Mendengar kata Semarang yang terbayang adalah ibukota provinsi Jawa Tengah dengan dua stasiun kereta api, kota Tua yang asri, pelabuhan, dan kota pantai yang udaranya panas. Berbeda dengan Kabupaten Semarang yang wilayahnya seluas 981,95 km2, secara geografis dikelilingi oleh gunung dan bukit. Maka udara di beberapa wilayah kabupaten Semarang terasa lebih sejuk, ditambah pula dengan puluhan obyek wisata, cocok dijadikan tempat refreshing bersama keluarga maupun teman.
Kabupaten Semarang, ibukotanya Ungaran, berbatasan dengan kota Semarang di wilayah utara, kabupaten Demak dan Grobogan di wilayah timur, kabupaten Boyolali di wilayah timur dan selatan, serta kabupaten Magelang, Temanggung, dan Kendal di wilayah barat.
Adanya potensi wisata alam, wisata buatan, wisata sejarah, wisata religi, desa wisata, dan wisata kuliner, menjadikan semangat pemerintah daerah kabupaten Semarang mencanangkan Gerakan BISA, berwisata di era Adaptasi Kebiasaan Baru. Saya yang beberapa kali ke Semarang kan jadi kangen ya berwisata sekalian ke Kabupaten Semarang.
Potensi Wisata Kabupaten Semarang
Menurut data statistik pariwisata kabupaten Semarang tahun 2017/2018, potensi wisata di sana memang meningkat. Hal ini diketahui dari tingkat kunjungan tempat wisata, tingkat penghunian kamar, dan tingkat penghunian ganda atas kamar. Menurut data tersebut kegiatan wisata di kabupaten Semarang terbagi menjadi tiga macam, yaitu: wisata alam, wisata budaya, dan wisata buatan.
Masing-masing bila diperinci, wisata alam ada 6 obyek wisata dan wisata budaya ada 7 obyek wisata. Sedangkan wisata buatan sebanyak 21 obyek wisata.
Jadi total ada 34 obyek wisata. Selain itu ada 5 obyek wisata yaitu kategori wisata minat khusus. Wisata minat khusus adalah wisata terbatas ke sejumlah pabrik yang membuka untuk dikunjungi wisatawan. Banyak yah …
Teman-teman, sejak ada kebijakan menggabungkan Kementrian Pariwisata dengan Badan Ekonomi Kreatif maka namanya pun menjadi Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (KemenParekraf). Akibat penggabungan ini sektor pariwisata diproyeksikan akan menjadi menjadi “core economy” dan penyumbang devisa terbesar di Indonesia untuk lima tahun kedepan. Beberapa kebijakan yang memfokuskan pariwisata menjadi primadona di masing-masing provinsi menyebabkan setiap obyek wisata dipoles dan ditata sedemikian rupa agar menarik minat turis.
Menurut data jumlah pengunjung ke obyek wisata di kabupaten Semarang, pada tahun 2017, sebanyak 2.822.421 pengunjung, kemudian tahun 2018 meningkat menjadi 3.381.790. Tetapi di tahun 2019 mengalami penurunan menjadi 2.868.323.
Dengan adanya pandemi CoViD-19 yang melanda seluruh dunia, ada kemungkinan besar, berdampak pula ke jumlah kunjungan wisata di kabupaten Semarang.
Apa itu Gerakan BISA
Berdasarkan kenyataan di lapangan bahwa hampir 90% pelaku wisata dari berbagai elemen terdampak adanya pandemi, maka Kemenparekraf mencanangkan program Gerakan BISA.
Gerakan BISA merupakan singkatan dari BERSIH, INDAH, SEHAT, dan AMAN. Gerakan BISA merupakan gerakan padat karya yang bertujuan meningkatkan peran pelaku usaha pariwisata dan ekonomi kreatif dalam menangani dan meningkatkan kebersihan, keindahan, kesehatan dan keamanan masyarakat di destinasi untuk memasuki masa adaptasi kebiasan baru pasca pandemi CoViD-19.
Bersih
Pandemi CoViD-19 yang berkepanjangan menyisakan perubahan perilaku pada aktivitas kita sehari-hari. Perilaku bersih merupakan keutamaan, yaitu selalu memakai masker di tempat umum, menjaga jarak satu sama lain, dan rajin cuci tangan.
