Mau Belajar Site Audit Blog? Pahami Dulu Blogmu

hani

Belajar Site Audit Bagi Blogger Untuk Memahami Kinerja Blog

Sebagai narablog (blogger) saya tidak terlalu mengerti mengulik daleman blog sehingga merasa perlu belajar site audit supaya faham apakah blog sehat atau tidak. Oleh sebab itu ketika di sebuah WhatsApp group yang saya ikuti ada tawaran dari Mas Irwin Andriyanto akan mengadakan kelas Site Audit langsung tertarik, dong…
Sejak awal mengenal blog ber-TLD kira-kira 5 tahun yang lalu, awalnya menganggap blog itu semacam diary digital kemudian menjadi tempat sharing. Jadinya fokusnya hanya menulis sesuai kata hati. Belakangan sedikit-sedikit belajar dari berbagai sumber, ternyata blog tidak hanya menulis.

Mau tahu apa saja hal-hal yang perlu teman-teman ketahui tentang seluk-beluk perblog-an?
Yuk maree…

Ceritakan Bagaimana Anda terjun di Dunia Blogger?

Awal terjun di dunia blogger dan membuat blog TLD adalah untuk promosi buku yang saya tulis. Kira-kira 5 tahun yang lalu saya menulis buku solo nonfiksi yaitu tentang pernikahan dan parenting. Itu sebabnya nama blog saya haniwidiatmoko, mengikuti nama pena saya.

Melalui sebuah buku karangan Carolina Ratri berjudul “Blogging: Have Fun and Make the Money” saya tercerahkan bahwa blog juga bisa menghasilkan. Blogging akhirnya memikat saya lebih dalam karena hasil dari blog bisa dinikmati bahkan lebih cepat daripada royalty sebagai penulis buku. Royalty buku biasanya saya mendapat laporan dari penerbit setiap 6 bulan sekali.

Setiap blogger tentu saja mempunyai cerita yang berbeda tentang awal terjun di dunia blogger. Rata-rata teman-teman yang saya kenal, mereka mulai dari hobi menulis. Ada juga yang dari tugas sekolah kemudian berlanjut dengan membeli domain TLD. Bagaimana dengan teman-teman?

Bagaimana Cara memulai Ngeblog?

Sebelumnya saya sudah punya blog-blog gratisan di blogspot.com dan wordpress.com, tapi awalnya masih bingung kalau ditingkatkan jadi blog TLD pakai di platform yang mana. Masing-masing mempunyai keunikan tersendiri.

Pada grup Facebook di komunitas Blogger Perempuan, mbak Shinta Reis yang mengadakan sesi sharing tentang blog, menyarankan kalau mau serius ngeblog pakailah platform WordPress.

Jadilah saya memulai ngeblog dan membuat domain dan sewa hosting. Walaupun awalnya, lagi-lagi masih bingung apa sih bedanya domain dan hosting. Awal saya mulai ngeblog, hosting cepat sekali penuh, karena belum punya ilmunya untuk kompres memperkecil bobot gambar.

Apa saja langkah Anda dari Menulis Hingga Publish?

Langkah awal mulai menulis ya mirip dengan menulis buku hanya lebih cepat selesai saja, sih. Membuat draft, kadang-kadang kalau rajin, membuat mind mapping dulu. Draft saya buat di word terlebih dahulu sampai selesai.

Waktu belum mengenal Canva, saya menambahkan infografis dengan membuatnya di powerpoint, baru diconvert ke image. Sekarang ini dengan adanya penyedia free image, seperti Unsplash, Pexel, Freepik, memudahkan saya untuk mempercantik blog dengan gambar yang sesuai.

Saya memakai platform WordPress, jadi cek-cek dulu dan edit artikel sampai muncul hijau-hijau itu, yang menunjukkan penulisan sudah mengikuti kaidah SEO. Setelah rapi baru dipindahkan ke draft blog, disusun, lalu publish.

Apa Niche Blog Anda? Mengapa Memilih Niche Tersebut?

Cita-citanya dulu membuat blog khusus tentang pernikahan dan keluarga. Ternyata melebar ke seluk beluk perencanaan keuangan keluarga, parenting, tips menulis.

Kisah jalan-jalan bersama teman atau keluarga, akhirnya menambah lagi kategori traveling, lalu melebar menambah juga kuliner.

Adanya tawaran dari marketplace atau agensi untuk kerjasama akhirnya sekarang blog saya gado-gado, deh. Lifestyle gitu istilah kerennya. Keuntungannya lifestyle blog begini, dari segi penulisan saya harus banyak membaca untuk menambah ilmu, sebelum menulis.

Bagaimana Menjaga Konsistensi dalam Menulis?

