Cara trading cryptocurrency akhir-akhir ini banyak dicari, apalagi bagi pemula yang tertarik dengan uang digital ini.
Perlu diketahui bahwa cryptocurrency bukan berbentuk uang tunai yang biasa kita lihat, tetapi berupa uang digital. Bagi yang tertarik uang digital, transaksinya tidak melalui bank konvensional, tetapi secara peer to peer.
Ada banyak platform trading yang bisa kamu coba, salah satunya adalah platform KuCoin. KuCoin adalah exchange pihak ketiga yang memungkinkan kamu untuk membeli, menjual, dan trading berbagai jenis crypto. Kalian bisa pelajari dulu seluk beluk tentang KuCoin di ulasan KuCoin dari BitDegree.
Apa itu Trading Cryptocurrency
Bagi orang awam, crypotocurrency masih suatu hal yang baru. Mata uang kripto (cryptocurrency) karena merupakan uang digital, maka tidak memiliki ujud fisik layaknya mata uang tunai. Selain itu tidak bisa disimpan di bank atau e-wallet, tetapi disimpan dalam sebuah sistem yang bernama blockchain.
Itu sebabnya transaksinya dilakukan oleh penggunanya langsung, tanpa melalui bank.
Sekarang ini transaksi aset kripto mulai digemari karena sebagian besar masyarakat, karena rasa penasaran dengan nilainya yang fluktuatif. Apalagi arus perdagangan aset kripto berlangsung 24 jam, dan tidak terikat dengan jam kantor seperti halnya bank atau bursa saham. Bagi orang-orang yang menyukai tantangan, trading kripto bisa bikin asik.
Menjawab antusiasme kelompok penggemar kripto di Indonesia, aset kripto bisa dibeli melalui Tokocrypto, sebuah jasa transaksi aset kripto. Ada tiga agenda utama berdirinya Tokocrypto yaitu menghadirkan informasi terbaru terkait aset digital, menjangkau komunitas blockchain dan cryptocurrency, serta melibatkan publik dalam aset digital.
Tips Melakukan Trading Cryptocurrency
Cara melakukan trading cryptocurrency bukanlah hal mudah, apalagi bagi pemula. Harganya yang melejit membuat orang tertarik untuk meraih keuntungan dalam waktu singkat. Padahal dalam hitungan detik, kripto bisa saja jatuh harganya sehingga aset kripto yang sudah dibeli, lenyap bagai debu.
Berikut tips melakukan trading:
1 – Mulai dengan modal kecil
Bagi pemula alangkah baiknya bila memulai dengan modal kecil. Jangan hiraukan kawan yang mendapatkan keuntungan berlipat, karena belum tentu kita mendapatkan nasib yang sama. Mulai dengan nominal kecil agar risiko kerugian yang harus ditanggung juga kecil.
2 – Berani menghadapi risiko
Sama halnya dengan saham, cryptocurrency pun ada risiko yang harus kita hadapi. Iming-iming keuntungan tinggi yang akan didapat sebanding dengan risikonya, karena harga bisa saja terjun bebas. Apalagi pasar digital cryptocurrency dibuka selama 24 jam terus menerus. Bisa dimaklumi karena lintas perdagangannya sudah di berbagai belahan dunia, tentu saja ada selisih waktu di antaranya.
Dibutuhkan instink yang kuat dalam trading crypto, karena ada semacam spekulasi harga.
3 – Waktu yang tepat untuk trading
Kunci kesuksesan dalam trading crypto adalah mempunyai feeling yang tepat, kapan harus membeli atau menjual aset.
Saat nilai aset turun, jangan langsung menyerah dan menjual aset. Perlu kesabaran untuk menunggu hingga nilainya naik.
Ada baiknya, terlebih dahulu melakukan riset tentang masing-masing aset kripto dan nilai jualnya.
Jenis-jenis Aset Kripto dan Harganyanya
Harga-harga cryptocurrency memang sangat fluktuatif dan bervariasi. Apalagi Bitcoin sebagai pendahulu dari semua mata uang kripto tersebut jumlahnya terbatas, sehingga muncul berbagai mata uang kripto lainnya yang harganya lebih terjangkau.
Indonesia sendiri sudah memberikan izin terhadap 299 cryptocurrency, di antaranya:
Bitcoin, harga 1 Bitcoin ~ 861.283.593,00 rupiah atau US $ 60.492,40
Ethereum, harga 1 Eth ~ US $ 4.050,54
Dogecoin, harga 1 Doge ~ US $ 0,262019
Tether, harga 1 Tether ~ US $ 1.00
Xrp/ripple
Bitcoin cash
Binance coin
USD Coin
Lightcoin
Bitcoin sv
Litecoin
Penutup
Itu dia serba-serbi tentang trading crypto yang kini sedang menjadi tren di dunia investasi. Apapun investasi yang ingin kamu jalankan, baik itu jangka panjang maupun jangka pendek, kamu harus memahami keuntungan, kerugian, serta risikonya terlebih dahulu.
Berbeda dengan saham, pemilik aset kripto tidak mudah memperdagangkan asetnya artinya lebih sulit untuk mengubah cryptocurrency menjadi uang tunai.
Semoga bermanfaat.