Akhir-akhir ini seliweran di dunia maya tentang layanan aplikasi seolah bisa berkomunikasi layaknya manusia. Layanan tersebut bernama aplikasi chatbot, singkatan dari chater robot. Benarkah aplikasi chatbot, komputer cerdas yang melayani pesan teks dan suara?
Kita sering menonton film science fiction, robot seolah bisa bicara dan menjawab pertanyaan kita, bahkan memberi saran dan solusi. Padahal robot kan benda mati yang digerakkan oleh energi listrik atau baterai.
Sejarah Chatbot
Chatbot pertama dikembangkan pada tahun 1966 di MIT – mereka menyebutnya ELIZA.
ELIZA, merupakan cikal-bakal dari semua chatbot, yang bisa menjawab beberapa pertanyaan dan memberi keputusan yang sangat sederhana.
Kemudian berkembang lebih maju lagi di tahun 1980-1990an, teknologi chatbot digunakan dalam sistem telepon otomatis yang menggunakan rangkaian keputusan sederhana.
Belakangan chatbot menjadi primadona dalam dunia komunikasi dan bisnis, sehingga banyak perusahaan menaruh perhatian mengembangkan teknologi ini.
Chatbot merupakan program komputer yang dirancang untuk dapat melakukan interaksi dengan manusia melalui pesan teks, maupun suara. Chatbot biasanya juga dibekali dengan kecerdasan buatan dan pemrosesan bahasa alami yang membuatnya menjadi program komputer yang cerdas dan dapat menjawab pertanyaan yang diberikan oleh manusia.
Chatbot pun sekarang bisa dipesan untuk keperluan pribadi, misalnya untuk desain-desain rumah pintar (smart home) yang dibangun sesuai dengan topik yang diinginkan. Sedangkan untuk bisnis bisa untuk keperluan menjawab pesanan, menjawab pertanyaan tentang produk yang umum dilontarkan, dan hal-hal merupakan pengulangan.
Kombinasi Cara Kerja Chatbot
Sebetulnya yang namanya chatbot, sama halnya juga dengan semua robot, tindakan yang seolah mereka lakukan adalah hasil pemrograman. Tidak ada lah robot tau-tau bergerak atau ngomong sendiri. Ya kan bukan manusia.
Nah, pemrograman chatbot tersebut mengikuti tiga kombinasi sebagai berikut:
1 – User Interface
User interface artinya kemudahan dalam menggunakan secara visual. UI (user interface) dalam chatbot ini sendiri adalah jembatan antara chatbot dan user (pengguna) untuk saling berinteraksi. Melalui aplikasi pesan berbasis text. User Interface haruslah dapat memberikan pengalaman yang lebih baik kepada user ketika berinteraksi dengan Chatbot.
Sekarang ini diciptakan juga user interface berupa icon atau elemen-elemen visual yang tinggal di klik oleh pengguna. Icon atau elemen visual tersebut ada yang berujud perempuan, lebah, semut, atau desain lainnya yang lucu. Selanjutnya desain-desain ikon tersebut harus diimbangi dengan user experience (UX) yang bereaksi cepat dan tidak lambat.
2 – Artificial Intelligence (Kecerdasan Buatan)
AI atau Artificial Intelligence akan membuat chatbot mengerti dan memahami setiap interaksi yang terjadi dengan user. Chatbot menangani pemecahan masalah melalui aturan yang telah ditentukan sebelumnya di pohon keputusan.
Agar seolah chatbot ini bisa berkomunikasi dua arah dengan manusia, maka pada saat pemrograman ada banyak sekali kombinasi kata kunci, kalimat tanya sederhana dan disertai jawaban disiapkan sebelumnya.
Banyak layanan aplikasi chatbot ini yang sekarang sudah terbiasa dalam kehidupan sehari-hari kita. Ibaratnya asisten virtual, chatbot pada layanan telepon bisa menjawab otomatis melalui pesan suara. Atau layanan pemesanan makanan di sebuah gerai yang menjawab pesanan kita.
Adanya ponsel pintar android juga menampilkan komunikasi melalui teks yang bisa menjawab berbagai pertanyaan kita. Apapun yang kita tulis, selalu ada pilihan jawabannya, karena semakin kaya keyword yang disimpan dalam pemrograman.
3 – Integrasi
Integrasi Integrasi dengan sistem lainnya akan menambah kekayaan fitur yang terdapat di dalam suatu chatbot. Dengan mengintegrasikan chatbot ke sistem yang lain dapat menyediakan informasi tambahan. Dengan cara ini chatbot mampu memberikan informasi yang lebih kaya kepada user, seperti pada penelitian kali ini yang akan mengimplementasikan chatbot pada order management system.
Sistem-sistem tersebut bisa berupa jaringan media sosial, layanan surat elektronik, digital marketing, dan lain-lain.
Kesimpulan
Untuk keperluan bisnis, chatbot dapat membantu pada pemecahan permasalahan yang berkaitan dengan komunikasi dengan pelanggan untuk meningkatkan pelayanan dan pengalaman dalam hal berkomunikasi, chatbot sangat lah efektif digunakan dalam permasalahan yang fokus dan spesifik serta dapat diprediks.
Pada perkembangan dunia bisnis yang sangat cepat, aplikasi chatbot, komputer cerdas, menjadi salah satu alternatif solusi. Hal ini akan memudahkan pelanggan menjangkau dan melakukan interaksi dengan pelaku bisnis.
Semoga bermanfaat.
Ini hampir sama kayak chatbot veronika gitu ya mbak hani? Asisten virtualnya si provider merah itu…
User interface di chatbot bukannya tampilan aplikasi chating itu sendiri? kenapa harus ada istilah user interface. user interface sudah adapada tampilan aplikasi chatingnya bukan pada chatbotnya. Sedangkan user experience juga sudah terdapat pada aplikasi chatingnya kecuali yg via web dan app android. karena pengalaman pengguna ditentukan oleh tataletak layout dan tombol yang mudah dipahami.