Ini kedua kalinya saya menyelenggarakan giveaway. Giveaway kali ini sederhana saja, saya akan menghadiahkan buku antologi berjudul “Selaksa Cinta Bakti Ananda”, yang ditulis oleh 68 kontributor Alumni Sekolah Perempuan. Dan ini pertama kali saya terlibat pada sebuah proyek penulisan buku antologi yang digagas oleh Alumni Sekolah Perempuan.
Setelah rangkaian pengumuman ke grup Alumni Sekolah Perempuan, untuk menuliskan kisah inspirasi sepanjang 1000 kata tentang orangtua, terkumpullah sebanyak 68 kisah. Waktu itu oleh Ibu Ida Fauziah salah seorang mentor di Sekolah Perempuan, kami diberi waktu menyelesaikan kisah, mengirim ke editor dan merevisinya. Semua naskah yang sudah direvisi kemudian dilanjutkan ke tim berikutnya yang akan membaca seluruh naskah dan editing terakhir. Saya termasuk dalam tim akhir ini. Selain editing terakhir, mulailah persiapan untuk menerbitkan, termasuk mencari endorsment.
Buku antologi “Selaksa Cinta Bakti Ananda” rencananya akan kami terbitkan secara indie. Diba Tezi Zalziati, ibu muda cantik, pengelola Najmu Book Publishing, yang dipilih untuk menerbitkan buku kami. Pemilik penerbit satu tim dengan saya, juga salah seorang kontributor di buku ini.
Memilih Jenis Huruf Untuk Buku
Untuk memudahkan tim editor, waktu itu kami meminta kontributor menuliskan naskah dalam jenis huruf TNR (Times New Roman), 12 karakter, 1.5 spasi, ukuran kertas A4, dan sebanyak maksimal 1000 kata termasuk biografi penulis. Penulisan seperti ini, kecuali jumlah kata, merupakan standar penulisan yang sering diminta oleh penerbit. Adapun jumlah kata, atau halaman, biasanya merupakan ketentuan dalam menulis antologi, agar tulisan para kontributor tidak ada yang terlalu pendek atau terlalu panjang.
Pada suatu pertemuan, Diba menjelaskan bahwa nantinya buku antologi akan dicetak dengan ukuran kertas A5, atau kira-kira seukuran buku saku 21X14 cm. Di sinilah mulai ada masalah konversi. Karena naskah yang dikumpulkan ditulis di word dengan ukuran kertas A4. Mengonversinya menjadi A5 tentunya akan berpengaruh pada jumlah halaman, dan ujungnya adalah harga jual per eksemplarnya.
Di sisi lain, karakter dan jenis huruf juga akan mempengaruhi jumlah halaman. Semula melalui chatting di email dan inbox messanger, Diba mengusulkan mengonversinya ke jenis huruf Calibri dengan karakter 11, diperoleh jumlah halaman 385 halaman.
Di rumah iseng-iseng saya menanyakan ke suami, jenis huruf apa yang sebaiknya kita pilih untuk buku.
Suami itu latarbelakang pendidikannya Desain Komunikasi Visual, zaman kuliah namanya Desain Grafis. Menurut penuturannya, waktu kuliah ada matakuliah namanya Tipografi, selama 2 semester. Matakuliah Tipografi (dalam bahas inggris : Typography) adalah matakuliah yang mengajarkan perpaduan antara seni dan teknik mengatur tulisan, agar maksud serta arti tulisan dapat tersampaikan dengan baik secara visual kepada pembaca. Pengolahan tipografi tidak hanya terbatas lewat pemilihan jenis huruf, ukuran huruf, dekorasi, kesesuaian dengan tema, tetapi juga meliputi tata letak vertikal atau horizontal tulisan pada sebuah bidang desain.
Ilmu tipografi digunakan pada banyak bidang diantaranya desain grafis, desain web, percetakan, majalah, desain produk dll.
