Lompat ke konten

Beningnya Danau Weekuri, Laguna Unik di Pulau Sumba

danau weekuri

Pada hari ke dua kami menuju ke Danau Weekuri, sebuah tempat wisata di Sumba, terletak sekitar 30 kilometer dari kota Tambolaka. Kami berangkat pukul 08:00 setelah sarapan di hotel, ke arah Barat, menuju Desa Kalenarogo, Kecamatan Kodi Utara, Kabupaten Sumba Barat Daya. Seperti sebelumnya, tiga mobil yang kami sewa jalan beriringan. Mampir dulu ke sebuah apotek, karena teman semobil sakit gigi, dan mencari obat yang pas. Kemudian, seorang teman lagi, mencari obat sakit perut. Begitulah bila jalan-jalan dengan golongan kami, ada saja masalah kesehatan. Beruntungnya, kami jelajahnya masih di kota, sehingga masih mudah mencari obat-obatan.

Kami semobil berenam, duduk di depan Taufik, suami Yanti. Baris kedua, Yanti, saya, dan suami. Sedangkan baris paling belakang, Jun dan Mita.

Keunikan Danau Weekuri

Jalan yang menuju kawasan danau sudah teraspal cukup baik. Kira-kira di sebuah tempat, driver membelokkan mobil ke kanan, kami pun memasuki suatu daerah melalui jalan lokal belum beraspal yang hanya cukup dilalui satu mobil. Kata driver kami, kami memasuki kawasan pribadi. Mungkin itu sebabnya sehingga jalan tersebut belum beraspal.

road to lake weekuri
road to lake weekuri

Deskripsi tentang Danau Weekuri adalah sebuah laguna. Menurut Wikipedia, laguna atau lagoon adalah genangan air berasal dari air laut yang merupakan rembesan yang dibatasi oleh gundukan pasir atau gugusan batu karang.

Laguna pesisir ada yang sepanjang pantai, sehingga genangan air asin ada di balik pasir atau gugusan batu karang. Ada pula laguna yang dikelilingi oleh terumbu karang bernama atol.

Kalau melihat peta, letak danau Weekuri tepat di bibir pantai pulau Sumba bagian Barat, yang ada di balik karang terjal.

Sejarah Danau Weekuri berasal dari bahasa Sumba, kata wee, berati air, dan kuri berarti percikan air atau parutan. Danau ini dikelilingi oleh karang, sehingga diperkirakan air danau merupakan percikan air  yang menembus karang. Mitos setempat menyebutkan bahwa konon Weekuri merupakan nama sebuah perkampungan yang tenggelam akibat meluapnya air laut.

Menurut penelitian, air yang ada di Danau Weekuri selain berasal dari rembesan air laut yang menembus karang, juga berasal dari titik-titik sumber air yang ada di danau. Itu sebabnya air danau berwarna biru dengan aneka gradasi.

danau weekuri dari udara
sumber: pegipegi

Beningnya Danau Weekuri (Weekuri Lake)

Begitu sampai di lahan parkir, kami turun kemudian masih berjalan beberapa ratus meter untuk sampai ke lokasi. Kami melalui deretan kios-kios yang menjual kain tenun, beberapa tulisan pada kertas menawarkan harga sewa kain. Rupanya bila kita tidak ingin membeli, boleh hanya menyewa seharga lima puluh ribu rupiah untuk keperluan berfoto.

Setelah melalui beberapa anak tangga lebar dan landai, kami pun sampai ke tebing di tepi danau. Danau Weekuri tampak di bawah, berbentuk elips dengan panjang sekitar 150 meter dan lebar paling jauh 50 meter. Kedalaman danau antara 30 centimeter hingga 2,5 meter, bila laut pasang bisa hingga lima meter kedalamannya. Luas danau diperkirakan sekitar 42.000 m2.

