ASA ala Arsjad Rasjid-Menyimak podcast Arsjad Rasjid dengan Deddy Corbuzier bertajuk “Dari Mati Kena Cripto Hingga Hebohnya IKN”, saya langsung berpendapat bahwa sosok Arsjad Rasjid seorang visioner.
Beliau dengan sigap dan detail menjelaskan berbagai pertanyaan dari Deddy Corbuzier (DC) yang kadang cukup menjebak. Di awal podcast saja, DC menanyakan bagaimana tips jadi kaya.
Ternyata dengan bijak Arsjad menjawab, bahwa semua orang itu “kaya”, dalam arti tidak selalu kaya harta. Bener juga ya…
Menurut beliau, “kaya” bisa berupa kaya ilmu, kaya kreativitas, kaya tenaga, dan banyak lagi. Tahu gak, saya mendengarnya jadi lega dong. Berarti saya tuh masuk golongan orang kaya juga.
Menarik dari pembicaraan Arsjad Rasjid adalah bahwa seseorang harus punya ASA. Asa dalam bahasa Indonesia berarti harapan. Tetapi asa yang ini, ASA ada lah akronim dari authentic, spiritual, dan agile.
Apa itu ASA ala Arsjad Rasjid
Mau tahu pengertian tentang ASA ala Arsjadrasjid.com ini?
Authentic
Authentic kalau diterjemahkan bebas adalah autentik, asli, mungkin lebih ke engga ada duanya. Nah, keautentikan ini pengertiannya bisa sangat luas. Bisa dalam hal kreatifitas.
Beliau mencontohkan ketika kita pandemi, siapa saja yang bisa bertahan sampai bisa melalui pandemi adalah orang-orang yang kreatif. Bayangkan tiba-tiba seseorang dirumahkan karena perusahaan tutup, maka kita harus memutar otak, kan. Mencari akal, misalnya bisnis online, jualan kue, atau apa saja untuk bertahan hidup dengan cara halal.
Spiritual
Tadinya saya pikir spiritual dalam hal ini tentu saja berkaitan dengan agama. Iya saya setuju sekali tentang ini. Indonesia pada sila pertamanya kan Ketuhanan Yang Maha Esa.
Tetapi menurut Arsjad, spiritual lebih pada value atau nilai. Sebagai manusia kita harus punya value. Yang bisa mengangkat nilai kita ya diri sendiri lah. Artinya kita harus bangga pada kemampuan diri sendiri.
Nyambung ya dengan A pertama yaitu authentic. Buat bernilai ya tentunya harus punya sesuatu yang otentik. Jangan membebek sih, menurut saya. Harus siap maju jadi yang pertama.
Agile
Agile, terjemahan bebasnya lincah, tangkas, gesit, cerdas, cekatan, galir. Waktu itu, Arsjad dan DC sama-sama bingung, apa ya terjemahannya. “Pokoknya itu lah…”
Nah, dari ketiga ASA yang digulirkan Arsjad Rasjid, kalau mau sukses yang menjadi kesatuan antara authentic-spiritual-agile tersebut.
Kita tidak bisa lincah dong, tanpa punya sesuatu yang bernilai dan otentik.
Punya produk asli atau otentik doang, terus diapakan? Kan tidak bisa diem aja, lalu orang otomatis tahu produk yang kita tawarkan. Tentunya harus gesit menawarkan ke sana ke mari.
IKN Simbol Indonesia Emas 2045
Bincang-bincang saat itu awalnya membahas cripto lalu merembet ke IKN atau Ibu Kota Negara di Kalimantan. Tentang perlu kah Indonesia membuat dan memindahkan Ibu Kota baru tersebut.
Paparan Arsjad menambah pengetahuan saya, yang hanya mengikuti gegap gempita desain-desain istana dan pusat pemerintahan baru tersebut.
Banyak contoh di negara lain yang memisahkan pusat pemerintahan dan pusat perdagangan. Dulu juga, sebelum Indonesia merdeka, Belanda sudah menetapkan pusat pemerintahan akan dipindahkan ke Bandung. Sedangkan Batavia menjadi pusat perdagangan, dengan adanya pelabuhan Sunda Kelapa.
Negara-negara lain yang memindahkan pusat pemerintahan adalah Malaysia, Kuala Lumpur ke Putra Jaya. Lalu Brasil dari Rio de Jainero ke Brasilia City. Kemudian Turki, yang semula di Istanbul, sekarang ibu kotanya di Ankara.
Hanya saja, Indonesia menjadi satu-satunya negara yang ibu kota negaranya beda pulau. Wajar saja sebagai negara kepulauan tidak harus tetap di pulau Jawa.
Seperti kita ketahui, selama lebih dari 70 tahun merdeka, pembangunan Indonesia fokus hanya di pulau Jawa. Beberapa penelitian malah membuktikan bahwa perputaran roda ekonomi 70% ada di pulau Jawa.