Saya suka menulis, jadi tidak ada masalah tentang konsistensi. Malah kalau engga menulis, seperti punya utang gitu…

Setelah belajar tentang keyword research, jadi nambah lagi pe-er sebagai blogger.
Bukan hanya asal menulis, tetapi menyusun langkah khusus supaya tulisan kita dicari orang. Apalagi kalau ditambah lagi mencari kata kunci berdasarkan volume, CPC, keyword difficulties, itu mah bikin semakin penasaran untuk tetap ngeblog.

Ada keinginan sebetulnya membuat semacam blog planner, supaya menulisnya lebih terarah, engga serabutan. Mendaftar ke marketplace backlink atau tawaran content writer, mau tak mau ya harus konsisten menulis, sih…

Apa yang Perlu diperbaiki pada Blog Anda?

Sampai sejauh ini saya utak-atik blog yang berplatform WordPress ini trial & error. Banyak errornya, soalnya saya tidak paham html, css, script, dan teman-temannya.

Masih ada sih yang ingin saya perbaiki yaitu kecepatan blog. Kalau dicek dengan GT Metrix Pagespeed, masih sekitar B, malah kadang C. Ada sih petunjuk untuk memperbaiki, tapi saya tidak faham. Teman-teman tahu engga caranya?

Masih ada pe-er lagi bagi blog saya ini, kalau dari penelusuran GSC, performa blog saya di posisi rata-rata 14. Berarti ada di halaman ke-2 mesin pencarian ya… Entah apalagi yang harus dilakukn untuk meningkatkan performa blog, masih harus banyak belajar, nih…

Apa Pencapaian Terbesar Anda di Dunia Blogger?

Sejak blog dimonetize, maka pencapaian terbesar di dunia blog, pastinya yang berkaitan dengan money, deh.
Saya kadang-kadang ikut lomba blog juga. Jadi pencapaian terbesar ikut lomba, ya menang lomba lah.

Pertama kali memenangkan lomba sebagai juara ke-3 dan mendapatkan hadiah ponsel, hasil menulis tentang Ramadan di Lombok yang diadakan oleh Genpi Lombok Sumbawa. Setelahnya ya kadang menang, sering kalah.

Kalau dikaitkan dengan penghasilan sebagai content writer blog, pas menulis review untuk sebuah provider komunikasi yang fee-nya 7 dijit, dan dari Intellifluence yang fee-nya dalam dollar.

Bagaimana Pendapat Anda tentang Blog Etalase?

Tadinya saya kesal kalau blogwalking ke blog teman, yang artikelnya mirip karena mereview produk yang sama. Sebenarnya kesal karena kalau blogwalking, kan mau komen jadi mikir supaya tidak mirip, malah pengennya copy-paste aja ya…

Tapi belakangan karena saya pun masuk ke lingkaran blogger yang mencari penghasilan dari menulis artikel dan jual backlink, apa boleh buat, blog saya mengarah ke blog etalase.

Kalau menurut pendapat saya, tidak masalah sebuah blog menjadi blog etalase, yang penting tulisannya soft selling dan enak dibaca. Teman-teman gimana? Jangan-jangan blognya etalase juga. Tosslah kita…

Bagaimana Cara Menaikkan Trafik?

Akhir-akhir ini agensi mensyaratkan pageview di angka tertentu, sehingga blogger harus mencari cara untuk menambah view dari pembaca.

Sudah sering ikut berbagai sesi sharing bagaimana menaikkan trafik dan mengikuti langkahnya. Misalnya ikut blogwalking, sharing ke media sosial, menerapkan SEO, ikut Facebook Ads, tapi rasanya trafik blog saya segitu-gitu saja.

Sesekali akhirnya saya minta ‘bantuan’ ke pihak ketiga saja untuk menaikkan trafik. Satu dua hari memang meningkat, belakangan ya menurun lagi. Baru-baru ini malah blog saya yang lain, terjun bebas, tidak terbaca sama sekali trafiknya, alias nol…Hiks…

Sejauh mana pemahaman Anda tentang SEO?

manfaat belajar SEO

Saya tuh terbilang terlambat memraktekkan penulisan artikel blog sesuai kaidah SEO. Setelah ikut kelas online, ikut grupnya mas Q-benk, baca pelan-pelan berbagai chat di grup ngeblog, pelan-pelan saya mulai faham.

Minimal judul artikel dan permalink mengandung kata kunci, menyebar juga kata kunci di sub judul, paragraf awal, badan artikel dan penutup. Cek juga melalui tools, apakah artikel blog sudah terindex di mesin pencari atau belum. Walaupun demikian yang paling sulit tetap saja menulis artikel yang berkualitas dan enak dibaca. Pembaca setia kita tersebut lah yang akan mencari artikel secara organik.

Berusaha utak-utik juga blog dengan menerapkan SEO Off Page, istilahnya tanam-tanam. Mudah-mudahan sih bener, namanya juga trial & error. Beberapa kali menulis artikel tamu di blog teman pernah juga saya lakukan untuk meningkatkan performa blog saya tersebut.

