Kehidupan Tidak Pernah Berakhir, Resto Vegetarian di Bandung

hani

 

Namanya ‘Kehidupan Tidak Pernah Berakhir’, sebuah restoran vegetarian di Bandung. Tepatnya di jalan Jl. Pajajaran No. 63, Pajajaran, Bandung. Buka Senin – Minggu (07:00 – 20:00)  Telepon 022 4205445.

Jujur, waktu pertama kali denger nama resto ini agak aneh sih, kok, nama resto panjang amat. Terus engga ada kata-kata yang mengingatkan akan makanan. Misalnya Kentucky Fried Chicken, Baso Malang Karawitan, Es Cendol Elizabeth, dan seterusnya.

Ternyata restoran ini adalah restoran vegetarian. Tentunya tahu kan vegetarian adala orang-orang yang tidak memakan daging atau mahluk hidup. Itu sebabnya namanya “Kehidupan Tidak Pernah Berakhir”, ya kan engga perlu menyembelih atau mematikan mahluk hidup kalau mau makan.

Menu ‘Kehidupan Tidak Pernah Berakhir’


suasana resto ‘Kehidupan Tidak Pernah Berakhir’


Awal saya ke resto ini ketika mengantarkan Bara untuk cek ke dokter di RS Melinda. Memang sih resto ini letaknya di seberang RS Melinda, jadi relatif mudah dicari. Hanya saja karena tempatnya pinggir jalan banget, agak sulit untuk mencari parkir. Waktu itu juga kami parkirnya di basement rumah sakit.

Sebetulnya lebih tepat di sebut sebagai rumah makan sih ya, bukan restoran yang mewah. Meja dan bangkunya terbuat dari kayu berwarna putih, layoutnya lebih mirip kantin atau cafetaria.

Tata cara makannya prasmanan. Jadi kita ambil nasi, ada nasi putih atau nasi merah, kemudian memilih lauk-pauk yang ada.

Kalian bisa memilih paket, misalnya nasi dan 2 macam lauk dan 3 macam sayur seharga Rp 30.000,-. Atau boleh juga pilih menu satuan, antara Rp 7ribuan per menunya. Rata-rata kamu makan kenyang dengan lauk-pauk enak tidak sampai Rp 50ribu, murah meriah ya…

Kemudian memilih minuman yang ada, atau air putih (free) dan boleh refill.

sate menu favorit

Uniknya kalau kita membayangkan menu vegetarian tuh sayuran doang, tidak sepenuhnya benar. Di website TripAdvisor ada informasi bahwa menu di ‘Kehidupan Tidak Pernah Berakhir’ menunya “meat-look-like”.

Iya memang ada ‘daging’ balado, ‘udang’ balado, rendang, sate, gule, baso, dan menu-menu lain yang kita tahunya terbuat dari daging atau mahluk hidup.

pilihan menu

Konon katanya menu-menu olahan mirip daging ini sebetulnya terbuat dari jamur yang diolah mirip daging, udang, dibentuk sate, kemudian dibumbui sesuai menu aslinya.

Review di Tripadvisor, resto ini cukup terkenal di antara orang asing karena harganya murah, padahal menu vegan. Konotasinya resto vegetarian biasanya terkenal mahal karena harus dibuat khusus, kan.

Di bagian depan resto ada bagian khusus yang menjual camilan terbuat dari jamur yang cocok untuk vegetarian. Rasanya enak, satu toples keripik jamur waktu itu Rp 35.000,-

Kampenya Hidup Sehat di ‘Kehidupan Tidak Pernah Berakhir’


kampanye hidup sehat


‘Kehidupan Tidak Pernah Berakhir’ didirikan oleh Pak Andreas bersama kawan-kawan sejawatnya. Nama restoran ini mengandung pesan tersirat untuk mengingatkan kita bahwa setelah meninggal dunia, setiap orang akan melanjutkan kehidupan di dimensi abadi yang tak lekang oleh waktu.

Para pendiri pun memang sengaja mendirikan restoran bertema vegan ini untuk mengampanyekan pola hidup sehat dan memerangi pemanasan global.

Menurut penelitian ternyata pemanasan global itu selain akibat limbah, termasuk limbah plastik, juga semakin banyaknya limbah ternak. Populasi manusia yang kian meningkat ternyata juga meningkatnya kebutuhan pangan. Akibatnya industri ternak akan terus dikembangkan yang menyebabkan melonjaknya limbah ternak.

Itu sebabnya pendiri ‘Kehidupan Tidak Pernah Berakhir’ mempunyai pesan bahwa kita harus menjaga kelestarian bumi dengan makan dari sumber yang lebih sehat dan tidak berdampak pencemaran.

Salah satu kampanye menu sehat dan pola makan sehat adalah restoran ini telah menjamin bahwa semua hidangannya bebas dari zat seperti vetsin atau MSG. Sehingga restoran ini cocok untuk dikunjungi semua kalangan usia hingga anak-anak.