Kami berdiri di anjungan kayu, tampak air danau berwarna biru bening dengan beberapa gradasi. Tak jauh di ufuk Barat, air laut berwarna biru gelap mengintip dari celah batu karang. Terdengar debur ombak yang menghantam karang. Anjungan kayu sesungguhnya merupakan jembatan panjang yang dibangun di atas karang yang membatasi laut luas dan danau. Sayang di beberapa tempat, anjungan kayu sudah ambrol. Kata driver, anjungan tersebut runtuh diterjang ombak pada saat pasang besar. Seharusnya kalau anjungan tersebut tidak runtuh, kita dapat mengelilingi danau sampai agak ke atas bukit.

weekuri lake
sumber: sumbaland
jembatan di danau weekuri
jembatan runtuh

Kami bergantian berfoto-foto. Macam-macam lah ulah kami. Kadang, kumpul teman seangkatan, cekrek. Ganti, kumpul teman seasrama, cekrek. Ganti, para bapak-bapak, cekrek.

Pasangan, berdua berdua, cekrek.

Begitulah seterusnya, sebosannya.

Mampir juga ke sini, saat kami berfoto ria di Spot Instagramable di Tanah 1000 Bukit Sumba.

Sesudahnya kami pun turun ke bawah, karena beberapa di antara kami ada yang ingin berenang, naik rakit, atau sekedar mengamati dari tepi danau dan beristirahat. Di tepi danau ada beberapa kios-kios penjual kelapa muda, mie instan, dan bir.

Waktu itu menunjukkan pukul 10, matahari mulai terasa menyengat di tanah Sumba di bulan Juni tersebut.

Suami sejak dari hotel memang menyiapkan diri ingin turun ke danau untuk berenang. Katanya ada beberapa kamar mandi untuk bilas dengan membayar duaribu. Walaupun demikian saya tak turut turun berenang. Pertimbangan akan repot ganti baju, rambut basah sesudahnya yang menyurutkan keinginan tersebut. Tak lama, beberapa bapak-bapak yang lain ternyata, diam-diam sudah menyiapkan diri juga untuk turut nyemplung.

danau weekuri sumba
Asyik berenang @danauweekuri. Di beberapa tempat cukup landai sehingga bisa berdiri.

Teman perempuan, hanya Jun saja yang berenang. Teman saya ini memang ratu air. Putri asli Palembang yang sudah biasa berenang di sungai, mana tahan lah tak nyemplung kalau lihat air. Dia juga yang diving dan snorkeling waktu kami wisata ke Flores.

Teman lain gantian naik rakit ditemani warga lokal mengarungi danau. Yang lain yang tak ingin berpanas-panasan berteduh saja duduk di bangku bambu sambil menikmati segarnya kelapa muda.

naik rakit keliling danau weekuri
bening @danauweekuri

Saya menyempatkan melihat-lihat kain tenun Sumba yang dijajakan di beberapa los penjual kain dan cendera mata. Kata guide kami, motif kain tenun Sumba ada dua aliran, yaitu Sumba Barat dan Sumba Timur. Katanya Sumba Timur, motifnya lebih kaya dan pewarnanya alami.

Memang sih, kain-kain yang dipajang di kios tepi danau Weekuri ini berwarna cerah, antara merah , kuning, atau biru. Pewarna alami biasanya warnanya tidak ngejreng. Walaupun demikian, untuk kenang-kenangan saya belilah selembar kain berwarna agak kecoklatan, bermotif sederhana, seharga tigaratus ribu.

Cendera mata lainnya berupa kalung-kalung terbuat dari tanduk kerbau tak begitu bagus buatannya. Sayang sekali, padahal merupakan salah satu potensi cendera mata yang terjangkau bila hasil ukiran dan finishingnya lebih rapi dan halus.

danau weekuri
motif tenun sumba barat
danau weekuri
kelapa muda, indomie, dan bir

Selain kios-kios kain tenun yang berjajar sepanjang jalan masuk, ada juga kios-kios menjual kelapa muda, indomie, dan bir. Menurut saya kekurangan Danau Weekuri adalah tempat beristirahat bagi wisatawan yang kurang tertata dengan baik. Bangku-bangku dan meja bambu disusun seadanya beratapkan terpal-terpal berwarna biru. Akibatnya memang, wisatawan jadi tidak berlama-lama di sana, karena kulinernya juga tidak banyak pilihan.

