Yuk Terapkan Kebiasaan Ngemil Bijak Dalam Keluarga

hani

ngemil bijak

Makan camilan atau ngemil sudah dikenal sejak anak-anak masih usia dini. Camilan sendiri dalam terminologi bahasa artinya makanan ringan yang dimakan di antara dua waktu makan. Jadi bukan merupakan menu makanan utama, baik makan pagi-siang-malam. Tujuan ngemil hanya untuk menghilangkan rasa lapar sementara waktu dan memberikan tambahan energi. Itu sebabnya bagi anak-anak yang dalam masa pertumbuhan, ngemil atau makan snack justru dianjurkan dengan porsi tertentu. Beda dengan orang dewasa, ngemil justru harus diwaspadai, supaya tidak berlebihan sehingga malah mengganggu kesehatan. Seringnya kita ngemil tanpa sadar, keasyikan, tahu-tahu sudah habis satu bungkus sendiri. Apalagi sejak kegiatan kita banyak di rumah dan kurang bergerak, banyak keluhan ibu-ibu yang jarum timbangan bergeser ke kanan terus. Bingung kan ya buat ibu-ibu yang masih mempunyai anak balita, anaknya dianjurkan harus ngemil, tapi ibunya engga boleh ikutan ngemil. Seperti apa sih, kebiasaan ngemil bijak dalam keluarga itu?

Mengatur Pola Makan

Ketika kami menemani Bara ke ahli gizi untuk konsultasi kesehatan karena berat badannya stagnan beberapa bulan ini, kami baru tahu perlunya mengatur pola makan.
Pola makan adalah pengaturan makan sesuai jam dengan porsi dan jenis makanan tertentu. Salah satu manfaat pola makan, anak dikenalkan dengan rasa lapar, kemudian diatur antara pemberian makanan berat, makanan selingan, dan buah.
Mungkin selama ini kita sebagai ibu sudah benar memberikan anak-anak makanan bergizi yang seimbang, yaitu terdiri dari porsi karbohidrat, protein nabati maupun hewani, dan sayur-mayur. Tetapi bila tidak diatur pola makannya ternyata hasilnya tidak optimal, terutama bagi anak-anak yang harus dipantau kenaikan berat badannya.
Indikator bahwa anak tumbuh kembangnya baik, kan, diukur dari kenaikan berat badan yang proporsional dibanding tinggi badan dan sesuai usia.

Ada hal baru yang kami dapatkan setelah konsultasi dengan ahli gizi tersebut adalah, anak dikenalkan dengan appetizer.
Appetizer/ Starter Meal adalah makan pembuka untuk menggugah selera, yang berupa makanan manis dari gula putih. Misalnya kue-kue, snack, camilan, teh manis, atau roti dengan selai buah.

Kenapa harus snack atau camilan manis?
Menurut penelitian, gula mudah diserap usus. Gula tersebut dengan dibantu hormon insulin kemudian akan merangsang rasa lapar.
Kemudian tunggu 1-2 jam kemudian, baru sarapan yang sesungguhnya. Disinilah intinya, mengenalkan rasa lapar tersebut.

Sharing Tips dan Trik #NgemilBijak Dalam Keluarga

Pada tanggal 22 Agustus 2020, pukul 19:00-20:30 yang baru lalu, komunitas IIDN (Ibu-ibu Doyan Nulis) bersama Mondelez International Snacking Made Right mengadakan sharing session tentang Tips & Trik #NgemilBijak Dalam Keluarga.
Quotenya adalah:

“Yuk benahi kebiasaan ngemil dalam keluarga, agar manfaatnya lebih seimbang bagi tubuh dan pikiran”

Ada narasumber yang berbagi tips malam itu, yaitu:

  • Khrisma Fitriasari – Head of Corporate Communication Mondelez Indonesia.
  • Tara de Thouars – Psikolog Klinis
  • Alfa Kurnia – Ketua Divisi Blog IIDN (Ibu-ibu Doyan Nulis)

Mbak Khrisma berbagi tentang data bahwa orang Indonesia bergantung pada camilan untuk memenuhi berbagai kebutuhan, utamanya kebutuhan mental dan emosional.
Data menyatakan bahwa 84% orang Indonesia mengatakan, “Mengemil dapat membantu meningkatkan kualitas hidup saya”, hal ini 16% lebih tinggi dari pada rata-rata global.