Penutup

Gaya hidup sehat adalah pilihan. Menu-menu protein hewani memang juga merupakan menu yang sehat. Tetapi beberapa penelitian ada orang-orang yang justru harus membatasi bahkan tidak memakan menu dari protein hewani ini. Ada dugaan bisa menyebabkan risiko serangan jantung, kanker, hipertensi, diabetes, dsb

Menu vegetarian yang dalam benak kita selama ini adalah menu yang hambar kurang gurih, hanya sayur doang yang krenyes-krenyes. Maka di resto ‘Kehidupan Tidak Pernah Berakhir’ kalian mendapatkan olahan menu non-daging, yang kaya cita rasa, dan tentu saja halal.

ditulis untuk tema minggu ke-31 1Minggu1Cerita

Sumber gambar: © Lutfi Dananjaya/Kelananusantara

Also Read

Bagikan:

Tags

Satu pemikiran pada “Kehidupan Tidak Pernah Berakhir, Resto Vegetarian di Bandung”

  1. saya paling suka kalo makanan disajikan secara prasmanan karena kita bisa memilih menu dan lauk apa yang kita suka

    Balas
  2. Ya ampun namanya unik banget. Duh saya jadi ketawa geli. Mana panjang lagi ya judulnya. BTW, melihat menu prasmanannya ternyata banyak sekali ya pilihannya. Dan karena konsepnya vegetarian, semua terlihat lebih sehat. Terus harganya murah-murah dengan konsep warung yang naik kelas. Kapan ke Bandung pengen cobain mampir ah.

    Balas
  3. wah Mbak Hani udah ke sini

    saya malah belum, padahal dulu rumah saya deket banget

    tapi gara-gara pingin mengeksplor kuliner GOR Pajajaran, saya belum ke sini

    mereka udah buka sejak pagi lho, kalo gak salah jam 7 udah buka

    mungkin menyiapkan untuk sarapan

    Balas
  4. saya dong, bolak balik mencoba perlahan pindah ke vegetarian, eh ujung-ujungnya balik lagi, malah lebih parah, hahaha.
    Susah sih kalau masih punya anak kecil, jadinya sayang kalau anak ga habisin makanan, jadinya mamaknya yang ngabisin.

    Btw enak juga tuh menu vegetariannya

    Balas
  5. Di Bogor pun ada resto vegan tapi aku lupa namanya
    Ga nyangka aja ada menu ikan asin terbuat dari jamur tapi rasanya mirip bangetttt
    Lumayan sih harganya
    Jadi pengen nyoba yang di Bandung ini

    Balas
  6. Laah iyaa, namanya lucu yaa.
    Kalo ngajak temen makan kek yang "yuk, ke kehidupan tak akan berakhir" panjang bangeet hahaa.

    Tapi malah jadi unik ditambah konsep prasmanan dan vegetarian tp malah ada daging.
    Klo yang suka masakan rumahan kayanya kesini cocok ya mbak…

    Balas
  7. Dengan hidangan prasmanan, dan menu sehat yang disajikan, tentunya jadi menginspirasi kita sih biar konsumsi itu memang makanan sehat. Apalagi harganya terjangkau juga

    Balas
  8. Menunya banyak sekali, namun vegetarian semua ya … pengen cobain sih menu vegetarian, tapi belum bisa, padahal vegetarian itu sehat loh ….

    Balas
  9. Unik nama cafenya. Kehidupan tak pernah berakhir. Hihihi… Jadi point tersendiri nih karena nama cafenya yang tak biasa. Menunya juga makanan sehat. Pasti dicari orang. Jadi penasaran sensasi makan di sana.

    Balas
  10. Aku belum pernah makan di restoran vegetarian
    Baca ini, jadi makin pengen makan di restoran vegetarian
    Btw nama restorannya unik ya mbak

    Balas
  11. nama restonya unik banget yaaaa, pasti banyak orang kaya gak percaya kalo itu nama restonya kalo baru sekali denger kaya saya gini, jadi penasaran pgn cobain dtg ke resto unik ini dan nyicipin kulinernya deh

    Balas
  12. Nama restorannya sungguh unik yaa.. Hahaha..
    Tapi bener sih ‘Kehidupan Tidak Pernah Berakhir’ kalau pola makannya diatur dengan baik.
    Aku pernah kaget juga nih, makanan serba vegan di salah satu Rumah Sakit Bandung, RS Advent… menunya semua serba vegetarian & vegan.

    Dan beneraaaaan…. ENAK BANGET.
    Sejatuh cinta itu aku sama daging yang ternyata terbuat dari tempe.
    Aduhaaaii~

    Balas
  13. Duuh liat review tentang resto nya jadi ngiler nih, apalagi sebagai penyuka sayuran bakalan pesen banyak disini, ha-ha-ha. Kapan-kapan kalau ke Bandung kudu nyoba nih

    Balas

Tinggalkan komentar

DMCA.com Protection Status