Setelah cukup puas berenang dan menikmati kelapa muda, setelah bilas, kami pun bersiap-siap menuju ke tempat wisata berikutnya untuk makan siang. Kami menuju Pantai Mandorak, salah satu wisata pantai yang tak begitu jauh letaknya dari Danau Weekuri.

Bandung, 29 Agustus 2019

35 tanggapan pada “Beningnya Danau Weekuri, Laguna Unik di Pulau Sumba”

    1. Maunya ya nyemplung. Tapi terkendala, repot basah-basahan. Hehe…
      Belum tahu sih kalau pasang seperti apa. Mungkin hanya tambah naik saja permukaan airnya. Kalau ombak kan engga ada, danaunya tenang.

  1. Wow cantik sekali lagunanya
    Jadi danau air asin ya. Unik deh
    Aku juga klo ke sana pasti bawaannya pengen nyemplung aja, air beningnya kayak manggil-manggil buat direnangi
    Itu tampak dari atas wow bangeet

  2. Duuuuh bening bener kelihatannya nih air Danau Weekuri 🙂 Ga kebayang tapiii sih kedalamannya bisa mencapai 5 meter kalau air kaut sedang pasang 🙂 Luas banget ya 42.000 m2 nih danaunya. Enak berenang di sini ya. Emang deh di Sumba tuh selalu ada yg unik ditemui. Enaknya jam berapa ya berkunjung ke sini?

  3. Ah cantik sekali Danau Weekuri ini.
    Ternyata ada banyak penjual makanan di sepanjang danau. Bisa sewa kain tenun juga. Aku pikir selama ini danau nya ya cuma danau aja,, malahan ini ada anjungan kayu yg udah rusak pula. Tapi tetep cantik.

  4. Duh, seru banget sudah sampai di Weekuri.
    Oh iya, memang jembatan itu hancur karena waktu itu ada ombak hebat yang menerjang.

    Kalau aku nggak pernah bisa menahan diri untuk berenang. Meskipun di penginapan bilangnya nggak mau berenang, tapi sampai di lokasi pasti langsung nyemplung 🙂

  5. Wah bagus banget Mbak hani tempatnya. Bisa renang dan naik rakit juga. Seru pastainya. jadi pengin kesana euy.Eh iya, itu suka juga dengan sewa kainnya yang untuk foto-foto, hehehe.

  6. Masya Allah bening banget danaunya. Cakeeep… Kereen yang motret juga.

    Aduuh tapi kasihan temannya Bun yang sakit gigi, gak enak banget itu.

  7. Wawww keren nih Danau Weekuri di Sumba. Ini slh satu destinasi inceranku, tapi blm kesono juga, hihi..
    Tggu rejeki. Jd ulasan mb bisa membantuku buat membayangkan dan metasa di Sumba…hihi, thx ya mba

  8. Tenunnya bikin mupeng saja
    Itu yang tempat duduk di tengah ya ampun bagus sekali buat pepotoan mbak Hani.
    Airnya ijo, bersih, alami
    Dan kios pedagang memang masih sederhana begitu
    Ketje banget nih Danau Weekuri

  9. Masya Allah, pemandangannya bagus banget. Apalagi lihat danaunya yang kelihatan sejuk. Langsung deh terbayang, kalau saya ke sini mau langsung celupin kaki, saya kan takut nyemplung wkwkwk…

  10. Pingback: 10 Karakter dan Keindahan Pantai-pantai di Sumba - blog hani

  11. Pingback: √10 Karakter dan Keindahan Pantai-pantai di Sumba | Hani Widiatmoko

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

DMCA.com Protection Status