Dulu ketika saya kuliah katalog IKEA engga bosan-bosan dibolak-balik untuk mencari ide dan belajar desain simpel. Istimewanya di katalog tersebut saya belajar tentang sistem modul pada furnitur. Bisa gitu, hanya berbentuk kotak-kotak disusun rapi, tarraaa…ruang tamu jadi rapi. Terus rak-rak di ruang kerja bisa multifungsi yang memudahkan kita untuk kerja dari rumah.
Orang sering asosiasinya IKEA itu mahal, yaa bukan mahal sih sebenarnya…namanya desain ada harga di mikir desainnya tersebut.
Pokoknya kalau baca IKEA atau dengar nama IKEA, pasti ingatan kita ke desain yang ITU… IKEA Scandinavian Design, Swedish Style, pokoknya desainnya simpel.
Nah, akhir tahun kemarin kami berempat, Widi, Muthia, Diani, dan saya piknik ke Kota Baru Parahyangan, KBB. Widi rencananya ingin beli meja kerja, karena sudah dua tahun ini dia lebih banyak bekerja dari rumah. Menurutnya, kalau beli sesuatu yang dipakai, harus dicoba dulu. Apalagi furniture, harus dicoba kan, ergonomis atau tidak, harus nyaman dan engga bikin capek.
Apa dan siapa IKEA
IKEA merupakan akronim dari pendirinya di tahun 1943, yaitu Ingvar Kamprad. I, dari Ingvar, K, dari Kamprad. Sedangkan E, dari Elmtaryd, nama pertanian tempat Ingvar dibesarkan. Kemudian A, dari Agunnaryd, nama paroki di Småland, kampung halaman Ingvar.
Awalnya IKEA adalah bisnis pesanan melalui pos di kota kecil dikelilingi hutan Älmhult, Swedia. Saat ini, ini IKEA adalah merek perabot rumah tangga dengan desain yang khas dan simple, harga cukup terjangkau, dan kenyamanan, disukai orang-orang di seluruh dunia.
Ciri khas desain mulai dari arsitektur, interior, hingga elemen interiornya memang dikenali dari karakteristiknya yang simpel dan minimalis.
Bentuk arsitekturnya pun memiliki kekhasan yang bisa dikenali dari olahan desainnya. Gedung DPR-MPR di Jakarta, karya arsitek Soejoedi diduga ada pengaruh desain Skandinavia ini karena beliau magang ke Alvaar Aalto, seorang arsitek Finlandia.
Desain Skandinavia berasal dari negara-negara Nordic seperti Swedia, Norwegia, Denmark, Finlandia, Estonia, Islandia, hingga Greenland.
Istilah Scandinavian Design bermula dari pameran desain di Amerika dan Canada sekitar tahun 1950-an. Istilah tersebut memperkenalkan cara orang orang Skandinavia hidup dalam desain yang indah, sederhana, bersih, terinspirasi dari alam dan iklim utara, serta mudah diakses dan tersedia untuk semua.
Sekarang ini IKEA Scandinavian Design merupakan sebuah peritel perabot rumah dan furnitur kantor dari Swedia. Tercatat di tahun 2004, terdapat 364 toko IKEA di 61 negara di berbagai belahan dunia. Di Indonesia sendiri sekarang ada tujuh cabang IKEA yang tersebar di pulau Jawa dan Bali, yaitu di Alam Sutera, Sentul, Jakarta Garden City, Mall Taman Anggrek, Kota Baru Parahyangan, Surabaya, dan Bali.

Ciri-ciri Gaya Desain Skandinavia
Buat teman-teman yang senang dengan gaya desain Skandinavia, berikut adalah ciri-ciri gaya tersebut, yaitu:
Material kayu
Kayu merupakan material yang sering digunakan sebagai bahan utama dalam membangun sebuah rumah dengan gaya Skandinavia. Bukan hanya untuk bangunan rumah, kayu juga mendominasi furnitur yang digunakan pada rumah. Kayu biasanya digunakan sebagai material untuk atap dan dinding rumah. Kayu dapat memberikan kesan hangat, homey, dan alami untuk rumah pribadi.


ciri desain Skandinavia: material kayu & warna natural @ikea KBP
Warna natural
Warna yang sering digunakan pada desain gaya Skandinavia adalah putih, abu-abu, nada biru-hijau, krem, dan hitam. Saat ini sudah banyak berkembang penggunaan warna netral lain yang lebih cerah sebagai aksen. Hal ini bertujuan untuk membuat ruangan terasa lebih luas, cerah, dan memberikan suasana yang lebih hidup.
Penekanan pada fungsi
Fungsi merupakan elemen terpenting dalam desain gaya Skandinavia. Rumah yang nyaman adalah rumah yang terbuka, sejuk, dan memungkinkan pemiliknya untuk hidup dengan mudah. Interior gaya Skandinavia menitikberatkan pada fungsi untuk memberikan kenyamanan bagi seluruh penghuni rumah sehingga penataan ruang lebih banyak didesain agar tidak menyulitkan gerak pemilik rumah. Dengan demikian, orang yang berada di dalamnya akan merasa nyaman dan betah di rumah.