Bahkan waktu itu harus belajar menulis dan menyusun komposisi secara manual.
Dari hasil diskusi dengan suami, memilih jenis huruf untuk buku disarankan:
1. Tidak membuat lelah mata
2. Pilih huruf yang ada kait atau siripnya
Ada 3 pilihan huruf yang diiusulkan yaitu Garamond, Cambria, dan Trebuchet MS
Seperti ini yang dimaksud dengan huruf yang ada kait atau siripnya:
Huruf berkait/ sirip. Atas, Cambria. Tengah, Calibri. Bawah, Garamond
3. Pilih huruf yang mengarah ke tulisan tangan
Dan seperti ini, ketika saya membandingkan antara naskah yang dikonversi ke huruf Calibri, disandingkan dengan sebuah buku dari penerbit mayor, yang saya duga font atau hurufnya adalah Garamond.
Nah, enak mana?
Kiri, mungkin font Garamond. Kanan, rencana font Calibri
Giveaway
Akhirnya buku antologi “Selaksa Cinta Bakti Ananda” ini dicetak dengan pilihan huruf Garamond, 11 karakter, dan hasil akhirnya berjumlah 308 halaman.
Mau tahu apa isi buku ini? Buku ini berkisah tentang beragam jasa dan peran orangtua kepada anaknya.
Dan beberapa kisah para penulis tentang ibu, ayah, bahkan kisah orangtua tentang anak mereka. Sehingga mengingatkannya kepada jasa orangtua yang tak mungkin bisa terbalas. Semua terangkum dalam beragam kisah inspiratif yang mengharu biru, memberi semangat dan tauladan yang baik untuk kita semua.
Kaitannya dengan giveaway bagaimana? Ya tidak bagaimana-bagaimana. Teman-teman blog tinggal ketik MAU di kotak komentar. Akan ada GA sebuah buku “Selaksa Cinta Bakti Ananda” bagi yang beruntung. Saya tunggu hingga tanggal 5 Januari 2018 ya. Mohon maaf saya memilih random saja ya.
Mau
Hai Mia…makasih sudah mampir. Dicatat dulu ya…
MAU ibu ??☝?
btw makasi juga ilmu tipografinya aku baru tau ternyata ga sembarangan ya nentuin jwnis hurufnya dalam sebuah buku. padahal aku suka baca tapi ga ngeh dengan jenis hurufnya ?
Makasih dah mampir. Dicatat dulu ya. Iya…saya juga baru ngeh…ada tulisan yang membuat mata lelah…
MAU 🙂
Hallo…hallo…makasih ya sudah mampir. Dicatat dulu ya…
MAU
MAU BANGET
Waktu sy kuliah juga sempet dapat materi font. Salah satu materinya, ya itu ttg betapa pentingnya font dalam sebuah tulisan ?
Sekarang udah jarang pake font TNR karena selalu teringat dengan tulisan skripsi ?
Haha iyayah. TNR formal banget font nya…
MAU
Terimakasih juga atas ilmunya. Sangat bermanfaat.
Sama-sama makasih udah mampir. Dicatat dulu yaa…
Mau.
Halo Kak salam kenal.
Btw baru tau ternyata jenis huruf mempengaruhi kenyamanan baca juga. Setelah diinget2, iya juga ya. 😀
Makasi buat pengetahuan barunya.
Makasih apresiasinya. Dicatat dulu yaa…Semoga beruntung…
Mau 🙂
Sip…dicatat dulu. Makasih sudah mampir…
Mau…ah tapi sudah telat nih saya komentnya…tapi kan siapa tau rizki ya..:)
Salam dari Lombok mbak..:)
Salam dari Bandung. Terimakasih ya sudah mampir…
Hmm…gpp terlambat. Kalau mau saya punya stok lho. Hehe…jadi jualan…
Pingback: 5 Tips Mendesain Cover Buku - blog hani