Ketetapan pemindahan Ibu Kota Negara yang telah disetujui oleh DPR bertahap dipindahkan ke wilayah yang sebagian di Kabupaten Penajam Paser Utara dan sebagian di Kabupaten Kutai Kartanegara, Provinsi Kalimantan Timur.
Menurut Arsjad lagi, sebagai warga negara kita harus bersama-sama mendukung tujuan negara Indonesia menuju Indonesia Emas di tahun 2045, yang bertepatan dengan 100 tahun Indonesia Merdeka.
IKN adalah sebagai simbol, bahwa Indonesia siap menjadi negara kelima yang perekonomiannya maju, sebagai negara yang sehat, pembangunan merata, dan banyak lagi.
Apalagi di tahun 2045 tersebut populasi penduduk Indonesia lebih dari 300 juta. Bayangkan kalau masih terkonsentrasi di pulau Jawa apa engga tenggelam pulaunya?
Tapi betul sih, Jakarta-Semarang-Surabaya dan kota-kota pantai di utara pulau Jawa, secara signifikan permukaan daratan lebih rendah dari permukaan laut. Kota-kota tersebut menjadi The Sinking City.
Penutup
Arsjad Rasjid, pria kelahiran 16 Maret 1970 di Jakarta, Indonesia, putra dari pasangan H.M.N. Rasjid (Purnawirawan TNI AD) dan Hj. Suniawati, memiliki asal keturunan yang berbeda. Ayahnya berdarah Palembang, sedangkan Ibunya berdarah Sunda-Tionghoa.
Ternyata latar belakang pendidikan yang lebih banyak di luar negeri, malah menambah kecintaannya sebagai warga Indonesia untuk membangun negeri. Berbagai jabatan sekarang dijabat oleh beliau.
Mulai dari Direktur Utama PT. Indika Energy Tbk, Ketua Umum Kamar Dagang Indonesia, ASEAN Business Advisory Council (ASEAN-BAC), dan Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Panahan Indonesia (PB Perpani).
Pemikiran-pemikiran beliau yang bernas dan visioner menyadarkan saya, untuk bangga menjadi warga negara Indonesia, dan siap membangun negeri.
Buat teman-teman yang penasaran dengan bincang-bincang Arsjad Rasjid di podcast Deddy Corbuzier, bisa cek ke link berikut:
Semoga bermanfaat
Bagus sih ibukota pindah ke Kalimantan, jadi pembangunan di daerah jadi lebih merata ga cuma di pulau Jawa aja
Saya termasuk yang setuju ibukota negara dipindah ke Kalimantan
Jakarta sudah terlalu sumpek, penuh sesak. Itupun masih terlihat terus ada pembangunan di sana sini. Kayaknya, kalau di bongkar, isi perut Jakarta adalah kabel-kabel malang melintang dan pasak-pasak beton deh. Semoga lancar proses pemindahan pusat pemerintahan ke IKN
Menurut saya yang penting semua demi kemajuan Indonesia. Semoga ga ada yg dikit2 kor*p dengan adanya proyek pemindahan ibu kota ini huhuu..
Apapun itu pasti ada positif negatifnya kan, selama itu untuk Indonesia lebih baik kenapa tidak, agar pembangunannya lebih merata
Saya sangats setuju dengan IKN. Malahan ingin jadi warga kota di sana juga. Hahahaha.
Saya ngrasa sih, di Jawa itu semua serba ada tapi sangat rame. Sinking city memang pas untuk kota-kota utama tersebut karena memang sudah lebih rendah dari batas pantainya.
Yap, puluhan tahu pembangunan kerap berputar di Pulau Jawa saja terutama DKI Jakarta sebagai ibu kota. Dengan adanya pemindahan ibukota ke IKN semoga pembangunan semakin merata. Kelak kota dengan transportasi yang canggih, dan fasilitas umum megah lainnya bisa ada di berbagai kota bukan cuma Jakarta.
Menarik nih topik podcast DC dengan narasumbernya kali ini, Arsjad Rasjid, bahas mulai dari kripto hingga IKN. Noted juga nih pesannya bahwa seseorang harus memiliki ASA yg bukan sebatas harapan melainkan Autentik, Spritiual dan Agile. Mengenai IKN saya juga setuju nih, baiknya berpindah ke Kalimatan biar pembangunan juga nggak hanya berfokus di Pula Jawa.
Menarik nih topik podcast DC dengan narasumbernya kali ini, Arsjad Rasjid, bahas mulai dari kripto hingga IKN. Noted juga nih pesannya bahwa seseorang harus memiliki ASA yg bukan sebatas harapan melainkan Autentik, Spritiual dan Agile. Mengenai IKN saya juga setuju nih, baiknya berpindah ke Kalimatan biar pembangunan juga nggak hanya berfokus di Pulau Jawa.