Alat masak Pyrex menjadi pilihan saya dalam artikel Nulis Kompakan Mamah Gajah Ngeblog, yaitu tentang review produk. Review produk kalau memilih produk di rumah tangga ya banyak banget, sampai bingung. Karena ketentuan Nulis Kompakan, produknya boleh apa saja. Mau buku boleh, skin care boleh. Malah teh Uril usul, mesin jahit saja, karena saya hobi jahit.
Akhirnya pilihan saya jatuh pada review produk alat masak Pyrex.
Apa itu Alat Masak Pyrex
Sebetulnya Pyrex itu nama jenama alat dapur keluaran pabrik Corning Inc. pada tahun 1915, yang kemudian pada tahun 1998, ganti nama menjadi Corelle Brands. Keunikan peralatan dapur Pyrex atau pyrex ini terbuat dari kaca borosilikat bening (silika, boron oksida (B2O3), alumina dan soda). Jenis kaca ini mempunyai titik leleh yang tinggi dan tidak mudah pecah jika dipanaskan karena koefisien muatnya amat kecil.
Awalnya memang produk yang terbuat dari bahan kaca jenis ini dipakai untuk gelas laboratorium kemudian berkembang untuk peralatan masak juga. Selanjutnya dikembangkan berbagai bentuk bakeware (peralatan untuk dipanggang), stoveware (panci) yang terbuat dari borosilicate dan soda-lime glass atau metal plus vitroceramic cookware.
Memilih Pyrex Karena Cara Masak
Sejak awal menikah salah satu kebiasaan memasak saya adalah memanggang masakan di oven. Zaman belum punya kompor stove yang menjadi satu dengan ovennya atau belum punya microwave, saya pakai oven tangkring (otang).
Saya favorit banget lah memasak dengan cara dipanggang seperti itu, karena bisa disambi mengerjakan yang lain.
Bisa sambil nyuci, setrika, main sama anak waktu mereka masih kecil. Sekarang ya bisa sambil menyiapkan bahan kuliah, bahkan sambil mengajar online, main piano, menjahit, atau leyeh-leyeh saja sambil nonton TV.
Pasang saja timer 40-60 menit, misalnya bikin casserole, ayam panggang, apple pie, macaroni schotel, roti, dan lain-lain.
Kriiing, jadi deh…
Saking demennya dengan alat masak berbahan gelas ini, saya dulu ya sampai koleksi aneka bentuk. Awalnya saya punya loyang Pyrex hadiah pernikahan, berbentuk lingkaran diameter 20 cm.
Kemudian kalau jalan-jalan ke jalan Kalipah Apo-Bandung, ada toko alat rumah tangga lengkap, namanya Toko Subur. Aduh itu teh mata saya ijo banget melihat berbagai kitchenware setara Pyrex.
Maksudnya setara Pyrex, ya merek lain tapi mempunyai kemampuan tahan panas dan bisa memasak dengan cara dipanggang (teuteup…)…
Ada merek Arco Cuisine, yang ini buatan Perancis. Waktu itu harga lebih terjangkau dibanding Pyrex.
Saya sampai punya berbagai ukuran, ada 20x20x6 cm, 16x26x6 cm, 17x23x3 cm, diameter 18 tapi tinggi 2 cm. Lalu berbagai mangkok dengan diameter berbeda-beda.
Niat banget kepincut beli macam-macam ukuran, karena kaan pas di toko, cling keidean, ini untuk menu quiche, ini untuk creme caramel, ini untuk schotel.
Ada juga sih Pyrex satu set terdiri dari 3 bowl 3 ukuran tinggi kira-kira 10 cm, warisan Mama saya, atau hadiah dari teman setara pyrex tapi buatan Korea.
Malah favorit saya itu yang buatan Korea, imut, cantik, ringan, dan pas lah untuk dua orang.
Sekarang sudah tobat kok. Engga bela-beli lagi loyang Pyrex maupun turunannya.
Tips Mengunakan Alat Masak Pyrex
Namanya juga alat masak terbuat dari gelas, harus hati-hati menggunakannya. Sudah pasti tidak boleh dibanting. Beda dengan loyang alumunium yang jatuh ke lantai, aman tentram.
Kemudian jangan langsung dipakai berbeda suhu seketika.
Misalnya mengeluarkan mangkok dari lemari es, kemudian langsung dipanggang.
Alamat mangkok akan retak dan remek berkeping dalam serpihan.
Begitu pula kalau mengeluarkan loyang Pyrex dari oven. Jangan mengambilnya memakai lap/cempal basah atau diletakkan di serbet basah.
Good bye Pyrex kesayangan sih kalau begitu.
Menurut penjelasan dari beberapa artikel di web tentang Pyrex, Pyrex yang thermal shock-resistant (bisa dari panas ke dingin dan sebaliknya) hanya terdapat pada produk buatan sebelum tahun 1998 (classic Pyrex).
Pyrex produksi sekarang ya perlakukan seperti alat masak terbuat dari gelas.
Rekomendasi dari Consumer Reports sebagai berikut:
- Jangan letakkan Pyrex di atas api kompor langsung
- Jangan pindahkan Pyrex dari satu suhu ekstrem ke suhu ekstrem lainnya—saat menyiapkan sarapan pagi di malam sebelumnya, keluarkan dari lemari es dan biarkan mendekati suhu kamar saat memanaskan oven terlebih dahulu.
Apakah bisa dikukus di dandang? Saya belum coba. Engga mau risiko Pyrex remek sih…
Selain itu cara mencucinya juga jangan digosok keras, karena akan terbit baret- baret dan membuat Pyrex kusam.