Ini menandakan bahwa trend ngemil semakin tinggi di kalangan orang Indonesia. Tak heran bahwa keluhan sebagian besar ibu-ibu bahwa jarum timbangan cenderung bergeser ke kanan, benar adanya.
Ngemil seolah menjadi kebiasaan yang sulit dihilangkan. Sambil kerja, kita ngemil.
Bagi para bloger, sambil menulis, ngemil. Setres, pelariannya ngemil. Bahkan malam-malam, engga bisa tidur, ngemil juga.

Sharing session selama satu jam lebih ini memberikan pengetahuan baru bagi saya bahwa ngemil bisa dipikirkan secara logika dan mengenali isyarat tubuh. Nah, ikuti terus artikel tentang kebiasaan ngemil bijak, ya …

Perlu Ngemil atau Ingin Ngemil? Kenali Tanda-tanda #NgemilBijak

Ternyata menurut mbak Tara de Thouars, kebiasaan ngemil pada anak-anak dikenalkan dari Ibundanya. Tak heran ngemil terus menerus pada anak-anak justru menyebabkan berat badan naik tak proporsional. Obesitas kini menjadi salah isu global yang perlu disikapi secara serius. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memprediksi jumlah anak penderita obesitas di dunia akan mencapai 70 juta jiwa pada 2025 mendatang.
Menurut data Riskesdas 2013, jumlah anak di Indonesia yang mengalami obesitas terus mengalami peningkatan. Setidaknya terdapat 18,8 % anak yang mengalami obesitas dengan rentan usia antara 5-12 tahun.
Wah, ngeri, kan Bun…

Selanjutnya mbak Tara de Thouars mengenalkan 5 langkah-langkah untuk ngemil dengan tepat. Langkah-langkah kebiasaan ngemil bijak tersebut adalah:

1 – Cek Sinyal Tubuh

Teman-teman, ternyata ya, ingin ngemil asalnya dari sinyal tubuh. Kalau ada keinginan ngemil, mula-mula ambil posisi nyaman terlebih dulu. Pejamkan mata, atur nafas, rasakan nafas yang keluar dari hidung. Rasakan hangatnya udara yang keluar masuk dari hidung, fokuskan ke dada dan perut. Tanyakan pada diri sendiri, sedang lapar atau tidak.
Ternyata yang jadi masalah selama ini, kita tuh, kalau ngemil karena emosi. Bisa karena setres, menunggu engga jelas, pengen ngunyah saja, sambil nonton, atau lainnya.

2 – Relaksasi

Setelah cek sinyal tubuh selanjutnya ambil jeda sejenak. Tarik nafas 4 detik, tahan sebentar, buang nafas 4 detik, tahan lagi 4 detik. Selanjutnya pikirkan secara logika, kita sebetulnya benar-benar lapar atau cuma ingin ngemil saja. Kenapa relaksasi diperlukan? Supaya sejalan antara logika dan emosi.

3 – Mindfull Snacking

Mindfull snacking artinya makan secara sadar dengan mengoptimalkan seluruh indera kita.
Selama ini kan kita kalau mengambil camilan, segenggam, dimakan sendiri. Seringnya malah tau-tau habis sebungkus.

#NgemilBijak adalah, ambil sepotong snack, bisa Oreo, Biskuat, Belvita, atau lainnya, amati, raba teksturnya. Amati warnanya, rasakan dengan indera peraba di jari-jari kita, bentuk kue, teksturnya. Cium aroma kuenya, fungsikan indra penciuman dan indra pencecap. Gigit dan rasakan tekstur kue, renyah atau lembut, rasa asin-manis-gurihnya, dan kunyah serta telan perlahan. Nikmati dan sadari setiap gigitan snack yang kita pilih.

4 – Tunggu Sebentar

Nah, langkah berikutnya adalah menunggu 15-20 menit untuk memberi sinyal ke otak, apakah kita sudah cukup ngemilnya atau masih lapar.

