Kata pandemi akhir-akhir ini sering disebut dalam berbagai kesempatan. Bukan kata yang positif, karena pandemi berarti terjadi penyebaran wabah secara cepat dan meluas ke berbagai negara. Inilah yang terjadi, dunia dihebohkan oleh Corona Virus Disease, lebih dikenal sebagai Covid-19. Pandemi ini mengubah tatanan dunia. Virus yang menurut penelitian penularannya melalui sentuhan tangan, mengubah perilaku warga dunia. Mulai dicari cara bersalaman yang aman, kita harus rajin cuci tangan, menjaga kebersihan, kesehatan, dan banyak lagi.
Warga diminta berdiam di rumah, sekolah diberhentikan aktivitasnya, anak-anak belajar secara daring, termasuk orang tua juga bekerja dari rumah. Mau tidak mau mengubah pula cara kita bertransaksi. Warga mengurangi jalan-jalan ke mal maupun toko, sehingga barang-barang dibeli secara online. Nah, tahu tidak, bahwa transaksi online itu membutuhkan gerbang pembayaran atau payment gateway yang mumpuni.
Pengertian Payment Gateway
Dengan adanya kecenderungan warga yang melakukan transaksi secara online meningkat, maka kita juga harus tahu berbagai cara pembayaran. Cara pembayaran yang paling sering adalah melalui pembayaran tunai ataupun non tunai. Pembayaran non tunai atau cashless ini ada berbagai cara juga. Membayar melalui bank yaitu kartu debit atau kartu kredit. Sekarang juga ada digital money, misalnya OVO, Flazz, dan berbagai e-Money lain yang diterbitkan bank.
Payment gateway atau gerbang bayaran merupakan gerbang atau media transaksi yang bertujuan memudahkan pengguna. Dalam e-Commerce diperlukan otorisasi proses pembayaran melalui berbagai metode pembayaran oleh pengguna.
Pengguna adalah penjual dan pembeli yang sama-sama melakukan transaksi. Dari sisi penjual, dia harus yakin bahwa uang yang dikirim oleh pembeli memang masuk ke rekeningnya. Sedangkan dari sisi pembeli, dia harus yakin bahwa pembayarannya lancar tanpa kendala.
Proses Transaksi Payment Gateway
Pembeli yang melakukan proses pembayaran dengan kartu kredit akan memberikan data-data secara detail. Data-data tersebut akan diteruskan oleh payment gateway ke prosesor pembayaran kartu kredit tempat bank tersebut menebitkan kartu kredit.
Selanjutnya prosesor akan meneruskan informasi pembayaran ini ke asosiasi penerbit kartu kredit yang kita gunakan, misalnya Master Card atau Visa.
Setelah itu pihak bank akan menerima informasi ini dan memberikan respon balasan ke prosesor. Balasan tersebut bisa berupa kode khusus dan konfirmasi transaksi, apakah satusnya diterima atau ditolak.
Secara bersamaan proses meneruskan ke payment gateway, website pemilik toko online, dan pemegang kartu, hingga proses keseluruhan transaksi selesai.
Sistem Keamanan Payment Gateway
Untuk melindungi data konsumen dan merahasiakan data-data maka diperlukan langkah-langkah berlapis, antara lain:
1 – Address Verification System
Alat ini memeriksa rincian transaksi tagihan konsumen, disesuasikan dengan alamat yang terdaftar pada kartu.
2 – Card Security Code (CSD)
CSD adalah tiga angka di belakang kartu debit maupun kartu kredit kita. Ini merupakan kode pengamanan berlapis yang diterapkan pada setiap kartu.
3 – 3D Secure Password
Ada kalanya pihak Payment Gateway juga memberikan pengamanan berlapis berupa 3D password.
Kita selaku pengguna, baik sebagai pembeli atau penjual harus jeli mempelajari Payment Gateway yang terbaik dan populer di Indonesia. Salah satunya adalah Prismalink, yang menawarkan berbagai solusi pembayaran untuk memfasilitasi kebutuhan bisnis. Apa pun yang kita butuhkan untuk teknologi keuangan, akan dibantu untuk mewujudkannya. Payment Gateway yang baik adalah yang menawarkan layanan gerbang pembayaran yang lengkap, diantaranya adalah Credit Card, Direct Debit, Virtual Account, QR Code dan Bill Payment antar bank. Selain itu menawarkan juga aplikasi white label untuk memudahkan perusahaan yang belum memiliki aplikasi.
Nah, teman-teman semoga artikel ini bisa difahami ya, pentingnya memilih Payment Gateway terbaik. Jaga kesehatan ya teman-teman.
Bandung, 17 Maret 2020
Pingback: Tulisan Minggu #12 2020 - 1 Minggu 1 Cerita