Di sisi lain, pelaku kegiatan wisata otomatis harus selalu menjaga kebersihan obyek-obyek wisata yang bersinggungan dengan orang banyak.
Indah
Indahnya obyek wisata harus dijaga oleh semua elemen. Bukan hanya petugas kebersihan tetapi seluruh warga, baik wisatawan maupun warga setempat. Indahnya obyek wisata harus bebas dari sampah, coret-coretan tangan jahil, dan perilaku lain yang merusak obyek wisata. Seperti kita ketahui, dengan menjadikan pariwisata komponen penting perekonomian, maka dampak paling terasa adalah pada penduduk setempat.
Sehat
Semangat Kemenparekraf meluncurkan Program Gerakan BISA adalah agar warga di sekitar obyek wisata yang terdampak pandemi bisa segera beraktivitas. Tentunya harus tetap memerhatikan protokol kesehatan yang berlaku di seluruh dunia.
Untuk itu, turis yang datang dari luar daerah harus pula mematuhi protokol kesehatan ini. Harus tetap memakai masker, tidak berkerumun, dan rajin mencuci tangan.
Aman
Salah satu protokol wajib bagi pengelola obyek wisata adalah mencek suhu para wisatawan. Bila menunjukkan suhu tubuh demam dan menunjukkan gejala CoViD-19, maka tidak diperkenankan memasuki obyek wisata. Penjagaan dan pengawasan tidak melulu dilimpahkan ke petugas jaga, tetapi semua orang yang datang ke obyek wisata harus saling mengingatkan. Rasa aman berwisata harus dipatuhi oleh semua orang.
Destinasi Wisata Kabupaten Semarang di Era Adaptasi Kebiasaan Baru
Kabupaten Semarang memiliki 19 kecamatan dan obyek wisatanya tersebar di beberapa kecamatan meliputi wisata alam, wisata budaya/religi, wisata air, wisata industri, wisata rekreasi dan restoran, wisata nostalgia Jawa Tengah dan desa wisata. Obyek-obyek tersebut terkonsentrasi di beberapa kecamatan yang sama.
Menurut tabel di Instagram pesona_kabupatensemarang, kelompok obyek wisata menurut lokasi adalah sebagai berikut:
Kecamatan Bandungan
- Candi Gedongsongo
- Umbul Sidomukti
- Celosia Happy n Fun Gedongsongo
- Taman Wisata New Bandungan Indah
- Sunrise Hill Gedongsongo
- Wisata Alam Perantunan
Kecamatan Banyubiru
- Bukit Cinta Rawa Pening
- Gumuk Reco Sepakung
Kecamatan Ambarawa
- Museum Kereta Api Ambarawa
- Kampung Rawa Ambarawa
Kecamatan Tuntang
- Saloka Theme Park
- Tlogo Resort Goa Rong View
- Taman Kelinci
- Kampoeng Banyumili
Kecamatan Bawen
- Dusun Semilir
- Kampoeng Kopi Banaran
- Hortimart Agro Center
- Eling Bening
Kecamatan Bergas
- Cimory on the Valley
- Watu Gajah Park
Kecamatan Getasan
- Kopeng Treetop Adventure
- Taman Wisata Kopeng
- Agrowisata Gunungsari Kopeng
- Pendakian Telomoyo BC Arsal
- Pendakian Telomoyo BC Watu Tumpeng
Kecamatan Ungaran Timur
- Wisata Cemoro Sewu Kalirejo
- Desa Wisata Kalongan (Wisata Kayangan, Tebing Alfath, Curug Gending Asmara, Pasar Sawahan
Kecamatan Ungaran Barat
Curug Lawe Benowo Kalisidi (CLBK)
Kecamatan Sumowono
- Bantir Hills
- Sumowono Bamboo Garden
Kecamatan Kaliwungu
- Agrowisata Air Danuwo
Ke-31 destinasi tersebut oleh pengelola obyek wisata telah dilakukan ujicoba adaptasi kebiasaan dengan protokol kesehatan ketat dibawah pengawasan langsung Dinas Pariwisata Kabupaten Semarang. Selain itu di destinasi wisata juga disertai dengan pembatasan jumlah pengunjung hanya 10-30% dan ditingkatkan maksimal hanya 50% dari daya tampung keseluruhan.