5 – Bersyukur

Terakhir, bersyukur dengan apa yang telah kita makan. Bisa dilanjutkan dengan berjanji ke diri sendiri, misalnya:

“Saya tidak ngemil dahulu sampai malam”
“Saya akan pilih cemilan yang sesuai dengan tubuh saya”

Menerapkan Kebiasaan #NgemilBijak dalam Keluarga

Ngemil memang tak lepas dari kebiasaan dalam keluarga kami. Dalam lemari memang selalu sedia snacking aneka rasa, ada yang cenderung manis atau asin. Ada yang berupa kue-kue atau keripik. Seringkali saya pun membuat sendiri variasi camilan sebagai teman minum teh di sore hari. Apapun camilan kami punya julukan sendiri, chomp-chomp …
Luar biasa ya acara ngemil itu, sampai dirindukan …

Nah, berbekalkan hasil sharing dari acara Tips dan Trik #NgemilBijak Dalam Keluarga, saya mencoba menerapkannya dalam keluarga menurut langkah-langkah berikut:

1 – Mindfull Snacking Dalam Pola Makan

Sesuai dengan anjuran ahli gizi, maka kami menerapkan jam-jam makan dalam keluarga kami. Tujuannya adalah agar anak-anak yang sedang dalam masa pertumbuhan, lebih optimal pertumbuhannya dan terpantau gizinya.
Adapun jam-jam makan diatur seperti ini:

  • Pukul 07:00, Appetizer, berupa snack manis
  • Pukul 08:00, sarapan seperti biasa, karbohidrat dengan lauk pauk gizi seimbang.
  • Pukul 11:00, mindfull snacking pagi, aneka kue-kue dan susu.
  • Pukul 13:00, makan siang lengkap dengan lauk pauk, sesudahnya boleh dessert puding manis atau buah
  • Pukul 16:00, mindfull snacking sore, bebas, boleh kue-kue.
  • Pukul 19:00, makan malam lengkap dengan lauk pauk.

Sebelum tidur malam boleh diberi susu tanpa gula atau susu soya.

Penerapan mindfull snacking merupakan langkah-langkah untuk kebiasaan ngemil bijak dalam keluarga. Kalau semua anggota keluarga mengikuti, maka akan menciptakan hubungan yang lebih positif terhadap camilan yang kita konsumsi.

2 – Memilih Snack Yang Tepat

Teman-teman, sebagai Ibu, kita harus memilih snack yang tepat untuk keluarga kita dan diarahkan untuk ngemil bijak. Sebelum membeli, baca terlebih dahulu kandungan dalam tiap kemasan. Perhatikan hal-hal apa saja yang kemungkinan menimbulkan alergi pada anggota keluarga.
Ada anak-anak yang alergi telur, tepung terigu, gula, coklat, kacang-kacangan, susu, dan lain-lain. Ada anak yang suka dengan tekstur renyah, ada anak yang suka dengan rasa asin, ada juga yang tak terlalu suka kue manis.

Seperti halnya Bara, dia doyan banget kue dengan tekstur renyah dan tak terlalu manis. Sebagai anak SPD (sensory processing disorder), kue-kue tersebut diraba dulu, diamati warnanya, dirasakan teksturnya, kemudian digigit perlahan, dan dirasakan di mulut kerenyahannya.
Memang sudah menjiwai banget deh mindfull snackingnya

[metaslider id=”9585″]

3 – Memerhatikan Porsi Camilan

Tugas ibu yang mengatur pola makan anggota keluarga memang tidak mudah. Di satu sisi, harus menjaga diri sendiri agar tidak tambah melar, tetapi bagi anak-anak justru harus naik berat badan sesuai usianya, kan.
Perlu diperhatikan bahwa porsi camilan harus pas dan tidak berlebihan, karena kalori dan gizinya diperoleh dari menu utama yaitu makan pagi (sarapan), makan siang, dan makan malam.
Ngemil yang berlebihan seringkali menyebabkan anak merasa kenyang terus sehingga tidak merasakan lapar. Untuk itu perlu diberi pengertian fahami kebiasaan ngemil bijak. Beri jeda, agar usus diberi waktu untuk sejenak istirahat mencerna asupan sebelumnya. Sesudahnya mengirim sinyal ke otak dan menimbulkan rasa lapar untuk kembali makan di jam makan yang sesuai.