Resep Moussaka (untuk 6 porsi)
Berikut adalah resep favorit keluarga berbahan dasar terung yang memasaknya dengan cara dipanggang. Bisa sih pakai loyang apa saja, tapi tentu saja tidak seanggun Pyrex yang bisa dari oven langsung ke meja.
Bosan dengan masakan terung yang itu-itu lagi dan punya sedikit daging cincang?
Menu terung panggang dari Yunani/Turki ini mudah membuatnya.
Bahan-bahan:
3 buah terung ungu besar
150 gr daging cincang
1 buah bawang bombay
secukupnya garam, merica, pala, gula
1 buah tomat
1 lembar bay leaves
sejumput oregano
sesuai selera saus tomat
Bahan saus Bechamel untuk lapisan atas:
3 sdk makan terigu
2 sdk makan margarine
100 ml susu cair
Langkah membuat:
- Potong-potong terung, rendam air garam 15 menit. Tiriskan. Goreng sebentar.
- Iris bawang bombay, tumis sampai layu dan harum. Tambahkan daging cincang, tumis dan beri bumbu-bumbu, garam-merica-pala, oregano dan bay leaves. Terakhir masukkan tomat yang sudah dipotong dadu. Tambahkan saus tomat.
- Susun 1/2 bagian terong di pyrex atau loyang, susun tumisan daging cincang, beri parutan keju dan irisan mozarella.
- Susun lagi sisa terong di atasnya. Taburi parutan keju. Terakhir tutup dengan saus bechamel.
- Saus bechamel: lelehkan margarin, taburi tepung. Aduk. Matikan api.
- Tuang susu sedikit demi sedikit sampai adonan tercampur rata. Beri garam merica sesuai selera. Panaskan wajan kembali, aduk hingga saus kental.
- Tuangkan saus bechamel di atas terung, panggang selama 40 menit.
- Hidangkan dengan saus sambal.
Penutup
Setiap keluarga mungkin mempunyai kebiasaan memasak yang beragam sesuai dengan sang Nyonya Rumah ya. Mungkin ada yang suka serba kukus atau menu serba pepes atau barangkali ada yang suka gorengan yang praktis saja.
Serba kukus, mungkin saja, kepincutnya ke berbagai ukuran dandang dan model panci. Atau yang suka menumis dan menggoreng melirik ke berbagai ukuran wajan.
Sedangkan saya memang jatuh hati ke Pyrex karena kebiasaan memasak.
Bahkan ada kejadian yang saya semakin yakin dengan ketahanan-bantingnya Pyrex.
Ceritanya…
Pada suatu hari ketika saya sedang mencuci piring di sink. Tiba-tiba kabinet gantung di atas saya ambruk. Alhamdulilah, saya sehat selamat, karena pintu kabinet dalam keadaan terbuka, sehingga kepala saya tidak tertimpa lemari.
Tentu saja dengan suara berderak sebelumnya lalu disusul suara grombyang prang-preng-prong, segala piring gelas mencelat berhamburan pecah berkeping.
Termasuk Pyrex kesayangan pun melayang sejauh 3 meter, tetapi rupanya tidak fatal jatuhnya. Utuh saja meluncur di bawah meja setrika.
Legend lah Pyrex mah…
Gimana? Tertarik mencoba alat masak oven safe dan microwave safe ini?
Semoga bermanfaat.
Wah… pyrex nih memang legend ya. Nggak ada ceritanya bocel-bocel. Ibu saya punya 1, diwariskan ke kakak saya dan cukup sering dipakai memanggang macaroni schotel kesukaan anak-anaknya. Saya jadi pengen punya juga nih. Tapi cari yang antik keluaran sebelum tahun 1998 aja kali ya supaya tahan pergantian suhu ekstrem (bakalan ada yang jual nggak yaa…?)
legend ini pyrex ya teh Hani
kebetulan aku suka bikin makroni panggang dan sarikaya roti pakai alat ini
pertama punya pyrex hadiah waktu nikah seneng banget masih awet sampai sekarang (dan gak pernah beli lagi setelahnya … he3)
Pyrex di rumah mamah aku juga suka pakee.. enak yah teh pakai pyrex mah, dari oven langsung taro di meja makan pun udh cantik ga ush dipindah2 lg ke piring saji dll <3
Wah jadi keingetan pernah dapet pyrex dari mertua tapi belum pernah dipakai sama sekali :p makasih reviewnya tehh siap2 pakai pyrex dari mertua dehh hehe
Walaah saya ke mana saya ya ini, malah baru tahu tentang keberadaan panci Pyrex ehehehe. Kaget juga membaca komentar para Mamahs di atas yang sudah familiar.
Maklum saya ga suka masak, atau mungkin lebih tepatnya, belum bisa menemukan kenikmatan memasak. Ahahaha. *ibu rumah tangga macam apa saya ini, kok ga suka masak ehehe
***
Terimakasih banyak informasi dan review-nya Teh Hani. Suatu saat kalau saya ingin mengeksplor kemampuan saya dalam masak memasak, panci Pyrex masuk dalam list pertama.
Awet, tahan banting, anti bocel, dan MUST HAVE buat yang suka panggang memanggang. Tinggal mplung mplung masukin bahan bahan. Ehehe.
Makasiiy juga resepnya ya Teh Hani. 🥰🙏
Bu Hani, samaan aku juga suka banget masak-masak one pot meal gitu, jadinya andalan banget Pyrex ini.
Baru tahu kalau ada beda kualitas itu , antara pyrex lama dengan yang baru. Tapi memang recommended banget. Aku punya satu yang ada lid-nya, itu praktis banget buat bawa-bawa ke kantor hehe.
Wah boleh dicoba alat masaknya, tapi mahal gak ya harganya