Nah, bisa deh saya mulai memilih-milih destinasi wisata yang jaraknya berdekatan sehingga bisa sekalian jalan. Kalau banyak pilihan begini sebaran wisatawan bisa lebih merata dan tidak konsentrasi di satu obyek wisata saja.
Tips Wisata ke Kabupaten Semarang di Era Adaptasi Kebiasaan Baru
Nah, teman-teman, kira-kira kalau merencanakan ke Kabupaten Semarang langkah apa yang harus dilakukan untuk menyikapi berwisata di era adaptasi kebiasaan baru (AKB) tersebut?
Berikut beberapa tips yang bisa kalian pertimbangkan:
1 – Transportasi
Kabupaten Semarang sekarang ini dilintasi jalan negara yang menghubungkan Yogyakarta dan Surakarta dengan kota Semarang, yang dikenal dengan “Joglo Semar”. Sehingga memudahkan teman-teman yang akan berwisata di kawasan kabupaten Semarang. Teman-teman bisa naik angkutan umum antar kota atau naik kendaraan pribadi.
Di era AKB, pastikan memilih perusahaan angkutan umum yang memperhatikan protokol kesehatan tersebut, terutama daya tampung dan pengaturan tempat duduknya.
Beberapa rute angkutan regional adalah: Semarang-Solo, Semarang-Yogyakarta, dan Semarang Purwokerto. Ada juga angkutan lokal adalah Semarang-Ambarawa, Semarang-Salatiga, dan Salatiga-Ambarawa.
2 – Jadwal
Di era AKB ini beberapa obyek wisata alam di kabupaten Semarang mengharuskan hanya kegiatan satu hari (one day trip). Untuk kegiatan wisata alam, misalnya bertujuan melakukan hikking, mendaki gunung Telomoyo, calon pendaki harus memiliki surat sehat, ya. Lebih bagus lagi memiliki asuransi kesehatan.
Itu sebabnya teman-teman harus mengatur jadwal, destinasi wisata dalam satu hari ke mana saja. Ada baiknya menyiapkan peta dan rute perjalanan dengan tepat agar tak berkumpul di satu titik.
3 – Tempat Makan
Tak seru bila berwisata tanpa kulineran juga. Tetapi jangan lupa kondisi di era AKB memang suatu kondisi yang bikin kagok semuanya. Harus pakai masker, tetapi kalau makan, kan buka masker.
Beberapa info tentang kesehatan di masa pandemi menyarankan, makanlah di udara terbuka (outdoor). Hindari makan-makan dan kumpul-kumpul di ruangan tertutup serta ber-AC. Jadi kita harus hati-hati memilih tempat makan. Kalau perlu beli take-away, kemudian memakannya menggelar tikar di bawah pohon, jaga jarak dengan orang lain.
4 – Akomodasi
Mungkin saja kita tidak bisa dalam satu waktu menjelajah seluruh obyek wisata yang ada di kabupaten Semarang. Lebih dari 30 obyek wisata yang tersebar di beberapa lokasi, bisa dipilih dua atau tiga obyek saja dalam satu hari.
Menurut data, hotel dan penginapan di kabupaten Semarang sebarannya belum merata, kebanyakan di kecamatan Bendungan atau Getasan. Ada baiknya pastikan ketersediaan kamar dan aturan protokol kesehatan di tempat penginapan. Hindari bermalam lebih dari dua orang dalam satu kamar.
5 – New Normal Lifestyle
Mindset kita tetap ya. Kita belum sepenuhnya bebas dari pandemi. Perilaku adaptasi kebiasaan baru (New Normal Lifestyle) adalah tetap memerhatikan kebersihan setiap saat. Selalu sedia handsanitizer di tas, kalau perlu tiap anggota keluarga membawa masing-masing. Usahakan tetap selalu mencuci tangan dengan sabun di air mengalir. Jaga jarak dan menghindari kerumunan. Usahakan melakukan transaksi secara cashless (non tunai), ya, untuk menghindari penularan melalui uang kertas. Daaan…pakai masker selalu. Sebaiknya punya beberapa masker cadangan selama perjalanan.