Furnitur sederhana
Furnitur gaya Skandinavia pasti sangat memperhatikan detail dan menggunakan bahan berkualitas tinggi. Ciri lain dari interior desain gaya Skandinavia adalah bentuknya yang minimalis dan dilambangkan dengan motif garis. Bentuk yang sederhana dan tegas ini juga direpresentasikan dalam desain arsitektur dan furnitur yang ada di dalam rumah.

IKEA Kota Baru Parahyangan, Kabupaten Bandung Barat
Pagi itu kami berangkat dari rumah di Buah Batu, Bandung, pukul delapan lebih sedikit. Menurut Widi, toko buku pukul sembilan pagi.
Saya sudah niat tidak membeli apa-apa, sih, niatnya piknik dan mencari inspirasi desain interior, apalagi di rumah sudah banyak barang. Desain furnitur IKEA sering unik, apalagi dapurnya. Bisa jadi ide untuk dapur di rumah.
Daan…makan juga sih di IKEA. Di IKEA kan kulinernya enak-enak.
Perjalanan tak sampai satu jam cukup lancar dan tiba di lokasi, parkiran masih kosong, sehingga kami bisa memilih tempat parkir yang dekat pintu masuk.
Sebelumnya saya sudah pernah ke IKEA Alam Sutera dan desain gedung IKEA rupanya mirip di mana-mana. Kita masuk kemudian naik escalator ke lantai dua.
Di lantai dua, pengunjung diarahkan untuk melihat-lihat berbagai contoh tata letak ruangan yang apik, nyaman, untuk berbagai tema atau profesi pemilik hunian.
Ada ruangan untuk chef, musikus, kemudian ada layout kamar tidur, kamar tidur anak, kamar tidur bayi, ruang keluarga, ruang kerja, home office, ruang keluarga, dan banyak lagi.
Tata letak ruangan yang terbuka satu sama lain membuat kita bisa seliweran dengan bebas dari satu contoh kamar ke contoh kamar lainnya. Bahkan mencoba duduk di sofa, kursi, pinggir tempat tidur pun tak masalah.
Belum lihat sih saya, ada gak pengunjung yang mencoba tidur di contoh ranjang yang dipamerkan. Padahal tidak ada tanda-tanda “DILARANG DUDUK” seperti kalau kita ke show room interior pada umumnya.
Setiap desain mulai dari yang besar hingga ke pernak-pernik asesoris diberi nama berbau Nordik, tag harga, ukuran, warna, dan material. Rata-rata memang warnanya putih, natural, dan cenderung kalem, serta berkesan sustainable.
Agak masuk ke dalam ada area menurut kategori fungsi, misalnya ruang kerja, ruang makan, dapur, dan lain-lain. Bila kalian ingin membuat sendiri meja kerja, dijual juga menurut komponennya. Misalnya lembar daun meja, kaki-kaki meja, hingga pernak-pernik knop untuk tarikan laci dan kunci lemari.
Ada pula area untuk elemen atau asesoris, misalnya seprei, bedcover, lampu-lampu, hingga peralatan dapur, mulai dari panci, piring, sendok, mug, hingga talenan.
Ada satu spot ruangan yang memperlihatkan animasi desain ruangan, sehingga kita dapat belajar tentang sebuah konsep desain yang simple.
Kira-kira pukul 11, ternyata kami ber-4 perut sudah keroncongan. Widi sendiri masih bingung mau beli yang mana. Pilihan meja kerja ternyata banyak, ada yang ukuran sesuai, harga kemahalan. Ada yang harga sesuai kantong, ternyata dimensi kecil.
Ya sudah makan dulu saja. Kata orang bijak, kita tidak boleh berbelanja kalau perut lapar. Nanti kalap, sudahnya menyesal.

Cara Berbelanja di IKEA
Supaya aman dan mendapatkan produk yang engga bikin nyesel, belanja di IKEA Scandinavian Design ada triknya, sebagai berikut:
- Cek dulu website IKEA, pilih barang yang ditaksir, catat nama produk, dimensi, dan harga
- Datangi toko IKEA, lihat barangnya, coba duduk, pegang, rasakan, bayangkan…
- Catat nomor produk, lalu turun ke bawah, ambil sendiri box-box barangnya. Memang produk IKEA berupa modul-modul yang harus dirakit sendiri
- Bayar, bisa juga minta dirakitkan kalau di rumah takut salah pasang
- Bawa pulang
Waktu itu karena kami naik mobil kecil, akhirnya Widi memang belum langsung membeli di toko, tetapi akan memesan secara online.
Dihitung-hitung membeli online ternyata sama saja, dibanding membeli di toko IKEA, lalu ada ongkos kirim juga ke rumah. Kecuali sejak berangkat dari rumah memang niat pakai mobil besar (pick up) sekalian.
Penutup
Sabtu siang itu merupakan acara piknik yang cukup seru di IKEA Scandinavian Design. Banyak juga keluarga yang “piknik” dengan seluruh keluarga mulai dari bayi hingga lansia memakai kursi roda. Anak-anak balita pun banyak yang didorong di stroler. Tidak sedikit konsumen yang check out belanjaan di kasir dan antri di tempat pengemasan barang.
Kami akhirnya membeli berbagai asesoris “beli dua dapat tiga”, karena memang kami kan tiga keluarga. Misalnya sikat WC, roller pembersih debu, dan lain-lain. Pernak-pernik di IKEA memang terjangkau sih, banyak yang harganya 20ribu-an, tetapi melenakan, karena yang kecil-kecil tersebut dijumlah ya jadi Rp300ribu deh.
Saya beli apa? Beli talenan kuning sesuai warna dapur di rumah, dan beli gantung kunci yang bisa jadi standar HP, seharga Rp9.900,-. Kan…kecil-kecil gitu IKEA Scandinavian Design, loh…(LOL)
Oya, beli juga roti Danish pastry buat oleh-oleh di rumah.