Jika Tulisan Anda di Ambil/Copas, Apa yang Anda Lakukan?

Sejauh ini saya belum menemui apakah artikel saya di-copas oleh orang lain atau tidak. Untuk jaga-jaga saya pasang DMCA Protected, walaupun masih yang gratisan.

Saya mempelajari dari teman blogger yang artikelnya sering dicopas, yaitu menambahkan signature di bawah artikel, ada juga yang dalam story tellingnya menambahkan nama anaknya atau penanda lain.

Baru-baru ini, seorang teman ada 20 artikelnya yang dicopas oleh blog AGC. Saran dari teman-teman di grup untuk melaporkan ke Google. Sepertinya saya akan melakukan hal yang sama, jika tulisan saya dicopas, saya kontak penulisnya untuk take down. Kalau bandel ya dilaporkan ke Google juga.

Apakah Blogger Masih Bisa Bertahan dengan adanya Youtuber?

Setiap masa akan ada yang baru melibas yang lama. Youtuber pun dengan adanya IG reels dan Tik-tokjuga mengalamai pasang-surut. Menurut saya blogger masih bertahan walaupun ada Youtuber. Masing-masing punya pangsa pasarnya sendiri-sendiri.

Malah bisa banget blogger juga punya akun Youtube dan membuat konten untuk menguatkan pesan dari artikel blognya. Memang sih sebagai blogger harus upskill ilmu dengan menambah daya tarik blognya supaya tetap dikunjungi pembaca.

Atau di artikel blog ada link ke Youtube juga bisa. Kan jadinya blognya terbuka terus, supaya bounce rate engga tinggi. Mudah-mudahan…

Menurut Anda, Apa Peranan Seorang Blogger di Indonesia?

Sejauh ini menurut saya ada dua aliran blogger, yaitu blogger curhat dan blogger cuan. Dua-duanya berperan sharing sesuatu, ada yang cerita suka-duka sehari-hari dan ada yang sebagai pelantang (influencer). Nah, siapa yang paling banyak menyaring pembaca?

Bagi influencer tentu saja tulisannya merupakan artikel bermanfaat yang memang dicari orang atau menulis artikel review bagi perusahaan yang membutuhkan. Bisa berupa review produk, jasa, wisata, UMKM, dan banyak lagi.

Buat yang serius dan suka menulis, ngeblog merupakan salah satu jalan mencari penghasilan. Kan bagus, bahkan bisa menciptakan lapangan kerja baru.

Menurut Anda, Apa itu Site Audit?

Site Audit mungkin mirip ya dengan audit di kantor yang biasanya seputar anggaran dan kinerja pegawai apakah sudah sesuai target atau tidak.

Saya sendiri pernah ikut webinar tentang belajar site audit blog yang diadakan sebuah provider hosting yaitu audit UI-UX blog. Kalau ada pengetahuan baru begini, jujur, jadi makin semangat untuk ngeblog dan memperbaiki tampilan maupun kesehatan blog.

Waktu itu kami diminta menampilkan blog masing-masing lalu dibahas bersama dari sisi user interface (tampilan blog) dan user experience (kemudahan blog diakses). Komentar dari nara sumber waktu itu, tentang pilihan warna dan menambahkan call to action pada blog. Akhirnya palete warna yang saya pilih ya…yang sekarang ini.

Kenapa Anda Harus Ikut Pelatihan Site Audit ini?

Ikut pelatihan site audit supaya tahu kelemahan blog saya dan bisa mengoptimalkan lebih baik lagi. Sama halnya dengan diri kita ya, kalau kita sehat kan juga tercermin dari tampilannya.

Beberapa hari yang lalu sudah mencoba software Screaming Frog dan blog saya sudah dirayapi, tapi berhubung tidak punya ilmunya ya tidak faham membaca hasilnya.

Semoga tim kami terpilih untuk ikut belajar site audit dan tebar ilmu juga ke teman-teman lain sekiranya ingin tahu tentang site audit juga.

Penutup

Sudah panjang juga nih artikelnya lebih dari 1500 kata. Begitulah kalau mau belajar site audit ya harus memahami blognya juga. Alasan utama membangun blog, tujuan ngeblog buat curhat atau cuan, trik bersaing bersama jutaan artikel di belantara dunia maya, dan banyak lagi.
Kalau mau menjadikan blog sebagai kendaraan untuk menghidupi ya blog harus disayang-sayang, dipelihara dan dijaga kesehatannya.

Yuk ah…belajar site audit bersama mas Irwin…
Semangaaat…

Also Read

Bagikan:

hani

Halo, saya Tri Wahyu Handayani (Hani), tinggal di Bandung. Pemerhati arsitektur dan pelestarian bangunan, main piano, menjahit, dan jalan-jalan. Kontak ke bee.hani@gmail.com

Tinggalkan komentar

DMCA.com Protection Status