Penutup
Hampir 6 bulan di rumah saja, membuat semua orang kangen untuk jalan-jalan lagi. Rasanya kaki sudah gatel ingin menjelajah ke wilayah-wilayah baru yang belum pernah dikunjungi.
Tetapi keinginan menggebu-gebu perlu disikapi dengan bijak.
Gerakan BISA (bersih, indah, sehat, dan aman) yang dicanangkan Kemenparekraf merupakan gerakan untuk mendukung warga di sekitar destinasi wisata agar bangkit kembali, termasuk puluhan obyek wisata di Kabupaten Semarang. Hal ini terbukti dari keseriusan Kabupaten Semarang menerapkan protokol kesehatan di setiap destinasi wisata dan siap menerima kedatangan wisatawan.
Jaga kesehatan ya gaezz…
Sumber:
http://kabsemarangtourism.com/
https://semarangkab.bps.go.id/statictable
https://pedulicovid19.kemenparekraf.go.id/tag/gerakan-bisa/
Sumber foto:
https://www.instagram.com/pesona_kabsemarang/
Foto pribadi, difoto sebelum pandemi
Freepik
keren yah kota semarang makin maju sampai ke daerah daerahnhya, semoga daerah saya bisa mencontohnya
barangkali pengen ke wisata gunung ijen bisa cek disini ya bit.ly/2GyuKHj
Wah keren juga ya kab. Semarang, pariwisata jalan, ekonomi jalan, protokol kesehatan gak boleh kendor… Hihiii bangeeeet Bun, kangen jalan2 euy…
Kangen sama Semarang, pengen dolan kesana kalau pandemic sudah berakhir. Semoga kita sehat selalu supaya bisa jalan-jalan lagi 🙂
Semarang dan kab Semarang dekat tapi jauh beda yaaa. Di Semarang ada laut kabupaten Semarang adanta pegunungan.
Wah aku orang Semarang saja nggak update perkembangan mbak Hani. Terima kasih sudah diulas wew jadi seneng aku … Sudah sejak 2003 kutinggalkan Semarang kembali ke Bekasi
Bulan lalu suami ke semarang bunda, dia ga pergi kemana-mana. Karena cuma sendiri dan gatau mau kemana katanya, hihi ada tuilsan bunda ini jadi bekel deh buat info wisata kalau nanti ke Semarang, dan semoga aku bisa ikut nih hihi
Whaaa.. baca ini jadi kangen banget sama Semarang. Tambah banyak tempat wisata alam ya. Keren ah semarang. Udah siap dengan protokoler new normal juga. 👍
Aku udah ngetrip dong ke Candi Gedongsongo, ngelewatin Cleosia Park, museum kereta, dan main ke Kota Tua sebelum pandemi kemarin. Sebenernya pengen juga ke Rawa Pening yang nggak jauh dari situ tapi anak-anak kecapekan ihihi. Yang enak di Semarang itu bandengnya! Juwarak deh pokoknya. Cuma udaranya emang agak panas sih, jadi harus nyesuaiin baju yang dipakai ya Bun.
Ahhh jadi pengin ikutan lombanya ini ah hihihi.. thanks Bundaa
Lihat Museum Kereta Api Ambarawa jadi ingat kampung halaman Bapak. Terakhir ke Ambarawa, kami sekeluarga juga menyempatkan main ke Museum Kereta Api Ambarawa.
Waaa objek wisatanya di Semarang udh ngawe awe utk dikunjungi. Semoga pandemi segera usai ya, kalaupun udh pengen dolan semoga tetap dengan protokol yg dipatuhi.
wah kangen jalan jalan aku lihat ini, semoga segera berakhir nih pandemi agar bisa berwisata. Bali Juga wisatanya turun banget.
Udah merencanakan pertengahan 2020 mau menyusuri Semarang, terutama kota lamanya. Eh….pandemi korona datang 🙁
Saya itu awalnya tidak ngeh antara kota Semarang dan Kabupaten Semarang, Mbak. Ternyata berbeda hehehe. Kalau ke Semarang, saya baru sekali. itu juga buru-buru, jadi hanya ke Lawang Sewu, Simpang Lima, dan Kuliner Pecinan. Dan teryata wisata Kabupaten Semarang sangat banyak ya. Makanya saya memang berencana ke sana, Mbak Hani. Insya Allah setelah pandemi.