Semoga bermanfaat.
Sumber:
https://www.arsitag.com/article/desain-gaya-scandinavia
aku suka desain-desain perabot yang di Ikea, warnanya kalem, soft gitu, jadi tenang aja pembawaannya
menurutku desainnya bener bener unik, malah aku berpikir kalau desainnya out of the box dan beneran fungsional
Waaah IKEA.. Pernah lihat katalognya. Bagus bagus emang. Jadi pengen ke IKEA Kota Baru Parahyangan nih.
Baru tahu lho kalau beli produk IKEA kudu ngerakit ndiri. Itu berati setiap produk ada contoh displaynya ya Kak?
Ada contoh displaynya, kita catat nama produk, kode, dimensi, warna, harga. Nanti ambil barangnya dalam dus-dus di rak-rak besar, tarok di troli, bawa ke kasir, bayar. Kalau barang yang besar ya minta bantuan staf untuk diambilkan.
IKEA adalah gudangnya kreatifitas untuk mengisi rumah. Banyak prabotan rumah yang sesuai dengan budget yg tersedia namun tetap style. Bergaya dan modern.
sejak trend interior minimalis saya udah suka sih, karena simple nya itu dan mostly punya style agak vintage gitu. emang cocok untuk rumah konsep minimalis ya. so sad nya saya belum pernah ke IKEA, hiks. jauhhh atuda Teh, berhubung belum punya mbim jadi kalo mo ke IKEA harus pake kereta api. kalo pake angkot duh PR pisan, pake motor pegel dong, hehe. tapi pengen banget beli printilannya yang murce itu yang pasti bikin terlena tau – tau abis sejutaan aja, hahahaha
Pakai bus Damri Teh. Ada dari Alun-alun ke Kota Baru Parahyangan. Murce juga ongkosnya…Hayuuk piknik…
Dari kelima cara berbelanja yang Mbak Hani tulis, saya baru di tahap cara berbelanja yang kedua, yaitu saya datangi toko IKEA, lihat-lihat barangnya, coba duduk dan malahan berbaring, pegang-pegang dan amati terus merasakan yang terakhir bayangkan sambil lirik dompet, hahaha.
Saya jadi ingat waktu ke IKEA Alam Sutra kemarin, rasanya tuh tidak mau pulang dan kalap lihat produk-produknya yang bagus-bagus, tapi hanya beli barang yang kecil-kecil saja, susah bawanya ke Makassar.
Eh, ternyata bisa beli online juga rupanya. Bisa nih kembali lirik-lirik IKEA deh.
Kalau denger IKEA itu , jadi tambah mupeng, deh!
Produknya bagus-bagus, apalagi saya juga suka dengan design scandinavian. Desainnya simpel dan minimalis.
Kalo IKEA bikin galau, karena maunya borong semua ya hihi.
Asiknya mencari kebutuhan untuk rumah, bisa lengkap dan sat set ya
Scandinavian design ini kesukaan saya banget Mbak. Furniturenya sederhana, ringkas, tapi sangat fungsional. Perabotan di rumah saya juga banyak menggunakan produk IKEA. Benar-benar klop dengan selera dan keinginan saya sama suami. Bahkan kadang, kalau lagi gaje gak tahu mau kemana, saya dan suami perginya pasti ke IKEA. Beli printilan, makan di kantinnya, dan terkadang mengamati setiap sudut contoh interior design buat cuci mata. Untungnya IKEA mengizinkan kita untuk memotret. Duh seneng banget deh.
udah lama saya pingin ke IKEA Kota Baru Parahyangan, naik bus DAMRI
sekadar jalan aja, trus pulangnya kulineran
Tapi ya begitulah, niat melulu dijalanin kagak
Eniwei asesorisnya lucu-lucu ya? Kayanya saya bakal kalap juga kalo ke sana
Design skandinavia memang begitu menarik dan banyak diminati di era sekarang karena menekankan aspek kesederhanaan dan fungsionalitas. Kalau liat produk2 IKEA tuh memang punya kualitas yang baik dan designnya yg bagus