Klenteng Sam Poo Kong – Bila berwisata ke suatu kota atau daerah saya berusaha sekalian berwisata sejarah selain wisata budaya, kuliner, religi, wisata alam, bahkan belanja. Menariknya wisata sejarah saya bisa mengamati bangunan bersejarah, gaya arsitektur, peristiwa di baliknya, tokoh-tokoh, dan dampaknya pada lingkungan sekitar.
Kota Semarang merupakan salah satu kota yang mempunyai banyak objek wisata, termasuk wisata sejarah dan kuliner. Sebut saja Kota Tua Semarang yang merupakan salah satu objek wisata yang ramai dikunjungi setelah kawasan tersebut direvitalisasi.
Nah, salah satu objek wisata yang cukup menarik adalah Klenteng Sam Poo Kong.
Tentang Nama Sam Poo Kong
Kelenteng atau Klenteng adalah sebutan untuk tempat ibadah penganut kepercayaan tradisional Tionghoa di Indonesia pada umumnya. Istilah di Indonesia, penganut kepercayaan tradisional Tionghoa sering disamakan sebagai penganut agama Kong Hu Cu, maka kelenteng dengan sendirinya disamakan sebagai tempat ibadah agama Kong Hu Cu. Kelenteng merupakan istilah asli dari bahasa Indonesia yang mempunyai arti sebagai bangunan tempat memuja dan melakukan upacara-upacara keagamaan bagi penganut kepercayaan Kong Hu Cu (KBBI, 2001).
Menariknya dari sejarah di balik Klenteng Sam Poo Kong ini adalah nama Sam Poo merupakan nama lain dari Cheng Ho atau Zheng He.
Cheng Ho sering disebut juga sebagai Laksamana Cheng Ho adalah seorang nakhoda di era Kekaisaran Yongle dari Tiongkok, kaisar ketiga dari Dinasti Ming.
Cheng Ho sendiri adalah seorang Muslim suku Hui yang berasal dari daerah Yunan, bernama asli Ma He. Ayah Cheng Ho dikenal Ma Hajj, yang artinya Haji Ma.
Dalam kisah-kisah sejarah, Laksamana Cheng Ho dikenal sebagai penjelajah dan pengembara antara tahun 1405 hingga 1433.
Daerah yang dikunjungi selama lebih kurang 28 tahun tersebut meliputi berbagai negeri dan pantai di Arab, Afrika Timur dan beberapa negara Asia, India, Thailand, Brunei, Malaysia, termasuk Indonesia.
Saat itu, armadanya terdiri dari 307 kapal yang membawa sekitar 27.000 pelaut, sebuah armada yang belum tertanding hingga kini. Catatan perjalanan Laksamana Cheng Ho yang terkenal akhirnya menghasilkan satu panduan pelayaran, Zheng He’s Navigation Map, yang mengubah peta navigasi dunia sampai abad ke-15.
Sebagai Muslim, kunjungannya ke berbagai daerah di Indonesia diyakini turut menyebarkan agama Islam di Nusantara.
Sejarah Klenteng Sam Poo Kong
Asal muasal Klenteng Sam Poo Kong adalah ketika armada Cheng Ho merapat di pantai Simongan – Semarang pada tahun 1406, karena juru mudinya, Wang Jing Hong sakit keras. Sebuah goa batu dijadikan tempat beristirahat Cheng Ho dan mengobati Wang Jing Hong.
Selain mendirikan pemukiman bagi awak kapal, Cheng Ho juga membangun masjid.
Di kemudian hari Cheng Ho melanjutkan pelayaran ke Timur sedangkan Wang Jing Hong beserta beberapa awak kapal lainnya menetap dan menikah dengan penduduk setempat.
Menurut beberapa catatan tentang Cheng Ho bersama armadanya ini adalah, selain melakukan perjalanan dagang, juga mengajarkan berbagai life skill ke warga lokal.
Antara lain berbagai jenis kuliner, misalnya baso, mie basah, tahu, kecap, dan lain-lain.