Kabupaten Semarang emang sudah oke menjalankan protokol kesehatan tempat wisata di era new normal ini. Salut deh buat dinas pariwisata kotanya
Yang buat ngopi2 nongkrong enak itu mana ya mbak han? Ungaran apa yaaahhh??
Lama ga ke Semarang euyy
Aku kira Semarang itu panas, ternyata justru adem ya. Banyak juga tempat wisata alam nya. Jadi pengen deh daki gunung Telomoyo.
Keren juga nih gerakan BISA yang dicanangkan pemerintah. Semoga pariwisata bisa bangkit lagi
semarang, salah satu kota yang pengin banget saya kunjungi di jawa
karena udah pernah ke surabaya, bandung, jogja dan jakarta.
semarang belum nih
tapi sepertinya saya harus nunggu Covid 19 berakhir deh biar bisa lebih nyaman
maklum klu udah emak2 gini jalan harus bawa anak yang harus diperhatikan banget situasi dan kondisinya
Gebrakan baru dari KemenParekraf ini diharapkan “Gerakan Bisa” dapat dicontoh oleh provinsi lain ya kak.
Apalagi destinasi wisata yang ada di Indonesia khususnya Semarang sangat recommend banget buat dikunjungi. Jadi gak heran banyak yang pengen balik mengunjungi Semarang karena terpesona akan keindahan nya.
BISA, bersih indah sehat dan aman, bagus banget tagline-nya Mbak Hani. Apalagi pas pandemi gini kan kudu dipastikan protokol kesehatan. Wisata jalan, kesehatan terjaga. Aku terakhir ke Umbul Sidomukti tahun lalu, jadi pengin ke Semarang lagi. Ke kebun kopinya 🙂
Semoga masyarakat nya juga bisa bekerjasama mentaati peraturan dan protokol kesehatan yang diberikan oleh pemerintah ya mbak.. dengan begitu, program yang di buat gak sia sia. Oh ya.. emang suntuk kalo dirumah terus meskioun seringan dirumah aja. Tapi Kalo kaki saya mulai gatel, saya mudik ke desa hahaha
Aku pengen ke Semarang suatu hari nanti, pengennya ke tempat wisata di Ungaran Timur tuh, menggoda. Tagline nya bagus mba yang BISA itu, bersih, indah, sehat dan aman ya. Semoga masyarakat yang berwisata di tengah pandemi bisa patuh menerapkan protokol kesehatan 🙂
Mba haniiii, ya ampuuun ini komplit wisatanya di tiap area udh ditulisiiiiin :D. Seneng deh, jadi kalo aku ntr mau k Semarang, aku bisa liat list tempat wisatanya dari sini ;).
Skr kalo mau wisata, memang harus hati2 ya mba. Udh ga bisa seenaknya kayak dulu. Aku tiap jalan slalu bawa semprotan alcohol mba. Mau kemana aja, aku semprot dulu tuh, kayak kemarin ke Serang, mau ga mau mampir makan dulu sblm balik JKT. Nah itu meja tempat makan aku semprotin sblm duduk, pegangan kursi, semua titik yg kira2 bakal aku sentuh. Diliatin sih ama 1 pengunjung yg ada, tapi aku ga peduli .inikan demi kesehatan kita juga.
Trus sanitizer tangan, komplit pokoknya. Semua demi melindungi agar ga terinfeksi virus ini lagi. Aku pernah kena soalnya, walo skr udh negatif sih. Tp bukan berarti ga bisa terkena lagi.
Terimakasih mb Fanny dah mampir. Lhah iya, soalnya biar praktis, tahu dari sini mau ke mana lagi, biar sekalian jalan. Aku ya udah pengen nih jalan-jalan…
Iyayah, orang udah cuek banget soal pandemi. Kita yg teliti dianggap aneh. Sehat terus yaa Mbak…
belum pernah ke Semarang nih Mbak, pengen banget suatu hari bisa ke Semarang juga.
semoga program BISA ini berjalan lancar dan bisa dipatuhi oleh semua orang ya Mbak, demi kebaikan kita bersama ya ini 🙂