Penutup

Teman-teman, menerapkan kebiasaan ngemil bijak dalam keluarga bisa dilakukan dimulai dari Ibu dengan teknik mengonsumsi camilan dengan mindfull snacking. Caranya yaitu dengan mengenali isyarat tubuh, memilih jenis camilan, memerhatikan porsi dan waktu ngemil. Selanjutnya memaksimalkan semua indera akan mengajarkan ngemil yang tepat pada anak-anak. Sedangkan sebagai ibunya, saya bisa ngemil tanpa merasa bersalah.

Yuk #NgemilBijak! …

Sumber:
https://www.alodokter.com/memahami-anak-obesitas-dan-risikonya
Webinar komunitas IIDN (Ibu-ibu Doyan Nulis) bersama Mondelez International Snacking Made Right “Tips & Trik #NgemilBijak Dalam Keluarga”.

“Tulisan ini diikutsertakan dalam lomba Ngemil Bijak yang diadakan oleh Ibu-Ibu Doyan Nulis”

Also Read

Bagikan:

hani

Halo, saya Tri Wahyu Handayani (Hani), tinggal di Bandung. Pemerhati arsitektur dan pelestarian bangunan, main piano, menjahit, dan jalan-jalan. Kontak ke bee.hani@gmail.com

14 pemikiran pada “Yuk Terapkan Kebiasaan Ngemil Bijak Dalam Keluarga”

  1. Ping-balik: Yuk Terapkan Kebiasaan Ngemil Bijak Dalam Keluarga – Blogger Perempuan
  2. Ngemil itu bukan di larang ya mbak yang penting menrepakan aturan dengan bijak. Ngemil juga penting untuk menambah kalori. Memilih camilan dan tidak lupa bersyukur supaya berkah. Seneng banget bisa ikutan webinarnya juga jadi tau hal-hal penting tentang ngemil.

    Balas
  3. penting banget nih buat aku, harus bisa dan jangan asal masuk mulut, biar apa yang kita makan lebih di terima tubuh

    Balas
  4. Nah ini kita biasanya kurang bijak dalam ngemil karena cuma nurutin nafsu aja, padahal gak lapar. Emang ngemil harus bijak ya biar timbangan gak geser ke kanan

    Balas
  5. Menanamkan mindset pola pikir bahwa boleh ngemil namun harus bijak dalam keluarga baik dari kesehatan dan ekonomi harus sinkron, karena kebanyakan ngemil sangat buruk untuk ekonomi dan kesehatan

    Balas
  6. Nah dengan ngemil secara bijak gini nih kita akan terhindar dari hal-hal yang tak diinginkan. Karena ngemil itu sehat koq.. asalkan dilakukan secara bijak. Makasih bunda Hani untuk sharingnya 🙂

    Balas
  7. Sepertinya ini juga cocok diterapkan untuk diriku sendiri. kudu bikin jadwalnya dan memilih cemilan yang cocok untuk kukonsumsi sih. menarik ini

    Balas
  8. Ekspresi anaknya lucu sekali saat ngemil nih
    Bikin saya juga jadi pengen ngemil tapi tunggu cari tahu dulu alasannya haha

    Balas
  9. Saya dan krucil suka ngemil, Mbak Hani. Dan setelah membaca artikel ini, saya menggaris bawahi yaitu antara ingin ngemil dan kebutuhan ngemil. Kalau ingin ngemil memang itu mengikuti hawa nafsu ya hehehe. Apalagi bagi anak-anak justru kurang bagus, karena bisa meningkatkan berat tubuh yang berlebihan. Jadi harus sesuaikan kebutuhan ngemil bagi anak, agar berat tubuh dan usianya seimbang.

    Balas
  10. Selama ini aku rasanya ada bersalah kalau ngemil, ya karena nggak dikontrol sih maksudnya apa aja masuk dan suka berlebihan pdhl belum makan. Nah biar tetepan enjoy, ngemilnya kudu bijak gini ya disiplin 😀

    Balas
  11. Saya termasuk yang suka ngemil sambil ngeblog, Bun hihihi…
    Sebenarnya gak papa ngemil itu ya, asalkan bijak agar bisa tetap sehat

    Balas
  12. Perlu ngemil atau ingin ngemil?

    Duh kesindir banget jadinya. Soale selama di rumah aja, yang namanya makanan gak pernah absen di meja makan mbak 😂

    Balas

Tinggalkan komentar

DMCA.com Protection Status