Pengetahuan lainnya adalah pengetahuan tentang herbal, cara bercocok tanam, dan lain-lain.
Semarang sebagai kota pantai di Laut Utara pulau Jawa terkenal mengalami sedimentasi berkali-kali. Itu sebabnya daerah Simongan sekarang ini posisinya menjadi di tengah kota.
Masjid yang dibangun oleh Cheng Ho dikemudian hari alih fungsi menjadi klenteng yang diberi nama Klenteng Sam Poo Kong.
Menilik perkembangan politik di Indonesia, klenteng berfungsi kembali sebagai bangunan peribadatan penganut Kong Hu Cu baru secara terbuka diakui oleh pemerintah Indonesia di zaman Presiden Gus Dur.
Setelah mengalami beberapa kali renovasi terdapat beberapa bangunan lain selain Klenteng Sam Poo Kong, yaitu:
Bangunan Kelenteng Utama atau Sam Poo Kong, Kelenteng Kyai Juru Mudi, Kelenteng Dewa Bumi, Kelenteng Kyai Jangkar, Kelenteng Kyai Nyai Tumpeng dan Kyai Tjundrik Bumi, serta Gua Pemujaan Sam Poo Kong. Beberapa patung antara lain patung Cheng Ho dan pengawalnya. Selain itu di kompleks tersebut juga terdapat makam juru mudi yang wafat di usia 87 tahun.
Penutup
Obyek wisata yang merupakan cagar budaya adalah suatu obyek yang memiliki nilai sejarah penting bagi suatu tempat. Benda cagar budaya merupakan salah satu aset kekayaan bangsa yang harus dilindungi oleh seluruh rakyat Indonesia. Di dalam Undang-Undang No.5 Tahun 1992 tanggal 21 Maret 1992 tentang benda cagar budaya disebutkan, “benda cagar budaya merupakan kekayaan budaya bangsa yang penting artinya bagi pemahaman dan pengembangan sejarah, ilmu pengetahuan dan kebudayaan, sehingga perlu dilindungi dan dilestarikan demi pemupukan kesadaran jati diri bangsa dan kepentingan nasional”.
Menelusuri jejak Laksamana Cheng Ho di Indonesia cukup menarik bagi saya sebagai peminat kisah sejarah. Beberapa bukti lain bahwa Cheng Ho memang singgah di berbagai wilayah pesisir di Indonesia terdeteksi dengan adanya tinggalan-tinggalan.
Objek tinggalan tersebut antara lain lonceng raksasa Cakra Donya di Aceh, masjid yang sering diberi nama Masjid Cheng Ho di Surabaya-Palembang-dan daerah lain, klenteng, makam, keramik, dan life skill yang diajarkan kepada penduduk setempat.
Di kawasan Klenteng Sam Poo Kong sendiri selain menjadi tempat ibadah juga sebagai objek wisata dengan tiket masuk sekitar 40ribu hingga 70ribu. Tergantung kunjungan hari kerja atau hari Minggu dan untuk wisatawan domestik atau mancanegara. Di sana disediakan juga penyewaan baju tradisional Tiongkok atau menyaksikan atraksi khas Cina pada acara tertentu.
Alamat Klenteng Sam Poo Kong:
Jalan Simongan No.129, Bongsari, Semarang Barat, Bongsari, Semarang Barat, Kota Semarang, Jawa Tengah 50148, Indonesia
Semoga bermanfaat.
Keren Bu Hani, pengetahuan baru utkku , sehat sukses selalu ya , salam sono
Dulu sewaktu masih kerja di Semarang, tiap hari lewat kelenteng ini mba. Apa daya meski warga Semarang kok ya belum pernah masuk kesana sama sekali haha..Ntar ah nek pulang di agendakan.
Dulu pernah sekitar satu bulan-an di Semarang tapi ga semoat main kemana-mana. Kalau ke Semarang lagi wajib bikin list tempat yang wajib dikunjungi nih..
