terdiri dari beberapa ahli ekonomi dan agama yang mengerti mengenai fiqih muamalah. Hal itu dilakukan agar seluruh proses kegiatan bank syariah tidak menyimpang dengan aturan dan prinsip perbankan syariah yang sesuai dengan syariat Islam.

Sedangkan bank konvensional tentu saja tidak memiliki Dewan Pengawas. Hanya saja seluruh kegiatan dan transaksi yang dilakukan bank konvensional harus berdasarkan hukum-hukum yang dikeluarkan oleh Pemerintah.

Alasan Menabung di Bank Syariah Kurang Menarik

Walaupun memberikan ketenangan kepada nasabah karena bank syariah mengelola dana masyarakat tanpa riba, ternyata masih dianggap ada kekurangan.

Beberapa kekurangan yang dimiliki oleh bank syariah diantaranya:

Rawan Terhadap Tindak Penipuan

Beberapa pendapat dari ahli ekonomi, karena bank syariah dianggap Islami, maka bank tersebut terlalu berprasangka baik terhadap seluruh nasabahnya. Sehingga ada yang mengganggap bank syariah rawan terhadap nasabah yang tidak jujur dan punya itikad tidak baik.

Jumlah Bank Yang Masih Sedikit

Walaupun ada peningkatan jumlah bank syariah, dengan adanya bank konvensional yang membuka pula lini syariah, tetapi tidak sebanyak jumlah bank konvensional.
Begitu pula dengan tempat penarikan ATM yang masih sedikit sehingga bisa menyulitkan para nasabah bank syariah.

Sistem Bagi Hasil Membutuhkan Perhitungan Yang Rumit

Sebagai bank yang berasaskan keadilan, bank syariah memerlukan penghitungan yang rumit dan butuh ketelitian tinggi yang tidak dipahami oleh masyarakat awam. Kekeliruan dalam penghitungan pada suatu proyek akan menghasilkan kerugian yang lebih besar dibanding dengan bank konvensional.
Penghitungan yang rumit terutama bisa terjadi pada penghitungan laba dari nasabah yang nilai simpanannya kecil dan tidak tetap.

Pinjam Uang Di Bank Syariah Mahal

Peminjaman uang bank syariah lebih mahal dibanding bank konvensional adalah karena market share bank syariah di Indonesia masih sangat rendah. Sebagai perbandingan terbaru bahwa market share bank Syariah adalah 6% sedangkan bank konvensional masih di angka 95%.
Hal inilah yang membuat kenapa pinjam uang di bank syariah lebih mahal, karena dana yang dihimpun oleh bank syariah masih sangat terbatas.

Penutup

Terlepas adanya perbedaan prinsip pengelolaan dana masyarakat di bank syariah maupun bank konvensional. Bagi sebagian masyarakat, kekurangan menabung di bank syariah karena tidak adanya bunga, ternyata dalam beberapa hal, bank syariah mampu bertahan saat krisis ekonomi. Bagi nasabah yang berpegang pada prinsip kehati-hatian dan menghindari riba dalam kehidupannya, menyimpan dana di bank syariah merupakan salah satu pilihan.

Apalagi di tahun di tahun 2021 ekonomi syariah di Indonesia semakin berkembang pesat, pemerintah menerbitkan berbagai regulasi seperti regulasi jaminan produk halal diperbaharui dengan Undang-Undang Cipta Kerja yang dilaksanakan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Jaminan Produk Halal.

Itu sebabnya beberapa bank BUMN, yang membuka lini syariah, misalnya Bank Mandiri dengan Bank Syariah Mandiri, Bank BNI dengan BNI Syariah, lalu Bank BRI dengan BRI Syariah, disatukan menjadi Bank Syariah Indonesia. Penyatuan tiga bank tersebut dan ATM-nya bisa digunakan di ATM bank induk tanpa biaya, tentunya semakin memudahkan masyarakat untuk menitipkan dananya di bank.

Semoga bermanfaat.

5 tanggapan pada “Kekurangan Menabung Di Bank Syariah Di Mata Masyarakat”

  1. Yup..sekarang jadi marak bank konvensional yang juga memiliki bank syariah juga.. dan sepertinya prinsip2 bank syariah telah siap bersaing dengan bank konvensional… kalau masih ada beberapa kekurangan..ya harap maklum juga lah… secara kan konvensional lebih dulu memulai ketimbang syariah ya kak..

  2. Bank Muamalat adalah bank pertama dimana saya menjadi nasabahnya. saya ingat wkatu itu sekitar tahun 1995 waktu masih SMA. alasannya karena waktu emang Bank Muamalat menyediakan layanan bank syariah. sekarang sih udah banyak ya bank yang punya bank syariahnya dan lebih aman dan trusted jika dibandingkan dulu

  3. Harus tahu nih tentang perbedaan bank syariah dengan konvensional. Supaya tidak langsung ngasih komentar tanpa tau ilmunya. Hehe. Artikelnya sangat bermanfaat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

DMCA.com Protection Status