Aku suka banget sih wisata sejarah gini, jadi bisa tau banyak hal mengenai sejarah bangunan-bangunan yang ada di Indonesia, klenteng sam poo kong ini sering banget denger aku, kalau sekarang udah kujadiin salah satu destinasi
Saya salah satu orang yang senang berwisata ke klenteng, Mbak. Ingat dulu pernah ke ikut ramalan di Klenteng Ling Gwan Kiong – Singaraja, trus diramal, hihiii. Pernah ke Kuil Gua Chin Swee juga di Genting Highland. Trus baru tahu juga soal sejarah Cheng Hoo, padahal di Balikpapan ada Masjid Cheng Hoo, heheheee.
Beberapa kali ke Semarang dan sepertinya saya pernah melihatnya dari jalan. Terkenal banget sih tempat ini, moga suatu saat bisa berkunjung.
Pas ke Semarang jalan malam-malam diantar teman keliling ke beberapa tempat yang banyak dikunjungi orang selama ini. Ternyata ada tempat lain yang memiliki nilai sejarah dan budaya seperti ini. Kalau ke Semaramg hatus nih berkunjung ke sini
whoa patungnya gedaa amaatt
klo d sby ada masjid cheng hoo mba.
kapan2 main k Sby skuyyy
Duh, Klenteng Cheng Ho Semarang ini masih tetap jadi destinasi wisata idamanku, Mbak. Cuma belum keturutan aja untuk ke sana :'(
Sayang banget, waktu ke Semarang waktunya singkat. Ngga sempet kemana-mana padahal klenteng ini smpet masuk dalam list yang mau dikunjungin. Ternyata beneran cakep…
Smoga ada waktu dan rejeki bisa ke Semarang lagi biar bisa dateng kesini,deh…
Wah senangnya…
Jadi kangen Semarang, dulu setiap tahun pulang karena eyang putri (dari pihak ayah) berasal dari Semarang
Tahun depan ke sini ah terus ke Klenteng Sam Poo Kong
Belum pernah kesini soalnya
Mengunjungi sebuah klenteng merupakan kebahagiaan tersendiri ya mbak apalagi ada nilai sejarahnya. Umumnya memang klenteng itu berdiri puluhan tahun bahkan ratusan tahun yang lalu ya
Panglima Ceng Ho sangat berjasa ya untuk perkembangan budaya dan agama di negara kita ini. Dengan persinggahan beliau, kita jadi banyak keanekaragaman tradisi dan adat istiadat
Kalau ke Semarang, wajib banget mampir di sini ya, dulu pas ke Semarang belum ngeh sih, kami tahunya simpang 5, sama Lawang Sewu, padahal banyak ya tempat asyik kayak Klenteng Sam Poo Kong ini
Lewat wisata sejarah seperti ini banyak hal yang didapatkan, ya liburannya, wawasannya karena menelusuri jejak sejarah budaya.
Klenteng Sam Poo Kong adalah salah satu obyek wisata Semarang yang wajib dikunjungi ya mbak
Ada banyak jejak sejarah disana
Obyek wisata budaya semacam ini patut untuk dilestarikan dan dipromosika ke masyarakat lokal maupun mancanegara. Indonesia kaya budaya bangsa.
Wahh begitu masuk langsung kerasa nuansa cinanyaa yaa, jadi nambah tempat liburan yang gak monoton nih.
Laksamana Cheng Ho memang salah satu tokoh sejarah yang amat disegani dan karena musli, maka menjadi salah satu tokoh pemersatu . Kagum banget dengan sejarahnya dan kelenteng juga masjidnya terdapat di beberapa kota, sperti Surabaya.
Wah nanti kalau ke semarang wajib banget ke klenteng ini ya. Keren banget buat wisata religi nih selama di semarang
Kalau liburan ke Semarang wajib mampir ke sini ya kak. Aku suka banget wisata sejarah. Ya meskipun paksu tukang bosen tapi untung nya enggak ngeluh